"Jadi kau pelakunya"ucap orang tersebut menghadap kearah Reza dengan tatapan mengancam.Orang itu lalu mencengkik Reza dan mengangkatnya.
"Om...ma...af"
*****
"Apa yang perlu dimaafkan,kelakuanmu udah diluar batas.Emang orang sepertimu mampu di maafkan"Teriak Abah Amanda sambil mengencangkan cekikannya.
"Om..Amp..uun..Re..z.a, Udah..ga..k.ku..at"ucap Reza sambil berusaha membuka cekikan orang itu.
Tiba tiba ada seseorang yang mencengkram kuat tangan Abah.
"Om cukup"Balas orang tersebut.
Ternyata orang tersebut adalah Daffin yang sudah berdiri sambil mencengkram tanggan Abah Amanda.
"Anak ini kuat juga" batin Abah Amanda.
Abah Amanda lalu melepaskan cekikannya dan menurunkan Reza lalu berkata "Gak belum cukup"Lalu ia menarik kerah Reza dan hendak memukulnya.
Tapi..
Daffin langsung memegang tangan Abah Amanda dan memelintirnya.
"Leon sadar aku tahu dia salah tapi gak begini caranya,Lebih baik kau bawa bukti buktinya dan laporkan dia kepolisi"Teriak Daffin pada Abah Amanda.
"POLISI TIDAK AKAN BERTINDAK KEPADA ANAK DIBAWAH UMUR,Kau lah yang perlu sadar!!"Balas Abah Amanda yang bernama Leon itu.
"Maaf om ,om juga harus sadar kekerasan pada anak dibawah umur juga tidak dibenarkan"jawab Daffin langsung melepaskan tangan Abah Leon.
"Kau ini sebenarnya ikut serta dalam penculikan Anak saya atau tidak?"ucap Abah Leon dengan menatap tajam kearah Daffin.
"Tidak, saya tidak ikut serta"ucap Daffin lalu membalas tatapan Abah Leon.
Kehingan tersebut dengan kondisi mencekam karena dua orang itu bertatap-tatapan. Reza beranjak duduk dari jatuhnya dengan melihat kondisi tersebut.
"Bang**t,Kenapa kemalangan ini terjadi padaku" batin Reza melihat dua orang tersebut.
Beberapa saat kemudian terdengar suara bel yang menandakan jam pulang sudah datang.
Abah Leon langsung mengalihkan pandangannya menuju kearah Reza dan menariknya serta membawanya.
"Akan ku bawa anak ini ke kantor polisi,aku mengalah"ucap Abah Leon."Baiklah"balasnya.
"Semoga dia benar benar membawanya kekantor polisi... Baiklah aku akan memberitahu orang tuanya dan membawa tasnya pulang" Batin Daffin melihat kepergian Abah Leon dengan membawa Reza pergi.
Daffinpun berjalan pergi kearah kelas Reza dan menelfon Amanda.
"Ri sudah aman harusnya"cakap Daffin di telfon.
"Apanya yang sudah aman?"balas Amanda.
"Bokap lu gak akan menggila,Kau tahu gak siapa orang yang menculik mu?"jelas Daffin dan bertanya kepada Amanda.
"Siapa emang?"tanya balik nya.
"Reza dari kelas E IPA,yang menyuruh orang menculik mu"jawab Daffin.
"Reza Gilbert!?"Tanya Amanda.
"Yap"balasnya
"Pasti gara gara kamu nolak dia ya?"lanjut Daffin.
"Kayaknya iya"balas Amanda.
"Ya sudah,gw mau ambil tas dia dan beritahu dia ini udah waktunya pulang juga gw mau istirahat"pinta Daffin.
"Ya,Makasih"ucap Amanda.
"Jangan lupa balas Budi lu,lu punya hutang Budi terhadap gue inget"lanjut Daffin.
"Ya elah kirain ikhlas, ya sudah"Balas Amanda.
*****
Keesokan harinya ada berita yang menyelimuti sekolah ya itu tentang kasus Reza walaupun belum ada yang tahu kasus apa yang menimpanya kecuali keluarga Amanda,Daffin dan kepala sekolah yang menutup kasusnya.
*****
Kembali dimana hari Amanda pergi kesekolah
*Tringggg
Bunyi bel menandakan waktunya pelajaran dimulai sudah tiba.
"Yaelah udah masukkan lagi, ya sudah lah.Yok balik kekelas "ucap Elina.
Dua temannya itu mengiyakan lalu pergi ke kelas mereka masing masing.
Karena Elina dan Allen memiliki kelas yang sama dalam perjalanan menuju kelas mereka berdua membicarakan tentang Amanda Sari.
"Dia serius cuman demam?"Ucap Allen.
"Biarlah tampaknya dia sedang berbohong"Balas Elina.
"Kalian berdua belum masuk kelas?"ucap seseorang di belakang mereka.
"Oh iya pak ini lagi jalan"jawab Elina menyadari bahwa itu gurunya dijam pelajaran selanjutnya yaitu pak Haris.
"Yaudah bapak ikut ya?"tanya pak Haris.
"Boleh pak, ayo"balas Elina.
Pak Haris Adalah guru matematika mereka,Pak Haris juga guru yang seru dan dapat diajak bercanda dalam cara mengajarnya juga gak membosankan kadangkala ia mengajak muridnya bermain sebuah games yang mengusut tentang pelajaran.Gak jarang juga dia menjadikan Games itu sebagain penilaian dalam test,Dengan cara mengajarnya yang seru gak ada murid disana yang gak ingin pak Haris tidak hadir pada jam pelajarannya, Walaupun matematika adalah pelajaran tersulit bagi mereka tapi karena pak Haris adalah gurunya.
