Chereads / Melody in the Shadows / Chapter 10 - Shadow Behind The Door

Chapter 10 - Shadow Behind The Door

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan Hana serta Arga semakin mendalami penyelidikan mereka. Setelah menemukan informasi penting di Kuil Kegelapan, mereka merasa bahwa waktu mereka semakin mendesak. Ordo Kegelapan tampaknya semakin aktif, dan mereka harus menemukan cara untuk menghadapinya sebelum terlambat.

Hana dan Arga memutuskan untuk mengunjungi beberapa lokasi yang terkait dengan simbol-simbol kuno yang mereka temukan. Salah satu lokasi yang mencuri perhatian mereka adalah sebuah perpustakaan tua yang terletak di pinggiran kota. Perpustakaan ini dikenal menyimpan koleksi langka dan manuskrip kuno yang mungkin memiliki hubungan dengan penelitian mereka.

Pagi itu, mereka tiba di perpustakaan yang terletak di sebuah bangunan tua dengan arsitektur klasik. Pengunjung tidak terlalu banyak, dan suasananya tenang, memungkinkan mereka untuk bekerja dengan konsentrasi penuh. Mereka disambut oleh seorang pustakawan bernama Pak Bimo, yang dikenal sebagai ahli dalam sejarah dan manuskrip kuno.

"Selamat pagi," sapa Pak Bimo saat mereka memasuki ruang perpustakaan. "Apa yang bisa saya bantu hari ini?"

Hana dan Arga menjelaskan tentang penyelidikan mereka dan menyebutkan bahwa mereka mencari manuskrip kuno yang mungkin terkait dengan simbol-simbol kuno dan ritual-ritual yang mereka pelajari. Pak Bimo mengangguk dan menunjukkan kepada mereka ruang arsip khusus di perpustakaan.

"Di sini, Anda akan menemukan koleksi manuskrip kuno dan dokumen yang mungkin Anda butuhkan," kata Pak Bimo. "Silakan cari dengan teliti, dan jika Anda membutuhkan bantuan, beri tahu saya."

Hana dan Arga mulai memeriksa koleksi manuskrip dengan seksama. Mereka mencari informasi tentang ritual-ritual kuno dan simbol-simbol yang mereka temukan sebelumnya. Setelah beberapa jam, mereka menemukan sebuah manuskrip yang menarik perhatian mereka. Manuskrip tersebut berisi informasi tentang praktik-praktik kuno yang melibatkan musik dan simbol-simbol, serta bagaimana praktik tersebut digunakan untuk memanipulasi energi spiritual.

Salah satu bagian dari manuskrip mencatat bahwa ada ritual khusus yang melibatkan penggunaan notasi musik tertentu untuk membuka gerbang ke dimensi lain. Ritual ini dikenal sebagai "Ritual Pembuka Gerbang" dan melibatkan penggunaan simbol-simbol yang sama dengan yang ditemukan di Kuil Kegelapan. Manuskrip ini juga mencatat bahwa ritual ini sering kali dilakukan oleh kelompok-kelompok rahasia untuk mencapai tujuan tertentu.

"Ini sangat penting," kata Hana, sambil menunjukkan bagian manuskrip yang relevan kepada Arga. "Sepertinya kita menemukan informasi tentang ritual yang digunakan oleh Ordo Kegelapan. Mereka mungkin berencana untuk melakukan ritual ini untuk mencapai tujuan mereka."

Arga membaca dengan cermat. "Jika benar demikian, kita harus menemukan lebih banyak informasi tentang kapan dan di mana ritual ini mungkin dilakukan. Ini bisa memberi kita petunjuk tentang rencana Ordo Kegelapan dan bagaimana kita bisa menghentikannya."

Dengan petunjuk baru ini, Hana dan Arga melanjutkan pencarian mereka, berharap menemukan informasi tambahan yang bisa membantu mereka dalam menghadapi Ordo Kegelapan. Mereka merasa semakin dekat untuk mengungkap kebenaran, tetapi mereka juga tahu bahwa waktu mereka semakin terbatas.

Setelah beberapa hari penyelidikan, mereka akhirnya mendapatkan informasi tentang sebuah lokasi yang mungkin menjadi tempat ritual berikutnya. Lokasi tersebut adalah sebuah bangunan tua yang terletak di pinggiran kota, yang dikenal sebagai "Gedung Lama." Gedung ini memiliki sejarah panjang dan sering kali terkait dengan kegiatan-kegiatan rahasia.

Mereka memutuskan untuk mengunjungi Gedung Lama dan memeriksa apakah ada tanda-tanda aktivitas Ordo Kegelapan. Setibanya di sana, mereka menemukan bahwa gedung tersebut terlihat sangat terabaikan dan tidak terawat. Pintu-pintu dan jendela-jendela tertutup rapat, dan suasananya sangat mencekam.

Hana dan Arga memasuki gedung dengan hati-hati, memeriksa setiap ruangan dengan senter mereka. Mereka menemukan beberapa tanda-tanda bahwa gedung ini pernah digunakan untuk tujuan-tujuan rahasia, termasuk beberapa simbol-simbol kuno yang mirip dengan yang mereka temukan sebelumnya.

