Di dalam gelapnya malam Daffin dan Aksa duduk dipinggir gedung parkiran.
"Sekarang mau apa."
"Entahlah."
"Keliling aja dah patroli dikit dikit,Lu kuat gak sa begadang.Kalo enggak lu ke kantor bawah aja,tidur."
"Hm kuat kok gua kemarin malam gua begadang juga, tadi udah tidur."
"Owh ya udah,yok."Daffin berdiri dan mulai berjalan diikuti oleh Aksa.
Mereka berdua berkeliling hingga menuju akhir shift dari Daffin.
Di saat shift Daffin sudah selesai mereka berdua menuju kantor para Security bertukar shift dan berkumpul.
"Gimana Sa Capek?"
"Lumayan,jadi ini yang kau perbuat setiap hari kuat,juga kau."
"Gak setiap hari."
"Maksudmu??"
"Emang gitu dek dia itu kerjanya ganti ganti tiap hari."saut Security lain yang berada disana.
"Gila lu Fin,Fin."
"Sejak kapan gua normal Sa, dan juga itu buat nyari pengalaman."
"Ye ye."
"Sa lu mending mandi dulu sono keburu subuh."
"Mana bawa baju gua."
"Pake baju itu aja,nih handuk cadangan gua gak pernah gua pakai dan ini pasta gigi serta sikatnya,ini masih baru Lo ya.Nanti lu taruh di laci nomor 211."
"Ya udah,makasih."
"Nanti habis itu pulang baru tidur."
"Lu gak bareng gua?"
"Gak gua naik sepeda,dan juga gua ada kerjaan lain."
"Wah gila lu,ya udah."ucapnya sambil meninggalkan Daffin dan pergi menuju kekamar mandi.
Disana Daffin duduk dan memerhatikan para Security-Security sedang ganti shift dan berinteraksi kepada rekan shift mereka.
Daffin tersenyum kecil melihat interaksi mereka.
"Sejak kapan aku bisa interaksi dengan orang seperti ini ya."
Dengan bayang bayang akan masa lalunya yang gagal hidup sebagai manusia pada umumnya dia terus merenung sambil melihat mereka.
Seorang Anak laki laki yang dihadapkan dengan Wanita muda dan seorang pria yang tidak lebih tinggi dari wanita itu yang memiliki kisaran umur 40+ Tahun lebih.
"Kau itu orang yang gak bisa apa apa,kenapa sok tegar dan kuat."ucap seorang wanita Muda itu.
*Plak*
Suara tamparan dari wanita tersebut.
"Anak mu ini kenapa mas."Ucap Wanita tersebut ke seorang pria yang ada di hadapannya.
"Gak tau,Kalau tau gini Ayah gak usah bantu."Saut pria Tersebut.
*Bugh*
Tendangan pria itu mengenai dagu dari seorang anak kecil.
"Gua ambil air dulu dah ,rada haus.Eh atau buat kopi aja ya,Boleh juga tuh."gumam kecil Daffin.
Pergi Daffin kearah lantai dua kantor itu yang terdapat dapur kecil yang biasa digunakan para Security disana membuat makanan dan minuman.
Di dapur kecil yang ada di kantor itu Daffin mengambil sachet kopi dan membukanya,lalu menuangkan isi sachet itu kedalam gelas sambil mendidihkan air.
Dia pergi kesebuah jendela kecil berbentuk persegi panjang tegak yang ada disana lalu duduk dan melihat kearah luar,ia memandangi lingkungan sekitar yang dipenuhi bangunan bangunan mewah.
Remaja itu meraba kantong celananya dan mengeluarkan gadget lalu menyetel sebuah music dengan mengunakan Earphone.
Tak lama kemudian.
Dia menuangkan air mendidih itu gelas yang berisi bubuk kopi.
Lalu ia kembali ke jendela Persegi panjang sembari menikmati kopi yang telah Ia buat.
"Fin kau dimana?"panggil Aksa dari lantai bawah mencari keberadaan Daffin.
"Dia tadi pergi keatas."Ucap salah satu Security yang berada disana.
"Makasih om."Balasnya dan menundukan sedikit kepala.
Handuk dan pasta gigi yang Aksa bawa dia masukkan di laci nomor 211 seperti yang disuruh Daffin lalu pergi ke lantai 2 kantor itu.
Dan di sana dia melihat Daffin yang masih duduk di jendela dan tidak tahu akan kedatangannya, Karena Aksa mengetahui hal tersebut dia pergi mendekati Daffin lalu mengejutkannya.
"DOOR!"
Dia yang tak terkejut lalu melihat kearah Aksa dan memasang wajah kebingungan dengan kelakuannya.
"Ha?"
"Lah bisa bisanya gak kaget." Pikir Aksa terheran.
"Lagi galau lu?"
"Gak,Udah selesai mandinya?"Jawab Daffin melepas earphonenya.
"Ya udah lah,kalo belum ngapain kesini."
