Suara langkah kaki kevin menggema di seluruh ruangan kantornya membuat semua karyawannya yang lagi duduk sedang mengerjakan pekerjaan langsung berdiri melihat bosnya sudah datang. Langkah demi langkah, kevin berjalan dengan santai sambil memasukkan tangan kanan di dalam saku celananya dan tangan kiri memegang tas kantornya, ia terus berjalan dengan santai menuju ke ruangannya yang ada di atas.
"Selamat pagi pak kevin." sapa semua karyawannya sambil tersenyum tipis ke kevin.
Kevin hanya mengangguk pelan dengan wajah datarnya membalas sapaan dari semua karyawan di samping kiri-kanannya, ia terus berjalan menaiki setiap anak tangga menuju ke ruangannya dan akhirnya ia sudah sampai di depan pintu ruangannya lalu ia membuka pintu ruangannya yang terbuat dari kaca.
Di ruangannya yang begitu mewah dan dihiasi cat dinding warna hitam dan abu-abu, di dalam ruangannya terdapat ada sofa empuk berwarna hitam dan meja kecil ditengah sofa untuk ia duduk dengan santai yang terletak di samping meja dan kursi tempat ia bekerja, di meja kerjanya sudah ada line telepon, laptop dan spindol dan jendela besar yang terletak di belakang meja dan kursi tempat ia bekerja.
Setelah masuk ke dalam kemudian ia membuka gorden jendela ruangannya yang berwarna putih, setelah itu ia duduk di kursinya lalu ia menaruh tas kantor di meja kerjanya dan ia langsung membuka laptopnya.
"Permisi pak." ucap sekretarisnya di depan pintu ruangannya.
Kevin yang lagi sibuk dengan laptopnya langsung melihat ke arah sekretarisnya di depan pintu ruangannya.
"Iya, masuk," ucap kevin dengan dingin.
Sekretarisnya pun langsung membuka pintu dan masuk ke dalam ruangannya dan menghampirinya.
"Ini pak, berkas-berkas harus ditandatangani," ucap sekretarisnya sambil memberikan berkas-berkas ke kevin.
Kevin langsung mengambil berkas-berkas yang ada ditangan sekretarisnya dan iapun dengan cepat menandatangani berkas-berkas tersebut, sudah selesai menandatangani berkas-berkas tersebut lalu ia mengembalikan ke sekretarisnya.
"Saya permisi keluar ya pak." ucap sekretarisnya sambil tersenyum tipis ke kevin.
"Iya, silakan," ucap kevin tanpa melihat ke sekretarisnya, matanya hanya fokus melihat layar laptopnya saja.
🌺🌺🌺
Disiang harinya...
Terik matahari sudah mulai menyegat dan keringat mulai mengucur deras di seluruh tubuhnya, vino bodyguardnya kevin yang memakai sytle keren yaitu kaos putih, jaket jeans warna hitam, celana jeans warna hitam, memakai masker warna hitam dan memakai sepatu warna putih yang sudah berada di samping gerbang sekolahnya khayra. tak lama kemudian, ia mendengar bahwa bel pulang sekolah sudah berbunyi dan akhirnya semua siswa-siswi di sekolah tersebut sudah mulai ramai keluar dari gerbang sekolahnya.
"Mana anak itu, kenapa belum keluar dari gerbang sekolahnya. apa mungkin ia masih di dalam sekolah," ucap vino sambil melihat ke arah gerbang sekolahnya khayra.
Sudah hampir 20 menit, vino sudah mulai capek menunggu khayra yang tak kunjung keluar dari gerbang sekolahnya.
Disisi lain...
Khayra dan semua teman kelasnya masih berada di dalam kelas karena mereka semua masih mencatat catatan pelajaran matematika di papan tulis, beberapa menit kemudian akhirnya khayra dan semua teman kelasnya keluar dari kelas.
Teman-temannya sudah berjalan dengan cepat menuju ke tempat parkiran ataupun berjalan keluar dari gerbang sekolahnya.
"Khayra, ayo kita pulang bareng. aku hari ini bawa motor lagi," ucap selvi temannya sambil menarik tangan khayra untuk berjalan menuju ke tempat parkiran.
Dan akhirnya mereka berdua sudah sampai di samping motor selvi lalu mereka berdua naik atas motor dan selvi pun langsung menyalakan motornya dengan cepat dan keluar dari gerbang sekolahnya.
Vino yang lagi duduk di motor tuannya melihat bahwa anak itu dan temannya sudah keluar dari gerbang sekolahnya, ia pun langsung menyalakan motor dengan cepat mengejar mereka berdua, ia terus mengikuti mereka berdua di belakangnya.
40 menit kemudian...
Vino melihat bahwa anak itu dan temannya masuk ke lapangan, ia pun ikut masuk ke lapangan, lapangan yang lumayan luas banyak anak-anak kecil bermain ataupun duduk di lapangan. di belakang lapangan tersebut terdapat banyak rumah orang berjejer kiri dan kanan, vino pun langsung mematikan motor, ia sudah melihat bahwa anak itu dan temanya berhenti di depan rumah yang barisan kanan dibagian kedua.