Di salah satu ruangan bawah tanah, mereka menemukan sebuah altar yang tampaknya digunakan dalam ritual. Di atas altar, terdapat beberapa buku catatan dan dokumen yang tampaknya berhubungan dengan praktik Ordo Kegelapan. Mereka memeriksa dokumen-dokumen tersebut dan menemukan catatan yang menunjukkan bahwa Gedung Lama memang menjadi tempat ritual berikutnya.

Salah satu catatan mencatat bahwa ritual akan dilakukan pada malam bulan purnama berikutnya, dan mereka berencana untuk menggunakan musik khusus yang dikombinasikan dengan simbol-simbol kuno untuk membuka gerbang ke dimensi lain. Catatan tersebut juga mencatat bahwa kelompok ini memiliki rencana untuk menggunakan kekuatan yang mereka akses untuk tujuan jahat.

Hana merasa ketegangan semakin meningkat. "Arga, kita harus segera bertindak. Ritual ini akan dilakukan malam ini, dan kita harus menghentikannya sebelum terlambat."

Arga setuju. "Kita harus segera mencari cara untuk mengganggu ritual ini dan menghentikan Ordo Kegelapan. Kita juga harus mencari bantuan jika diperlukan."

Mereka memutuskan untuk menghubungi pihak berwenang dan memberikan informasi tentang kegiatan Ordo Kegelapan. Mereka juga menyiapkan rencana untuk menghadapi kemungkinan bahwa Ordo Kegelapan akan melakukan upaya untuk mencegah mereka mengganggu ritual.

Malam itu, Hana dan Arga kembali ke Gedung Lama untuk memantau situasi dan siap untuk bertindak jika diperlukan. Mereka menyembunyikan diri di tempat yang aman dan memantau aktivitas di gedung tersebut.

Saat malam semakin larut, mereka melihat beberapa anggota Ordo Kegelapan memasuki gedung dengan membawa berbagai peralatan dan simbol-simbol kuno. Mereka mengatur altar dan mempersiapkan ritual, dan suasananya semakin tegang.

Hana dan Arga berusaha untuk tetap diam dan tidak terlihat. Mereka tahu bahwa setiap langkah yang mereka ambil harus sangat hati-hati, karena Ordo Kegelapan mungkin memiliki pengamanan yang ketat.

Ketika waktu ritual semakin dekat, mereka memutuskan untuk mengganggu proses tersebut. Dengan perlahan, mereka memasuki ruangan tempat ritual akan dilakukan dan mencoba untuk menghentikan Ordo Kegelapan.

Namun, situasi menjadi semakin sulit ketika mereka dihadapkan pada beberapa anggota Ordo Kegelapan yang mencoba menghalangi mereka. Hana dan Arga berusaha keras untuk menghadapi mereka, sambil berusaha untuk mengacaukan ritual yang sedang berlangsung.

Di tengah-tengah pertarungan, Hana dan Arga berhasil menghentikan beberapa elemen penting dari ritual, dan suasana di dalam gedung menjadi semakin kacau. Mereka merasa bahwa mereka hampir berhasil menghentikan Ordo Kegelapan dan mencegah ritual berlangsung.

Saat mereka berusaha untuk keluar dari gedung, mereka menyadari bahwa anggota Ordo Kegelapan mulai menyadari kehadiran mereka. Hana dan Arga berlari keluar dari gedung dan berusaha untuk melarikan diri.

Setelah berlari melalui jalan-jalan gelap dan berliku, mereka akhirnya mencapai tempat yang aman dan menghubungi pihak berwenang untuk melaporkan kegiatan Ordo Kegelapan. Mereka tahu bahwa mereka telah menghadapi bahaya besar dan berhasil menghentikan ritual yang bisa memiliki konsekuensi sangat serius.

Dengan rasa lega dan kelelahan, Hana dan Arga kembali ke rumah mereka dan merenungkan pengalaman mereka. Mereka tahu bahwa Ordo Kegelapan mungkin masih ada di luar sana, tetapi mereka merasa puas karena telah mencegah bahaya yang lebih besar.

Saat mereka duduk bersama, berbagi kisah dan refleksi tentang apa yang telah mereka alami, mereka semakin sadar bahwa mereka telah melalui perjalanan yang sangat menegangkan dan berbahaya. Namun, mereka juga merasa lebih dekat satu sama lain dan lebih siap untuk menghadapi tantangan berikutnya.

Dengan tekad baru dan semangat yang diperbarui, Hana dan Arga siap untuk melanjutkan penyelidikan mereka dan memastikan bahwa Ordo Kegelapan tidak akan kembali dengan rencana jahat mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, tetapi mereka siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang di masa depan.

Saat matahari terbit, Hana dan Arga memulai hari baru dengan penuh semangat dan harapan. Mereka tahu bahwa mereka memiliki satu sama lain untuk menghadapi apa pun yang akan datang dan siap untuk mengungkap lebih banyak kebenaran di balik misteri yang mereka hadapi