"Ya elah,gua basa basi doang."
"Lu pulang habis subuh aja biar aman dijalan,biar gak kena begal,Karena habis subuh bakal rame daerah Sini."Lanjut Daffin.
"Siap Bosku...Lu udah siapin buat tugas besok?"
"Dah...Tugas Minggu kemarin yang dikoreksi Minggu depan sudah ku kerjakan semua,Tinggal ngerjain nanti kalo ada tugas baru."
"Keren."Ucap Aksa.
Daffin berdiri menuju kearah wastafel lalu membersihkan gelas yang sudah ia pakai.
"Minggu lusa Ujian yang Di program oleh Argan dilaksanakan ya?"Tanya Daffin memastikan informasi yang telah dia dapat.
"Bener"jawab Aksa.
"Gak kerasa entar lagi lulus aku,Sisa kurang lebih 8 Bulan."lanjutnya.
Setelah selesai membersihkan gelas itu Daffin menaruhnya di tempatnya dan mengajak Aksa turun.
Dia bawah mereka berdua bertemu dengan seorang Ibu-ibu yang membawa remaja Perempuan seumuran dengan mereka yang berparas cantik,Menggunakan Kacamata dan memilki tinggi tubuh tidak lebih dari dada Daffin dan Aksa.
"Sini ndok ikut Mak bantu bersihin bagian gudang."Ucap ibu ibu tersebut mengandeng Tangan Remaja perempuan itu.
"Mbok tumben pagi,Biasa habis subuh."Saut Daffin.
Lalu ibu ibu dan remaja perempuan tersebut menoleh kearah Daffin.
"Oh mas Daffin,Ngak papa Mas ini sambil ngajakin Anak saya bantu bantu. Biar dapat pengalaman dan siapa tau bisa dapet jodoh,Masnya mau sama Anak saya?"Jelas Ibu ibu yang bernama Mbok Luna.
"Apasih Mak."senggol remaja itu ke Mbok Luna.
"Gak mbok makasih."Jawab singkat Daffin dengan senyum kecilnya.
"Kalo Masnya yang dibelakang?"
"Ah jangan Mbok dia udah punya pacar Online yang baru ketemuan tadi malam."Saut Daffin.
"Owhhh."
"Oh ya Sa Itu namanya Mbok Luna dan Mas Mas yang dibelakang saya Namanya Aksa, Mbok."
"Salam Kenal Mbok."
"Salam kenal juga Mas Aksa."Jawab Mbok Luna.
"Kalau Anaknya Mbok namanya siapa ya?"Tanya Aksa Bingung karena Daffin tak menjelaskannya.
"Astaghfirullah Sa,Rami gak cukupa kah?"Saut Daffin.
"B**ingan ini kok tiba tiba Agamis banget dah."Balas Aksa.
"Ya lagian elu nanya nama tuh anak."
"Ya karena lu gak jelasin babik."
"Dih kasar,Lagian kalau gua kenal gua udah ngasih tau paling."
"Lah ini lu baru pertama kali lihat."
"Ho oh."
"Jadi Nama anak saya Mirna Mas Daffin dan Mas Aksa."
"OWHHHHH."ucap Mereka berdua bersamaan.
"Ya udah Mas Daffin dan Aksa mbok kegudang dulu ya."
"Oh iya mbok silahkan."
Disaat Mbok Luna dan Mirna pergi menuju kearah gudang.
Tanpa disadari Mirna melihat kearah Daffin dan Aksa yang menjauhi mereka berdua.
"Yok Sa ke sana sambil nunggu subuh."Ajak Daffin kepada Aksa.
"Yang tadi berkacamata namanya Daffin ya Mak?"tanya Mirna.
"Iya Ndok."jawab singkatnya.
"Dia masih sekolahkan Mak?"Tanyanya lagi.
"Iya ndok."masih jawab Singkat dari Mbok Luna.
"Sekolah dimana emangnya Mak?"Tanyanya kembali.
"Dia satu sekolah Sama kamu Ndok."Jawab Mbok Luna.
"Serius??"
"Iya ndok."
"Kenapa Ndok suka?."Balik Tanya Mbok.
"Mungkin."
"Ndok sebaiknya jangan,Tadi Mak cuman bercanda."Jawab Mbok Luna yang mulai menatap mata Mirna serius.
"Ke-kenapa Mak?"
"Dia itu bukan seperti orang yang kamu kira,Dia itu memiliki banyak Catatan kriminal dimasa Lampau,Bahkan dia pernah masuk Ke lapas remaja saat masih SD."Jelas Mbok Luna.
"Se-serius Mak?"
"Iya Ndok."
"Emang dia pernah ngelakuin apa Mak."
"Rencana Pemb***an dan Tawuran."
"Serius Mak!!?"
Mbok Luna hanya menggangukkan kepalanya.
"Sebenarnya siapa kau Daffin." Pikir Mirna Dengan Wajah yang kebingungan.