"Oi Fin seriusan kita mau nyerang mereka?Mereka Anak SMP Lo,kelas 3 lagi.Kau tau kan anak anak rata rata Masih SD Kelas 5 sama kelas 6 dan hanya sedikit dari kita anak SMP dan juga cuman kelas 1."Ragu tanya seorang Anak laki laki berumur 11 Tahun.
"Kau ragu sama aku Vin?"Jawab Daffin lalu mendekatkan kepalanya kearah Anak laki laki itu,Disaat itu Daffin masih berumur 10 tahun.
"Ya lah,bodoh."Balas Anak laki laki itu,Anak laki laki itu adalah teman Daffin yang bernama Alvin,tubuh kurus dan sedikit tinggi di para anak-anak seusianya sekitar 145Cm.
Daffin dan Alvin adalah dua orang yang menciptakan Crew bernama Phantom dan mereka berdua memperbesar crew mereka dengan mengalahkan crew lain atau gang gang dijalanan lalu merekrutnya.
Dan dalam beberapa bulan mereka berdua sudah dapat mengumpulkan 300 anggota Lebih,dengan Wibawa yang dimiliki Alvin serta kemampuan yang dimiliki Daffin itu bukan hal yang sulit bagi mereka.
"Jika menurutmu anggota kita akan kalah,bukannya tinggal kita berdua saja yang turun tangan...White wolf juga pasti akan terkejut dengan serangan kita berdua."
"Itu malah rencana lebih bodoh lagi,Kau kira kita berdua bisa menang lawan 500 anak SMP."Sontak Alvin tak setuju dengan usulan Daffin.
"Makannya lebih baik 300 vs 500 kan,Jika kau masih ragu Vin aku bisa memisahkan dan melawan 200 orang sendiri,Jadi bagaimana?"
"Terserah lu dah,emang ada caranya?"
"Ada."Jawab Daffin mengeluarkan senyum kecilnya.
"Ya sudahlah....Tapi...lu ada ngerasa yang aneh gak sih untuk pertikaian kali ini?"Tanya Alvin Khawatir akan rencana dan alasan terjadinya pertikaian 2 crew tersebut.
"Kenapa Emangnya?gua gak ngerasa."
"Apa gak aneh Anggota crew kita di ganggu oleh crew baru dibuat. Orang aneh mana baru buat crew anggota kelompoknya langsung 500. Kau juga tau kan siapa Ahli strategi mereka."Jelasnya dengan suara agak tinggi.
"Aku tau kok, dia mantan anak Crew kita..
kan?"Senyum Daffin.
Alvin sadar senyuman Daffin menandakan sesuatu,Senyuman yang menandakan suatu kesedihan mendalam,keputusasaan dan kepasrahan.
"Di pertikaian kali ini...Tidak, bukan pertikaian,di pertempuran nanti Phantom akan hancur."Lanjut Daffin masih dengan kondisi dirinya yang tersenyum.
"Apa maksudmu Fin?"
"Ini jebakan,Kau tau kan William itu selicik apa,ini bukan lah pertikaian antar dua crew melainkan penghapusan Phantom, bukan kah kita berdua adalah orang yang membuangnya karena mengetahui pemikiran yang dia miliki."
William Adalah anggota pertama Phantom, William masuk ke Phantom karena keinginannya sendiri dan seiring perjalanan dia menjadi salah satu petinggi yang dipercaya,sebelum dia dikeluarkan karena strategi dan taktik yang dia buat.
William adalah seorang Sycopathy yang berbahaya dan gila akan uang,dia tidak peduli dengan jalan apa yang dia tempuh asalkan dia mendapatkan uang yang banyak.
Itulah yang ada dipikiran mereka berdua dan itu lah alasan pengeluaran William.
Strategi yang William buat adalah menyiksa setiap crew yang telah mereka kalahkan jika tidak ingin bergabung dengan Phantom serta mengambil bisnis yang dimiliki Crew yang dia kalahkan.
