Chereads / Terpaksa menikah dengan om-om / Chapter 19 - Part 18

Chapter 19 - Part 18

Keesokan paginya...

Khayra yang lagi di kamarnya sedang siap-siap mau pergi sekolah, ia sudah selesai semua memakai seragam sekolah dengan lengkap dan rapi dan terlahir ia memakai id card ujian di kalungkan di lehernya. sudah selesai semua memakainya dengan rapi

iapun langsung mengambil tas sekolah disamping kasurnya dan memakai tas sekolah di kedua bahu setelah itu ia keluar dari kamarnya dan berjalan ke ruang meja makan.

Sesampainya di ruang meja makan ia melihat ayah dan ibunya sedang makan sarapan pagi, ia pun langsung duduk di samping ibunya lalu ia mengambil makanan sarapan pagi kemudian ia membaca doa makan dan ia langsung memakannya dengan lahap, hening hanya suara denting sendok saja yang berbunyi.

Tak lama kemudian Khayra, ayahnya, dan ibunya sudah selesai makan sarapan pagi.

"Kamu hari ini ujian ya nak?" tanya ibunya di kala melihat anaknya memakai id card ujian.

"Iya bu, hari ini khayra ujian," jawab Khayra dengan tersenyum.

"Semoga ujian kamu lancar ya nak dan mendapatkan nilai yang baik." ucap ibunya dengan lembut.

"Aamiin." ucap Khayra sambil tersenyum ke ibunya.

Ibunya pun juga tersenyum kepada khayra sambil mengelus kepala khayra.

"Ayo khayra kita pergi, ayah antar kamu dulu ke sekolah baru ayah pergi kerja," ucap ayahnya sambil berdiri.

"Iya yah." Khayra pun ikut berdiri.

Baru saja khayra dan ayahnya mau berjalan tiba-tiba ada mengetuk pintu rumahnya, khayra, ayahnya dan ibunya mendengar bahwa ada yang mengetuk pintu.

"Ayah ada mengetuk pintu." ujar Khayra.

"Iya nak, ayah buka pintu dulu ya, kamu tunggu dulu disini," balas ayahnya. lalu ayahnya berjalan menuju ke pintu tersebut.

Khayra hanya mengangguk saja dan ia duduk kembali di kursi meja makan, semetara ibunya sedang membereskan meja makan. sudah sampai di dekat pintu, ayahnya khayra langsung membuka pintu tersebut.

"Assalamualaikum." ucap Vino yang telah berdiri di depan pintu.

"Waalaikumsalam." balas ayahnya khayra dengan raut wajah kaget melihat Vino yang telah berdiri di depan pintu.

"Permisi pak, saya Vino bodyguardnya Tuan Kevin. saya datang kesini mau mengatar nona Khayra ke sekolah," Vino langsung mengatakan maksud kedatangannya.

Mendengar perkataan dari Vino, ayahnya khayra masih belum mengerti apa yang dikatakan oleh Vino lalu ia mempersilakan Vino masuk ke dalam rumahnya.

"Silakan masuk dulu dek."

Vino mengangguk lalu melepaskan sendalnya dan masuk ke dalam rumah, sudah masuk ke dalam rumah, ayahnya khayra mempersilakan vino duduk

di kursi plastik, dengan tersenyum tipis sambil menunduk vino pun langsung duduk di kursi plastik dan ayahnya khayra ikut juga duduk di kursi plastik tersebut.

"Bu, buatkan teh ada tamu," teriak ayahnya khayra menyuruh istrinya membuatkan teh untuk Vino.

Ibunya khayra yang lagi di dapur mendengar suaminya menyuruhnya buatkan teh ia pun langsung membuatnya.

"Maksud kamu apa ya dek mau mengantar anak saya ke sekolah?" tanya ayahnya khayra yang masih belum mengerti.

