Tiba tiba ada meja terbang kearah mereka yang sedang mengobrol, saat meja tersebut mendekat kearah mereka "AAAAAAAAA...!!!!"Teriak siswi siswi itu.
Tiba tiba ada lelaki yang berlari menangkap meja yang terbang dan berkata.
"Kalian tak apa?"
**************
Lelaki tersebut lalu memegang dan melempar kembali meja tersebut kearah orang yang pertama kali melemparkan meja itu,dan Lelaki itu berteriak"WOI BAN**** LU KALO MAIN MAIN JANGAN LEMPAR MEJA SEMBARANGAN!"
Dengan badan yang cukup besar bagi Murid SMA itu membuat beberapa orang-orang itu ketakutan kecuali seseorang diantara mereka yang bernama Arya atau pelaku utama dari pelemparan meja tersebut.
"OY, Ada apa ini hah..,Teriak ban**** dikelas Lo mau macam macam Ama gue ha...,Jawab Gendurowo!?!" Teriak Arya pada laki laki itu
"Ha? Lu pikir gua gentar kalo lawan gue elu,jangan pikir sekarang akan sama kayak dulu,Dan sekali lagi Nama gue Ageng bukan Gendurowo! Paham?" Balas lelaki tersebut
Saat laki laki itu mulai mendekat satu sama lain tiba tiba ada perempuan datang dan melerai serta mendorong mereka berdua agar tak terjadi apa yang tak diinginkan.
"BERHENTI GAK KALIAN!"Ancam Elina pada mereka berdua.mereka berdua pun menjaga jarak dengan mundur beberapa langkah dari Elina Karena sebenarnya Arya dan Ageng memiliki perasaan terhadap Elina.
"Gila Elina berani banget,hanya dia murid yang berani menghentikan kami" batin Ageng dengan wajah tersenyum serta mengiyakan kemauannya.
Di Sisi lain
"Tuh orang cantik banget emang gak bisa hilang cantiknya,fix dia milik gue dan juga sebenarnya mana si bang*** yang udah ngelempar meja" batin Arya
"Kita ini sekelas kita gak boleh berkelahi tau gak?"ujar Elina "Jika kalian tetap gak mau berhenti ku kasih tau pak parto kalian berkelahi lagi" lanjutnya
"Hadeh hadeh... makanya kalo gitu kamu mau gak jadi pacarku,Biar perkelahian ini berhenti?" Pinta Arya.Dalam sedetik seisi kelas terdiam karena pernyataan Arya , karena mereka tahu bahwa Arya adalah anak paling nakal dikelas dan sekolah itu.Dari pernyataannya tersebut membuat mereka semua gak habis pikir ternyata Arya menyimpan rasa terhadap anak pintar dan baik, bukan terhadap orang yang urak urakan.
"GAK!" Tegas Elina,Karena sebenarnya di belakang murid kelasnya si Arya ternyata udah sering mendatangi dan menyatakan perasaannya kepada Elina dan selalu ditolak.
Semua orang langsung tertawa dengan pernyataan tegas dari Elina karena secara terang-terangan menolak Arya begitu pula dengan orang yang dihadapan Arya,Yaitu si Ageng.
"Mampus lu mana mau Elina pacaran sama orang kayak elu, Sadar diri boyyy..sadar"jelas Agung.Agung pun hanya tersenyum dan langsung membalikkan badan dan pergi ketempat duduknya kembali tanpa memikirkan cibiran dan tawaan teman temannya karena ia tau rasa yang ia simpan pada Elina itu tulus.
*****
Di tempat lain di waktu yang sama
Daffin ia sedang menunggu seseorang di perpustakaan dengan sambil membaca sedikit novel yang ada,dan beberapa saat kemudian datang lah orang berbadan sedikit bulat yang berjalan menghampiri dirinya.
"Maz..Apakah sudah dapat info terbaru tentang 'Mereka' " ucap Daffin pada orang itu.
Amaz Raif Adalah orang lelaki berbadan sedikit bulat dan pendek, Dia adalah teman Daffin dari kelas lain yang sering memberitahu banyak informasi walaupun terkadang ia hanya membual. Daffin pun tau hal itu, tetapi karena ia udah lama berteman dengan Amaz dia sudah mengerti perbedaan Amaz ketika dia jujur dan membual.
"Mereka tidak akan melakukan apapun sementara waktu,santai saja fin"Balas Amaz.
