Hingga bermain di pantai,
Kairos sangat senang bermain ombak di pantai karena di Sanctum, tempat asalnya, tak ada pantai, hanya pegunungan dan air terjun.
Di pantai, mereka berdua bermain air hingga sore hari. Malamnya, mereka kembali ke rumah Cylus dan berenang di kolam pribadi. Cylus mengajarkan Kairos cara berenang dengan sabar.
Kairos: "Gini?" katanya sambil mencoba menggerakkan kakinya seperti katak.
Cylus tersenyum dan kemudian memegang kaki Kairos, membantunya menggerakkan lebih benar. "Iya, bener. Gerakin terus kakinya, jangan kaku."
Sebelumnya, Kairos hanya berpegangan pada tepi kolam karena masih belum percaya diri. Kini, Cylus yang memegang tangannya dan berjalan perlahan di dalam air, membantunya menyesuaikan diri dengan gerakan berenang.
Cylus: "Sini, aku pegangin tangannya. Pelan-pelan aja, fokus."
Kairos: "Aaah... jangan, aku belum siap," katanya dengan sedikit panik ketika Cylus mulai melepas genggamannya.
Cylus tertawa kecil. "Nggak apa-apa, aku nggak akan ninggalin, coba pelan-pelan."
Setelah beberapa latihan, Kairos mulai lebih percaya diri, meskipun masih sedikit ragu.
Setelah puas bermain air dan berlatih berenang, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk mandi bersama,
"Anghhh!! Ahh...Cyluss.." Kairos merintih keenakan, dia sudah mulai terbiasa dengan hal ini.
"Hahh...Nghh.." Cylus menjilati dadanya dan menusukan penisnya ke dalam, bergerak atas bawah. "Pindah baby, kita ke ranjang..."
Cylus bangun dari bathubnya, mengambil handuk dan mengeringkan tubuhnya dan Kairos, lalu menggendongnya keluar dan melemparnya ke ranjang. "Ughh..."
Cylus melebarkan paha Kairos, memperlihatkan anus Kairos yang imut itu sedang membuka-tutup seolah meminta sesuatu. Ia mulai menjilatinya, memutar-mutar lidahnya di dalam.
*Slurpp..
"Ahh! Haa.. Enak babyy.." Cylus menjilatinya dengan kedua tangannya berada di dada Kairos, bermain dengan putingnya.
"Cylus...Hah..."
"Aku masuk babyy.." Cylus memegang pinggul Kairos dan mendekatkan anus Kairos ke penisnya yang tegang.
"Ce-cepat.." Kairos sudah tidak tahan lagi.
*Jlebbb! Penis Cylus masuk... Tubuh Kairos bergetar merasakan ada benda yang menusuk bagian bawahnya. "Ahhkk!!"
"Hughhh! AHh! Sempitt..Baby.." Penis Cylus serasa di jepit di dalam. "Rileks...Kai.." Lalu ia mulai menggerakkan penisnya lagi dengan pelan.
*Sllop!
*Slopp!
Kairos : "Akhh!! Terlaluu..Dalam.." Tangan Kairos menggenggam erat sprei kasur.
"Cyluss..Ciummh.." rintih Kairos.
Cylus langsung mendekatkan dirinya..
*Mwahh.. Slurpp..
Cylus mencium Kairos dengan ganas, lidahnya mengobrak abrik mulutnya, dengan pinggulnya yang terus di goyang. "Enak? Kaii?"
"Umhh...hahh..Lagii.." *Plap!Plap!Plap!
Mereka terus berlanjut sampai tengah malam, mencoba berbagai gaya.
Kairos : "Ahh..Cylushh, Cu-cukup.."
Cylus : "Hahh,ughh...Dikit lagi baby.." Cylus mempercepat temponya, membuat Kairos mendesah kencangg.."Ahhh! Aku mau kelluar!" Teriak Kairos
"Bareng baby, KUghhh!!"
"Ahh!!"
SPLURT!SPLURT!SPLURT!SPLURT!SPLURT!
Lima semprotan sperma dikeluarkan oleh Cylus di dalam, perut Kairos seketika merasa kembung karena banyaknya sprema yang dikeluarkan.
Mereka keluar bersama, sperma Kairos berceceran di perutnya dan mengenai dada bidang Cylus.
"Hahh..Hahh..." Cylus ambruk di pelukan Kairos, mendusel-dusel lehernya dan memeluknya.
Kairos : "Capek..." Cylus tertawa kecil, kemudian mengecup pipi Kairos berkali-kali. "Hey..Jangan tidur dulu."
"Kita mandi sebentar, ayo."
Kairos sudah tidak ada tenaga, ia tepar di ranjang. Mau tidak mau Cylus harus menggendongnya ke kamar mandi.
---To Be Continued...
(p≧w≦q) Kairos : No komen. 😊
Cylus : 🥵