William mengetahui kehebatan Alvin dan Daffin dalam memimpin sebuah Crew walaupun dia tak mengetahui alasan pembuatan crew yang terdapat dia Alvin serta Daffin. William berfikir setiap Crew terbentuk untuk mengambil wilayah lalu menghasilkan uang dengan cara apapun Agar bisnis tersebut dapat tersebar disuatu wilayah dengan Aman.
Berbeda dengan pemikiran Daffin dan Alvin yang tidak terlalu memikirkan uang.
Daffin setuju membuat Crew karena dia senggang.Alvin membuat Crew dengan alasan ingin menyatukan wilayah disana dan menghancurkan Crew terkuat disana Karena,Kakak perempuan Alvin pernah diserang Crew Nomor satu disana dan menjadi korban Asusila Oleh para anggota Crew itu.Jadi Alvin memilih jalan balas dendam karena para aparat hukum disana tidak bisa bergerak setelah dibayar atau bisa dibilang mata mereka ditutup oleh sejumlah uang.
"Iya Fin kita yang membuangnya."
"Maaf ya Vin aku hanya dapat membantumu sampai sini jika kau ingin meneruskan balas dendam mu carilah Crew lain yang dapat menampungmu. Aku ingin hidup seperti Anak anak pada umunya tanpa terikat hal hal seperti ini,jadi ini jalan yang saat itu ku putuskan,Sekali lagi...Maaf."Ucap Daffin menggunakan suara rendah.
"Jadi ini rencana mu dari dulu?"
"Iya."
"..."
Terjadi keheningan panjang sampai.
"Bagaimana kita akan hancur Fin?"
"Kita akan dikhianati oleh pasukan kita sendiri, Lalu mereka akan bergabung dengan Crew William."
"Jadi taktik pemisahan it-"
"Vin kau sanggup melawan 300 orang sendirikan?"
"Owh...jadi, 1 vs 300 dan 1 vs 500."
"Ini latihan mu Vin semangat ya."Ucap Daffin yang berjalan pergi meninggalkan Alvin.
"Ya."jawab singkat Alvin.
[Apakah ini cara yang salah hingga kau meninggalkan kan ku Daffin?]
Perkataan tersebut berputar putar di kepala Alvin.
3 hari setelah percakapan itu di hari yang di janjikan.
Di waktu yang sudah ditentukan di waktu pertemuan antara 2 kubu,Cuaca mendung,Awan gelap yang menutupi langit biru, ditempat yang dijanjikan disana hanya ada Alvin dan 300 orang Phantom lainnya.
"Ini mereka gak datang ya."
Tanya seorang dari mereka.
Alvin menggelengkan kepalanya dua kali,Menghadap langit yang sudah dipenuhi Awan gelap.Menghela nafas dan lalu menghadap belakang lalu mulutnya bergerak mengucap sesuatu.
"Bukannya kalian berkumpul untuk menyerang ku dan Daffin?"
Orang orang itu terguncang dengan perkataan Alvin dan mereka...Tersenyum.
"Dari mana kau mendengar omong kosong itu Vin?"
Ucap seorang yang keluar dari keramaian itu.Orang itu bernama Luca orang dengan tinggi badan 150cm berkulit sedikit coklat dan rambut panjang sampai kebahu.
"Apakah itu penting...Di kondisi seperti ini."
"Bener juga ya."
Rintik hujan yang mulai turun perlahan dari awan hitam yang ada di atas kepala situasi yang membuat kondisi lembab dan semakin mencekam.
"Aku mendengar dari William katanya Daffin meminta lokasi perang dipindah,benar bukan Alvin?"
Alvin menganggukkan kepala 2 kali membenarkan pertanyaan Luca.
"Jadi dia misah."
"Apakah kau pikir Daffin bakal bisa melawan mereka?"
"Aku percaya Daffin bisa."
