Setelah satu hari istirahat, Dante dan seluruh Custodes Squad-nya kini sepenuhnya segar, siap menghadapi ancaman berikutnya. Delta Blade Chapter, dengan semangat tempur yang tak tergoyahkan, juga telah menyelesaikan persiapan mereka untuk kembali turun ke permukaan Tarakan X, dunia tandus yang kini menjadi arena peperangan yang menyala. Pasukan gabungan dari berbagai Chapter Space Marine, Imperial Guard, dan unit Ordo Hereticus telah bersiap untuk bentrokan berikutnya.
Di orbit atas Tarakan X, Aquila Wings melayang, menatap dunia yang terbakar oleh api perang. Di kejauhan, armada yang dipimpin oleh Lord Guilliman dan Inquisitor Ayumi Yamada telah tiba, bergabung dengan kekuatan yang sudah ada. Kehadiran Primarch Guilliman memberi semangat baru pada para pasukan yang berada di atas kapal, terutama bagi mereka yang baru saja selamat dari pertempuran berat di Valcoris II.]
Dante menerima pesan dari Captain Nina melalui vox, suaranya terdengar jelas di tengah keheningan persiapan. "Lord Guilliman meminta semua pasukan yang berpartisipasi dalam Adamnadula Crusade untuk berkumpul di ruang kendali segera."
Mata Dante menyipit mendengar instruksi tersebut. Ada sesuatu yang mendesak dalam nada pesan tersebut, dan ia merasakan bahwa pertempuran di Tarakan X akan segera memasuki fase baru yang krusial. Dengan cepat, ia melangkah keluar dari hangar, bolter-nya di bahu, armor emasnya bersinar cemerlang. Custodes lainnya mengikuti di belakangnya, namun langkah Dante sudah mantap menuju ruang kendali.
Ketika pintu ruang kendali terbuka, Dante disambut dengan pemandangan yang mengesankan. Di depan holoprojector yang bersinar terang, berdiri para pemimpin terhebat Imperium. Forge Father Tu'Shan dari Salamanders dengan wajah kerasnya yang tampak seperti ukiran batu, Chapter Master Sentikan dari Angle Sanguine, dengan sikapnya yang selalu tenang namun siap bertindak cepat. Di sisi lain, High Marshal Helbrecht dari Black Templars berdiri dengan tangan bersilang, penuh dengan semangat kebencian yang ditujukan kepada musuh-musuhnya. Namun, di antara mereka semua, sosok yang mendominasi adalah Lord Guilliman, Primarch dari Ultramarines, yang berdiri di tengah dengan aura kepemimpinan yang tak tergoyahkan.
Di samping mereka, Inquisitor Yamada berdiri dalam bayangan, matanya mengamati setiap detail dalam diskusi dengan ketajaman yang mengerikan. Di sisi kanan dari holo-proyektor, Chapter Master Kyoshiro dari Blood Angels memperhatikan perkembangan pertempuran dengan ekspresi yang sulit dibaca, namun tatapannya tajam dan penuh perhatian.
Dante segera berdiri tegap di hadapan para pemimpin ini, bersiap untuk mendengar arahan. Namun, sesuatu dalam wajah Lord Guilliman membuatnya merasa bahwa kali ini ia tidak hanya datang untuk menerima perintah. Ada sesuatu yang lebih besar yang terjadi. Tatapan tegas dari Guilliman bertemu dengan mata Dante, dan Dante tahu bahwa dia harus mengungkapkan informasi yang sangat penting.
