[Daffin:ada nih Lin PKN ku fotoin ya.]
[Daffin:(Foto tugas)]
Beberapa jam berlalu.
Matahari telah terbenam.
[Elina:Maaf fin lama balasnya.Kehujanan kah tadi.]
[Elina:Makasih ya fin.]
"Elina,jadi gak nih?"suara Aksa terdengar.
Di saat itu Elina telah menggunakan pakaian rapi untuk pergi ke sebuah cafe bersama Aksa karena Aksa ingin bertemu seseorang perempuan yang ia sukai.
"Jadi,sabar na."
Elina duduk sambil menggunakan make-up dengan kondisi gadgetnya menyala membuka Aplikasi Chattingnya.
"Nih anak marah gak ya?" Pikirnya.
"Dari pada mikirin itu anak mendingan gua selesaiin makeup gw habis tuh langsung pergi,chat dia bisa nanti harusnya."gumam Elina dengan hati yang sedikit gelisah atas pilihannya.
*Beberapa saat*
"Ya udah ayo Sa."
"Yok."
Mereka berdua lalu pergi mengendarai kendaraan mereka masing masing untuk menuju cafe tersebut.
Terlihat cafe tersebut berada di dalam mall jadi untuk masuk ke mall tersebut Aksa dan Elina harus memasuki area parkir.
Dan di saat mereka sedang mengambil tiket parkir.
"Kok Elina ada disini."Ucap seseorang dari kejauhan mengintip mereka berdua dengan menggunakan pakaian Security.
Setelah itu Mereka berdua memarkirkan kendaraan mereka masing masing lalu pergi menuju ke cafe itu.
Di sana Elina langsung duduk lalu Aksa pergi ke kasir untuk memesan.
Setelah memesan Aksa kembali ke meja itu,mereka berdua menunggu pesanan mereka datang sambil menunggu wanita yang di sukai oleh Aksa.
Tangan Aksa sedikit bergetar sambil memegang menu yang akan di berikan kepada wanita itu agar dia dapat memesan sendiri.
"Aksa Aksa,gitu amat lu,sampe bergetar tuh tangan.Santai aja kali lu biasa Ama gua gak sampe segininya."
"Ya karena elu sepupu gua dan gua gak mungkin suka Ama elu."
"Ya elah kan sama sama cewek."
"Ya bedalah."
Elina menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.
"Lu udah bener kan atur waktunya."
"Udah harusnya 30 menit lagi dia sampai."
"Eh busettt,lu kira gua apaan nunggu selama itu,elu kalau gugup jangan sampe ngerugiin orang dong."
"Ya elah kan lu adek sepupu gua, masa gitu sih."
"Ya elu yang masa gitu,sampe Dateng 30 menit lebih awal dari jadwal janjian."
"Eh gua kasih tau ya Sa di negara ini tuh,di mana mana culturenya tuh telat 5 sampe 10 menit,Ini malah datang lebih awal aneh."
"Ini mas pesanannya ucap seorang waiter yang membawa pesanan mereka."
"Ya makasih mas."ucap Aksa.
Setelah beberapa saat waiter itu pergi...
"Anu...Ini Aksakan?"Ucap seorang gadis cantik dengan wajah yang rupawan ,Kulit sawo matang dan sedikit lebih pendek dari Aksa.
Aksa terdiam sejenak melihat wanita tersebut, begitu juga dengan Elina.
"Ehem ehem."Wanita tersebut melakukannya untuk memecah suasana.
"E-Eh i-i-iya Aku aks-a-a."
"Bjir Aksa gila beruntung bet Deket cewek kayak gini udah bodynya bagus banar dan cantik lagi."
"Silahkan duduk."Ucap Aksa mempersilahkan.
"Ini adek sepupu aku namanya Elina."
"Kalau ini namanya Rami Lin."
"Halo aku Rami temen online Aksa,Salam kenal ya Elina."
"Iya salam kenal juga Rami."
"Nah Ra-rami pesen dulu, Entar tulis disini ya."
"Oh ya makasih."
"Ternyata dia secantik ini Gilak." Pikir Aksa.
Setelah menulis pesanannya dia memberikan kertas itu kepada Aksa dan Aksa memberinya kepada waiter disana yang sedang berkeliling.
"Tar kalian ini Beda Agamakan??"Saut Elina.
"Hadeh bodohnya punya adik sepupu, langsung nanya ke hal yanga paling sensitif."
"Benar."Jawab Rami sambil tersenyum kecil.
"Owh gitu ya."ucap Elina dengan raut wajah yang sedikit kebingungan.
"Kalian berdua saling suka kan?"
"Elina ba**k" Maki Aksa di benaknya.
Angguk kecil Rami dengan pipi yang mulai memerah dengan sedikit senyum.
Setelah itu dia menghadap kebawah sambil memainkan jari jarinya Masih dengan kondisi pipi merah dan sedikit senyum.
"Gila bisa jangan manis manis gitu gak sih Rami." Gumam Aksa dalam Hati.