Tekan Alvin.
" kalau dirimu apakah bisa menang melawan kami?"
Alvin terdiam sejenak...Air hujan yang hanya rintik sekarang mulai turun dengan cepat...lalu dia berkata.
"Kita gak akan tau bukan kalau gak pernah mencoba bukan?"
Alvin lalu menatap mereka semua dengan perasaan yang diselimuti amarah dan berlari kearah kerumunan tersebut.
"Ada apa ini, kok gak ada orang Will?"
Ucap seseorang kearah William,Lalu William menjawab.
"Mungkin kita di tipu bos."
Tiba tiba terlihat orang yang datang dari kejauhan,orang berpakaian berwarna hitam mengenakan jubah serta kacamata.
"Dia datang sendiri Will?"
"Tampaknya ia bos."
"Menarik."
Ucapnya tersenyum senang mendengar hal tersebut,ia lalu bertepuk tangan dengan berjalan kearah orang itu dan berbicara dengan nada yang tinggi.
"Apa kau ingin melawan kita semua DAFFINNN!!!"
"Benar."
"KAU KIRA KAU DAPAT MENANG HA?"
"Menurutmu aku bakal kalah?"
"Menarik."
"Ambil senjata kalian masing masing dan Serang orang itu!"
Lalu mereka mengambil senjata mereka masing masing lalu pergi maju menyerang Daffin yang mulai berlari kearah mereka.
Ditengah hujan lebat itu terjadi lah pertarungan antara Daffin dan 500 orang yang ada di hadapannya.
Dalam pertarungan itu Daffin hanya menggunakan tendangan dan memasukan tanggan di saku yang ada dijubah, menghindari 3 serangan lalu membalasnya menggunakan teknik yang pernah ia pelajari dalam taekwondo.
Menghindar,menghindar,menghindar Spin Kick.
Menghindar,menghindar,menghindar Back Kick.
Menghindar, menghindar, menghindar
360 Kick.
Menghindar,menghindar,menghindar
Tornado Kick.
Menghindar, menghindar, menghindar
Side kick.
Menghindar, menghindar, menghindar
540 kick.
Menghindar, menghindar, menghindar
Sweep Kick.
Menghindar, menghindar, menghindar
Question Mark Kick.
Menghindar, menghindar, menghindar
Roundhouse kick.
menggulai hal tersebut berkali kali dengan pola yang sama tanpa mengeluarkan tangan dari saku.
William menyadari pola tersebut dan memberitahu bos dari Crew itu,lalu membalas dengan anggukkan kecil.
Pada saat Alvin berlari kearah kerumunan Crewnya, kerumunan itu pun berlari kearah dia. Di saat jarak antara Alvin dan Crew tersebut sudah dekat.
Tiba tiba.
Ada keributan yang terjadi di belakang Crewnya.
"Kami berdua datang untuk membantu mu Alvin!!"
[Suara itu suara siapa? dan juga apa arti dari 'kami berdua akan membantumu']
Dan disaat Alvin dan beberapa orang Crew itu sudah berhadapan serangan demi serangan dari dua belah pihakpun tak terelakan, Alvin mendapati pukulan diwajahnya begitu pula dengan mantan anggota Crewnya yang sudah mengkhianati dirinya dan Daffin.
Alvin memiliki tubuh yang kuat dan sedikit lambat, jadi dia selalu menahan pukulan atau pun tendangan yang dilepaskan dan membalasnya dengan pukulan telak.
Dalam pertarungan itu masih saja terdengar keributan dari belakang kerumunan itu, Alvin berkelahi dengan bertanya tanya kepada dirinya sendiri apa yang sudah terjadi disana.
[Pada ngapain dah dibelakang sana dan juga...siapa sih dua orang yang mau bantu .]
