Chereads / CINCIN RUANG / Chapter 8 - Bab 8

Chapter 8 - Bab 8

Mobil pick up hitam sudah sampai di pasar induk, pria itu segera menurunkan dagangannya serta karung milik rudi.

Di lapak yang biasa ia jualan.

"Nih..uang sewanya kamu pulang saja" ucap pria itu kepada sopir sambil memberikan uang sewa.

Sopir pun menerima, ia juga senang akhirnya tugasnya sudah selesai tak sampai ikut menunggu jualan pria itu.

Setelah mobil pergi, datang seorang yang melihat dagangan yang baru datang itu.

"Silahkan pak..jual murah nih semua ada singkong sama kangkung semuanya 15 juta" ucap pria itu yang membuka satu persatu karung itu.

Pembeli yang melihat daun singkong yang sangat segar itu pun tertarik, apalagi 30 karung di hargai hanya 15 juta, lumayan untuk bahan modal usaha.

"Baiklah aku beli semuanya 15 juta" ucap pembeli itu seraya mengambil uang yang ada di tasnya itu.

"Nah...iyaa pak, terima kasih" jawab pria itu menerima uangnya lalu menghitung.

Sesudahnya transaksi dan semua karung itu diangkut oleh truk yang disewa oleh pembeli itu untuk diantarkannya ke rumahnya.

Pria itu masih duduk dilapak dan sibuk menghitung uang hasil menjual dagangan dirinya dan dagangan milik rudi.

45 menit kemudian.

Rudi sudah sampai di pasar induk, ia pun segera mencari pria yang dititipkan barang dagangannya itu.

Rudi pun melihat orang itu sedang ngopi di warung yang berada di sebelah lapak yang kosong, Namun dirinya tak melihat karung-karung yang tadinya dibawa.

"Assalamualaikum pak" ucap salam rudi.

"Eh..walaikumsalam...sini mas..duduk" titah orang itu ke rudi, rudi langsung duduk berhadapan dengan pria itu.

"Gini mas tadi ada pembeli yang memborong dagangan kamu..nah tadi saya membuka harga 5 juta sesuai dengan harga pasaran disini, tapi orang itu hanya menawar 3 juta saja" kata pria itu sambil mengeluarkan uang yang sudah ia siapkan tadi.

Rudi yang tak tahu harga pasaran itu, namun ia senang mendengar dagangannya langsung ada yang beli.

"Ohh..gitu yaa pak, baiklah saya terima yaa uangnya..terima kasih..dan ini untuk bapak" ucap rudi yang memberikan lima lembar uang ke pria itu.

"Tidak usah mas...saya ikhlas untuk membantu...oiya besok-besok kalau mas ada dagangan lagi..titip ke sana aja jadi mas tinggal ambil uangnya dirumah saya" kata pria itu sambil menawarkan kerja sama.

"Tidak pak, saya takut merepotkan bapak nanti..biar saya aja yang menjual sendiri" tolak rudi yang merasa tidak enak dengan tawaran pria itu.

"Engga papa mas...sini saya minta nomor ponsel kamu biar enak untuk menghubungi nanti" kata pria itu yang tak mau tawarannya di tolak.

"Tapi pak saya tak punya ponsel, baiklah nanti kalau saya ada dagangan nanti saya titipkan ke bapak" ucap rudi.

Pria itu senang akhirnya, lawan bicaranya menyetujui tawarannya.

"Yaudah pak, saya pamit dulu yaa" ucap rudi yang tak ingin lama-lama dipasar itu, ia juga segera merencanakan apa yang dijual selanjutnya.

"Baiklah..hati-hati ya mas, ingat yaa kalau ada dagangan lagi besok pagi langsung kerumah saja" pesan pria itu.

Rudi hanya mengangguk dan menyalakan motornya dan berjalan meninggalkan pria yang diwarung itu.

Setelah melihat rudi sudah menjauh, pria itu akhirnya bahagia mendapatkan bisnis barunya itu.

