Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

CINCIN RUANG

rudi_indri
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.8k
Views
Synopsis
Seorang Ayah yang berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan putrinya meskipun memiliki kekurangan, Suatu ketika Ia menemukan keajaiban yang dapat mengubah Takdir Hidupnya
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1

"Aiza..bangun nak, ini sudah jam 06.00 pagi, waktunya sekolah" ucap suara pria yang membangunkan putrinya yang tidur.

"iyaaa..yah" jawab putrinya itu yang masih mengucek kedua matanya.

"sana mandi, ayah sudah buatkan kamu bubur ayam" titah ayahnya itu yang kini beranjak keluar kamar.

gadis kecil itu kini berjalan menuju ke kamar mandi, ia dari kecil sudah diajarkan untuk mandiri semenjak tinggal bersama ayahnya.

7 menit kemudian.

anak kecil yang berusia kini sudah menginjak 7 tahun, dan sudah sekolah kelas 1 SD.

sudah selesai mandi dan memakai baju seragamnya sendiri. gadis kecil itu lalu keluar dari kamarnya menuju ke tempat meja makan. disana sudah ada ayahnya yang sudah menunggunya.

"nak...nanti pulang sekolah kamu langsung kerumah nenek ya, ayah masih belum bisa menjemput mu" ucap sang ayah.

"oke yah.." ucap aiza yang memamerkan gigi bersihnya itu.

mereka berdua pun sarapan seadanya, dirumah kontrakan yang berukuran hanya 3 petak saja.

setelah sarapan pria itu mengantarkan putrinya ke sekolah menggunakan motor legenda. ia juga harus mengejar waktu untuk bekerja menjadi kuli bangunan di sebuah perumahan yang tidak jauh dengan sekolah sang putri.

hanya sekitar 30 menit saja, motor legenda itu sudah sampai di pintu gerbang yang bertuliskan SDN 2 Adika mesra.

"nak..ayah berangkat dulu yaa, belajar yang pintar..oke" ucap sang ayah mengelus rambut sang anak.

"iyaa..yah, ayah juga semangat kerjanya..."jawab sang putri sambil mencium tangan ayahnya.

tak lupa pula sang ayah memberikan uang saku sebesar seribu rupiah agar putrinya bisa jajan diwaktu istirahat.

sang putri kecil pun menerima uang pemberian ayahnya itu dengan senang hati tanpa meminta yang lebih.

akhirnya motor legenda pun kini meninggalkan sekolahan dan aiza masuk ke gerbang sekolah.

10 menit kemudian.

pria itu sudah sampai di perumahan yang akan di renovasinya, sembari menunggu temannya datang karna ini masih jam 7an, masih ada waktu 1 jam untuk menunggu mulainya kerja.

"bang..kopi hitam satu yaa" ucap pria itu sambil mengacungkan jari Telunjuknya, ke arah penjual kopi yang kebetulan sedang lewat.

"okeee" jawabnya penjual kopi.

pria yang diketahui ayahnya seorang gadis kecil itu bernama Rudi.

ia sekarang berumur 30 tahun, dan waktu lalu menikah di umur 20 tahun. dulunya ia memutuskan menikah karna keduanya saling cinta.

mantan istri yang dulunya mantan office boy bank swasta.

kehidupan awal pernikahan mereka begitu indah dan bahagia. namun setelah melahirkan anak.

tiba-tiba perubahan sikap yang terjadi oleh mantan istrinya.

rudi yang dulunya juga karyawan bank swasta, pria itu menyelidiki kenapa sikap istrinya itu sangat berubah, tidak mau mengurus anak bahkan enggan menyusui, serta selalu pulang malam.

akhirnya suatu hari, pria itu mengetahui sebuah obrolan yang di ponselnya sang istri ketika lagi mandi.

sebuah pesan yang romantis dari pria lain, bahkan mengucapkan kata-kata terima kasih, serta mengirim foto-foto bugil keduanya.

disitulah rudi mulai tersulut emosi, dan mereka berdua bertengkar, sampai rudi mengucapkan kata-kata pisah.

akhirnya rudi membawa anak yang masih bayi itu, pergi dari rumah dan memilih untuk mengontrak dekat rumah orang tuanya.

**

kopi pun tersuguhkan didepan rudi yang masih duduk santai, ia tak lupa mengambil rokok kretek yang murah itu.

karna setelah ia menjalani hidup sebagai pekerja kuli.

merokok itu dapat menghilangkan lelah serta menjernihkan pikiran.