Mereka semua mulai larut dalam perkelahian.tak terasa pasukan Crew yang dulu ia pimpin dan dia bangun, sekarang menjadi pasukan yang akan iya hancurkan dengan tangan ia sendiri. Rasa sedih, amarah dan kekecewaan melumuri pikiran Alvin.
.....
Hujan deras jatuh membasahi tubuh, Keributan tiada henti di bawah langit gelap, menang yang menjadi tujuan diperebutkan tanpa keuntungan dan hanya menghasilkan kerugian.
Dera hujan tiada henti begitu pula dengan perkelahian di sana memar di wajah bukanlah penghalang. Luka terbanyak bukan arti kalah, Pemenang adalah dia yang berdiri di akhir.
Disaat orang orang itu mulai berkurang banyak, dia bisa melihat dua orang yang membantu Alvin dari belakang. Dua orang yang tak ia kenal membantunya menghajar orang orang yang melawan dirinya.
Luca menghampiri Alvin dan memukul wajah sebelah kanannya. Alvin membalasnya dengan tendangan di pergelangan kaki.
"Brengs*k, Kenapa duo iblis itu datang."
Luca tarik kerah baju Alvin dan mendekatkan mukanya kearah dirinya. Dia lalu memukul tepat di wajah Luca serta mendang keras pahanya. Luca terduduk akibat kakinya yang tidak sanggup berdiri akibat tendangan Alvin.
"Lu kira gua tau anj*ng mereka berdua tiba tiba datang dan membantu, Aku bahkan gak tau mereka berdua siapa."
Dalam posisi terduduk dia melihat tajam kearah Alvin dan berusaha berdiri.
"Kau beneran gak tau dan kau beneran gak bukan yang menyuruh mereka datang?"
"Benar."
Luca sekarang berdiri sempoyongan dengan kondisi wajah memar dan kaki yang bergetar.
"Jadi ini ulah orang 'itu' ya?"
"Orang 'itu'?"
"Ketuamu."
[Gitu ya.]
Luca mendekat kearah Alvin dan bersiap melayangkan tinjunya tapi, tangannya dihadang oleh Alvin serta melayangkan upper cut tepat di bawah dagunya. Luca terjatuh dan pingsan setelah mendapatkan upper cut itu.
Tak lama semua orang orang itu berhasil dikalahkan tersisa hanya Alvin dan 2 orang yang membantunya.
"Siapa yang mengirim kalian berdua?"
"Daffin."
Ucap salah satu orang tersebut dan mereka berdua meninggalkan Alvin sendirian berdiri diantara orang orang itu.
"INI GAK BENAR DAFFIN,INI SUDAH BENAR BENAR BERLEBIHAN."Teriak seseorang dengan beberapa orang pingsan disekitarnya.
Kondisi waktu itu hujan, di sebuah jalan raya terdapat 2 orang berdiri berhadapan dengan dikelilingi orang orang yang sudah dalam keadaan pingsan dan beberapa Sajam juga, terlihat dibawa oleh beberapa orang yang telah pingsan. Salah satu dari orang yang pingsan itu adalah Ketua Crew yang menyerang Daffin.
Salah satu orang yang berdiri itu adalah Daffin dan satunya lagi adalah William.
Dan orang yang berhadapan dengan Daffin (William) mengambil Sajam yang berupa pedang lalu ia berlari menuju kearah Daffin.
"DAFFINN!!!?!"
Daffin hanya membalasnya dengan senyuman.
William menusukkan pedangnya kearah Daffin dan pedang itu menembus bajunya tanpa mengenai dirinya. Dia mendekat dan memeluk William lalu berkata.
"Terima kasih untuk segalanya."
Daffin lalu memukul keras belakang kepalanya dan membuat Wiliam pingsan. Tak lama waktu berselang terdengar suara sirine polisi, Polisi tersebut kaget melihat kondisi itu. Ada seorang anak laki-laki berdiri di tengah tengah orang orang yang telah tak sadarkan diri di tengah derasnya air hujan.