Chereads / Terpaksa menikah dengan om-om / Chapter 20 - Part 19

Chapter 20 - Part 19

"Vi, bulan depan aku akan menikah."

Selvi mendengar perkataan dari khayra ia sangat terkejut dan ia masih belum percaya.

"Pasti kamu ini lagi bercanda kan, sudahlah khayra jangan bercanda, masa bulan depan kamu akan menikah."

"Aku serius vi, Aku nggak bercanda," ucap Khayra dengan jujur.

"Jadi, kamu serius bulan depan akan menikah,menikah sama siapa?" tanya Selvi dengan penasaran.

"Sama kakak itu. kamu masih ingat nggak, dia pernah datang ke sekolah kita dia memakai pakaian rapi dan membicarakan tentang bagaimana menjadi pengusaha di usia muda di depan lapangan dan semua murid cewek pada minta foto kepadanya, nah itulah orangnya," jawab Khayra.

"Ohh kakak ganteng itu, tapi kenapa dia menikah sama kamu khayra?" tanya Selvi yang masih bingung.

Khayra menghela napas panjang lalu ia menceritakan semuanya kepada selvi, Selvi mendengar semua cerita dari khayra ia mengangguk dan ia sudah mengerti yang

diceritakan oleh khayra.

"Jadi, kapan kamu dan kakak itu menikah?" tanya Selvi lagi.

"Bulan depan, tanggal 27, hari minggu. acara akad nikahnya dipagi hari dan acara resepsi pernikahannya disiang hari, acara akad nikahnya dirumah aku dan acara resepsi pernikahannya di lapangan dekat rumah aku," jawab Khayra.

Selvi mendengar jawaban dari khayra ia mengangguk dan ia sudah mengerti semua yang dikatakan oleh khayra dan ia masih belum percaya bahwa khayra dan kevin akan menikah. Selvi pun melihat khayra penuh dalam dan dalam hatinya berkata, "masa baru pertama kali mereka bertemu di parkiran sekolah itupun tidak sengaja bertemu malah menikah ini sungguh sangat-sangat aneh tapi sudahlah ngapain juga aku mikirin mungkin ini sudah takdir mereka bertemu lalu menikah."

Khayra menyadari bahwa selvi melihatnya penuh dalam lalu ia memegang tangan selvi dan bertanya.

"Selvi, ada apa? kok kamu melihat aku seperti itu?"

Selvi tersadar dan ia tersenyum ke khayra. "Nggak papa. Btw, aku di undang nggak nih, di acara pernikahanmu."

"Di undang lah vi, masa aku nggak undang kamu, kamu kan temanku. tapi janji ya, jangan bilang sama siapa-siapa ini cukup rahasia kita berdua aja orang lain jangan sampai tahu kalau aku akan menikah," ujar Khayra.

"Kenapa khayra? kok nggak boleh orang lain tahu kalau kamu akan menikah?" tanya Selvi dengan heran.

Khayra terdiam dan tampak berpikir sejenak bagaimana menjelaskan kepada selvi bahwa ia nggak mau aja orang lain tahu kalau ia akan menikah ia takut nanti orang lain mengatakan aneh-aneh kepadanya.

"Pokoknya cukup rahasia kita berdua aja ya vi, kamu jangan bilang sama siapa-siapa. janji ya!" ucap Khayra sambil menyodorkan jari kelingkingnya. Selvi pun membalas uluran jari kelingking Khayra. "Baiklah kalau begitu, aku janji nggak akan bilang sama siapa-siapa bahwa kamu akan menikah."

Khayra pun tersenyum kepada selvi dan ia langsung memeluk selvi dan selvi juga membalas pelukan khayra. betapa eratnya persahabatan mereka setiap ada masalah pasti mereka saling tolong menolong dan selalu bersama saat suka dan duka.

