Chereads / Terpaksa menikah dengan om-om / Chapter 11 - Part 10

Chapter 11 - Part 10

Kevin dan vino bodyguardnya sudah sampai di halaman depan rumah kevin yang begitu megah dan mewah yang dikelilingi tanaman-tanaman berwana hijau. kevin keluar dari mobilnya lalu ia berjalan dengan terburu-buru masuk ke dalam rumahnya, para bodyguardnya yang lagi menjaga di halaman depan rumahnya pada heran melihat tuannya. kenapa tuannya sangat terburu-buru masuk ke dalam rumah dan ada salah satu bodyguardnya yaitu bernama varo yang sangat penasaran, kenapa tuannya sangat terburu-buru masuk ke dalam rumah lalu ia berjalan menghampiri vino yang sedang memasukkan mobil tuannya di garasi samping rumah untuk menanyakan ada apa dengan tuannnya kenapa ia sangat terburu-buru masuk ke dalam rumah, kayak ada sesuatu yang aneh pada tuannya.

"Vino, ada apa dengan tuan kenapa dia sangat terburu-buru masuk ke dalam rumah?" tanya varo yang telah di depan vino.

"Entahlah aku juga nggak tahu, sebaiknya kamu panggil bi yanti sekarang saya akan menceritakan kejadian tadi yang di sekolah," jawab vino dan ia menyuruh varo memanggil bi yanti.

"Kita kumpulnya di mana no?" tanya varo.

"Di halaman belakang, cepatlah panggil dan ajak bi yanti ke halaman belakang," jawab vino.

Halaman belakang rumah kevin sangatlah luas terdapat kolam renang di tengah-tengah, disamping kiri-kanannya ada taman mini yang begitu indah, taman mini tersebut ada sofa-sofa empuk dan meja kecil ditengah sofa. di sanalah kevin bersantai dan berenang. bukan hanya kevin, bodyguard-bodyguardnya juga berkumpul dan duduk dengan santai sambil meminum kopi dan memakan cemilan.

Vino yang telah berada di dapur, ia melihat bi yanti sedang memasak makan siang untuk tuannya lalu ia memanggilnya. "Bi yanti."

Seperti biasa sudah waktunya jam makan siang, kevin selalu pulang ke rumah dan ia makan masakan bi yanti ia tidak mau makan di luar ia sudah biasa makan masakan bi yanti, masakan bi yanti sangat enak baginya karena itulah ia hanya mau makan masakan bi yanti setelah selesai ia makan siang kevin kembali ke kantor.

Bi yanti mendengar bahwa ada yang memanggilnya, ia pun langsung membalikkan badannya ke belakang. "Kamu ro, kirain siapa, kenapa ro?"

"Ikut saya ke halaman belakang bi." ucap varo dan mengajak bi yanti ke halaman belakang.

"Ngapain ke halaman belakang? Ada apa?" tanya bi yanti dengan raut wajah bingung.

"Saya disuruh oleh vino memanggil dan mengajak bi yanti ke halaman belakang. ayolah bi, vino lah menunggu kita di halaman belakang," ucap varo.

Sebenarnya bi yanti sangat segan ke halaman belakang ia masih sibuk memasak tetapi varo sangat mengajaknya ya sudahlah bi yanti pun mau ke halaman belakang setelah itu varo dan bi yanti pun berjalan ke halaman belakang.

Di halaman belakang, vino sudah mulai kesal bahwa varo dan bi yanti sangat lama ke halaman belakang.

"Mana lah vino nih lama banget mengajak bi yanti ke sini." vino yang sudah nggak tahan lagi menunggu varo dan bi yanti yang belum datang-datang ke halaman belakang.

Akhirnya varo dan bi yanti sudah sampai di halaman belakang mereka berdua melihat vino sudah duduk di sofa empuk tersebut lalu mereka berdua menghampiri vino.

Kini varo dan bi yanti telah di depan vino.

"Ada apa vino?" bi yanti langsung bertanya kepada vino.

"Silakan duduk dulu bi ro." vino mempersilakan bi yanti dan varo duduk di sofa empuk tersebut, bi yanti dan varo pun langsung duduk di sofa empuk tersebut.

"Begini ya bi, saya akan menceritakan kejadian tadi yang di sekolah," ujar vino.

"Kejadian apa vino?" kini varo yang bertanya.