"Hadeh cinta beda agama nih ceritanya." Komentar Elina dalam hati.
"Pacarnya Aksa kah."gumam seorang Security di luar cafe yang melihat mereka bertiga.
(Security ini adalah Security yang sama dengan yang melihat Elina diluar mall.)
"Oi kerja, lu ngapain disini."Ucap Security lain.
"Oh ya maaf pak."lalu Security tersebut kembali berkerja.
Datang waiter yang membawa pesanan Rami.
Lalu Rami memecah keheningan dengan membahas Game online yang Aksa mainkan dan dirinya.
Disana Elina hanya dapat menonton asiknya mereka berdua berbincang bersama.
"Tuh anak gak canggung lagi,baguslah kalau gini."
"Sa gua ke kamar mandi dulu ya."
"Oh ya, hati hati Lin."
"Eh sa aku juga mau kekamar mandi sebentar,aku bareng adik sepupumu ya."saut Rami.
"Oh ya udah ,gimana Lin mau gak bareng Rami."
"Boleh aja kak Rami,yok."
Mereka berdua pun pergi ke toilet wanita yang tidak jauh dari cafe tersebut.
Setelah itu mereka memasuki toliet itu dan menyelesaikan hajat masing masing.
Setelah itu mereka keluar bersama dan mencuci tangan di wastafel dengan kaca lebar didepannya.
"Maaf ya Elina kalau kakak gak bisa menuhin ekspetasi Elina."
Elina kaget mendengar ucapan Rami barusan dan melihat kearahnya lalu membalas.
"Kakak mah lebih dari ekspektasi saya bahkan bisa buat Aksa seceria itu sampe,gugup lagi,yah walaupun...."
"Perbedaan agama ya."
"Gitu lah, sebenarnya saya setuju banget kalo kalian bisa jadian tapi ya gitu."
"Hehe."
"Ya sudah kak ayo dari pada pembahasannya makin berat."
Rami mengganguk dan mengikuti Elina.
Sesaat mereka keluar lorong kamar mandi mereka berdua bertemu seseorang yang Elina kenal dengan menggunakan atribut dan pakaian Security lengkap.
Dia adalah Daffin.
"Ha."
"Lah."
Skip beberapa saat.
Di cafe sekarang ada berempat dengan tambahan Daffin yang diajak oleh Elina.
"HAHAHAHA...Sumpah lu lawak fin Ngapain keliaran Pake baju gini."Terbahak bahak Elina.
"Gw kerja Bambang."
"Ah coba tuh senior gak usah suruh gua patroli."
"Oi kerja, lu ngapain disini."Ucap Security lain.
"Oh ya maaf pak."lalu Security tersebut kembali berkerja.
"Oi sini fin."ucap seniornya.
"Kenapa pak."
"Gimana kalo kita tuker aku yang diluar sama tempat parkir,kamu seluruh mall ini."bujuk seniornya dengan sedikit memaksa.
"Oh ya sudah pak kalau bapak maunya gitu."
"Baru tau gw lu selama ini gini fin,gua kira lu wibu,nolep dan introvert."Ucap Aksa dengan sedikit mengerutkan jidatnya.
"Gak boleh gitu sa."tegur Rami.
"Ya udah,Maaf ya fin."
"Pacar Baru lu nih?yang kemarin mana."
Ucap Daffin dengan sedikit bercanda sambil tersenyum sedikit.
"Eh baji***n mana pernah gua dekat Ama cewek selain dia ini."
"Hehe bener juga ya mana ada yang suka cowok kayak kamu."
"Fu** you."
"Heh Aksaa!"marah Rami.
"Iya Ram ampun."
"Hahahaha kalian ini lucu semua."Ketawa Elina yang sedari tadi belum berhenti.
"Ceria banget ya Elina kalau ada ini cowok." Pikir Rami melihat situasi ini.
"Oi Lin kemasukan setan Lo nanti."
"Elu kali yang kemasukan setan sampe jadi Security gini tiba tiba,Hahahah..."
"Hadeh."
"DAFFINN!!?!"teriak seseorang.
"Ah mati gua nih."gumamnya.
"Malah ngedate disini,udah berani kamu kawan seniormu ha."bentak seniornya
"Saya ditarik pak sama orang ini."Jawabnya sambil menunjuk Elina.
"Eh engga kok paman dia yang ngikut saya tadi dan juga paman ngak mungkin saya ngedate sama orang kayak dia."
"Tuh liat kan,kalau bolos gak usah nyari nyari alasan coba ,kamu tadi tukerran lokasi kan sama pak Randy."
"Iya pak."
"partner mu tuh saya jadi jangan macam macam kayak gini,dah ayo."lalu seniornya menarik paksa Daffin keluar dari sana.
Daffin hanya melambaikan tangannya sambil ditarik pergi.
"Hahahaha tuh orang emang lucu banget sumpah."Ketawa Elina sambil tersenyum.
