Chereads / KING OF HEROES (bahasa Indonesia) / Chapter 2 - BAB 2 PERTEMUAN DENGAN SAHABAT SEJATI

Chapter 2 - BAB 2 PERTEMUAN DENGAN SAHABAT SEJATI

Hawa pagi di Arborville terasa segar dan menenangkan, dengan embun tipis yang masih menyelimuti rerumputan. Leon, yang baru saja selesai melatih keterampilannya di hutan, memutuskan untuk menjelajahi bagian desa yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Dalam benaknya, rasa penasaran dan semangat petualangan terus membara.

Saat Leon berjalan di sepanjang jalan setapak yang berbatu, dia mendengar suara riuh dari balik belukar. Dengan hati-hati, dia mendekat dan menemukan seorang gadis muda, tidak lebih tua darinya, sedang berjuang dengan sekelompok anak-anak desa yang tampaknya menertawakannya. Gadis itu memiliki rambut merah berapi dan mata hijau cerah yang penuh tekad. Meski ia terlihat kelelahan, dia tetap melawan dengan penuh semangat.

Leon, merasa tidak enak hati melihat situasi tersebut, memutuskan untuk campur tangan. "Hei, apa yang sedang terjadi di sini?" tanyanya dengan nada tegas, mengalihkan perhatian anak-anak tersebut dari gadis yang sedang diolok-olok.

Anak-anak yang telah mempermainkan gadis itu menoleh dengan kaget dan mundur sedikit. "Dia hanya seorang gadis aneh yang selalu membawa buku-buku dan menganggap dirinya lebih pintar dari kita," salah satu dari mereka menjelaskan dengan nada sinis.

Gadis itu, yang bernama Lyra, mengangkat kepala dan melihat Leon dengan tatapan penuh harapan. "Terima kasih telah datang. Mereka hanya tidak mengerti bahwa pengetahuan juga merupakan kekuatan."

Leon tersenyum lembut. "Terkadang, orang-orang tidak memahami nilai sejati dari sesuatu yang berbeda. Aku Leon," katanya, memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan. "Dan kau?"

"Lyra," jawab gadis itu sambil menjabat tangan Leon dengan erat. "Aku suka belajar tentang segala hal, terutama tentang cerita-cerita kuno dan sihir. Orang-orang di desa ini sering kali tidak mengerti minatku."

Leon melihat buku-buku dan gulungan-gulungan yang berserakan di sekitar Lyra dan merasakan kedekatan langsung dengan gadis itu. "Aku mengerti. Aku juga merasa tidak banyak orang di desa yang memahami keinginanku untuk menjadi seorang kesatria. Mungkin kita bisa saling membantu."

Mata Lyra bersinar dengan penuh kegembiraan. "Kau tahu tentang kesatria? Aku selalu membaca tentang mereka dalam buku-bukuku. Jika kau tidak keberatan, aku bisa membantumu dengan pengetahuan tentang sejarah dan sihir, sementara kau bisa mengajarkanku tentang keterampilan bertempur."

Leon mengangguk setuju. "Itu kedengarannya seperti tawaran yang bagus. Aku rasa kita bisa belajar banyak dari satu sama lain."

Seiring berjalannya waktu, Leon dan Lyra mulai menghabiskan waktu bersama. Mereka berbagi pengetahuan dan keterampilan—Leon mengajarkan Lyra teknik bertempur dasar dan bagaimana menghadapi situasi berbahaya, sementara Lyra membagikan pengetahuannya tentang sejarah kuno dan rahasia sihir yang sering dia pelajari dalam buku-bukunya.

Hari demi hari, ikatan persahabatan mereka semakin kuat. Lyra membantu Leon memahami banyak hal tentang dunia yang lebih luas, sementara Leon memberikan Lyra rasa percaya diri dan keberanian untuk menghadapi tantangan.

Saat matahari terbenam di horizon, memberikan langit dengan warna oranye kemerahan, Leon dan Lyra duduk di tepi hutan, merencanakan petualangan-petualangan mereka berikutnya. Di tengah kebersamaan mereka, Leon merasa yakin bahwa pertemuan ini bukanlah kebetulan. Dalam perjalanan yang akan datang, mereka akan saling mendukung dan menghadapi setiap tantangan dengan keberanian dan kebijaksanaan.

Bab selanjutnya dalam perjalanan Leon dimulai dengan seorang sahabat sejati di sisinya, siap menghadapi apa pun yang akan datang di hadapan mereka.