"Sudah selesai dari meeting hampir jam sepuluh, nah tuan mengajak saya ke sekolah smk harapan bangsa. kata tuan, ia ada urusan di sana jadi saya dan tuan langsung pergi ke sekolah tersebut. 50 menit kemudian kami sudah sampai di sekolah tersebut, saya dan tuan langsung masuk di parkiran sekolah tersebut. di parkiran saya dan tuan sudah disambut oleh para guru dan anggota osis dan dipersilakan masuk ke dalam sekolah tersebut tapi saya tidak ikut ke dalam saya hanya di parkiran saja karena kata tuan saya tunggu diparkiran saja, ya sudah saya menuruti perintah tuan tunggu diparkiran saja, saya juga tidak tahu kenapa tuan mengunjungi sekolah tersebut mungkin ada urusan atau diundang oleh kepala sekolah saya juga tidak mau kepo urusan tuan nanti ia marah saya menanyakan urusannya. Sudah satu jam lebih saya menunggu di parkiran, akhirnya tuan keluar juga dari dalam sekolah tersebut dan ia pun berjalan menghampiri saya yang lagi berdiri di samping mobil.

jadi saya dan tuan mau pulang, hendak masuk mobil tiba-tiba semua murid cewek di sekolah tersebut pada teriak dan menghampiri tuan untuk minta foto, jadi saya dan tuan tidak jadi masuk mobil, tuan pun menanggapi semua murid cewek yang minta foto. saya cuma di belakang tuan saja cuma melihat dan memantaunya, tak lama kemudian tiba-tiba ada dua murid cewek muncul di hadapan tuan entah apa maksud kedua murid cewek itu mungkin mereka berdua minta foto juga sama tuan kevin. jarak mereka berdua dan tuan sangatlah dekat hanya dua langkah saja, saya lihat mata tuan itu hanya tertuju melihat di murid cewek sebelah kanan saja lalu murid cewek itu menundukkan kepalanya ke bawah mungkin ia sangat risih dan takut melihat tuan kevin menatapnya sangat tajam dari atas sampai bawah kemudian ia mengarahkan badannya ke belakang seakan ia mau pergi dari hadapan tuan setelah itu baru saja ia mau menggerakkan badannya ke belakang, dengan begitu cepat tangan tuan kevin ini langsung memegang tangan murid cewek itu. saya pun kaget dan langsung menghampiri tuan untuk membantu melepaskan tangan murid cewek itu karena saya melihat murid cewek itu kesakitan gara-gara di genggam sangatlah kuat oleh tuan kevin, beberapa menit kemudian akhirnya terlepas tangan murid cewek itu dari genggaman tuan kevin jadi murid cewek itu langsung berlari entah kemana ia berlari mungkin masuk ke dalam sekolah, hampir 15 menit lah tuan masih melihat murid cewek itu pergi meninggalkannya. begitulah ceritanya," vino pun menceritakan dengan jelas dan detail.

Bi yanti dan varo hanya mengangguk saja mendengar cerita dari vino.

"Ada apa dengan anak itu ya ro sampai-sampai tuan terus-menerus menatapnya?" vino pun bertanya-tanya kepada varo.

"Apa jangan-jangan tuan sudah jatuh cinta sama anak itu." jawab varo yang telah menduga bahwa tuannya sudah jatuh cinta sama anak itu.

"Baru kali ini saya melihat tuan kevin memegang tangan wanita sudah puluhan tahun saya selalu bersamanya, saya tidak pernah melihat tuan memegang tangan wanita. banyak loh wanita-wanita di luar sana mengejarnya tetapi dia hanya cuek saja sama mereka, ini cuma anak sekolah sampai-sampai membuat tuan kevin terus-menerus menatapnya," ucap vino yang sangat heran dengan tuannya.

"Murid cewek yang sebelah kiri tuan kevin melihatnya juga tidak no?" tanya varo.

"Tidak, cuma murid cewek sebelah kanan saja tuan melihatnya yang murid cewek sebelah kiri saja ikut heran melihat mata tuan kevin terus-menerus menatap murid cewek sebelah kanan," jawab vino.

Varo mengangguk, "benar juga katamu no, wanita-wanita di luar sana banyak yang cantik dan seksi tapi tuan tidak ada satu pun tertarik malah ia tertarik sama anak sekolah itu."

Disisi lain bi yanti hanya menyimak dan mendengar pembicaraan mereka berdua.