Chereads / Terpaksa menikah dengan om-om / Chapter 18 - Part 17

Chapter 18 - Part 17

Kini kevin dan vino sudah sampai di halaman depan rumah kevin, kevin pun keluar dari mobilnya dan vino ikut juga keluar dari mobil.

"Vino, kamu di rumah saja biar aku sendiri bawa mobil. aku mau pergi ke kantor karena ada urusan di sana," ucap kevin sambil membuka pintu mobilnya.

"Iya tuan." ucap vino sambil mengangguk.

Kevin pun langsung masuk ke dalam mobilnya kemudian ia menyalakan mobilnya dan keluar dari halaman depan rumahnya. Vino melihat tuannya sudah pergi, ia langsung bergegas masuk ke dalam rumah tuannya untuk memberitahukan informasi tentang tuannya kepada bi yanti dan varo. sesampainya di ruang tamu, vino langsung berteriak dengan keras memanggil bi yanti dan varo.

"Bi yanti, varo, ayo ke ruang tamu ada informasi penting tentang tuan kevin!"

Bi yanti yang lagi di dapur dan varo yang lagi di halaman belakang mendengar suara vino memanggilnya, mereka berdua pun langsung berjalan ke ruang tamu. akhirnya bi yanti dan varo sudah sampai di ruang tamu, mereka berdua pun menghampiri vino dan bertanya.

"Informasi apa vino?"

"Ayo bi, ro, ke halaman belakang nanti aku ceritakan informasinya," ucap vino.

Bi yanti dan varo saling bertatapan dan saling menghela napas pelan.

"Kamu ini bagaimana vino, kami sudah capek berjalan ke sini tapi kamu menceritakan informasinya di halaman belakang," ucap varo kesal.

"Sudah, di halaman belakang saja. di halaman belakang kan tempat biasa kita mengobrol, berkumpul, duduk dan bercerita. ayo cepat bi, ro, ke halaman belakang," ucap vino lalu ia berjalan ke halaman belakang.

Bi yanti dan varo pun ikut berjalan ke halaman belakang dan mereka bertiga pun berjalan ke halaman belakang. sudah sampai di halaman belakang, mereka bertiga langsung duduk disofa halaman belakang tersebut.

Varo yang sangat penasaran dengan informasinya ia pun langsung menanyakannya. "Jangan bikin kami penasaran, apa informasinya?"

"Informasinya adalah... " ucap vino terhenti saat melihat wajah bi yanti dan varo sangat lucu karena kebingungan. "Tuan kita sebentar lagi mau menikah sama anak sekolah itu," lanjutnya.

"Apa?" ucap bi yanti dan varo dengan kompak mendengar perkataan dari vino.

"Serius no, tuan mau menikah sama anak sekolah itu?" tanya varo yang masih tidak percaya.

"Serius, aku nggak bohong. sebentar lagi tuan kita mau menikah sama anak sekolah itu," jawab vino jujur.

"Ayo dong vino cerita! kenapa tuan mau menikah sama anak sekolah itu?" tanya varo yang begitu penasaran.

"Karena orangtua anak sekolah itu mempunyai hutang ke tuan kevin. orangtua anak sekolah itu belum bisa melunasi hutangnya, jadi tuan kevin memiliki syarat agar hutang orangtua anak sekolah itu bisa lunas syaratnya adalah, saya bisa saja melunasi semua hutangmu tapi ada satu syarat, syaratnya adalah putrimu harus menikah sama saya. terus tuan bilang lagi sama orangtua anak sekolah itu, kalau kamu tidak menyetujui syarat yang saya bilang tadi, saya akan membawa putrimu secara paksa. sudah hampir satu jam baru orangtua anak sekolah itu mengeluarkan suaranya, saya menyetujui syarat dari kamu. begitulah ceritanya," jawab vino dengan panjang lebar.

Bi yanti dan varo mengangguk dan sudah paham mendengar perkataan dari vino.

"Kapan tuan sama anak sekolah itu menikah vino?" tanya varo lagi.

"Bulan depan, tanggal 27, hari minggu. acara akad nikahnya dipagi hari dan acara resepsi pernikahannya disiang hari. acara akad nikahnya di rumah anak sekolah itu dan acara resepsi pernikahannya di lapangan dekat rumah anak sekolah itu dengan meriah dan mewah," jawab vino.

Bi yanti dan varo hanya diam saja mendengar perkataan dari vino kemudian mereka berdua mengangguk dan sudah paham yang dikatakan oleh vino.

"Ternyata selama ini tuan kevin sudah jatuh cinta sama anak sekolah itu sampai-sampai ia memaksakan anak sekolah itu menikah samanya." ujar varo.

"Iya ro bentul katamu, tuan kevin sudah jatuh cinta sama anak sekolah itu. banyak wanita di luar sana mengejarnya tetapi tuan kevin tidak ada satupun tertarik sama mereka, ini berawal dari tidak sengaja bertemu sama anak itu di parkiran sekolah dan berakhir dalam ikatan pernikahan. apakah ini namanya takdir, takdir mereka berdua bertemu lalu menikah," ujar vino.