Disaat mereka masih berpelukan disisi lain sudah ada Azka yang sudah lama berdiri di samping kelas khayra dari tadi ia lagi menguping pembicaraan khayra dan selvi, ia telah mendengar semua pembicaraan khayra dan selvi. setelah itu Azka pun pergi menuju ke ruang osis, ia berjalan dengan cepat untuk menuju ke ruang osis. sesampainya di ruang osis Azka langsung duduk di kursi ruangan osis tersebut, wajahnya tampak marah mendengar pembicaraan khayra tadi, ia sangat marah dan kesal bahwa orang yang ia cintai akan menikah. sudah lama ia mencintai khayra sampai saat ini, tapi ia belum bisa mengatakan perasaannya dan hatinya sangat hancur mendengar khayra akan menikah.

"Kalau aku nggak bisa mendapatkan khayra, orang lain juga nggak akan bisa mendapatkannya," ucap Azka dengan raut wajah marah.

Tak lama kemudian bunyi bel masuk telah berbunyi semua siswa-siswi pada berlari masuk ke dalam kelas masing-masing untuk melanjutkan ujian yang kedua. khayra dan selvi mendengar bel masuk telah berbunyi lalu mereka berdua pun masuk ke dalam kelasnya.

🌺🌺🌺

Seorang laki-laki yang memakai hoodie warna hitam, celana jeans warna hitam, sepatu warna hitam dan helm warna hitam membunyikan klakson motor ninjanya yang berwarna hitam dan merah di depan pagar rumah kevin. vino, varo dan bodyguard yang lain yang lagi berdiri sambil mengobrol di samping halaman depan rumah mendengar bahwa ada seseorang membunyikan klakson motor di depan pagar lalu mereka semua bergegas berjalan mendekati pagar tersebut untuk melihat siapakah orang yang telah membunyikan klakson motor di depan pagar setelah mereka semua mendekat pagar, vino pun langsung membuka pagar tersebut setelah di buka laki-laki itu masuk dan memakirkan motornya di halaman depan rumah kevin lalu laki-laki itu mematikan motor dan membuka helmya setelah ia membuka helmnya terlihat lah wajahnya yang sungguh tampan. disisi lain vino, varo dan bodyguard yang lain hanya melihat saja laki-laki itu kemudian laki-laki itu berjalan mendekati vino.

"Assalamualaikum." ucap Laki-laki itu sambil tersenyum kepada Vino.

Vino hanya diam saja dan ia bingung melihat laki-laki itu tiba-tiba mendekatinya dan mengucapkan salam kepadanya. laki-laki itu menyadari bahwa vino hanya diam saja dan tidak menjawab salamnya kemudian ia berkata kepada vino.

"hei bang, kamu nggak ingat. aku davin bang, sepupu abang kevin."

Mendengar perkataan dari laki-laki itu baru vino ingat dan ia langsung menjawab salamnya.

"Waalaikumsalam."

Mereka berdua pun saling tersenyum dan berjabat tangan sementara varo dan bodyguard yang lain hanya diam saja dan melihat vino dan laki-laki itu.

"Sudah lama kau nggak datang dav sampai lupa aku denganmu saking lamanya kau nggak datang bagaimana kabarmu?" tanya Vino.

"Alhadumlillah baik bang, kalau kamu bang apa kabar?" jawab Laki-laki itu dan menanyakan juga kabar Vino.

"Alhamdulillah, baik juga dav, ayo dav kita masuk aja ke dalam."

Vino pun mempersilakan laki-laki yang bernama davin itu masuk ke dalam rumah kevin, davin pun mengangguk dan berjalan lalu ia melepaskan sepatunya dan masuk ke dalam rumah dan vino ikut juga masuk ke dalam rumah.

Salah satu bodyguard yang lain yang belum pernah melihat davin masih tidak percaya bahwa davin sepupu kevin kemudian ia berjalan mendekati varo untuk bertanya.

"Varo, apakah benar laki-laki itu sepupu tuan kevin? kok aku nggak pernah lihat dia."

"Iya, memang benar dia adalah sepupu tuan kevin dia itu sangat jarang datang kesini pernah waktu itu dia datang itupun cuma sebentar lalu dia pergi lagi. oh iya kamu kan waktu itu nggak ada jadi kamu nggak tahu kalau dia adalah sepupu tuan kevin, "jawab Varo.

Mendengar jawaban dari varo, bodyguard itu pun mengangguk dan mempercayainya.