"kenapa kau bisa berpikir seperti itu?" Pinta Daffa menangapi jawaban Amaz "Beberapa dari mereka sadar mereka dalam keadaan tidak Aman jika terus melakukan 'itu' , Mereka juga gak akan melakukan hal itu lagi"ucap Amar mengatakan itu dengan jelas.
Daffin pun percaya dengan perkataan Amaz dan langsung membalasnya" Serius?? Kalo emang Serius...Apakah itu mungkin dia tak melanjutkan itu lagi? Dan emang ya kenapa mereka bisa sadar?Kau ketahuan?"pinta Daffin dengan banyaknya pertanyaan yang ada dibenaknya.
"Entahlah lagat mereka menjadi aneh,tapi santai saja aku tidak ketahuan kok"Jelas Amaz untung menenangkan temannya yang memberinya banyak pertanyaan.
Tanpa sadar ada orang yang melihat dan mendengar mereka dari lantai 2 Perpustakaan dan ia berkata "Amaz?? Apa yang dia lakukan dengan Daffin? aku tahu mereka dekat tapi tampaknya pembicaraan mereka begitu aneh.Kata 'mereka' Yang berdua sebut itu tertuju pada siapa dah? gua harus cari tahu ini"
*****
Waktu yang berlalu tanpa mereka sadari Waktu istirahat jam kedua pasangan hati itupun tiba
Elina dan Allen yang ingin pergi dari kursinya dengan niat membeli makanan dikantin tiba tiba di datangi sosok Ageng.
"Kau tak apa Lin?" Ucap Ageng "Aku tak apa,Makasih yah tadi udah nangkep itu meja.kalau enggak aku udah terkena meja itu"balas Elina dengan sedikit tersenyum kearah Ageng.
Ageng pun merasa sedikit malu dan mukanya memerah menerima senyuman dari sang pujaan hati."i-iya santai aja Lin"balas Ageng dengan sedikit Gemeteran.
"Aku kekantin dulu ya" ucap Elina sambil tersenyum.Lalu ia dan Allen pun pergi meninggalkan Ageng yang lagi tersenyum dengan wajah sedikit merah.
Saat mereka sedang perjalanan menuju kantin mereka berdua berpapasan dengan Thomas yang anak buah dari Arya yang sudah memiliki wajah memar.
"Thom kamu kenapa kok bisa memar memar gitu"tanya Allen."Ckh minggir lu pada ini semua gara gara kalian"jawab Thomas lalu pergi meninggalkan mereka.
Setelah itu ada anak bernama Doni berjalan melewati mereka dengan terburu buru dan berkata"kalau bukan karena meja itu pasti Thomas gak akan dihajar begitu sama Arya."
Mereka berdua sadar bahwa pelaku yang sebenarnya dari meja yang terbang kearah mereka pada jam istirahat pertama adalah Thomas,lalu Arya yang mengetahui anak buahnya melakukan tersebut murka dan langsung menghajar Thomas.
Sesaat mereka berdua sampai dikantin mereka langsung membeli makanan yang ada dan langsung duduk dimeja kantin lalu sedikit mengobrol.
"Hmmmm..,masih ada aja ya yang ngikutin Arya padahal dia kasar begitu sama temannya." Ucap Allen membuka percakapan "gitu deh"balas Elina yang memikirkan sedang keadaan Thomas "tapi sih walaupun begitu Arya orangnya lumayan ganteng,kuat lagi dan juga bisa dipercaya walaupun kasar"lanjut Allen.Elina sedikit Tersenyum mendengar perkataan tersebut dari temannya dan ia membalas perkataan Allen itu"tumben..,lu udah ganti hati gak suka sama Ageng lagi??"
Allen melihat Elina dan langsung memegang wajahnya lalu mengarahkan wajah Elina kepada dirinya dan berkata"Eh!!Gak gitu ya.Kamu tau Ageng itu lebih menarik dibanding Arya"Allen melepas pegangannya dan berdiri serta berkata"Ageng itu lebih kuat berisi serta berotot kamu lupa kejadian waktu itu yang pernah kuceritakan padamu??"Elina menggeleng gelengkan kepalanya dan membalas perkataan Allen dengan"Gak gak lupa kok dia yang udah nyelamatin kamu pas SMP kan"
Lalu ada seseorang datang kearah mereka
"Halo guys kalian kangen gak Ama gua" ucap orang tersebut. Allen dan Elina langsung berdiri dan memeluk orang tersebut."ya kangenlah Ri lu kemana aja selama ini? Katanya lu sakit?Sakit apa kok sampe 1 Minggu gak masuk dan gak mau dikunjungi??" Ucap mereka berdua secara bergantian kepada orang tersebut yang bernama Amanda Sari.