"Sudah sudah, tidak usah dipikirkan. sebaiknya kita berdoa saja untuk tuan kevin dan anak sekolah itu semoga acara akad nikah dan acara resepsi pernikahannya berjalan dengan lancar dan pernikahannya juga semoga sakinah mawaddah warahmah," ucap bi yanti.

"Aamiin." balas vino dan varo dengan kompak mendengar perkataan dari bi yanti.

Sudah selesai vino, bi yanti dan varo bercerita mereka bertiga pun langsung bubar meninggalkan halaman belakang.

Dimalam harinya...

Mobil kevin sudah terpakir di halaman depan rumahnya, kevin pun keluar dari mobilnya lalu ia berjalan masuk ke dalam rumahnya kemudian ia berjalan ke atas kamarnya, perlahan kevin melangkahkan kakinya menaiki setiap anak tangga ke kamarnya. sesampainya di depan pintu kamarnya, ia langsung membuka pintu kamarnya lalu ia masuk ke dalam kamarnya.

Kemudian ia berjalan ke lemari pakaiannya setelah itu ia mengambil pakaian dan celananya, sudah selesai ia mengambil pakaian dan celananya lalu ia mengganti pakaian dan celana kantornya menjadi pakaian dan celana biasa yaitu kaos warna hitam dan celana pendek warna hitam dan akhirnya ia sudah selesai memakai pakaian dan celananya lalu ia menaruh pakaian dan celana kantornya di ember kamar mandi kemudian ia berjalan keluar dari kamarnya dan berjalan turun ke bawah menuju ke ruang meja makan.

Sesampainya di ruang meja makan, ia sudah melihat makan malamnya sudah dihidangkan di meja makan oleh bi yanti, ia pun langsung duduk di kursi meja makan kemudian ia mengambil makanannya setelah itu ia membaca doa makan dan ia langsung memakannya dengan lahap. beberapa menit kemudian, kevin sudah selesai makan lalu ia berdiri dan memanggil vino bodyguardnya.

"vinoooo"

Vino yang lagi di halaman belakang mendengar suara tuannya memanggilnya, ia pun berlari menghampiri tuannya.

"Iya tuan." ucap vino yang telah berada di depan kevin.

Kevin menoleh ke arah vino. "ayo ke ruangan saya, ada yang mau saya bicarakan kepadamu," ucap kevin sambil berjalan ke ruangannya dan vino pun ikut tuannya berjalan ke ruangannya.

Akhirnya kevin dan vino sudah sampai di depan pintu ruangan kevin lalu ia membuka pintu ruangannya dan mempersilakan vino masuk ke dalam ruangannya

mereka berdua sudah masuk ke dalam kemudian mereka berdua duduk disofa ruangan tersebut.

"Ada apa tuan menyuruh saya ke sini?" tanya vino dengan raut wajah bingung.

"Mulai besok sampai bulan depan kamu antar dan jemput calon istriku saat pergi sekolah dan pulang sekolah. aku nggak mau melihat calon istriku naik motor, naik angkot ataupun berjalan kaki dan satu lagi kamu jaga dia jangan ada satupun lencet. kamu mengerti!" jawab kevin.

"Ehhmm, pakai motor atau pakai mobil tuan?" tanya vino yang tidak tahu harus memakai motor atau mobil.

"Pakai mobil vino, mobil warna merah di garasi kamu pakai untuk antar dan jemput calon istriku saat pergi sekolah dan pulang sekolah. kamu tunggu dulu di sini aku mau ambil kuncinya dulu," ucap kevin lalu ia berdiri dan berjalan mengambil kunci mobilnya.

Setelah mengambil kunci mobilnya, ia pun langsung memberikan kunci mobilnya ke vino.

Vino sudah mengambil kunci mobil ditangan kevin lalu ia berdiri, "Baik tuan, saya akan menjaga nona khayra saat pergi sekolah dan pulang sekolah."

Dan kevin pun membalasnya dengan mengangguk saja.

"Saya permisi keluar ya tuan." vino pun permisi kepada tuannya bahwa ia mau keluar dari ruangan tuannya.

"Silakan," ucap kevin.

Lalu vino keluar dari ruangan tuannya dan tak lama kemudian kevin pun keluar juga dari ruangannya kemudian ia berjalan ke atas kamarnya, perlahan kevin melangkahkan kakinya menaiki setiap anak tangga ke kamarnya. sesampainya di depan pintu kamarnya, ia langsung membuka pintu kamarnya dan ia berjalan masuk ke dalam kamarnya lalu ia membaringkan tubuhnya di atas kasurnya dan dalam pikirannya masih mengingat khayra pada saat pagi tadi.

"Khayra khayra, kenapa setiap aku melihatmu pasti jantung ini berdebar begitu cepat. kau sudah membuat ku gila, sudah bertahun-tahun lamanya hatiku tertutup kini kau membukanya," ucap kevin sambil senyum-senyum sendiri mengingat khayra. "Aku sudah nggak sabar lagi melihat kita berdua duduk di pelaminan dan melihat kamu memakai gaun pengantin pasti kamu sangat cantik memakainya," lanjutnya.

Tak lama kemudian, kevin mulai menutup matanya dan ia telah tertidur di atas kasurnya.