Jam 12.00 Siang, rudi sudah tiba didepan sekolah putrinya, terlihat putrinya sedang duduk dengan seorang wanita di kursi halaman sekolah.
Rudi pun membunyikan klakson motornya, lalu kedua melihat rudi yang sudah di depan gerbang sekolah.
"Ayahh!!!.." teriak aiza lalu putrinya mengajak wanita tersebut untuk menghampiri ayahnya.
"Ayah..ini ibu guru jasmin mau berbicara sama ayah" ucap putrinya itu melihat ke arah ibu gurunya.
Rudi pun tersenyum lalu turun dari motornya kemudian mengangkat tangannya untuk salaman kepada wanita tersebut, namun wanita itu hanya mengatupkan kedua tangannya.
Rudi pun segera menarik tangannya dengan ekspresi malu.
"Assalamualaikum Pak..saya gurunya aiza, saya ingin menyampaikan bahwa kepala sekolah ingin mengundang anda ke kantornya besok pagi" ucap guru jasmin.
"Walaikumsalam, Ohh...iya bu, terima kasih atas infonya saya pasti akan menemuinya besok" jawab rudi.
"Baiklah kalau begitu, saya pamit dulu pak..assalamualaikum" pamit ibu guru, aiza pun meraih tangan ibu gurunya lalu menciumnya.
"Hati-hati bu" ucap rudi dan aiza bareng.
Ibu guru hanya tersenyum melihat ayah putrinya menjawab kompak.
Setelah wanita sudah berjalan meninggalkan mereka berdua, rudi terus memandangi wanita itu berjalan.
Pukk!!
Aiza memukul perut ayahnya, yang membuat rudi kaget.
"Ayahh..ayoo..pulang, aku udah lapar" ucap aiza.
"Hehe..ayo kalau gitu kita makan sate ajaa ya" kata rudi meringis.
"Asikkk...satee" teriak aiza gembira.
Mereka berdua akhirnya meninggalkan sekolahan menuju ke warung sate yang ada di dekat kontrakannya.
Setelah menghabiskan sepiting sate dengan nasi itu, aiza kini bertanya ke ayahnya.
"Yah..ko ayah engga kerja?" Sambil meminum es teh manisnya.
"Engga za..ayah sekarang udah berhenti kerja" jawab rudi jujur sambil melihat putrinya.
"Yeayy..berarti ayah selalu jemput aku dong" kata aiza malah senang ayahnya tidak bekerja.
"Iyaa dong...ayah sekarang menjadi antar jemput tuan putri saja" jawab rudi sambil mencubit hidung kecil putrinya itu.
"Yaudah ayo..kita pulang ayah mau kasih kamu kejutan lagi"imbuhnya.
Aiza tak menjawab, ia tak sabar lalu segera berjalan mendahului ayahnya yang ingin membayar.
Setelah membayar mereka pun melanjutkan pulang ke kontrakannya.
Sampai dirumah rudi pun menahan dan menyuruh putrinya untuk tutup mata.
"Ayahh..ko mata aiza ditutup?" Tanya aiza yang penasaran.
"Hehehe..namanya kejutan yaa harus ditutup matanya" jawab rudi sambil menutup mata putrinya lalu berjalan masuk kerumah.
Dan kini mereka sudah berada didalam rumah tepat di depan benda yang ingin ditunjukan ke putrinya.
"Nah. Sudah sampai...ayah hitung 1 sampai 3 yaa" ucap rudi sambil memulai hitungannya.
Sesudah menghitung sampai tiga, tangan rudi pun dilepaskan lalu mata aiza terbuka.
Aiza pun teriak girang, lalu melompat lompat bahagia.
"Horeee..akhirnya ada lemari es dirumah ku..."pekik aiza sambil membuka lemari es yang ada dihadapannya, dan isisnya penuh dengan minuman serta camilan untuk dirinya.
Rudi yang melihat anaknya senang itu, ia juga merasakan bahagia. Pasalnya putrinya setiap pulang sekolah pasti lelah dan butuh minuman yang dingin.
"Terima kasih ya Allah kau sudah membukakan pintu rezeki untuk hamba mu ini" batin rudi sambil menatap ke atas.
"Ayahhh...terima kasihhh" teriak aiza sambil memeluk ayahnya itu.
"Sama-sama nak, tapi ingat kamu tidak boleh kebanyakan minum es yaa..yaudah sana ganti baju dulu abis itu kerjakan pr kamu ya" jawab rudi sambil mengelus rambut anaknya itu.
