Chereads / Terpaksa menikah dengan om-om / Chapter 17 - Part 16

Chapter 17 - Part 16

Khayra menyadari bahwa pria itu menatapnya dari atas sampai bawah ia pun langsung berlari ke dapur karena ia sangat takut melihat mata pria itu terus-menerus menatapnya. sesampainya di dapur, khayra langsung memegang tangan ibunya.

"Kenapa sayang?" tanya ibunya dengan raut wajah bingung melihat putrinya tiba-tiba memegang tangannya.

Khayra tidak menjawab pertanyaan ibunya ia langsung menyerahkan deterjen bubuk ke ibunya, ibunya pun langsung mengambil deterjen bubuk ditangan putrinya.

"Kenapa sayang ibu lihat wajahmu ketakutan memangnya ada apa nak?" belum menjawab pertanyaannya, ibunya pun menanyakan lagi ke putrinya. kenapa dengan putrinya tiba-tiba memegang tangannya dan juga wajah putrinya ketakutan.

"Di ruang tamu bu!" jawab khayra dengan pelan.

Ibunya sangat penasaran ada apa dengan ruang tamu lalu ibunya berjalan ke ruang tamu sambil menarik tangan putrinya untuk berjalan ke ruang tamu dan mereka berdua pun berjalan ke ruang tamu. sudah sampai di ruang tamu, ibunya sangat kaget bahwa ada seorang pria berpakaian sangat rapi dan Tampan sedang duduk dikursi plastik ruang tamunya.

Lagi dan lagi mata kevin langsung menatap ke arah khayra yang baru datang sama ibunya.

Sementara itu ayahnya khayra masih diam terpaku memikirkan syarat dari kevin apakah ia harus menyetujui atau tidak menyetujui.

Mata kevin tidak lepas dari tatapannya ia terus menatap khayra sambil senyum-senyum membuat khayra sangat takut melihat matanya yang terus-menerus menatapnya lalu ia menundukkan kepalanya ke bawah sambil memegang tangan ibunya, tidak tahu kenapa jantungnya sangat deg-degan bahwa pria itu terus-menerus menatapnya.

Awal bertemu dengan pria itu di tempat parkiran sekolah semenjak itulah khayra sangat takut melihat pria itu apalagi melihat matanya bagaikan burung elang melihat mangsanya. sungguh ia sangat takut dan ia juga tidak berani melihat pria itu.

"Bagaimana? apakah kamu menyetujui syarat yang aku bilang tadi pak farhan malik?" tanya kevin tanpa melihat ke ayahnya khayra, matanya masih menatap ke khayra.

"Syarat, syarat apa yah?" tanya ibunya dengan penasaran.

Posisi khayra dan ibunya lagi berdiri yang berada di belakang ayahnya.

"Saya akan melunasi semua hutang kalian tapi syaratnya adalah putri kalian harus menikah sama saya." jawab kevin dengan angkuh.

Baru saja ayahnya khayra mau menjawab pertanyaan istrinya, kevin sudah mendahului menjawabnya.

Betapa terkejutnya khayra dan ibunya mendengar perkataan dari pria itu.

Kevin pun memalingkan matanya dari menatap khayra beralih menatap ke ayahnya khayra dan ia mulai kesal bahwa ayahnya khayra sangat lama menjawab pertanyaannya, apakah ayahnya khayra menyetujui atau tidak menyetujui.

Kevin menghela napas kasar dan ia berkata, "Cepat jawab pak farhan malik apakah kamu menyetujui atau tidak menyetujui syarat yang aku bilang tadi. baiklah, kalau kamu tidak menyetujui syarat yang aku bilang tadi saya akan membawa putrimu secara paksa."

Ayahnya khayra yang masih diam saja ia masih memikirkan syarat dari kevin kemudian ia berbalik badannya ke belakang dan matanya menatap kedua orang yang sangat ia sayangi dan cintai, sudah selesai ia menatap kedua orang yang sangat ia sayangi dan cintai setelah itu ia memutar badannya ke depan melihat kevin, dengan menghela napas pelan dan ia mengeluarkan suaranya.

"Saya menyetujui syarat dari kamu!"

Khayra dan ibunya sangat terkejut mendengar perkataan dari ayahnya bahwa ia menyetujui syarat dari kevin, khayra pun mulai meneteskan air mata dipipinya dan ibunya juga ikut meneteskan air mata dipipinya.

Disisi lain kevin sedang senyum smirk, ia sangat senang mendengar bahwa ayahnya khayra menyetujui syarat darinya.

Ayahnya khayra terpaksa menyetujui syarat dari kevin, ia tidak mau kalau putrinya dijadikan bahan pelunasan hutangnya tapi mau gimana lagi ia juga tidak mau putrinya dibawa secara paksa oleh kevin.

"Baiklah, saya mau hari ini juga kamu menentukan bulan, tanggal dan hari pernikahan saya dan putrimu," ucap kevin.

