Chereads / Terra Vespera 18+ (BL) / Chapter 13 - Chapter 12. Bathub? 18+

Chapter 13 - Chapter 12. Bathub? 18+

Setelah sudah hampir satu bulan bersama Cylus, Kairos memahami beberapa hal :

Kayaknya dia jendral.

2. Tujuannya cuma, Lapangan, ruang makan, dan ruang rapat.

3. Hidupnya bosenin banget.

4. Dia pernah libur ga si? Kayaknya engga.

5. Makanannya enak-enak.

6. Orkay fix.

7. Emosian.

8. Dingin?Brrrr.

9. Suka gatau malu. 🍆🫣

"Hah..." Kairos menghela nafas panjang, merasakan kejenuhan yang semakin hari semakin menghimpitnya. "Kapan aku bisa keluar dari sini..." pikirnya. Sudah berhari-hari ia terjebak dalam wujud bintang, dan entah mengapa Cylus selalu membawanya ke mana-mana, membuat Kairos semakin bingung.

Suatu hari, setelah jadwal yang sangat padat, Cylus kembali ke rumahnya. Seperti biasa, ia melepas sepatunya di pintu masuk dan tanpa banyak bicara langsung menuju kamar mandi.

Kairos, yang masih tersimpan di dalam kantong Cylus, mulai merasa aneh saat mendengar bunyi air yang mengalir. Cylus menyalakan kran air hangat untuk mengisi bathtub, lalu tanpa ragu, ia melempar Kairos ke dalam air dari kantongnya.

Plung! Kairos terjatuh ke dalam air hangat yang semakin meninggi. Awalnya ia terkejut, tapi rasa hangat dari air itu mulai menyelimuti tubuhnya yang mungil. "Aahh... enak juga airnya..." gumamnya menikmati rendaman itu. Meski terendam air, Kairos tetap bisa bernapas dengan nyaman dalam wujud bintangnya, membuat situasi ini tidak terlalu buruk.

Tak lama kemudian, Cylus mulai melepas pakaiannya satu per satu, menggantungnya dengan rapi di samping, lalu masuk ke dalam bathtub bersama Kairos. "Hahh..." desahnya dengan lega. Setelah melewati hari yang melelahkan, rendaman air hangat memang menjadi pelarian yang sempurna bagi Cylus.

Kairos yang berada di dalam air bersama Cylus, hanya bisa mengamati pria itu dari bawah permukaan air, berusaha tidak melihat sesuatu yang berbentuk panjang. "Ehm! EHem!" batuk Kairos yang berusaha menutupi kecanggungannya dan langsung memalingkan matanya.

...

Tiba-tiba, di kamar mandi Cylus, muncul banyak partikel komet yang bertebaran di udara. Cahaya redup dari partikel-partikel tersebut perlahan-lahan mengisi ruangan yang sebelumnya hanya dipenuhi oleh suara gemericik air dari bathtub.

Cylus sedang memejamkan matanya, tak menyadari perubahan ini. Ia terlalu tenggelam dalam kenyamanan air hangat yang meresapi tubuhnya.

Partikel-partikel komet itu mulai bergerak, berkumpul dengan kecepatan yang semakin lama semakin meningkat. Dalam sekejap, mereka semua terkumpul di satu titik di hadapan Cylus, seolah ada sesuatu yang ingin terbentuk dari serpihan-serpihan bercahaya itu. Perlahan, sebuah sosok mulai terlihat-seorang laki-laki yang berlutut, menunduk dengan rasa hormat di hadapan Cylus.

Swashh!

Dengan suara pelan namun jelas, partikel-partikel itu berbaur menjadi satu, dan di hadapan Cylus, muncullah Kairos, wujud aslinya kini tampak. Tubuhnya yang telanjang bersinar lembut dalam cahaya samar-samar komet yang masih tersisa di udara. Kairos terkejut, menyadari keadaannya. "Eh?!"

"Kenapa...kenapa aku bisa berubah sekarang?!"

Splash!!! Kairos Tercemplung, di dalam bathub.

Cylus langsung terbangun begitu mendengar suara cemplungan yang keras itu. Kairos buru-buru mengangkat dirinya dari permukaan air, "Bwahh...Hahh..." desahnya sambil mengusap matanya yang kemasukan air.

Cylus terdiam sejenak, pandangannya membelalak saat melihat sosok Kairos berlutut di hadapannya. Tubuh Kairos yang tak tertutupi apapun memancarkan keindahan yang tak dapat ia abaikan. Dalam keheningan yang mendadak itu, matanya mengamati setiap detail, mulai dari kulitnya yang bercahaya lembut hingga posturnya yang terlihat rapuh namun kuat. Perasaan asing mulai merambat di dalam dirinya.

Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha mengendalikan pikirannya. Namun, tubuhnya mulai bereaksi secara naluriah-jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya, dan napasnya yang semula tenang menjadi sedikit lebih berat, dann... Anunya tegang.

"Fuck!"

Kairos masih menunduk malu, sesekali mengintip ke arah Cylus, merasakan atmosfer yang semakin tegang. Ia bisa merasakan tatapan Cylus yang intens, seolah pria di hadapannya itu tidak hanya sekadar menatap, tetapi mempelajari setiap inci dirinya. Wajah Kairos semakin memerah, kepalanya dipenuhi oleh pikiran kacau, dan rasa canggung semakin menggumpal di dalam dadanya.

Kairos : "Umm..Anu..aku-"

Belum sempat berkata, Cylus langsung memegang kedua lengan Kairos dan mendorongnya ke arah dinding, yang membuat Kairos terbentur, "Ahh!"

Tanpa berpikir panjang ia langsung mencium bibir mungil Kairos dengan kasar. Lidahnya menjilati bibir Kairos, meminta untuk memasuki mulutnya.

Cylus mencengkram lengan Kairos diatas dengan menggunakan satu tangan, tangan kirinya memencet kedua pipi Kairos agar mulutnya terbuka.

Kairos terkaget, ia berusaha melepaskan cengkraman Cylus tetapi ia tidak bisa, Cylus terlalu kuat. "Ehmmh...ehmm." sambil menggeliat. Kakinya menendang-nendang perut Cylus, secara tidak sengaja ia meraba "Makhluk" panjang yang ada di bawah perut Cylus.

"Be-besar..."

Hingga akhirnya ciuman itu dilepaskan oleh Cylus, terlihat benang saliva dari keduanya yang mulai putus. "Hah...Hahh.." Desah Kairos.

Cylus mulai berpindah kepada leher, melumatnya lembut sambil memegang kepalanya, "Ahhng..Le-lepasin..."

Beberapa saat kemudian, Cylus melepaskan ciumannya dan menatap Kairos dalam-dalam, Tubuhnya memanas, benda besar yang dibawah sana seolah sudah tak kuat menahan lagi...

"Hahh..hahh.." Nafas mereka berdua sangat berat, mereka bertatapan, kemudian Cylus berdiri. Benda besar yang tadi berada di kaki Kairos sekarang berpindah langsung ke hadapannya.

"Hah..Bantu, aku.."

---To Be Continued...

Kairos : Minggirr, miggiirrrr! 😣

Cylus : Mwah...Mwahh...🥵