"Okeee ayah,,mmmuach" jawab putrinya sambil mencium pipi sang ayah.
Setelah putrinya masuk ke kamar, rudi pun duduk di depan pintu kontrakannya dan melihat ponselnya untuk mencari barang apa yang lagi dicari sekarang.
Ia pun kembali log in ke paceboocnya, namun ia tiba-tiba teringat pasti akunya yang lama masih berteman dengan mantan istrinya.
Akhirnya rudi memutuskan untuk membuat akun yang baru, setelah membuat akun yang baru kemudian ia masuk ke grup jual beli yang berada sekitaran daerahnya. ternyata sekarang yang lagi laku adalah buah durian montong, karna setiap sekilonya menembus harga 250 ribuan.
akhirnya rudi mencari orang yang yang menjual bibit pohon durian montong tersebut.
5 menit kemudian ia menemukan orang yang menjual bibit pohon itu setelah chatan dengan penjual itu, ternyata alamatnya masih di daerah tak jauh dengan kontrakannya, rudi memilih untuk sholat terlebih dahulu, setelah selesai sholat
ia segera menuju ke kamar anaknya.
tok!...tok!!
ceklek!
pintu kamar pun terbuka, dan aiza muncul sambil membawa buku pelajarannya.
"aiza..ayah mau pergi sebentar, kamu dirumah aja yaa.." ucap rudi.
"iyaa yah...jangan lama-lama yaa" jawab putrinya itu.
"okeee...paling ayah hanya 1 jam saja ko..kamu mau nitip apa?" tanya rudi.
"engga yah...aku sudah ada makanan di lemari es...aiza mau ayah hati-hati dijalan" jawab putrinya lalu meraih tangan ayahnya lalu menciumnya.
"iyaa sayang..ayah jalan dulu yaa..oiyaa kamu kunci pintunya yaa..inget siapa pun yang datang jangan dibuka pintunya kecuali ayah okee" pesan rudi ke putrinya.
"siapp...yah" jawab aiza dengan gerakan tangan ke arah keningnya.
rudi pun berangkat menuju penjual bibit pohon tersebut, hanya membutuhkan waktu 35 menit, rudi kin sudah sampai di toko tersebut.
"assalamualaikum pak, saya rudi yang ada di chat tadi" ucap rudi kepada pria yang sedang duduk di kursi toko itu.
"waalaikumsalam, oiyaa..ayo mari saya tunjukan bibitnya" jawab pria itu sambil berdiri dan berjalan menuju ke belakang toko itu rudi mengekor dari belakang.
"nahh. ini mas..bibitnya tapi ini masih kecil dan harus dirawat dengan baik soalnya pohon durian ini sangat susah kalau dirawat" kata penjual itu sambil menjelaskan.
"iyaa..pak saya paham, berapa pak harga satu bibit ini" jawab rudi mengangguk.
"ini saya jual 100 ribu per pohonnya, oiya emang masnya mau tanam dimana" tanya penjual.
"yaudah pak saya ambil 10 pohon dulu, saya mau tanam di halaman rumah saya" jawab rudi.
penjual pun kaget ia pun bertanya-tanya dalam hatinya 10 pohon di tanam di halaman rumah, memangnya seluas apa halamannya. tak mau ambil pusing ia pun memilih diam saja yang penting bibitnya laku.
setelah membayar 10 pohon durian itu, rudi kini membawa semua pohon pulang kerumah.
Setiba dirumah, rudi kini mengetuk pintu rumah, namun tak ada jawaban dari putrinya."aiza...ayah pulang nak" seru rudi sambil mengetuk pintu kontrakannya.
namun tak ada jawab juga, rudi menduga pasti anaknya ketiduran dikamarnya.
akhirnya ia terpaksa membuka didepan rumahnya, setelah menengok ke kanan-kiri memastikan tidak ada orang yang melihatnya. setelah kondisinya aman rudi pun masuk ke ruang amartha itu.
cling!!!
[SELAMAT DATANG TUANKU] suara tersebut menyambut rudi.
"aku mau tanya apakah menanam pohon yang lama tumbuhnya bisa dipercepat di tanah ini" tanya rudi kepada suara itu.
[BISA TUAN, HANYA BUTUH SATU HARI SAJA POHON ITU AKAN BERBUAH DENGAN BAGUS] jawab suara itu.
"baiklah terima kasih" ucap rudi, ia kemudian segera menanam 10 pohon durian itu dengan jarak semeter setiap pohonnya.