Chereads / The Status Seeker / Chapter 35 - Jebakan dan Rintangan di Kastil Morgoth

Chapter 35 - Jebakan dan Rintangan di Kastil Morgoth

Melangkah melewati gerbang besi yang berderit, Kael, Elara, dan Lyra memasuki halaman kastil yang luas namun suram. Batu-batu hitam yang membentuk dinding kastil seolah menyerap cahaya matahari yang sedikit berhasil menembus kabut tebal Pegunungan Bayangan. Patung-patung gargoyle yang mengerikan, kini tak bernyawa setelah mantra Elara, masih berdiri tegak di sepanjang dinding, seolah mengawasi setiap langkah mereka dengan tatapan mata kosong yang menakutkan.Halaman kastil itu sendiri adalah pemandangan yang suram. Rumput liar tumbuh tak terawat, batu-batu besar berserakan di mana-mana, dan air mancur yang dulu mungkin megah kini hanya tinggal puing-puing yang ditumbuhi lumut. Kael melihat status halaman kastil:

Halaman Kastil Morgoth Level: -

Status: Terbengkalai, Dipenuhi Energi Gelap, Berpotensi Berbahaya

"Tempat ini..." Elara bergidik, "sangat menyeramkan. Aku bisa merasakan energi gelap yang kuat di sini."Lyra mengangguk setuju. "Ini baru permulaan," katanya dengan suara rendah. "Morgoth pasti telah memasang banyak jebakan dan rintangan di dalam kastilnya."Mereka berjalan dengan hati-hati, waspada terhadap setiap suara dan gerakan. Kael, dengan Mata Dewa yang aktif, memindai setiap sudut halaman, mencari tanda-tanda bahaya. Tiba-tiba, ia melihat sesuatu yang berkilauan di bawah sinar matahari."Tunggu," katanya, sambil menunjuk ke arah sebuah batu kecil yang tergeletak di jalan setapak. "Itu... itu jebakan."Kael melihat status batu itu:

Batu Jebakan Level: 15

HP: 100/100

Status: Aktif, Terhubung dengan Perangkap Panah Beracun

Elara dan Lyra segera mundur, menjauhi batu itu. Kael, dengan hati-hati, mengambil batu itu dan melemparkannya ke arah dinding kastil. Saat batu itu menyentuh dinding, terdengar suara gemuruh yang keras, dan puluhan anak panah beracun melesat keluar dari lubang-lubang tersembunyi di dinding, menancap di tanah tempat mereka berdiri beberapa detik yang lalu."Hampir saja," kata Lyra, napasnya memburu. "Terima kasih, Kael."Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan lebih hati-hati. Kael menggunakan Mata Dewa untuk mendeteksi jebakan-jebakan lain, dan mereka berhasil menghindarinya satu per satu. Mereka melewati halaman kastil, memasuki pintu utama yang terbuka lebar, seolah-olah mengundang mereka untuk masuk ke dalam kegelapan.Pintu itu mengarah ke sebuah lorong yang panjang dan gelap, diterangi oleh obor-obor yang tergantung di dinding. Lorong itu berliku-liku, bercabang ke beberapa arah, menciptakan labirin yang membingungkan. Kael melihat status lorong itu:

Lorong Labirin Level: - Status: Berbahaya, Dipenuhi Jebakan dan Makhluk Penjaga

Mereka berjalan perlahan, waspada terhadap setiap suara dan gerakan. Tiba-tiba, mereka mendengar suara geraman yang rendah dan mengancam dari kegelapan. Seekor serigala bayangan, dengan mata merah menyala dan taring yang tajam, muncul dari balik tikungan."Awas!" teriak Kael, sambil menghunus pedang Cahaya Bulan.Elara segera meluncurkan mantra bola api ke arah serigala itu, sementara Lyra menyerang dengan belati kembarnya. Serigala bayangan itu meraung kesakitan, lalu menghilang menjadi asap hitam.Mereka melanjutkan perjalanan mereka, menghadapi berbagai jebakan dan makhluk penjaga lainnya. Mereka harus melewati lantai yang runtuh, menghindari panah beracun yang tersembunyi, dan melawan laba-laba raksasa yang beracun. Namun, dengan kerja sama dan kemampuan mereka, mereka berhasil mengatasi setiap rintangan.Setelah berjam-jam berjalan, mereka akhirnya mencapai sebuah ruangan besar yang dipenuhi dengan buku-buku kuno dan gulungan perkamen. Ruangan itu tampak seperti perpustakaan, tetapi suasananya sangat berbeda. Udara terasa berat dan menyesakkan, dan bau apak memenuhi ruangan. Buku-buku dan gulungan perkamen itu tampak berdebu dan tidak terawat, seolah-olah tidak pernah disentuh selama berabad-abad.Kael melihat status ruangan itu:

Ruang Perpustakaan Terlarang Level: - Status: Berisi Pengetahuan Gelap, Berpotensi Berbahaya bagi Pikiran

"Ini pasti perpustakaan Morgoth," kata Elara dengan suara rendah. "Kita harus berhati-hati. Buku-buku di sini mungkin berisi mantra-mantra jahat dan pengetahuan terlarang."Mereka memasuki perpustakaan dengan hati-hati, waspada terhadap setiap bahaya yang mungkin mengintai di balik rak-rak buku. Mereka mulai mencari buku atau gulungan yang mungkin berisi informasi tentang Morgoth dan kelemahannya.Setelah beberapa saat mencari, Kael menemukan sebuah buku tebal dengan sampul kulit hitam yang dihiasi dengan simbol tengkorak. Ia membuka buku itu dan mulai membacanya. Buku itu berisi catatan-catatan Morgoth tentang eksperimen gelapnya, mantra-mantra jahat yang ia ciptakan, dan rencananya untuk menguasai Eterra.Kael merasakan kemarahan dan kebencian yang mendalam saat ia membaca catatan-catatan itu. Ia melihat betapa kejam dan ambisiusnya Morgoth, dan betapa banyak penderitaan yang telah ia sebabkan. Ia bertekad untuk menghentikan Morgoth dan mengakhiri kejahatannya.