Kael dan Elara memasuki Silverstream melalui gerbang utara yang megah, terbuat dari besi tempa yang dihiasi ukiran rumit berbentuk naga dan griffin. Gerbang itu dijaga oleh dua penjaga berseragam lengkap, masing-masing memegang tombak panjang yang berkilauan di bawah sinar matahari sore. Kael, dengan kemampuan uniknya, mengamati status mereka:
Penjaga Kota Silverstream Level 10
HP: 80/80
Kelas: Prajurit
Kemampuan: Tombak Ahli, Perisai Kokoh, Disiplin Tinggi
Penjaga-penjaga itu, dengan wajah tegas dan sikap waspada, mengangguk ramah kepada Kael dan Elara, lalu membuka gerbang lebar-lebar, mempersilakan mereka masuk. Kael dan Elara melangkah masuk ke dalam kota, mata mereka terbelalak kagum melihat pemandangan yang terbentang di hadapan mereka.Jalanan Silverstream, yang terbuat dari batu-batu besar yang disusun rapi, berdenyut dengan kehidupan. Pedagang dari berbagai penjuru Eterra menggelar lapak mereka di sepanjang jalan, menjajakan barang-barang dagangan yang memikat mata dan menggoda indra. Aroma rempah-rempah eksotis dari Kepulauan Rempah bercampur dengan wangi bunga-bunga langka dari Hutan Peri, menciptakan simfoni aroma yang memabukkan. Kain sutra halus dari Kerajaan Timur berkilauan di bawah sinar matahari, terhampar di samping tumpukan permata berkilauan dari Pegunungan Kristal. Kael melihat seorang pedagang kurcaci yang menjual perhiasan perak yang diukir dengan motif rumit, dan di atas kepalanya muncul informasi:Tukang Perhiasan Kurcaci Level 15
HP: 100/100
Kelas: Pengrajin
Kemampuan: Keahlian Mengukir, Tawar-menawar, Penilaian Barang
Elara, dengan mata berbinar-binar, tertarik pada sebuah toko yang menjual ramuan dan bahan-bahan sihir. Di dalam toko itu, rak-rak kayu yang tinggi dipenuhi dengan botol-botol kaca berisi cairan berwarna-warni, akar-akar tanaman yang aneh, dan kristal-kristal yang memancarkan cahaya samar. Seorang wanita tua dengan rambut putih panjang dan mata biru yang tajam berdiri di belakang meja, mengaduk ramuan dalam kuali besar. Kael melihat statusnya:Apoteker Penyihir Level 25
HP: 180/180
Kelas: Penyihir Penyembuh
Kemampuan: Ramuan Ahli, Identifikasi Tanaman, Sihir Penyembuhan
Perut Kael keroncongan, tergoda oleh aroma makanan lezat yang menguar dari kedai-kedai makan yang tersebar di sepanjang jalan. Ia bisa mencium aroma roti yang baru dipanggang, daging panggang yang gurih, sup sayuran yang hangat, dan kue-kue manis yang menggoda. Mereka memutuskan untuk makan di sebuah kedai yang terlihat ramai dan nyaman, bernama "The Golden Kettle". Di dalamnya, meja-meja kayu yang kokoh dipenuhi oleh pengunjung dari berbagai ras. Kael melihat seorang ksatria elf yang sedang menikmati sepiring daging panggang yang besar, seorang penyihir manusia yang sedang membaca buku sambil menyeruput teh, dan sekelompok kurcaci yang sedang bernyanyi riang sambil minum bir.Setelah makan malam yang lezat, Kael dan Elara melanjutkan perjalanan mereka. Matahari sudah mulai terbenam, dan langit berubah menjadi warna jingga kemerahan yang indah. Lampu-lampu minyak mulai dinyalakan di sepanjang jalan, menciptakan suasana yang romantis dan misterius. Bayangan bangunan-bangunan tinggi menari-nari di dinding jalan, menciptakan ilusi optik yang menarik.Mereka melewati sebuah jembatan batu yang melintasi Sungai Silvermoon. Air sungai yang jernih memantulkan cahaya lampu-lampu kota, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Kael melihat status jembatan itu:Jembatan Silvermoon
Level: -
HP: -
MP: -
Status: Landmark Bersejarah, Dibangun oleh Para Kurcaci
Elara menjelaskan bahwa jembatan itu dibangun oleh para kurcaci ratusan tahun yang lalu, dan merupakan salah satu landmark paling terkenal di Silverstream. Kael merasa kagum dengan keterampilan dan ketekunan para kurcaci yang mampu membangun struktur yang begitu megah dan kokoh.Mereka melanjutkan perjalanan mereka, melewati alun-alun kota yang luas, tempat sebuah air mancur besar menyemburkan air ke udara. Di sekitar air mancur, terdapat patung-patung pahlawan dan dewa-dewi Eterra yang terbuat dari marmer putih. Kael melihat status air mancur itu:Air Mancur Harapan Level: -
HP: -
MP: -
Status: Tempat Berkumpul, Simbol Kemakmuran Kota
Elara menjelaskan bahwa air mancur itu adalah simbol harapan dan kemakmuran bagi penduduk Silverstream. Mereka percaya bahwa air mancur itu memiliki kekuatan magis yang dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan.Kael dan Elara terus berjalan, menjelajahi setiap sudut kota. Mereka melihat kuil-kuil megah yang didedikasikan untuk berbagai dewa dan dewi, masing-masing dengan arsitektur yang unik dan detail yang rumit. Mereka mengunjungi pasar malam yang ramai, di mana pedagang dari berbagai penjuru Eterra menjajakan barang-barang eksotis seperti rempah-rempah langka, kain sutra halus, permata berkilauan, dan artefak kuno. Mereka bahkan melihat sekilas arena pertempuran di mana para ksatria dan petarung beradu kekuatan, sorak-sorai penonton bergema di udara malam.Saat malam semakin larut, mereka memutuskan untuk mencari penginapan. Mereka menemukan sebuah penginapan yang terlihat nyaman dan bersih, bernama "The Silvermoon Inn". Di dalamnya, mereka disambut oleh pemilik penginapan, seorang wanita paruh baya yang ramah dengan senyum hangat. Mereka memesan kamar untuk dua orang dan beristirahat setelah seharian menjelajahi kota.Keesokan harinya, mereka akan memulai pencarian mereka untuk mencari informasi tentang batu misterius Kael. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka temukan, tetapi mereka yakin bahwa Silverstream adalah tempat yang tepat untuk memulai.