"Jadi begini ya pak, mulai hari ini sampai bulan depan saya disuruh oleh Tuan kevin mengantar dan menjemput nona Khayra saat pergi sekolah dan pulang sekolah dan Tuan kevin juga bilang kalau ia nggak mau melihat calon istrinya naik motor, naik angkot, ataupun berjalan kaki. nah maka dari itu tuan kevin menyuruh saya mengantar dan menjemput calon istrinya pakai mobil," jelas Vino.

Ayahnya khayra pun mengangguk dan ia sudah mengerti apa yang dikatakan oleh vino, Tak lama kemudian ibunya khayra datang dan menaruh secangkir teh di meja kecil depan mereka.

"Ayo dek, silakan diminum dulu tehnya," ujar ayahnya khayra mempersilakan Vino meminum teh.

"Iya pak, terima kasih," balas Vino sambil mengambil secangkir teh lalu ia meminumya.

Sudah menaruh secangkir teh di meja kecil ibunya khayra melihat ada tamu seorang pria, ia pun sangat penasaran siapa pria itu lalu ia menghampiri suaminya dan bertanya dengan suara pelan.

"Yah, dia siapa?"

Ayahnya khayra yang masih fokus melihat vino ia langsung beralih melihat ke istrinya ia mendengar bahwa istrinya bertanya kemudian ia menjawab pertanyaan istrinya.

"Dia vino, bodyguardnya nak Kevin. dia datang kesini disuruh oleh nak Kevin mengatar dan menjemput khayra saat pergi sekolah dan pulang sekolah. kata dia, nak Kevin nggak mau melihat khayra naik motor, naik angkot, ataupun berjalan kaki. nah maka dari itu nak Kevin menyuruh dia mengantar dan menjemput khayra pakai mobil."

Mendengar jawaban dari suaminya, ibunya khayra hanya mengangguk saja. sudah selesai menjawab pertanyaan istrinya kemudian ayahnya khayra memanggil anaknya.

"Khayraaaa"

Khayra yang masih duduk di kursi meja makan mendengar bahwa ayahnya memanggilnya lalu ia berdiri dan berjalan menghampiri ayahnya.

"Ada apa yah?" ujar Khayra yang telah di samping ayahnya.

"Nak, perkenalkan kakak ini adalah Vino bodyguardnya nak Kevin (calon suamimu). mulai hari ini sampai bulan depan dia disuruh oleh nak Kevin mengatar dan menjemput kamu saat pergi sekolah dan pulang sekolah. kata dia, nak Kevin nggak mau melihat kamu naik motor, naik angkot, ataupun berjalan kaki. nah maka dari itu nak Kevin menyuruh dia mengantar dan menjemput kamu pakai mobil," ujar ayahnya mempekenalkan dan menjelaskan maksud Vino datang ke rumah kepada Khayra.

"Iya yah." ucap Khayra sambil tersenyum kepada ayahnya.

Sudah selesai meminum teh, vino menaruh kembali secangkir teh di meja kecil kemudian ia berdiri dan ia berkata. "Ayo nona kita pergi."

Ayahnya khayra ikut berdiri dan ia berkata kepada vino," Dek, kamu pelan-pelan aja ya bawa mobilnya kalau kamu ngebut nanti anak saya takut."

"Baik pak." balas Vino.

"Ayo nona." ucap Vino sambil mempersilakan Khayra berjalan duluan.

Khayra mengangguk lalu ia mengambil sepatu sekolahnya dan memakainya sudah selesai memakainya khayra pun berpamitan sama ayah dan ibunya.

"Ayah ibu, Khayra pergi ke sekolah dulu ya. Assalamualaikum," ucap Khayra sambil mencium tangan ayah dan ibunya.

"Waalaikumsalam." balas ayah dan ibunya.

