Dengan ritual Ordo Kegelapan yang berhasil digagalkan, Hana dan Arga merasa sedikit tenang, tetapi mereka tahu bahwa ancaman belum sepenuhnya lenyap. Ordo Kegelapan adalah kelompok yang licik dan berbahaya, dan mereka pasti akan mencoba lagi jika mereka merasa terancam. Di pagi hari setelah malam yang penuh ketegangan, mereka memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan mereka lebih jauh.
Hana merasa agak kelelahan setelah malam yang panjang, tetapi rasa tanggung jawabnya mendorongnya untuk tetap fokus. Arga, di sisi lain, tampak lebih bersemangat. Dia tahu bahwa mereka telah mendapatkan informasi penting tentang Ordo Kegelapan dan ritual mereka, tetapi dia juga tahu bahwa ada banyak hal yang belum terpecahkan.
"Arga, apa langkah selanjutnya?" tanya Hana saat mereka duduk di meja makan, sarapan sederhana di depan mereka.
Arga menyeka keringat di dahinya dan memandang Hana dengan serius. "Kita perlu mencari tahu lebih banyak tentang siapa di balik Ordo Kegelapan dan mengapa mereka begitu tertarik dengan ritual tersebut. Kita juga harus memeriksa apakah ada jejak yang tertinggal setelah kegagalan ritual mereka."
Hana mengangguk setuju. "Ya, mungkin ada petunjuk yang bisa kita temukan di lokasi ritual atau melalui dokumen yang mereka tinggalkan. Kita juga bisa mencari tahu lebih lanjut tentang anggota Ordo Kegelapan."
Setelah sarapan, Hana dan Arga memutuskan untuk kembali ke Gedung Lama, tempat di mana mereka mengganggu ritual. Mereka berharap untuk menemukan sesuatu yang mungkin tertinggal atau terlewatkan di tempat kejadian. Mereka tiba di lokasi dengan hati-hati, memeriksa sekeliling dengan teliti.
Gedung Lama masih dalam keadaan kacau. Beberapa peralatan ritual yang mereka ganggu masih berserakan di lantai, dan simbol-simbol kuno yang sebelumnya digambar dengan teliti kini terlihat rusak dan tidak teratur. Hana dan Arga memutuskan untuk memeriksa ruangan-ruangan lain di gedung untuk memastikan bahwa mereka tidak melewatkan sesuatu yang penting.
Di salah satu ruangan yang lebih kecil, mereka menemukan sebuah meja kerja yang tertutup dengan beberapa dokumen dan buku catatan. Hana membuka salah satu buku catatan dan menemukan tulisan tangan yang tampaknya berasal dari pemimpin Ordo Kegelapan.
Tulisan tersebut berisi rencana dan catatan tentang ritual yang gagal, serta catatan mengenai kehadiran mereka di Gedung Lama. Salah satu catatan menarik perhatian mereka: "Ritual gagal karena adanya gangguan dari luar. Persiapkan upaya berikutnya dengan lebih hati-hati. Cari tahu siapa yang mengganggu dan pastikan mereka tidak bisa menghalangi rencana kita lagi."
Arga membaca catatan tersebut dengan seksama. "Ini menunjukkan bahwa Ordo Kegelapan sangat berhati-hati dan memperhatikan setiap detail. Mereka akan mencari tahu siapa yang mengganggu mereka dan mungkin akan mengambil tindakan balasan."
Hana merasa ngeri dengan pemikiran bahwa Ordo Kegelapan mungkin mencari mereka. "Kita harus berhati-hati. Mereka bisa mencoba untuk menyerang kita atau mengancam kita dengan cara lain."
Arga setuju dan menambahkan, "Kita juga perlu mencari tahu lebih banyak tentang anggota Ordo Kegelapan. Jika kita bisa mengetahui siapa mereka, kita mungkin bisa memprediksi langkah mereka selanjutnya."
Setelah memeriksa Gedung Lama dengan teliti dan menemukan beberapa petunjuk berharga, Hana dan Arga memutuskan untuk mencari informasi lebih lanjut tentang anggota Ordo Kegelapan. Mereka kembali ke perpustakaan tua untuk memeriksa dokumen-dokumen sejarah dan arsip yang mungkin berisi informasi tentang kelompok rahasia ini.
Di perpustakaan, mereka bertemu dengan Pak Bimo lagi dan meminta bantuannya untuk mencari dokumen yang mungkin terkait dengan Ordo Kegelapan. Pak Bimo dengan senang hati membantu mereka dan menunjukkan beberapa arsip yang berisi informasi tentang kelompok-kelompok rahasia dan organisasi misterius.
Setelah beberapa jam mencari, Hana dan Arga menemukan sebuah file yang berisi informasi tentang Ordo Kegelapan. File tersebut mencatat bahwa Ordo Kegelapan adalah kelompok rahasia yang telah ada selama berabad-abad. Mereka dikenal karena praktik-praktik magis mereka yang gelap dan ritual-ritual yang bertujuan untuk memanipulasi kekuatan spiritual.
Informasi dalam file tersebut mencatat bahwa Ordo Kegelapan sering kali memiliki anggota-anggota yang sangat terlatih dalam berbagai bidang, termasuk ilmu hitam, musik ritual, dan simbolisme kuno. Mereka juga dikenal karena kemampuannya untuk menyembunyikan jejak mereka dan beroperasi di bawah radar.