30 menitan, rudi menikmati kopi dan rokoknya itu.

sampai 3 orang temannya pun kini datang bersamaan.

yaitu joko,ali, jarwo. mereka ber empat adalah grup pekerja bangunan yang sangat ahli, banyak orang yang menanti giliran untuk menggunakan jasa mereka.

"widihhh...udah stand by aja nih" ucap joko melihat rudi yang sedang duduk serta ada gelas kosong didepannya.

"iyaa..biasa abis antar anak langsung kesini" jawabnya.

"yaudah ayoo..kita mulai aja soalnya banyak yang harus direnovasi nih" ucap ali.

"okeee" jawab serentak.

mereka kemudian masuk kedalam rumah tua, rencananya rumah itu akan dibongkar dan di bangun ulang dengan material yang baru.

karna rumah tua itu meskipun luas, namun kelihatannya sudah rapuh.

mereka ber empat mulai membongkar dari lantai halaman belakang dulu.

"rudi...tolong kamu bongkar semia yang ada dikamar itu ya" ucap jarwo yang menunjuk kamar yang masih berpintu kayu itu.

"okeee bos" jawab rudi sambil membawa alat linggis untuk membongkar pintu serta isi dalam kamar itu.

ceklek!!

suara terbukanya pintu. kamar tersebut masih banyak barang-barang terutama ranjang tempat tidur, serta lemari yang berjajar disudut ruangan.

"hmmm...kenapa merinding gini yaa" gumam rudi yang kini merasakan bulu kuduknya berdiri.

dukk!!

suara terdengar berasal dari dalam lemari itu, rudi pun sempat kaget dengarnya.

ia kemudian berjalan menuju kearah lemari yang terbuat dari kayu jati itu.

lalu perlahan membuka pintu lemari itu untuk mengecek didalam, takutnya ada tikus atau hewan lainnya.

plakk!

sebuah suara yang menepuk bahu rudi dari belakang yang mengagetkan rudi.

"ngapain disitu Rudi..ada harta karun yaa" ucap joko.

"huhhh..ngagetin aja kamu, ini aku tadi mendengar suara dari dalam lemari ini namun sekarang cuman kosong tidak ada apa-apa" jawabnya sambil memukul lemari dengan linggis itu.

"hmmm..mangkanya berdoa dulu sebelum kerja, biar tidak ada gangguan" ucap joko sambil keluar meninggalkan rudi.

rudi pun segera fokus dan membongkar tempat tidur dulu,

Kini sudah 3 jam rudi membongkar semua isi kamar, bahkan pintu juga sudah dibongkar, dan hanya menyisakan lemari kayu saja.

"Oke..sekarang giliran ini" ucap nya sambil mencopot engsel dari pintu lemari itu.

Namun matanya tidak sengaja melihat bungkusan kain berwarna hitam, Seperti ada sesuatu yang dibungkusnya.

"Aneh perasaan tidak ada tadi, jangan-jangan santet lagi..ihhh" ucap rudi bergidik.

Ia mencoba memukulnya dengan linggis namun tidak hancur seperti benda itu keras.

Rudi semakin penasaran lalu memberanikan diri untuk menyentuh bungkusan kain hitam itu.

"Bismillah, semoga baik-baik saja" ucapnya sambil menyentuh bungkusan itu.

Ia lalu menimbang-nimbangnya, benda itu terasa ringan. Akhirnya rudi memutuskan untuk membukanya.

Setelah berhasil membukanya kini terlihat sekotak kayu yang berwarna coklat. Lalu rudi penasaran lebih dalam, ia kemudian perlahan membukanya.

Cling!!!!

Cahaya keemasan muncul dari dalam itu membuat rudi terjungkal kebelakang sangking kagetnya.

Klotak!

kotak itu terjatuh dan kembali tertutup.

"itu apaan cok...ko bersinar begitu" ucapnya, namun diruangan itu tidak ada siapa-siapa hanya dirinya sendiri.

"rudiii...sini bantuin kita dulu" teriak suara dari temannya yang memanggil namanya.

"iyaaa" jawaban rudi berteriak, ia lalu mengambil kotak itu dan menaruh disaku celana kargonya kemudian beranjak bangun menghampiri temannya mereka ber empat kini sedang sibuk mengangkut bongkaran yang besar menuju ke halaman rumah