"Hadeh hadeh,kamu ini Lin Lin orang lagi kerja malah diseret kesini." Geleng geleng Aksa.
"Ya kukira dia cosplay, ternyata beneran kerja."
Lalu Elina menghabiskan makanan dan minuman dengan lahap setelah itu dia mengajak Rami serta Aksa mengobrol dengan topik yang berisikan tentang kehidupannya sekolah serta tambahan kejadian konyol dan aneh Daffin.
Mereka beruda hanya tersenyum mendengar Elina dengan cerianya bercerita karena Telah menyadari satu hal yaitu Elina mulai tertarik dengan Daffin.
"Kamu suka sama Daffin ya."potong Aksa.
"Iuh mana mungkin,gilalu ya Sa."jawabnya
"Yah yah gua yang gila."balasnya.
Lalu mereka bertiga bercerita seakan sudah kenal sejak lama.
Beberapa jam kemudian.
"Aku pulang duluan ya Aksa ,Elina."
"Iya kak hati hati."
"Ya mi hati hati."
Aksa lalu berdiri lalu pergi ke kasir untuk membayar seluruh pesanannya dan Elina membersihkan meja yang habis mereka gunakan.Tak terasa waktu sudah berlalu sekarang jam menunjukkan pukul 22.30 Malam serta beberapa toko dalam mall tersebut sudah tutup.
Mereka berdua menuju ke parkiran bersama dan bertemu beberapa Security yang sedang berganti shift.
Elina mendatangi salah satu Security tersebut dan bertanya tentang Daffin.
"Owh Daffin dia ngambil dua shift non,baru pulang jam 4 pagi nanti."
"Serius?!?"
"Iya non."
"Sekarang dia lagi dimana pak?"Tanya Aska memotong pembicaraan mereka.
"Dia shif keduanya dia seharusnya di parkiran mobil dek B3."
"Sendiri?"
Angguk bapak Security itu.
"Tenang aja dek,Non dia bisa jaga diri kok dia bukan anak SMA biasa pada umumnya, buktinya dia bisa bekerja di sini,ngambil dua shift lagi."
"Bener juga."
Lalu mereka berterima kasih lalu pergi kendaraan mereka masing masing yang diparkir bersebelahan.
Di sana Aksa melihat muka Elina sedikit murung jadi dia berinisiatif melakukan sesuatu.
"Kenapa Lin?"
"Hmm gak apa apa Sa,yo pulang."
"Hm lu bisa pulang sendiri kan Lin?"
Bingung lah dia mendengar pertanyaan Aksa.
"Maksudmu apa Sa."
"Gua mau temenin Daffin."
"Haa, serius lu.Gua ikut ya."
"Jangan entar dikira kita ngapa ngapain."
"Ya jahat,aku nangis nih."
"Nangis nangis lah sana dah sana pulang."ucapnya sambil menaiki kendaraan pergi menuju kearah lokasi tempat parkir mobil Daffin berada.
"Ih udah malem lagi,nih cowok cowok pada gak peka dah."
Trttt trttt...(Bunyi dering Gadget Elina.)
Dia liat gadgetnya dan melihat telfon dari Aksa.lalu ia mengangkatnya sambil sedikit kebingungan.
"Napa lu nelpon gua?"
"Gua jagain lu kalo ada apa apa dalam perjalanan pulang,gua langsung pergi kearah lu nanti.Jangan matiin!"
"Ye."ucapnya sambil mengendarai kendaraannya menuju rumah.
"Udah ketemu belum tuh Daffin?"
"Belum ini masih nyariin.Susah emang nemuin Daffin kalo gak dia yang nunjukin diri."
"Lo kira gua setan apa."Ucap Daffin yang tiba tiba ada dibelakang dan duduk dikendaraannya Aksa.
"WAAAA!!SETANN!!"Teriak Aksa.
Lalu Daffin memukul helem Aksa dengan tongkat T (Tonfa).
"Lu ngapain disini."
"Nemenin kau lah bodo."
"Orang gila."
"Telfonan sama siapa kau?Pacarmu yang tadi."lanjut Daffin.
"Gak ini Elina dia pulang sendiri."
Lalu Daffin mengayunkan Tonfa kearah perut Aksa.
*Bugh.*
"Eh tuh cewek kok Lo tinggal sendiri malam malam."
"Uhk...Sakit bodo."
"Elu yang bodo."
"Oi Lin fokus kejalan aja jangan pikirin aku sama Aksa dan anggap aja yang kamu denger barusan ngak pernah terjadi."
"Mana bisalah fin Fin kau nih." Gumam Elina dalam Hati.
"Iye."jawab Elina.
Beberapa saat setelah itu Elina telah sampai dirumah dengan aman serta selamat tanpa ada sedikit kendala.
"Dah nyampe kan Lin ku matiin ya."ujar Aksa.
"JANGAN."
"Alah habis kuota ku nanti dah bye."
Tekan Aksa tombol menghentikan panggilan.
"Terus kita ngapain Fin."
"Entahlah."