Sudah selesai berpamitan sama ayah dan ibunya, khayra dan vino pun langsung berjalan menuju ke mobil milik kevin yang terparkir di lapangan dekat rumah khayra. sesampainya di samping mobil milik tuannya, vino membuka pintu mobil dan mempersilakan khayra masuk ke dalam, khayra pun langsung masuk ke dalam mobil tersebut, ia duduk di belakang, khayra sudah masuk ke dalam mobil lalu vino menutup pintu mobil kemudian ia juga membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil lalu ia menutup pintu mobil dan ia langsung menyalakan mobil tuannya dengan pelan dan keluar dari lapangan tersebut.

Ayah dan ibunya melihat khayra sudah pergi kemudian mereka berdua pun mengobrol.

"Bu, nggak terasa ya anak kita sudah besar dan sebentar lagi dia akan menikah, dia juga akan meninggalkan rumah ini dan tinggal ke rumah suaminya."

"Iya yah, ibu jadi sedih sebentar lagi dia akan meninggalkan kita dan rumah ini."

"Sudah lah bu nggak usah sedih kita do'ain aja yang terbaik untuk khayra semoga kevin itu adalah jodoh yang tepat untuk khayra dan menjadi suami yang baik untuknya."

"Aamiin."

"Ayah, ibu penasaran, berapa usia kevin dan apakah dia masih bujang? nanti dia sudah punya istri yah."

"Ayah juga nggak tahu bu, tapi nggak salah ayah dengar dari orang lain kalau kevin itu masih bujang dan usianya sudah 30 tahun."

"Kalau benar kevin itu masih bujang alhamdulillah yah dan masalah usia nggak apa-apa walaupun dia sudah dewasa yang penting dia cinta dan sayang sama khayra."

"Iya bu benar sekali, walaupun kevin itu beda jauh dengan usia khayra yang penting dia cinta dan sayang sama khayra."

"Dan ayah juga dengar dari orang lain kalau kevin itu adalah anak satu-satunya dari keluarga besar william, keluarga william terkenal keluarga kaya raya dan kedua orang tuanya juga sudah meninggal bu."

" Innalillahiwainnailaihirojiun, serius yah?"

"Nggak tahu bu, ayah cuma dengar dari orang lain."

"Ayah dengar dari orang lain? siapa orangnya yah? kenapa dia bisa tahu kalau kevin itu adalah anak-anak satunya dari keluarga besar william, usianya, masih bujang dan kedua orang tuanya juga sudah meninggal?"

"Hm, nggak salah orangnya yudi, iya yudi teman ayah waktu sma dulu bu ia pernah mengobrol tentang kevin kenapa ia bisa tahu tentang kevin karena ia bekerja menjadi satpam di kantor kevin. ia tahu tuh dari karyawan-karyawan kevin yang sedang mengobrol tentang kevin jadi itulah ia tahu tentang kevin, pas waktu itu ibu sudah pulang dari rumah sakit nah yudi datang ke rumah kita untuk menjenguk ibu, dari situlah ayah dan yudi mengobrol tentang kevin dan yudi lah yang membantu ayah mencari pinjaman untuk biaya operasi ibu waktu itu, yudi mengajak ayah datang ke kantor kevin setelah itu ia bantu ayah bicara kepada kevin untuk meminjam uang dan akhirnya kevin mau meminjamkan uangnya ke ayah."

"Oh, jadi ayah dapat pinjaman itu dibantu oleh teman ayah?"

"Iya bu, untung aja yudi mau membantu ayah mencari pinjaman dan dari yudi lah ayah tahu sedikit tentang kevin."

Ibunya khayra mengangguk dan ia sudah mengerti yang dikatakan oleh suaminya.

"Tapi yah, ibu sangat heran sama kevin itu kenapa ia mau menikah sama anak kita?"

"Ayah juga nggak tahu bu, sudah lah bu nggak usah dipikirkan. iya sudah ayah mau pergi kerja dulu ya bu, Assalamualaikum."

"Iya yah, Waalaikumsalam."

Kemudian ibunya khayra mencium tangan suaminya setelah itu suaminya pun langsung berjalan menuju ke motornya lalu ia naik atas motor kemudian ia memakai helm setelah itu ia langsung menyalakan motornya dan pergi ke tempat kerja, Sementara ibunya khayra masih berdiri sambil memikirkan yang tadi lalu ia masuk ke dalam rumahnya.