"Iya sudah, aku mau masuk dulu ya ke dalam, kalian disini aja, jangan lupa pagar itu di tutup," ucap Varo dan menyuruh bodyguard yang lain menutup pagar.

Bodyguard yang lain pun mengangguk dan menutup pagar tersebut, sedangkan varo sudah masuk ke dalam rumah dan berjalan menghampiri vino dan davin yang sudah duduk di sofa ruangan tamu tersebut.

Davin dan vino yang sudah duduk di sofa ruangan tamu tersebut dan mata davin melihat kiri-kanan seakan mencari seseorang.

"Bang, mana abang kevin?" tanya Davin dengan cepat.

"Di kantor dav. biasanya kan jam begini tuan kevin ada di kantor," jawab Varo yang sudah duduk di samping vino.

"Jam berapa dia pulang bang?" tanyanya lagi.

"Antara sore dan malam dav. tuan kevin itu pulangnya nggak tentu, biasanya pulang sore, tapi kalau dia sibuk banget di kantor pulang malam," kini Vino yang menjawab.

Mendengar jawaban dari vino dan varo, davin tampak sedih bahwa seseorang yang ia cari tidak ada di rumah.

"Lama banget ya bang, bang kevin pulang, aku ingin bertemu sama dia, sudah lama juga aku nggak bertemu sama dia," ucap Davin.

"Iya dav, tuan kevin itu selalu sibuk, tapi kan kamu bisa bertemu sama dia setelah dia pulang," balas Varo.

"Nggak bisa bang, setelah ini aku mau pulang," kata Davin.

"Kenapa cepat banget pulangnya dav?" tanya Vino dengan heran.

"Iya bang, setelah pulang ke rumah aku mau belajar, besok aku ada ujian, nanti aku datang lagi kalau telah ujian selesai dan telah libur semester," jawab Davin.

"Kapan dav kamu datang lagi kesini?" kini Varo yang bertanya.

"Insya Allah bang, bulan depan aku akan datang lagi kesini dan bertemu sama bang kevin," jawab Davin.

"Semoga aja tepat di tanggal 27 pada bulan depan kau datang dav." ujar Vino yang membuat davin tiba-tiba diam dan raut wajahnya tampak bingung.

"Maksud abang apa tanggal 27, memangnya ada apa tanggal 27 bang?" tanya Davin yang masih bingung.

"Tanggal 27 pada bulan depan adalah tanggal sangat spesial untuk tuan kevin karena tanggal itu adalah tanggal tuan kevin menikah." jelas Vino.

"Menikah, maksudnya?" ucap Davin yang masih belum mengerti.

"Tuan kevin akan melangsungkan pernikahannya pada bulan depan, tanggal 27, hari minggu. acara akad nikahnya dipagi hari dan acara resepsi pernikahannya disiang hari, acara akad nikahnya dirumah calon pengantin wanita dan acara resepsi pernikahannya di lapangan dekat rumah calon pengantin wanita dengan meriah dan mewah," jelas Vino lagi.

Davin pun mengangguk dan sudah mengerti yang dikatakan oleh vino dan dia masih belum percaya bahwa sepupunya itu mau menikah.

"Serius bang, abang kevin mau menikah. kenapa ini seperti tiba-tiba, keluarga besarnya aja tidak ada satupun yang tahu bahwa dia mau menikah, ini aja aku tahu darimu bang. kenapa bang kevin nggak bilang ya sama keluarga besarnya bahwa dia mau menikah," ujar Davin.

"Mungkin tuan kevin belum aja bilang sama keluarga besarnya dav, tuan kevin kan selalu sibuk di kantor, nanti dia bilang juga kok sama keluarga besarnya dan juga sekalian mengundang" Varo menimpali.

"Benar juga ya katamu. tapi bang, kok abang kevin seperti tiba-tiba dia mau menikah," ujar Davin yang masih heran.

"Entahlah dav aku juga nggak tahu, mungkin jodoh tuan kevin sudah ketemu itulah kenapa tuan kevin cepat-cepat mau menikah daripada menunggu lama-lama lebih baik secepatnya," ujar Vino.

"Benar juga ya, ya sudahlah. bang aku pulang dulu ya, nanti aku datang lagi ke sini tepat di tanggal pernikahan abang kevin," ucap Davin lalu ia berdiri.