Pak Haris juga terkenal dikalangan guru gurunya dengan postur tubuh tinggi dan bagus serta wajah yang menawan ,senyumnya yang manis banyak guru dan murid perempuan yang menggoda dirinya akibat status pak Haris yang masih lajang atau belum menikah serta belum mempunyai pacar.
Setelah sampainya dikelas Elina dan Allen langsung pergi ketempat duduknya dan menyiapkan untuk pelajaran pak Haris.
Pak Haris langsung menyapa murid murid itu dan memulai pelajaran yang mengasikkan itu.
*****
Ditempat lain
"Gan gimana OSIS aman?"Tanya seseorang.
"Aman aja,Oh ya gimana kabar adekmu??"tanya Argan pada orang itu
"Kenapa emang,kangen sama Elina??"jawab orang itu.
"Apaan sih an***g"jawab Argan.
"Hahahahaha..Ya apalagi kalo gak itu sampe ditanyain pula, Mending lu urus aja tuh OSIS nanti kalo gua udah lulus lu bisa bisa makin ribet tanpa bantuan gua,Mantan ketua OSIS terbaik dalam sejarah sekolah ini Aksara Raya"balas orang itu
"Cuih,jijik amat gua dengernya"balas Argan.
"Ih dibilang guru guru aja udah pada bilang gara gara gua pengeluaran anggaran sekolah menurun,Banyak murid murid berprestasi gara gara gua buka jalan buat mereka,banyak program program yang meningkatkan pengalaman murid juga.Gak ada tandingannya guani.Walaupun ini sekolah ngajarinnya cuman akademik tapi karena gua sering buat program yang meningkatkan pengalaman serta skill para murid, Sekolah ini jadi sekolah ternama dan murid lulusan ini jadi dicari"Sombong Aksa.
"Bener sih, Menurut Lo diera gua bisa gak gua nerusin semua yang telah Lo buat?"ucap Argan sambil berfikir tentang kedepannya.
"Jangan nerusin apa yang gua buat gan"balas Aksa
"Ha apa maksudmu"jawab Argan mendengar pernyataan Aksa.
"Ya jangan nerusin tapi kembangkan menjadi yang lebih baik dan lebih besar agar sekolah ini gak kalah dengan perkembangan zaman"Jawab Aksa dengan tersenyum.
"Owh gitu ya..,Baiklah!?!"Ucap Argan dengan bersemangat.
"Owh ya Elina kayaknya bener bener mau menjauhi elu dah"ucap Aksa mengganti topik pembicaraan.
"Serius?"tanyanya dengan muka yang agak sedih
"Iya,Elu kenapa mukanya gitu?"tanya Aksa
"Gak gak apa"jawab Argan
"Gua balik kelas dulu ya takut guru datang"lanjut Argan dengan raut wajah sedih dan berusaha tersenyum.
Aksa hanya mengangguk dan tetap duduk disana diruang OSIS itu.
Sesaat Argan keluar dari ruangan itu dia berfikir.
(Kok rasanya hampa ya tanpa Elina yang biasanya ganggu,kayak ada yang kurang masa perasaan ini?,ah gak mungkin)
"Gan ngapain bengong neng Kono??" Tanya seseorang.
"Eh,gak ngapa ngapain kok Wandy"jawab Aksa.
"Oh Yo wes,Yo mbalek engko gurune marah"ucap Wandy.
"Ya sudah, yok"balas Aksa mendatangi Wandy.
Lalu mereka berdua pergi kekelas mereka.
Setelah mereka berdua sampai dikelas Mereka langsung duduk di bangku dan belajar mengikuti waktu pelajaran.
Waktu pulang telah tiba.
"Gua mau keruang OSIS dulu Wan,lu langsung pulang kah?"tanya Argan kearah Wandy.
"Ya"balasnya.
"Jagain Elina ya,kalian searah jugakan?"ucap Argan khawatir.
"Emang si Aksa gak ada?"Tanya Wandy.
"Dia mau meeting Ama OSIS baru sama gua juga"balas Argan.
Wandy mengganguk paham dan langsung pergi dari kelas begitu juga dengan Argan yang pergi dari kelas menuju ruang OSIS.
Sesampainya dia diruang OSIS ternyata gak banyak anggota OSIS yang datang.
Disana pula sudah terlihat guru pendamping dan Aksa yang sedang duduk dijendela.
"Yok mulai "ucap Argan.
Yang lain faham dan langsung pergi ke kursi mereka masing masing untuk memulai rapat begitu juga dengan Aksa.
*****
3 Jam berlalu
Rapat mendapatkan hasil yang baik untuk program studi selanjutnya.
Hasilnya adalah pengubahan UTS atau ulangan Tengah semester yang menjadi test fisik dan akademik diluar sekolah.
Akan diadakan perkemahan dengan jenjang waktu 5 Hari disana murid akan di test dalam satu kelompok.
Disana mereka akan di test bagaimana cara bertahan hidup didalam liar Serta di penghujung acara akan ada test fisik berupa berlari menaiki dan menuruni gunung secara estafet dan membawa beban berat menaiki juga menuruni gunung diakhir test akan ada test akademi dengan soalnya yang lebih dikit dibandingkan UTS pada umumnya.
Setelah rapat berakhir seluruh Anggota OSIS dan guru pendamping pergi meninggalkan ruang OSIS menyisakan Aksa dan Argan.
"Lu Napa bengong gitu??"tanya Aksa.
"Gak ,hanya mikirin ini program"jawabnya
"Takut ?"tanyanya
"Ya takut aja ini program pertama di tahun ini soalnya,gw takut gagal" jawab Argan
"Santai aja"Balas Aksa.
Ia menepuk pundak argan dan meninggalkannya.
"Semoga ini akan menjadi hal baik" dalam hati Argan.
Lalu Argan mengikuti Aksa pulang.