🌺🌺🌺

Akhirnya khayra dan vino sudah sampai di tempat parkiran sekolah, vino langsung keluar dari mobil lalu ia membuka pintu mobil dan mempersilakan khayra keluar dari mobil, khayra pun langsung keluar dari mobil tersebut, khayra sudah keluar dari mobil vino pun menutup pintu mobil.

"Terima kasih ya kak, sudah mengatar saya ke sekolah," ucap Khayra dengan sopan.

"Iya sama-sama, hari ini nona ujian ya?" tanya Vino di kala melihat id card ujian Khayra.

"Iya kak, hari saya ujian," jawab Khayra yang telah menundukkan kepalanya.

"Semangat ya nona semoga ujiannya lancar." Vino tersenyum dan memberikan semangat kepada Khayra.

"Iya kak, Aamiin. saya mau ke kelas dulu ya," ucap Khayra dan berpamitan kepada Vino.

"Tunggu nona, nona pulangnya jam berapa?"

Disaat khayra mau melangkahkan kakinya tiba-tiba vino bertanya kepadanya lalu ia menjawab, "Jam sebelas siang kak."

"Kalau sudah jam pulang ke tempat sini lagi ya nona. saya mau menjemput nona pulang, nona juga jangan kemana-mana tetap di sinilah. oke!" ucap Vino sambil menunjukkan jari jempolnya.

"Iya kak." balas khayra dengan sopan.

"Iya sudah, silakan nona masuk lah dalam kelas."

Khayra mengangguk lalu ia berjalan menuju ke kelasnya, sementara vino masih berdiri melihat khayra yang telah berjalan menuju ke kelasnya.

"Ternyata anak itu bukan hanya cantik aja tetapi akhlaknya juga baik." ucap Vino tersenyum dan menghela napas pelan. "Semoga tuan kevin dan anak itu benar-benar berjodoh dan dilihat-lihat mereka juga sangat cocok." lanjutnya.

"Hm, apakah aku pulang ke rumah dulu atau menunggu nona khayra sampai pulang di sini, kalau aku tunggu di sini nanti kelamaan menunggunya. ya sudahlah pulang aja, kalau sudah waktunya jam pulang baru aku kesini lagi untuk menjemputnya," ujar Vino.

Lalu ia membuka pintu mobil kemudian masuk ke dalam mobil dan menutup pintu mobil setelah itu ia menyalakan mobil dan keluar dari tempat parkiran sekolah.

Sementara itu, khayra yang masih berjalan menuju ke kelasnya tiba-tiba langkahnya terhenti melihat azka sudah ada di depannya sontak ia kaget dan langsung menundukkan kepalanya ke bawah.

"Khayra, aku tadi nggak sengaja lihat kamu di tempat parkiran dengan pria, siapa pria itu khayra?" tanya Azka sambil menatap tajam ke khayra. "aku juga tadi lihat kamu keluar dari mobil, mobil siapa itu khayra?" lanjutnya.

Khayra mulai panik bahwa azka melihatnya di tempat parkiran ia pun bingung menjawabnya.

Sebenarnya azka mempunyai perasaan kepada khayra sudah satu tahun ia memedam perasaannya ia ingin sekali bilang sama khayra kalau ia cinta sama khayra tapi ia selalu gagal mengatakan perasaannya.

Azka yang masih menatap tajam ke khayra lalu ia bertanya lagi ke khayra.

"Ayo jawab khayra! siapa pria itu dan mobil siapa itu?"

Khayra yang masih berdiri sambil menundukkan kepalanya dan dalam pikirannya ia sangat bingung sekali apakah ia harus menjawab pertanyaan azka atau tidak usah dijawab.

Ting Ting Ting...

Bunyi bel masuk telah berbunyi semua siswa-siswi pada berlari masuk ke dalam kelas masing-masing khayra mendengar bunyi bel masuk telah berbunyi iapun berkata kepada Azka di depannya.

