Chereads / Terpaksa menikah dengan om-om / Chapter 10 - Part 9

Chapter 10 - Part 9

Semua murid cewek dan bodyguardnya masih diam terpaku melihat kejadian tadi sampai-sampai bodyguardnya masih heran melihat tuannya tiba-tiba memegang tangan salah satu murid cewek yang begitu kuat dan tidak mau lepas dari genggamannya. sementara kevin juga masih diam terpaku, ia masih melihat ke arah khayra yang telah pergi meninggalkan tempat parkiran tersebut.

Selvi temannya khayra juga ikut diam terpaku melihat kejadian tadi suasana di tempat parkiran menjadi sunyi karena semua murid cewek masih diam terpaku melihat kevin yang hanya diam saja, bodyguardnya menyadari bahwa semua murid cewek melihat tuannya dengan raut wajah bingung.

"Adik-adik, sebaiknya kalian semua masuk ke kelas masing-masing," bodyguardnya pun menyuruh semua murid cewek yang di depannya masuklah ke kelas masing-masing.

"Ayo guys kita ke kelas, entah kenapa aku jadi takut melihat kakak ganteng ini berubah menjadi aneh," ucap salah satu murid cewek dan ia mengajak teman-

temannya ke kelas.

Lalu semua murid cewek pun pergi meninggalkan tempat parkiran tersebut. selvi temannya khayra ikut juga pergi meninggalkan tempat parkiran tersebut, ia berjalan menuju ke kelasnya dan ia ingin melihat keadaan khayra di kelas.

"Ada apa dengan anak itu, kenapa tuan melihatnya seperti itu seakan tuan nggak mau ia pergi darinya. apa jangan-jangan tuan sudah jatuh cinta sama anak itu," ucap bodyguardnya sambil melihat tuannya yang masih diam saja.

"Tuan, ayo kita pulang," ucap bodyguardnya sambil memegang pundak tuannya.

Kevin menoleh ke bodyguardnya dan ia hanya mengangguk saja.

Kemudian kevin berjalan menuju ke mobilnya yang tidak terlalu jauh di tempat parkiran tersebut, bodyguardnya hanya mengikuti tuannya saja di belakangnya. sesampainya di samping mobil, kevin membuka pintu mobil lalu ia masuk dan menutup pintu mobil, ia duduk di belakang. vino melihat tuannya sudah masuk mobil dan ia juga masuk mobil kemudian ia menyalakan mobil dan pergi dari sekolah tersebut.

🌺🌺🌺

Di dalam kelas, khayra yang lagi di meja ia sedang duduk di kursinya. ia masih syok dengan kejadian tadi, entah kenapa ia masih terheran-heran dengan kakak itu yang tiba-tiba memegang tangannya sangatlah kuat. tak lama kemudian para teman kelasnya masuk ke dalam kelasnya dan mereka semua langsung berjalan menghampiri khayra untuk bertanya tentang kejadian tadi ke khayra.

"Khayra, kenapa dengan kakak itu tiba-tiba ia memegang tanganmu sangat kuat sampai-sampai ia nggak mau melepaskan tanganmu?" tanya salah satu teman kelasnya yaitu ketua kelas.

"Aku nggak tahu." khayra sama seperti mereka, ia juga tidak tahu.

"Bagaimana cerita sebenarnya khayra?" ketua kelas itu pun bertanya lagi ke khayra.

"Jadi begini ya teman-teman, aku kan mau ke kelas, tiba-tiba selvi mengajak ku ke tempat parkiran untuk menemani minta foto ke kakak itu, ya sudah aku temani selvi ke tempat parkiran. sudah sampai di tempat parkiran, selvi nih menarik tanganku untuk berjalan paling depan untuk menemui kakak itu dan akhirnya aku dan selvi ini berhenti tepat di depan kakak itu, kakak itu pun langsung melihat aku dan selvi, entah kenapa tiba-tiba matanya hanya tertuju melihat ku saja. ia menatapku sangat tajam lalu aku menundukkan kepalaku ke bawah karena aku sangat risih dan takut melihat mata kakak itu terus-menerus menatapku sangat tajam kemudian aku mengarahkan badanku ke belakang untuk pergi dari hadapanya karena aku tidak nyaman melihat mata dia sangatlah tajam menatapku. ehh baru saja mau menggerakan badanku ke belakang, tiba-tiba tangan kekarnya memegang tanganku sangat kuat, sampai-sampai tanganku menjadi merah bekas genggamannya," jawab khayra dengan panjang lebar.