"Bagaimana kabar kedua orangtua dan adikmu dav?" tanya Vino, Vino dan Varo pun juga ikut berdiri.

"Alhamdullilah, semuanya baik bang. ya sudah bang aku pulang dulu ya, Assalamualaikum," ujar Davin lalu ia berjalan keluar rumah.

"Waalaikumsalam, iya dav, hati-hati ya," ujar Vino dan Varo dengan kompak.

"Iya bang"

Davin sudah keluar rumah lalu ia memakai sepatunya kemudian ia berjalan menghampiri motornya. sesampainya di samping motor, laki-laki itu pun menaiki atas motornya lalu ia memakai helmnya setelah itu ia menyalakan motornya, para bodyguard yang lain melihat laki-laki itu mau keluar salah satunya pun langsung membuka pagar tersebut setelah dibuka laki-laki itu langsung keluar dari pagar tersebut.

Mahendra davin hartajaya adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan mahendra hartajaya dan revalina novita. mahendra hartajaya adalah adik kandung mama kevin, semenjak kedua orangtua kevin sudah meninggal dia lah mengurus pendidikan kevin hingga kevin tamat sekolah, setelah tamat sekolah kevin mulai fokus merawat dan menjaga perusahaan kedua orangtuanya sampai saat ini. ia sangat sayang sekali sama kevin ia sudah menganggap kevin seperti anak kandung sendiri. ia adalah seorang TNI dan istrinya seorang dokter mereka berdua mempunyai anak dua laki-laki yang bernama mahendra davin hartajaya dan mahendra davan hartajaya. jarak usia davin dan davan tidak terlalu jauh, usia davin 21 tahun dan adiknya davan 17 tahun. davin menempuh pendidikan di universitas ternama di jakarta mengambil jurusan teknik informatika dan adiknya yang masih duduk di bangku 2 sma. davin memiliki sifat baik, ramah, sopan dan murah senyum berbeda dengan sifat adiknya, adiknya memiliki sifat sombong, jutek, nakal dan tengil. davin adalah sepupu kevin yang sangat akrab dengan kevin, kevin juga sudah menganggap davin seperti adik kandung dan davin sama menganggap kevin seperti abang kandung. tidak beda jauh dari kevin, davin juga memiliki paras tampan kulit putih, hidung mancung, badan tinggi, tapi tinggi lah kevin sedikit, bibir merah, gaya rambut two block dan lesung pipi. mereka berdua juga mempunyai hobi yang sama yaitu membaca buku dan bermain basket.

Vino melihat jam di dinding sudah pukul 11.00 wib saatnya ia mau menjemput calon istri tuannya pulang dari sekolah.

"Ro, aku ke sekolah dulu ya. calon istri tuan kevin sudah waktunya pulang, aku mau menjemputya dulu," ucap vino lalu ia langsung berjalan menghampiri mobil yang terpakir di halaman depan rumah, sementara varo hanya mengangguk saja.

Sesampainya di samping mobil, vino hendak masuk mobil tiba-tiba ponselnya berbunyi di saku celanannya, sudah ia duga siapa yang menghubunginya, dengan cepat ia mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut.

"vino, apakah kamu sudah mengantar dan menjemput calon istriku? tanya Seseorang dari balik telpon.

"Iya tuan, saya sudah mengatarnya kalau menjemputnya ini saya lagi mau menuju ke sekolah untuk menjemputnya," jawab Vino.

"Ada nggak orang yang menganggu calon istriku?" tanyanya lagi.

"Nggak ada tuan, nggak ada siapa-siapa yang menganggu nona khayra. Tuan tenang aja saya akan menjaganya dengan baik," jawab Vino.

"Iya sudah, kamu pelan-pelan aja bawa mobilnya dan kamu jaga dia selalu. ingat! aku nggak mau lihat calon istriku terluka," ucapnya tegas.

"Iya tuan." Balas Vino pelan.

Panggilan tersebut sudah berakhir vino pun dengan cepat membuka pintu mobil lalu masuk dalam mobil dan menutup pintu mobil kemudian ia menyalakan mobil dan pergi menuju ke sekolah khayra.