Dante, dengan wajah lelah, segera membuat segel ninjutsu. Kedua klon bayangannya menghilang seketika dalam kabut samar, meninggalkan udara kosong di sekitarnya. Tenaganya terkuras cukup banyak, dan tanpa peringatan, tubuhnya terjatuh ke tanah. Kesh, dengan sigap, berlari mendekat, meraih bahu Dante dan mendukungnya untuk tetap berdiri. Nafas Dante terdengar berat dan terputus-putus, seolah-olah paru-parunya berjuang melawan beban yang tak terlihat.
Allarach segera datang dan membantu Kesh membawa Dante ke meja terdekat. Mereka mendudukkannya dengan hati-hati. Wajah Dante terlihat kelelahan, matanya setengah tertutup, namun tekad kuat masih bersinar di dalamnya.
"Trik apa yang kau lakukan tadi? Aku sama sekali tidak mendeteksi kekuatan Warp sama sekali." kata Kesh, "Apa itu yang kau sebut dengan Ninjutsu?" tanya Allarach, "iya Allarach.... itu tadi Ninjutsu, ini juga menjawab kenapa tidak ada bau dari Warp karena berasal dari dalam tubuhku." kata Dante, "Apa maksudmu dengan berasal dari dalam tubuh?" tanya Kesh, "Setelah Adamnadula Crusade akan aku ajarkan nanti." kata Dante, "Apa Captain General tahu tentang ini?" tanya Allarach, "Hanya sekali.... dia sendiri juga bingung karena tidak ada sama sekali bau darri Chaos atau Warp." kata Dante tertawa kecil, "Sepertinya kita menang di Valcoris II, kondisi disini sudah mulai membaik." kata Allarach, "Baguslah... coba tanya semua apa ada korban lagi?" kata Dante, "Custodes Kesh disini, bagaimana semua?" tanya Kesh, "Disini Chapter Master Kyoshiro bersama dengan Chapter Master Sentikan, disini aman..." kata Chapter Master Kyoshiro, "Disini inquisitor Yamada bersama Red Scorpion Chapter, disini aman." kata Inquisitor, "Kalau begitu bisa minta kirim Thunderhawk ke lokasi kami?" tanya Kesh, "Segera..." kata Kyoshiro.
Thunderhawk itu mendarat dengan suara deru mesin yang menggema di sekitar lapangan pendaratan. Dante dan Kesh, meskipun masih kelelahan, segera naik ke dalam pesawat itu. Mereka hanya bisa bertukar pandang singkat sebelum Thunderhawk lepas landas, terbang cepat menuju Aquila Wings—Flagship mereka. Dalam keheningan perjalanan, Dante merenungi apa yang baru saja mereka lalui dan korban yang telah jatuh.
Sesampainya di Aquila Wings, Thunderhawk mendarat mulus di hangar. Suasana di sana lebih tenang dibandingkan medan perang, namun ketegangan masih terasa. Tak lama kemudian, Chapter Master Kyoshiro, bersama dengan 1st Company, tiba, menyusul tak lama setelah Thunderhawk mereka kembali. 2nd Company perlahan mulai kembali, anggotanya menunjukkan tanda-tanda pertempuran yang berat namun dengan tekad yang tak goyah.
Dante segera menuju pusat medis. Banyak Cadia Shock Trooper dan Sisters of Battle yang terluka dari Battle of Victorium dirawat oleh anggota Ordo Hospitaler. Mata Dante menyapu setiap luka yang tertutup perban, setiap prajurit yang terbaring di tempat tidur medis dengan luka bakar atau goresan dalam. Beberapa di antaranya masih mengerang kesakitan, sementara yang lain sudah berada dalam perawatan intensif.
"Sepertinya sudah waktunya inquisitor Yamada memanggil mereka pada invasi berikutnya." kata Dante, "Grey Knight? apa kita siap?" tanya Kesh, "Kalau ada permintaan dari Inquisitor dengan support dari Inquisitor mungkin tidak akan ditolak." kata Dante, "Captain...apa kau tidak apa-apa?" tanya Alexander, "Aku tidak apa-apa, hanya lelah..." kata Dante, "Lord Dante, para Chapter Master dan Lord Guilliman sudah menunggu di ruang kendali." kata Captain Nina, "Kesh, Allarach, Valorach dan Alexander, kalian segera kembali dulu dan bersihkan semua bekas darah." kata Dante Kesh dan semua Adeptus Cutodes yang dibawah komandonya.
Dante segera melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ruang kendali. Pintu besar terbuka, memperlihatkan pemandangan para pemimpin yang sudah menunggu. Chapter Master lainnya berdiri dalam sikap tegap, mengenakan armor mereka yang penuh wibawa dan tanda-tanda kebesaran dari pertempuran sebelumnya. Inquisitor Yamada berdiri dengan tenang di sudut, matanya tajam, memperhatikan setiap pergerakan di dalam ruangan. Namun yang paling mencolok adalah kehadiran Lord Guilliman sendiri, Primarch yang hidup kembali, sosok yang membawa harapan dan tekanan besar dalam setiap langkahnya.