Hana dan Arga membaca informasi tersebut dengan penuh perhatian. Mereka menemukan bahwa ada beberapa anggota kunci dalam Ordo Kegelapan yang dikenal sebagai "Penjaga Ritual," yang bertanggung jawab untuk memimpin dan melaksanakan ritual-ritual penting.
"Jadi, ada anggota khusus yang disebut Penjaga Ritual," kata Arga. "Mereka mungkin adalah orang-orang yang kita hadapi di Gedung Lama. Mereka pasti memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam melaksanakan ritual."
Hana mengangguk. "Jika kita bisa mengetahui siapa Penjaga Ritual ini dan bagaimana mereka beroperasi, kita mungkin bisa mendapatkan informasi yang lebih baik tentang rencana Ordo Kegelapan dan bagaimana cara menghentikannya."
Mereka melanjutkan pencarian mereka dengan tekad baru. Mereka memeriksa dokumen-dokumen tambahan dan mencari petunjuk yang bisa membantu mereka mengidentifikasi Penjaga Ritual dan mengetahui lebih lanjut tentang rencana Ordo Kegelapan.
Setelah beberapa hari penyelidikan intensif, Hana dan Arga menemukan beberapa petunjuk penting tentang Penjaga Ritual. Mereka menemukan bahwa salah satu Penjaga Ritual terkenal bernama Dr. Aditya, seorang ahli simbolisme dan magis yang sangat berpengalaman.
Dr. Aditya dikenal karena pengetahuannya yang mendalam tentang simbol-simbol kuno dan praktik-praktik magis. Dia juga memiliki latar belakang akademis yang kuat dan dikenal di kalangan ilmuwan dan peneliti sebagai salah satu ahli terkemuka dalam bidangnya.
Hana dan Arga memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang Dr. Aditya dan bagaimana dia terlibat dengan Ordo Kegelapan. Mereka menemukan bahwa Dr. Aditya mengajar di sebuah universitas terkemuka dan memiliki reputasi yang sangat baik di kalangan koleganya.
Mereka memutuskan untuk mengunjungi universitas tempat Dr. Aditya mengajar dan mencoba untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentangnya. Mereka berharap bisa mendapatkan petunjuk tentang aktivitasnya dan bagaimana dia terlibat dengan Ordo Kegelapan.
Di universitas, mereka bertemu dengan beberapa kolega Dr. Aditya yang memberikan informasi tambahan tentang penelitiannya dan latar belakangnya. Mereka menemukan bahwa Dr. Aditya dikenal sebagai orang yang sangat berhati-hati dan jarang bergaul di luar lingkup akademisnya.
Hana dan Arga merasa bahwa mereka harus berhati-hati dalam pendekatan mereka. Mereka tidak ingin menimbulkan kecurigaan atau memberi tahu siapa pun tentang penyelidikan mereka.
Sementara mereka melanjutkan pencarian mereka, mereka juga menyadari bahwa Ordo Kegelapan mungkin sedang mempersiapkan langkah selanjutnya. Mereka harus tetap waspada dan siap untuk menghadapi ancaman yang mungkin muncul.
Suatu malam, ketika mereka sedang memeriksa dokumen tambahan di rumah Hana, mereka mendengar suara aneh di luar jendela. Hana dan Arga segera merasa curiga dan memutuskan untuk memeriksa keadaan di sekitar rumah.
Mereka keluar dengan hati-hati dan memeriksa lingkungan sekitar. Mereka menemukan jejak kaki yang tampaknya baru saja dibuat, serta beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seseorang telah mencoba mengintai mereka.
"Sepertinya kita sedang diawasi," kata Arga dengan nada serius. "Kita harus berhati-hati dan menjaga kewaspadaan kita."
Hana merasa ketegangan kembali meningkat. "Apa yang harus kita lakukan?"
Arga berpikir sejenak. "Kita harus memastikan bahwa tidak ada yang mengintai kita dan melanjutkan penyelidikan dengan hati-hati. Kita juga perlu melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang dan meminta bantuan mereka jika diperlukan."
Mereka segera menghubungi pihak berwenang dan melaporkan kejadian tersebut. Mereka juga memperkuat langkah-langkah keamanan di rumah mereka dan memastikan bahwa mereka tidak meninggalkan jejak yang bisa diikuti oleh Ordo Kegelapan.
Dengan kewaspadaan yang lebih tinggi, Hana dan Arga melanjutkan penyelidikan mereka dengan tekad baru. Mereka tahu bahwa mereka berada di tengah-tengah sesuatu yang besar dan berbahaya, dan mereka harus siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.
Malam-malam yang mencekam dan ancaman yang terus membayangi mereka membuat mereka semakin sadar akan bahaya yang mereka hadapi. Namun, mereka juga merasa lebih dekat satu sama lain dan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang.
Dengan tekad dan semangat yang diperbarui, Hana dan Arga melanjutkan pencarian mereka untuk mengungkap kebenaran di balik Ordo Kegelapan dan menghentikan rencana jahat mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, tetapi mereka siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang dan memastikan bahwa mereka dapat mengatasi ancaman yang mengintai di balik bayang-bayang.