Chereads / The Status Seeker / Chapter 38 - Perjalanan Menuju Ruang Tahta: Menguji Kekuatan dan Persahabatan

Chapter 38 - Perjalanan Menuju Ruang Tahta: Menguji Kekuatan dan Persahabatan

Berbekal informasi berharga dari perpustakaan terlarang Morgoth, Kael, Elara, dan Lyra meninggalkan ruang itu dengan langkah yang lebih mantap. Obor Elara menerangi jalan mereka, cahayanya memantul pada dinding-dinding batu yang lembap dan dingin, menciptakan bayangan yang menari-nari seperti hantu-hantu penasaran. Udara dipenuhi aroma buku-buku tua dan debu, bercampur dengan bau apak yang semakin kuat seiring mereka menjauh dari perpustakaan.Lorong-lorong Kastil Morgoth tampak semakin gelap dan menyeramkan. Suara-suara aneh terdengar dari balik dinding, seperti bisikan-bisikan jahat yang mencoba menggoda dan menyesatkan mereka. Kael, dengan Mata Dewa yang aktif, terus memindai sekeliling mereka, mencari tanda-tanda bahaya atau jebakan."Kita harus berhati-hati," kata Kael, suaranya bergema di lorong yang sunyi. "Morgoth pasti sudah tahu bahwa kita ada di sini. Ia tidak akan membiarkan kita mencapai ruang tahtanya dengan mudah."Elara mengangguk setuju. "Kita harus siap untuk menghadapi apa pun yang menghadang kita," katanya. "Tapi kita tidak boleh takut. Kita memiliki kekuatan dan pengetahuan untuk mengalahkannya."Mereka melanjutkan perjalanan mereka, melewati lorong-lorong yang berliku-liku dan tangga-tangga yang curam. Mereka menghadapi berbagai rintangan, seperti pintu-pintu yang terkunci, jebakan-jebakan yang mematikan, dan makhluk-makhluk kegelapan yang menjaga setiap sudut kastil.Saat mereka mencapai sebuah jembatan yang melintasi jurang yang dalam, jembatan itu tiba-tiba runtuh, membuat mereka terjatuh ke dalam kegelapan. Kael melihat status jembatan itu:

Jembatan Ilusi Level: 25

HP: 0/200

Status: Runtuh, Jebakan Morgoth

"Ini jebakan!" teriak Kael, sambil berusaha meraih tepi jurang.Elara dan Lyra juga berusaha untuk menyelamatkan diri, tetapi mereka tidak bisa menahan diri dari jatuh. Mereka jatuh bebas ke dalam kegelapan, teriakan mereka bergema di udara.Namun, saat mereka hampir mencapai dasar jurang, Elara menggunakan sihirnya untuk menciptakan jaring angin yang menangkap mereka. Mereka mendarat dengan selamat di dasar jurang, tetapi mereka terluka parah.Elara menggunakan sihir penyembuhannya untuk mengobati luka-luka mereka, sementara Kael dan Lyra memeriksa sekeliling mereka. Mereka menemukan diri mereka berada di sebuah ruangan bawah tanah yang gelap dan lembap. Dinding-dindingnya dipenuhi dengan rantai dan alat-alat penyiksaan yang mengerikan.Kael melihat status ruangan itu:

Ruang Penyiksaan Morgoth Level: -

Status: Tempat Penyiksaan dan Eksperimen Morgoth, Dipenuhi Energi Gelap yang Kuat

"Ini... ini mengerikan," kata Elara dengan suara bergetar, matanya berkaca-kaca.Lyra mengepalkan tangannya, kemarahan membara di matanya. "Morgoth akan membayar untuk semua ini," katanya dengan suara dingin.Mereka meninggalkan ruang penyiksaan dengan perasaan jijik dan marah. Mereka tahu bahwa mereka harus segera menemukan Morgoth dan menghentikannya sebelum ia melakukan lebih banyak kejahatan.Mereka melanjutkan perjalanan mereka, melewati lorong-lorong yang semakin gelap dan menyeramkan. Mereka akhirnya mencapai sebuah pintu besar yang terbuat dari besi hitam yang dihiasi dengan simbol-simbol jahat. Di depan pintu itu, berdiri dua orc raksasa yang bersenjatakan kapak dan pedang.Kael melihat status orc-orc itu:

Orc Penjaga Level: 20

HP: 150/150

Kemampuan: Kekuatan Luar Biasa, Ketahanan Tinggi

Kelemahan: Sihir Cahaya, Senjata Perak

"Kita harus melawan mereka," kata Kael dengan tekad yang membara.Elara dan Lyra mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa mundur. Mereka harus menghadapi penjaga-penjaga itu jika ingin mencapai ruang tahta Morgoth.Pertempuran pun dimulai. Kael, Elara, dan Lyra menyerang orc-orc itu dengan semua kekuatan mereka. Kael menggunakan pedang Cahaya Bulan untuk menebas mereka, Elara meluncurkan mantra-mantra sihir yang kuat, dan Lyra menyerang dengan belati kembarnya yang beracun.Orc-orc itu bertarung dengan ganas, tetapi mereka tidak bisa menandingi kekuatan dan keterampilan Kael, Elara, dan Lyra. Setelah pertempuran yang sengit, orc-orc itu akhirnya tumbang.Mereka membuka pintu besi itu dan melangkah masuk ke dalam ruangan yang luas dan megah. Itu adalah ruang tahta Morgoth.