Dante, meskipun kelelahan masih melingkupinya, merasa adrenalin dan kehormatan mengalir saat melihat Guilliman. Ini bukan pertemuan biasa—setiap laporan yang akan diberikan terkait dengan Valcoris II sangat penting untuk nasib Imperium dan langkah berikutnya dalam Crusade mereka.
Kyoshiro berdiri di samping Dante, matanya menatap lurus ke depan, menyimpan pengamatan yang penuh perhitungan. Dengan suara yang tegas, salah satu Chapter Master memulai laporan, menguraikan keadaan pasukan mereka setelah pertempuran besar itu. Setiap kalimat terasa berat, membawa tanggung jawab dan kekalahan yang dialami di Valcoris II, namun juga menggambarkan keberanian luar biasa dari setiap prajurit.
"Chapter Master.... Lord Guilliman... Inquisitor...." kata Dante, "Valcoris II sudah sepenuhnya kita rebut dan sepenuhnya jadi wilayah Imperium of Mankind." kata Lord Guilliman, "Lord Guilliman, sepertinya kita perlu bantuan dari Inquisitor Yamada pada operasi berikutnya." kata Dante, "Bantuanku?" tanya Inquisitor Yamada, "Aku pernah mendengar kalau Inquisitor Ordo Malleus punya pasukan serang mereka sendiri, mereka Space Marine dengan spesialisasi melawan Daemon." kata Dante, "Apa maksudmu para Grey Knight?" tanya Inquisitor Yamada, "Jadi Inquisitor punya pasukan Khusus ya" tanya Lord Guilliman, "Grey Knight? aku belum pernah dengar...." kata Forge Father Tu'Shan, "Memangnya ada yang Space Marine Chapter seperti itu?" tanya Hight Marshal Helbrech, "Sebelum aku memimpin Task Force 413 terkada saat peratroli di Imperial Palace aku mendegar kalau mereka datang untuk minta.... emmm....", kata Dante, "Katakan saja custodes Dante" kata Lord Guilliman menghela nafas panjang, "Mereka minta ketombe dari Emperor of Mankind untuk melawan Daemon." kata Dante, Kesh besama Allarach dan Valorach hanya bisa menepuk kepala mereka. "Kalau begitu kita akan istirhatah selama sehari sebelum melakukan invasi ke planet... pasti sudah banyak yang terjadi disaat aku belum bergabung." kata Forge Father Tu'Shan, "Kalau begitu kita akan istirahat setelah kita sampai ke world Tarakan X, setelah berada di orbit kita akan bisa istirahat di orbit selama sehari untuk perencanaan serangan pada Tarakan X." kata Lord Guilliman. "Baiklah kalau begitu, Black Templar akan segera orbit dari Tarakan X." kata Chapter Master Sentikan.
Di bawah perintah Captain Nina, Geller Field dinyalakan, dan Aquila Wing dengan aman terlindungi dari bahaya entitas Warp. Setelah portal menuju Warp terbuka, kapal itu meluncur ke dalam dimensi yang penuh dengan kekacauan. Meskipun perjalanan biasanya bisa berlangsung tanpa batas waktu, perjalanan kali ini hanya memerlukan dua jam.
Setibanya di ruang pribadinya, Dante disambut oleh beberapa Skull Servo yang terbang mengelilinginya, siap untuk melayani. Mereka dengan cekatan membantu melepaskan armor yang berat dan penuh bekas pertempuran. Setiap bagian armor diangkat dengan hati-hati dan segera dibawa ke Tech Priest, yang akan membersihkannya dengan cermat dan melakukan ritual pemberkatan sebelum armor tersebut siap digunakan kembali.
Sementara itu, Dante membersihkan diri, membiarkan air membersihkan kotoran dan debu perang yang melekat di tubuhnya. Namun, tanpa disadari, sebuah pesan masuk ke konsol pribadinya selama pertempuran di Valcoris II. Setelah selesai membersihkan diri, Dante melihat notifikasi yang muncul, dan dengan cepat ia mulai membaca pesan tersebut.
Dante menatap layar komunikatornya, membaca pesan yang baru saja masuk. Mata birunya menyipit sedikit saat dia mengenali pengirimnya—Captain General Trajann Valoris, pemimpin para Custodes. Pesan itu singkat, namun memiliki beban yang signifikan.
Dante,
Sepertinya Crusade yang sedang kau jalani saat ini cukup berat.
Setelah Crusade ini selesai aku harap kau bisa kembali sejenak ke Holy Terra.
Sepertinya tidak adil kalau squad yang kau pimpin tidak ada anggota Sister of Silence yang menemanimu dan squadmu.
Untuk perencanaan dan perubahan dari Task Force 413, kau bisa juga menghubungiku dan Lord Guilliman setelah Adamnadula Crusade selesai.
—Captain General Trajann Valoris