"Azka, bunyi bel masuk telah berbunyi, aku mau ke kelas dulu ya."

Khayra pun langsung berjalan dengan cepat menuju ke kelasnya sementara azka masih menatap ke arah khayra dan ia menghela napas kasar.

"Aku harus bagaimana lagi khayra kenapa susah sekali mengatakan perasaan ini kepadamu setiap aku mau mendekatimu kamu selalu menjauhiku. aku ingin mengatakan perasaan ini kepadamu khayra," ucap Azka dengan nada kesal. "Sudah jam istirahat aja aku mengatakannya." lanjutnya, lalu Azka pergi dan berjalan menuju ke kelasnya.

Sesampainya di depan pintu kelas, khayra langsung masuk ke dalam kelasnya lalu ia berjalan ke meja kursinya dan ia langsung duduk di kursinya, semua teman kelasnya sudah pada datang dan mereka semua sudah siap-siap mau ujian. Akhirnya gurunya pun masuk ke dalam kelas dan tak lama kemudian khayra dan semua teman kelasnya sudah mulai ujian. hening tidak ada satupun yang berbunyi khayra dan semua teman kelasnya fokus kepada ujianya.

90 menit kemudian...

Bunyi bel istirahat telah berbunyi khayra dan semua teman kelasnya sudah selesai ujian pertama lalu khayra dan semua teman kelasnya keluar dari kelas. semua teman kelasnya pada ke kantin sedangkan khayra hanya duduk sendirian di teras kelasnya sambil melamun tak lama kemudian datanglah selvi temannya.

"Hai khayra, kamu lagi ngapain disini?" tanya Selvi yang telah di samping Khayra

Khayra tidak menjawab ia masih saja melamun, selvi menyadari bahwa khayra hanya diam saja dan tidak menjawab lalu selvi menepuk bahu khayra.

"Khayraaa" ucap Selvi yang masih menepuk bahu Khayra.

Khayra pun tersadar dari lamunannya dan ia langsung menoleh ke selvi.

"Kamu kenapa sih khayra? Aku perhatiin dari tadi kamu melamun, Ada apa sih khayra? Apa yang kamu pikirkan?" tanya Selvi yang begitu banyak kepada Khayra. "Kalau ada masalah cerita sama aku jangan dipendam sendiri, aku siap kok mendengarkan cerita kamu," lanjutnya sambil memegang tangan Khayra.

Mereka berdua memang sangat akrab sudah tiga tahun persahabatan mereka tidak pernah pudar selalu bersama, canda, tawa, berbagi cerita dan memberikan semangat satu sama lain.

Khayra hanya tersenyum saja sambil melihat selvi yang di sampingnya dan ia juga memegang tangan selvi.

"Aku nggak papa vi." ucap khayra dengan singkat.

"Kamu bohong, pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan kan, ayolah khayra jujur aja sama aku," ucap Selvi yang masih penasaran.

"Nggak ada apa-apa vi dan aku juga nggak ada yang ku sembunyikan." ucap Khayra yang masih tidak mau menjawab pertanyaan temannya itu.

"Ayolah khayra cerita sama aku, Ada apa? nggak mungkin nggak ada apa-apa pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan, ayolah khayra cerita aja sama aku," tanya Selvi yang sangat khawatir bahwa khayra tidak mau menjawab pertanyaannya.

Selvi sangat khawatir melihat khayra hanya diam saja dan melamun tidak biasanya khayra seperti ini selama ini selalu ceria denganya tetapi hari ini ia sangat berbeda lalu selvi menanyakan kembali kepada khayra.

"Ayolah khayra jujur aja sama aku, Kenapa kamu melamun? Apa yang kamu pikirkan?"

Khayra melihat selvi sangat khawatir kepadanya ia pun tidak tega melihatnya, dengan menghela napas pelan khayra pun mengatakan jujur kepada selvi.