"Hahaha...dasar beg* orang itu bisa-bisanya dia tidak curiga pun, apa jangan-jangan dia tidak tahu harga pasaran kali ya" batin pria itu sambil menyeruput kopi digelasnya.

Didalam perjalanan rudi kini, ingat ia harus membeli ponsel agar mempermudah dalam penjualan dan mencari barang apa yang sedang naik daun.

Rudi melihat ada seorang wanita yang teriak-teriak memberitahukan kalau ada diskon besar-besaran di depan toko ponsel, ia pun penasaran siapa tahu ada ponsel yang murah ditoko tersebut.

Setelah membelokkan motornya ke arah toko ponsel tersebut, rudi segera menuju ke sales wanita yang lagi berdiri di depan toko.

"Mba...mau tanya ada ponsel yang murah ga ya?" Tanya rudi.

"Oh..ada mas..ayo ikut saya..ada ponsel yang lagi diskon juga" jawab wanita itu sambil mengajak rudi untuk masuk kedalam toko yang tertulis orafone.

"Nah..ini mas..ponsel yang lagi diskon semuanya dari harga 4 juta..turun menjadi 3 jutaan" ucap wanita itu sambil menunjuk ponsel yang berada di meja.

Rudi hanya mengangguk saja, sebenarnya ponsel ini masih mahal untuknya. Akhirnya rudi mengatakan kewanita itu dengan sedikit berbisik.

"Ka yang dibawah 1 jutaan ada ga ya?".

Seketika ekspresi wanita itu berubah menjadi datar, dan menjawab perkataan rudi.

"Maaf mas, tidak ada".

Setelah berkata, wanita itu hanya diam dan mengambil ponselnya. Dan tak lama ada seorang yang masuk ke dalam toko itu.

"Maaf yaa mas, saya tinggal dulu" ucap wanita itu lalu meninggalkan rudi.

"Hmmm..ternyata disini tak ada yang murah, coba deh aku cari ditoko lainnya" batin rudi yang melihat daftar harga ponsel di sebuah brosur.

Rudi pun akhirnya keluar dari toko ponsel itu untuk mencari ponsel yang murah.

Setelah motor yang dikendarai rudi sudah berjalan jauh meninggalkan toko ponsel itu.

"Orang itu tadi cari ponsel apa nia" tanya diki rekan kerjanya.

"Biasa orang ga jelas, masa nyari ponsel yang di bawah 1 juta mana ada" jawab tania yang disapa nia.

"Hahaha..jaman segini androin 1 juta kebawah mana ada..stres itu orang" sahut diki sambil terkekeh geli.

"Mangkanya tadi gue tinggalin aja, pura-pura melayani customer" jawab nia sambil memainkan ponselnya.

**

kini sudah 15 belasan menit. rudi masih melihat ke kanan-kiri untuk mencari toko yang menjual ponsel sambil menuju ke arah rumahnya.

mata rudi kini tertuju ke sebuah etalase yang terdapat ponsel-ponsel dipajang tanpa kardus di toko konter.

rudi pun langsung menepikan motornya dan menuju ke konter tersebut.

"iyaa mas..mau beli apa?" tanya pria yang lagi duduk sambil memotong voucher.

"itu ponsel dijual ya bang" ucap rudi sambil menunjuk ponsel berwarna hitam.

"ohh..ini ponsel bekas mas dijual murah 900 rb aja" jawab pria penjaga konter itu sambil mengambil ponsel yang bermerk siomay nite 5.

"masih bagus kan bang, maksud saya masih layak pakai kan?" tanya rudi yang memegang ponsel itu.

"masih..dijamin aman mas...saya kasih garansi satu minggu deh" ucap pria itu.

"baiklah..saya mau ponsel ini aja mas, ini duitnya" jawab rudi yang segera membayar ponsel itu.

rudi pun sekalian membeli kartu berikut dengan data internetnya.

setelah mendapatkan ponsel itu, ia segera meninggalkan konter dan selanjutnya menjemput putrinya.