"Apa yang akan kita lakukan hari ini?"
"Kamu bertanya pada ku setelah menguras seluruh tenagaku, sungguh melelahkan."
Anton Terbaring telentang, dengan Ibu Ani yang berbaring didadanya, mereka melewati setengah hari, sekarang sudah tepat di jam 12 siang, "Aku hanya ingin makan." Ucap Anton, menarik tubuh istrinya, menjatuhkan ke sisi bersebrangan dengan dirinya, lalu bangun dengan tidak malunya tanpa pakai. sesudah itu dia pergi kekamar mandi, berendam membersikan seluruh tubuhnya dari keringat yang tak mengenakkan di
sekujur tubuhnya, "Aku akan memasak Omurice, apakah kamu mau?"
"Kelihatannya enak, apa lagi telur setengah matang yang meleleh." Rasa yang mengiurkan Omurice itu sudah sampai di lidah walau pun Omuricenya belum jadi, tangannya menyapu mulutnya yang sedikit meneteskan air liur itu.
"Ini pasti akan jadi lezat." Gumam bu Ani, sembari memperhatikan telur agar kematangannya pas saat disajikan diatas nasi goreng yang dia tata di atas piring berbentuk Oval. dia nampak bahagia, bersendandung riang tanpa dia sadari dia bernanyi.
"Satu satu aku sayang Anton."
"Dua dua aku sayang Anton."
"Tiga tiga juga sayang Anton."
"Satu dua tiga aku sayang Anton."
Anton yang baru selesai mandi, mendengarkan lagu yang dinyanyikan istrinya itu merasa bahagia, dia peluk dari belakang tubuh ramping istrinya "Aku juga cinta Ani kok." Bisiknya ditelinga istrinya, Astaga ini membuat ruangan kecil itu menjadi penuh akan cinta mereka berdua melihat Ani yang malu karena baru sadar bahwa dia bernyanyi hal yang memalukan, dia menutupi mukanya dengan kedua telapak tangan halus dan berjari lentik itu, Anton menjatuhkan dagunya di pundang kanan istrinya, dia merasa tak ada yang indah selain kehadiran istrinya.
Bahkan nebula kupu-kupu pun kalah indahnya dengan istrinya, Resonasi didalam diri Bu Ani pun ikut mengetarkan dirinya juga, dia kalah telak di bagian ini dia hanya berharap bahwa mati dalam keadaan bahagia sangat menyenangkan untuk dibayangkan oleh dirinya yang tengah dimabuk cintan itu, ya... maksudnya mereka berdua tengah dimabuk cinta!
Pada akhirnya mereka melahap Omurice dengan rasa bahagia, romantisme diantara mereka mengalahkan Syair yang ditulis oleh penyair terhebat sekali pun.
Tampaknya sia-sia saja mencengah ini, tampaknya cinta itu bodoh dan memalukan bagi orang normal yang melihatnya, tapi apa yang harus dilakukan? tidak ada, selain melihat mereka malu sendiri karena menyadari perilaku bodoh mereka.
Kamu tak akan bisa melarang apa pun itu ketika orang atau pun sepasang orang yang saling mencintai, bahkan Omurice yang biasa-biasa saja akan jadi istimewa untuk disantap ketika kamu menyantapnya berasama orang yang kamu kasihi, Ah... Setelah tenanga terisi, mereka mempunyai rencana sekilas masuk ke otak, mereka berencana kencan di hari minggu nan cerah dan panas tak kenal ampun, Sebagai tanggapan akan rencana itu, Bu Ani bersiap-siap dengan keangunan yang dia bawa, kulit bersih itu cocok memakai terusan longgar yang menyembunyikan dada besar berukuran H cup itu, dia menunjukan itu hanya untuk Anton, dengan terusan berwarna kalem dia sedikit merias rambutnya dengan pita yang tertempel dirambut kuncir kuda itu, harum semeberbak berlambai halus dan juga berwarna indah dihadapan mata, Anton mengandeng tangan lembut istrinya itu, mereka keluar dari apartemen kecil itu bersama kebahagian yang mereka bawa, nampaknya hari cerah dan indah masih bersama mereka hingga sekarang, "Saat kamu merapikan rambutmu aku sedikit khawatir akan ada tatapan terpikau dari wanita lain."
"Tidak masalah, selama aku masih memperhatikan wanita yang aku pegang ini."
"Tapi masih cemburu."
"Aku bahagia kamu cemburu, mengemaskan sayang."