"Ohhh, ternyata disitu rumahnya. tapi ini nama jalannya apa ya, sebaiknya aku menanyakan sama anak-anak ini mungkin mereka tahu nama jalan ini, "ucap vino lalu ia berjalan menghampiri anak-anak yang lagi bermain di lapangan tersebut.
"Permisi dek, kakak mau nanya, ini nama jalannya apa ya?" tanya vino ke anak-anak tersebut.
Anak-anak itu pun langsung melihat vino.
"Jalan mekarsari rt 35 rw 09." jawab salah satu anak tersebut.
Vino mengangguk dan ia sudah tahu nama alamatnya.
"Kalian tahu nggak nama kedua kakak itu?" tanya vino sambil menunjukan jari telunjuknya ke arah khayra dan selvi yang lagi mengobrol sambil berdiri di samping motor selvi.
"Tahu, nama kakak yang sebelah kanan namanya adalah kak khayra. kak khayra orangnya sangat baik dan cantik, kak khayra suka banget mengajarkan kita tentang menghitung, mengaji dan membaca. yang sebelah kiri aku tidak tahu mungkin itu temannya kak khayra," jawab salah satu anak tersebut.
"Itu ya rumah kak khayra?" tanya vino lagi ke salah satu anak tersebut.
"Iya kak, itu rumahnya," jawab salah satu anak tersebut.
"Terima kasih ya dek." ucap vino sambil tersenyum ke anak tersebut.
Lalu ia berlari menghampiri motornya.
"Iya kak, sama-sama," ucap salah satu anak tersebut.
"Aku harus cepat-cepat kasih tahu ke tuan." ucap vino.
Lalu ia naik atas motor dan ia langsung menyalakan motor dengan cepat meninggalkan lapangan tersebut.
50 menit kemudian...
Akhirnya vino sudah sampai di halaman depan kantor tuannya lalu ia mematikan motor kemudian ia turun dari motor dan ia langsung berlari dengan cepat masuk ke dalam kantor tuannya dan akhirnya ia sudah sampai di depan pintu ruangan tuannya dan ia langsung masuk ke dalam ruangan tuannya.
"Tuan kevin." panggil vino dengan napas terengah-engah ia sangat capek berlari menghampiri tuannya.
Kevin yang lagi duduk disofa empuknya sambil meminum kopi hitam sangat kaget melihat vino tiba-tiba muncul dan memanggilnya.
"Kenapa vino?" tanya kevin dengan raut wajah bingung.
"Tuan, saya sudah mendapatkan informasi tentang anak itu dari alamat rumahnya, namanya, tapi nama kedua orangtuanya saya belum tahu," kini vino telah duduk di samping tuannya.
Mendengar yang dikatakan oleh bodyguardnya kevin pun tersenyum dan ia sangat senang bahwa bodyguardnya sudah berhasil mendapatkan informasi tentang anak itu, ya walaupun nama kedua orangtuanya belum dapat tapi tidak apa-apa yang penting alamat rumahnya dan namanya.
"Good job, apa nama alamat rumahnya dan namanya?" tanya kevin yang sangat ingin tahu.
"Alamat rumahnya di jalan mekarsari rt 35 rw 09 dan nama anak itu adalah khayra." jawab vino.
"Jalan mekarsari rt 35 rw 09, bukannya itu alamat rumahnya pak farhan malik, kok bisa sama ya, apa jangan-jangan anak itu adalah anaknya," ucap kevin dengan suara kecil tetapi masih terdengar oleh vino.
Tampaknya kevin tidak asing dengan alamat rumah itu dan ia juga berpikir kenapa alamat rumah anak itu dan farhan malik bisa sama, untuk memastikan apakah benar alamat rumah anak itu dan farhan malik sama lalu ia bertanya ke bodyguardnya. "Vino, rumah anak itu masuk lapangan kan terus di belakang lapangan itu banyak rumah orang berjejer kiri dan kanan nah jadi rumah anak itu di barisan kanan dibagian kedua?"
"Iya tuan, benar sekali," jawab vino.
"Ternyata benar anak itu adalah anaknya." ucap kevin dalam hati.
Vino melihat tuannya melamun lalu ia bertanya, "Ada apa tuan kenapa tuan melamun?"
"Nggak papa. vino, hari minggu kita ke rumah anak itu," jawab kevin.
Vino mendengar perkataan tuannya ia sangat bingung dan penasaran apa tujuan tuan mau ke rumah anak itu dan siapa orang yang ia sebut-sebut itu, untuk menghilangkan rasa bingung dan penasarannya iapun bertanya ke tuannya. "Mau ngapain tuan kita ke rumah anak itu dan siapa farhan malik?"
Kevin tidak mejawab pertanyaan bodyguardnya, ia langsung berdiri lalu ia berjalan ke meja kursi tempat ia bekerja sedangkan vino masih melihat tuannya.
"Sudahlah vino, lebih baik kamu pulang. jangan membuat saya pusing dengan pertanyaanmu itu," ucap kevin dengan raut wajah datar.
"Baik tuan, saya pulang dulu ya," ucap vino sambil berdiri dan ia keluar dari ruangan tuannya.
Kevin melihat bodyguardnya sudah keluar dari ruangannya iapun duduk kembali di kursinya dan membuka kembali laptopnya.