Di sebuah desa terpencil bernama Arborville, di tengah hutan belantara yang dipenuhi dengan pohon-pohon raksasa dan keheningan yang menenangkan, lahir seorang anak laki-laki dengan takdir besar. Hari itu, matahari terbit dengan lembut, menyebarkan cahaya emas di antara pepohonan yang lebat, seakan menyambut kehadiran Leon ke dunia.
Ibunya, Elara, seorang petualang berani dengan mata yang memancarkan petualangan dan kegigihan, terbaring di tempat tidur yang sederhana namun hangat. Ayahnya, Darius, adalah seorang tentara bayaran yang telah menghabiskan tahun-tahunnya dalam pertempuran dan pengembaraan. Kehidupan mereka penuh dengan tantangan, namun mereka menyambut kelahiran Leon dengan penuh harapan dan kebahagiaan.
Leon lahir dengan tangisan keras, suara yang segera membangkitkan kegembiraan di antara para tetua desa. Mereka percaya bahwa kelahiran Leon adalah tanda dari takdir yang lebih besar. Darius memandang putranya dengan mata penuh harapan, sementara Elara, meski lelah, tersenyum penuh kasih sayang.
Kehidupan Leon di Arborville sangat berbeda dari kebanyakan anak-anak desa. Sejak dini, ia menunjukkan kemampuan yang luar biasa untuk beradaptasi dengan lingkungan sekelilingnya. Di saat usianya masih sangat muda, dia sudah bisa menavigasi jalan-jalan sempit di desa dengan gesit, menghindari rintangan dengan kecepatan yang tak dimiliki anak seusianya.
Para tetua desa sering kali berbicara dalam bisikan tentang potensi yang dimiliki Leon. "Dia tidak seperti anak-anak lainnya," kata mereka. "Ada sesuatu yang istimewa dalam dirinya." Mereka menganggap Leon sebagai anak yang diberkahi oleh dewa-dewa, seorang anak yang akan menjadi pahlawan besar.
Saat Leon tumbuh, dia mengikuti jejak orang tuanya. Darius mengajarinya keterampilan bertempur dan disiplin seorang pejuang, sementara Elara mengajarinya cara membaca peta dan keterampilan bertahan hidup yang berguna dalam petualangan. Setiap hari, Leon berlatih dengan tekun, baik dengan pedang kayu maupun dengan keterampilan bertahan hidup, meskipun usianya belum mencapai sepuluh tahun.
Pada suatu hari yang cerah, ketika Leon berusia sepuluh tahun, dia berdiri di depan ibunya yang tengah memandanginya dengan bangga. "Leon," kata Elara, "takdirmu telah lama menanti. Suatu hari, kau akan keluar dari desa ini dan melawan kejahatan yang mengancam dunia. Tapi ingatlah selalu, keberanianmu dan kebijaksanaanmu akan menjadi senjata terbesarmu."
Leon menatap mata ibunya, yang penuh dengan keyakinan dan harapan. Dia merasakan beban tanggung jawab yang besar, namun juga api semangat yang menyala di dalam dirinya. Dia tahu bahwa jalan di depannya tidak akan mudah, tetapi dia siap menghadapi segala tantangan yang akan datang.
Saat matahari terbenam, membenamkan desa dalam cahaya jingga yang lembut, Leon berdiri di ambang pintu rumahnya, melihat ke luar hutan yang lebat. Dalam hatinya, dia bertekad untuk menjadikannya kenyataan—menjadi kesatria yang dihormati dan melindungi kerajaan dari segala ancaman.
Di Arborville, sebuah era baru akan segera dimulai. Dan Leon, dengan segala kemampuannya yang luar biasa dan tekad yang membara, akan menjadi pahlawan yang akan mengubah nasibnya dan masa depan seluruh kerajaan.