Chereads / Terpaksa menikah dengan om-om / Chapter 14 - Part 13

Chapter 14 - Part 13

Keesokan paginya...

Jam sudah menunjukkan pukul 06.15 wib

Seperti biasa di ruang meja makan satu keluarga yang sangat harmonis dan sederhana terdiri dari ayah, ibu dan satu anak sedang menikmati sarapan pagi dan akhirnya mereka bertiga sudah selesai sarapan.

Ayahnya khayra yang sudah sembuh dan sudah sehat dan ia juga sudah rapi lalu ia berdiri dan berpamitan kepada istrinya, "Bu, ayah berangkat kerja dulu ya."

Mendengar ayahnya mau berangkat kerja khayra terkejut dan bingung, bukannya ayahnya masih sakit kenapa ayahnya mau kerja untuk menghilangkan rasa penasarannya khayra pun bertanya kepada ayahnya.

"Kenapa ayah mau kerja bukannya ayah masih sakit?"

Ayahnya menghela napas pelan dan ia tersenyum, "Ayah sudah sembuh nak, ayo sayang kita berangkat, ayah antar kamu dulu ke sekolah."

"Alhamdulillah, khayra senang banget kalau ayah sudah sembuh." sungguh ia sangat senang dan bersyukur bahwa ayahnya sudah sembuh, semenjak ayahnya sakit ia selalu memikirkan ayahnya tetapi kini ayahnya sudah sembuh.

"Ayo ayah kita berangkat!" khayra berdiri dan ia mengambil tas sekolahnya lalu ia memakai tasnya di kedua bahu.

"Pamit dulu sama ibu, ayah tunggu kamu di depan ya," setelah mengatakan itu kemudian ayahnya berjalan ke luar rumah.

Betapa senangnya ia mendengar yang dikatakan ayahnya tadi bahwa ayahnya sudah sembuh dan bisa melihat senyuman di wajah ayahnya lagi kemudian ia bergegas berpamitan sama ibunya setelah berpamitan sama ibunya, ia pun langsung berlari menghampiri ayahnya di depan rumah yang sudah duduk di atas motornya.

"Ayah tunggu, khayra pakai sepatu dulu ya," ucap khayra sambil memakai sepatu sekolahnya.

Sedangkan ayahnya hanya mengangguk saja sambil tersenyum tipis ke anaknya.

Sudah selesai ia memakai sepatu sekolahnya lalu ia berjalan mendekati ayahnya dan ia langsung naik atas motor ayahnya, ayahnya pun menyalakan motornya dengan pelan kemudian mereka berdua pun pergi ke sekolah khayra.

40 menit kemudian...

Ayahnya dan khayra sudah sampai di depan gerbang sekolah, khayra pun turun dari motor dan ia berpamitan sama ayahnya setelah berpamitan sama ayahnya, ia langsung berjalan masuk ke dalam sekolahnya. disaat ia masih berjalan menuju ke kelasnya, tiba-tiba azka si ketua osis di sekolah tersebut muncul di depannya.

"Astaghfirullahalazim." ucap khayra yang sangat kaget melihat azka tiba-tiba muncul di depannya.

"Hai khayraaa" sapa azka dengan tersenyum manis ke khayra.

Khayra tidak menjawab sapaan dari azka ia pun langsung menundukkan kepalanya ke bawah.

"Ehhhmmm, khayra khayra, kebiasaan setiap aku sapa kamu atau bertemu sama kamu, kamu selalu menundukkan kepala ke bawah. memangnya ada apa sih di bawah? apa nggak capek selalu menunduk?" azka sudah berulang kali menanyakan itu tetapi khayra tidak menjawabnya percuma saja khayra menjawabnya pasti azka tidak mau mengerti kenapa ia selalu menunduk jadi setiap azka menanyakan itu ia selalu diam saja.

"Iya sudahlah, nggak usah ngebahas itu lagi. khayra kamu mau ke kelaskan, aku temani kamu sampai di depan pintu kelas kamu ya," ujar azka dengan tersenyum ke khayra.

"Nggak usah, aku bisa sendiri kok," ucap khayra tanpa melihat azka kepalanya masih menunduk.

"Nggak apa-apa khayra, aku temani kamu ya. ayo khayra cepatlah, nanti guru masuk juga di kelas kamu, ini sebentar lagi mau bunyi bel masuk," ujar azka yang sangat bersikeras mau menemani khayra ke kelasnya.

Harus bagaimana lagi khayra bilang kepadanya bahwa ia tidak mau ditemani tetapi azka sangat bersikeras mau menemaninya dengan terpaksa khayra pun mau ditemani. azka melihat bahwa khayra mau ditemani ke kelas, ia sangat senang bisa berjalan berdua sama pujaan hatinya lalu mereka berdua pun berjalan bersama menuju ke kelas khayra.

Akhirnya khayra dan azka sudah sampai di depan pintu kelas khayra yang terbuka lebar.

"Terima kasih ya azka, sudah temani aku sampai depan pintu kelas," ucap khayra dan tetap kepalanya masih menunduk.

"Sama-sama khayra, kalau ada apa-apa bilang sama aku ya dengan senang hati aku siap membantumu dan aku akan selalu ada untukmu," ucap azka sambil tersenyum-senyum ke khayra.

"Iya azka, aku masuk dulu ya."

Lalu khayra masuk ke dalam kelasnya, sedangkan azka masih berdiri dan senyum-senyum sendiri melihat khayra yang sudah masuk ke dalam kelasnya dan tak lama kemudian azka pun pergi dari depan pintu kelas khayra.

Sesampainya di dalam kelas, khayra langsung berjalan menuju ke meja kursinya. sudah sampai di meja kursinya, ia pun langsung duduk di kursinya setelah duduk datanglah selvi yang barusan mengobrol sama teman yang lain, ia melihat khayra sudah datang dengan cepat ia menghampiri khayra dan langsung duduk di kursinya yaitu di samping khayra.

"Khayra, aku tadi lihat kamu lagi bicara sama azka di depan pintu ya?" tanya selvi dikala melihat khayra dan azka lagi berbicara di depan pintu kelas.

"Iya vi." jawab khayra.

"Oh, btw, apa yang dia bicarakan khayra?" tanya selvi yang begitu kepo.

Khayra mau menjawab pertanyaan selvi, tiba-tiba ibu gurunya sudah datang dan sudah masuk ke dalam kelasnya dan sontak semua teman kelasnya pada berlari ke tempat duduk masing-masing.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." ucap khayra dan semua teman kelasnya dengan kompak sambil berdiri.

"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. silakan duduk anak-anak," balas ibu gurunya dan menyuruh anak-anak muridnya duduk.

"Baiklah, kalian buka buku Bahasa Indonesia halaman 150-153. itu ada soal pilihan ganda 1 sampai 15 kalian kerjakan, ibu mau keluar dulu karena ada urusan, kalian jangan ribut ya. ibu cuma sebentar, ketua kelas awasi mereka semua. jangan ribut ya anak-anak kerjakan tugas dari ibu," ucap ibu gurunya dan memberikan tugas kepada seisi kelas tersebut.

"Baik bu." ucap dengan kompak seisi kelasnya.

Dan ibu gurunya pun keluar dari kelas tersebut, suasana kelas tersebut menjadi hening tidak ada suara satupun dari teman-temannya maupun khayra mereka semua mengerjakan tugas dari ibu gurunya.