Ayahnya khayra menganga tak percaya bahwa pria di depannya sudah mengatakan tentang pernikahan.

"Tapi tuan...."

"Tidak ada tapi-tapian saya mau hari ini juga kamu menentukan bulan, tanggal dan hari pernikahan saya dan putrimu. saya tidak mau menunggu lama-lama putrimu harus secepatnya menjadi istriku," ucap kevin memotong ucapan ayahnya khayra.

Ayahnya khayra tampak berpikir sejenak kemudian ia menghela napas pelan dan ia membuka suaranya, "Bagaimana akhir bulan depan saja acara akad nikah dan resepsi pernikahan kalian berdua karena awal bulan depan putri saya sudah selesai perpisahan, pertengahan bulan depan pembagian rapot, ijazah dan kelulusan dan akhir bulan depan baru acara akad nikah dan resepsi pernikahan kalian berdua. tanggalnya, tanggal 27, dan harinya, hari minggu. acara akad nikahnya dipagi hari dan acara resepsi pernikahannya disiang hari."

"Acara akad nikah dan resepsi pernikahan saya dan putrimu mau dimana di rumah kamu atau di gedung atau di hotel?" tanya kevin ke ayahnya khayra.

"Di rumah saya saja tuan, acara akad nikahnya di rumah saya dan acara resepsi pernikahannya di lapangan dekat rumah saya karena lapangan dekat rumah saya lumayan luas," jawab ayahnya khayra.

"Baiklah kalau begitu, saya mau acara akad nikah dan resepsi pernikahan saya dan putrimu harus diadakan dengan meriah dan mewah. kalian tidak usah khawatir dengan biayanya, kalau masalah biaya saya akan menanggung semua biayanya dari tenda, baju pengantin, baju kalian, catering, pelaminan dan lain-lainnya dan saya juga akan mengurus kua nya," ucap kevin.

Disisi lain khayra, ibunya dan vino hanya diam saja menyimak dan mendengar ayahnya khayra dan kevin lagi berbicara.

Ayahnya khayra pun mengangguk, "Baik tuan."

Kemudian kevin berdiri dan ia berjalan ke arah khayra, khayra mengetahui bahwa pria itu mau mendekatinya ia pun menundukkan kepalanya kembali ke bawah. sesampainya di samping khayra, kevin menundukkan badannya menyetarakan di telinga khayra dan ia berbisik ke telinga khayra. "Bersiaplah, bulan depan kau sudah menjadi istriku!"

Mendengar bisikan dari kevin, khayra hanya menarik napas panjang dan jantungnya semakin berdetak cepat.

Sudah selesai kevin mengatakannya di samping khayra lalu ia berjalan ke arah ayahnya khayra untuk berpamitan samanya.

"Aku mau pulang dan aku mohon berhenti memanggilku tuan, kamu akan menjadi mertuaku, paham??" ujar kevin.

"Iya, paham.. nak kevin," ujar ayahnya khayra.

Kevin pun keluar dari rumah khayra dan diikuti vino ikut juga keluar dari rumah khayra.

Masalah agama kevin? Ohh jangan salah ia juga seorang muslim, papa dan mamanya juga seorang muslim.

Kevin dan bodyguardnya sudah keluar dari rumah khayra, ayahnya khayra pun langsung berjalan menghampiri istrinya dan putrinya kemudian ia memeluk putrinya.

"Maafkan ayah nak, ayah terpaksa menyetujui syarat darinya," ucap ayahnya khayra sambil menangis dipundak putrinya.

Khayra mendengar bahwa ayahnya menangis lalu ia melepaskan pelukan ayahnya kemudian ia menghapus air mata ayahnya dan ia berkata, "Tidak apa-apa yah, khayra juga tidak keberatan menerima pernikahan ini yang penting ayah dan ibu tidak pusing lagi memikirkan masalah hutang. sudah ayah jangan menangis, khayra tidak mau melihat ayah dan ibu menangis."

"Kamu memang anak yang baik nak, ayah sangat beruntung mempunyai anak sepertimu," ucap ayahnya khayra sambil mengelus lembut kepala putrinya.

"Apakah kamu mau nak menikah sama pria itu?" tanya ayahnya khayra yang masih mengelus lembut kepala putrinya.

Khayra menghela napas panjang lalu ia tersenyum dan ia menjawab pertanyaan ayahnya, "Insya Allah yah. jika memang pria itu sudah ditakdirkan untuk khayra, khayra siap menikah samanya."

"Masya Allah, sungguh mulia hatimu nak kamu sangat ikhlas menerimanya. semoga pria itu menjadi imam kamu yang baik dan bisa membimbingmu ke jannah," ucap ayahnya dan ikut juga tersenyum.

Setelah itu ia memeluk istri dan putrinya dan mereka bertiga pun berpelukan.