"Cuman demam kok guys, Santai aja"Jawab Amanda."tapi kamu sudah sehatkan sekarang?" Tanya Allen."Sehatlah kalo gak sehat ngapain aku masuk, Mendingan dirumah daripada sekolah.Walaupun agak sepi sih tanpa kalian"Jawab Allen.
*****
Yang sebenarnya terjadi pada Amanda
Sehari sebelum Amanda tidak masuk sekolah dia mengalami pelecehan oleh sekelompok pemuda Saai ia tengah menuju kerumahnya.kelompok pemuda itu berjumlah 5 orang saat Amanda sedang lengah mereka membekam Amanda dan membawanya kedalam gudang sepi.
Beberapa jam Setelah Amanda dibawa kesana dalam ia pun sadar dalam kondisi tidak menggunakan busana dan tangan yang terikat pada sebuah tiang serta ia didudukkan dikursi yang terikat pada tiang itu dalam kondisi mulutnya tertutup kain.
"Dimana gua ini kok bisa bisanya begini"Batin Amanda.Tiba tiba ada 5 orang yang menggunakan penutup wajah mendatanginya,Lalu salah satu orang itu mendekati Amanda dan melepaskan kain yang ada di mulutnya Amanda.
"Gimana Cantik.. tidurnya Lelap barusan?"ucap pemuda yang mendatangi dia."Apa Apaan Kalian ini,Lepaskan gua Bren****!!"Teriak Amanda.
"Iya iya kita akan melepaskan mu, Melepaskan keperawananmu Maksudnya"Ucap pemuda tersebut dan langsung berbalik menuju kearah teman temannya.Sedangkan mereka ber 4 langsung tertawa terbahak bahak mendengar lelucon dari temannya itu.
Dengan wajah ketakutan Amanda Berteriak teriak"TOLONG...SIAPAPUN, TOLONG!!!"para pemuda itu mendekati Amanda"Tidak ada yang akan datang untuk menolongmu Sadarilah.. Perumahan jauh dari sini jalan raya pun perlu waktu 5 Menit naik motor dan ini adalah pabrik bekas" ucap salah satu pemuda yang mendekati dia
Kondisi gudang tersebut sangat mencekam dengan luas gudang yang besar dan berdebu.Hanya ada mereka berenam disana satu dengan 6 Lobang yang ada diatasmenunjukkan indahnya sinar bulan malam itu Serta 2 pintu gerbang besar di depan dan bagian belakang .
Amanda pun akhirnya menyerah dan berhenti berteriak karena dia sudah tahu posisinya sekarang sudah benar benar terpojok dan bisa melakukan apapun.Sesaat dia melihat keatas salah satu jendela tersebut dan melihat indahnya bulan malam
Duar
Suara ledakan tersebut terdengar dari gerbang yang berada di bagian depan gudang tersebut lalu Amanda melihat seseorang yang ia kenali
"Amaz..?". Batin Amanda.Orang tersebut langsung berlari kearah 5 Pemuda tersebut dan mengalahkan mereka salam sekejap, Dibelakang pemuda tersebut terdapat seseorang menggunakan kaca mata mengkilap berwarna putih.
"Berikan bajunya Amaz"Teriak pemuda berkacamata tersebut.benar adanya bahwa pria yang menghajar 5 orang itu langsung memberikan bajunya pada Amanda dan melepas ikatan Amanda.
Setelah Amanda menggunakan baju ia melihat 5 orang pemuda itu sekarang dalam keadaan terikat.Amanda melihat dua orang tersebut dan ia menyadari identitas dua orang tersebut yaitu Amaz dan Daffin.
"Sebenarnya siapa mereka berdua" Batin Amanda terkejut dengan apa yang dia lihat
"Kau tak apa Amanda?" Daffin khawatir dengan keadaannya
"Aku tak apa ,tapi bagaimana kalian bisa tahu"Tanya Amanda
"Rahasia"Balas Daffin dengan tersenyum