"Ohhh begitu ceritanya." semua teman kelasnya mengangguk dan sudah tahu cerita sebenarnya.

"Aku juga mau dipegang kakak itu, apalagi kakak itu sudah tampan, badan tinggi, kaya raya," ucap salah satu teman cewek kelasnya.

"Uhhh dasar gantel, kakak itu juga nggak mau kali pegang tangan lo," ujar salah satu teman cowok kelasnya.

"Terserah aku dong, kok kamu sibuk. kamu cemburu ya, ciee ada cemburu nih," balasnya dengan tersenyum.

"Idihh najis, siapa yang cemburu. geeran lo," ujar salah satu teman cowok kelasnya.

"Sudah-sudah jangan berantem, sebaiknya kita siap-siap yok untuk pulang karena bel pulang sebentar lagi berbunyi," ucap ketua kelasnya.

Dan semua teman kelasnya pergi dari meja khayra, mereka semua langsung berjalan ke tempat meja masing-masing untuk membereskan alat tulis dan buku-buku.

"Khayra mana guys?" tanya selvi yang telah berada di ambang pintu kelas.

"Itu khayra." jawab salah satu teman kelasnya sambil menunjukkan jari tangannya ke arah khayra.

Khayra melihat bahwa temannya mencarinya lalu ia berjalan menghampiri selvi di ambang pintu kelas.

"Memangnya ada apa vi mencari aku?"

Selvi tidak menjawab pertanyaan khayra, ia langsung menarik tangan khayra keluar kelas.

"Aku mau nanya sama kamu." sungguh selvi sangat-sangat ingin tahu tentang kejadian tadi.

"Mau nanya apa? kejadian tadi ya?" khayra sudah menebak apa yang ada di pikiran temannya itu pasti mau nanya tentang kejadian tadi.

Selvi pun mengangguk, "Iya khayra."

Khayra menghela napas pelan dan ia berkata, "Sudahlah vi nggak usah ngebahas tentang kejadian tadi lupakan saja aku nggak mau mengingat kejadian tadi."

"Tapi aku heran sama kakak itu, kenapa dia tiba-tiba memegang tanganmu sangat kuat sampai-sampai dia nggak mau melepaskan tanganmu? "tanya selvi yang sangat penasaran.

"Aku juga nggak tahu vi, sudahlah nggak usah ngebahas itu lagi sebaiknya kita masuk kelas lalu kita bersiap-siap untuk pulang karena bel pulang sebentar lagi berbunyi," ucap khayra. lalu ia memegang tangan selvi.

"Khayraaa"

Baru saja khayra dan selvi mau melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas tiba-tiba azka memanggilnya dan mereka berdua langsung melihat ke arah azka, azka pun langsung menghampiri khayra dan selvi.

"Khayra, kamu nggak papa kan tanganmu masih sakit tidak kalau masih sakit kita ke rumah sakit ya?" tanya azka dengan raut wajah panik.

"Tidak usah zka, aku nggak papa, tanganku juga tidak sakit," jawab khayra tanpa melihat ke azka, kepalanya menunduk ke bawah.

"Serius kamu nggak papa?" tanya azka lagi.

"Iya aku nggak papa, iya sudah, aku dan selvi mau masuk ke dalam kelas dulu ya azka, "jawab khayra lalu ia menarik tangan selvi untuk masuk ke dalam kelas

dan mereka berdua pun langsung masuk ke dalam kelas.

Sementara azka masih berdiri di ambang pintu kelas khayra, ia masih memikirkan kejadian tadi yang di tempat parkiran.

"Berani-beraninya dia pegang tanganmu khayra, aku nggak terima. awas aja kalau dia masih memegang tanganmu, dia akan tahu akibatnya. kamu itu hanya milikku," ucap azka sambil tersenyum jahat.

Wirawan Arka Sukamalya atau biasa dipanggil azka, ia adalah ketua osis di sekolah tersebut yang memiliki paras tampan banyak murid cewek mengejarnya dan ia juga terkenal anak yang paling cerdas di sekolahnya dan mempunyai sifat begitu sombong dan cuek.