"Baiklah semua, aku baru saja dapat laporan dari Scout yang aku terjunkan secara rahasia di Tarakan X, kondisi dari Tarakan X sama seperti Victorium dan Valcoris II." kata Lord Guilliman, "Berarti ada Lord of Change memimpin pasukan milik gurita tersebut..." kata Dante, "Ada tanda dari Iron Warrior?" tanya Chapter Master Sentikan, "Saat ini belum terdeteksi, sepertinya mereka mendapatkan apa yang mereka cari.." kata Lord Guilliman, "Kalau sampai Perturabo sampai ikut campur pasti ada sesuatu yang tidak menyenangkan." kata Forge Father Tu'Shan "Sepertinya perturabo punya taktik yang menarik, aku membaca laporan kalau mereka untuk menambahkan jumlah pasukan mereka dengan metode yang sangat menakutkan." kata Lord Guilliman, "Medotenya seperti apa, Lord Guilliman?" tanya Chapter Master Kyoshiro, "Aku membaca laporan kalau mereka memakai Daemonculaba, bentuknya seperti sebuah potongan daging besar yang sepenuhnya terkorupsi dengan kekuatan Chaos, yang aku baca daru 4th Company Captain Uriel Ventris dan hasil dari Daemonculaba adalah pasukan Iron Warrior yang sama sekali tidak punya kulit." kata Lord Guilliman, "Sangat menjijikan sekali metodenya." kata Chapter Master Sentikan, "Lebih buruk, Iron Warrior sendiri punya Human Farm dimana kulit dari Chaos Space Marine pakai. semua budak dari Skin Farm akan diberikan obat lagi agar kulit mereka bisa dengan cepat pulih dan kembali bisa dipanen." tambah Lord Guilliman, "Seburuk itu kah kondisinya?" tanya Hight Marshall Helbrecth, "Aku merasa entah kenapa kedengarannya sangat buruk...." kata Dante, "Untuk Tarakan X bagaimana untuk serangan dan Staging Point?" tanya Lord Sentikan, "3rd dan 4th Company siap turun ke medan perang, 5th dan 6th Company juga sudah tidak sabar melihat medan perang untuk jadi pasukan garis depan." kata Chapter Master Kyoshiro, "Kalau begitu kita mulai saja pembebasan Tarakan X." kata Lord Guilliman. "Baik Lord Guilliman." jawan semua Chapter Master yang berada di briefing tersebut.
Di reruntuhan yang tertutup oleh kabut hitam dan debu, Xerathim, Sorcerer dari Thousand Sons, menatap ke langit dengan mata penuh pemikiran. Awan di atas Tarakan X bergemuruh, dipenuhi oleh petir yang mengintai, tanda bahwa kekuatan Warp mulai meresap ke dalam realitas. Ia bisa merasakan getaran di udara, kehadiran yang menandakan bahwa pasukan Imperium of Mankind mendekat, siap untuk menyerang.
Xerathim tahu bahwa giliran dia lah yang harus mempertahankan sektor ini. Ribuan nyawa telah lenyap dalam gelombang kekacauan ini, tetapi dirinya—sebagai Sorcerer dari Thousand Sons, Weaver of the Aether—tidak akan mundur. Kekaisaran harus dihentikan, tidak peduli harga yang harus dibayar. Meskipun taruhannya adalah dirinya sendiri.
Berjalan melewati reruntuhan perpustakaan kuno yang telah lama terbungkus dalam bayang-bayang peradaban yang hilang, Xerathim mendekati rak-rak penuh kitab sihir. Jarinya menyusuri punggung buku-buku yang ditulis dengan bahasa yang sudah terlupakan, sampai matanya tertuju pada satu kitab yang bersinar lemah dalam cahaya merah yang meresap dari retakan di lantai. Kitab dari Qer'shal—artefak yang dikenal karena menyimpan kekuatan terkutuk yang bahkan Sorcerer lain tidak berani menyentuhnya.
"Jika ada sesuatu yang bisa menahan pasukan Imperium," pikir Xerathim, "kitab ini mungkin satu-satunya harapan."
Dengan hati-hati, ia mengangkat kitab tersebut. Jalinan rune di kulitnya berdenyut, menimbulkan rasa sakit yang menyengat di tangannya, namun Xerathim mengabaikannya. Ia tahu bahwa kekuatan yang terkandung di dalamnya sangat besar—cukup besar untuk mengubah keseimbangan pertempuran ini. Tanpa ragu, ia membuka halaman-halaman pertama, dengan suara sihir yang samar terdengar di udara seolah-olah dunia berbisik, memperingatkan bahayanya.
Saat Xerathim mulai membaca mantra-mantra kuno dari kitab tersebut, ruangan di sekelilingnya terasa bergetar. Dimensi Warp mulai merespon, dan angin gelap menyelimuti ruangan. Tapi tiba-tiba, ia merasakan kehadiran lain—bukan dari Warp, tapi sesuatu yang lebih fisik, lebih dekat. Langkah berat terdengar dari arah pintu masuk. Ia berhenti membaca dan mendongak.
Sosok besar berdiri di ambang pintu, tubuhnya dilapisi oleh armor tebal berwarna abu-abu gelap dengan garis kuning khas Legiun Iron Warriors. Helmnya menatap langsung ke Xerathim, mata yang menyala dengan cahaya merah tajam, seolah-olah menilai setiap tindakan Sorcerer tersebut.
Xerathim segera mengenali Space Marine ini. Sosok besar yang mengeluarkan aura kehancuran dan kekuatan brutal. Warsmith Kheledon, salah satu dari Iron Warriors yang terkenal karena kekejamannya, seorang ahli strategi pertempuran pengepungan dan penghancuran. Iron Warriors, meskipun awalnya bagian dari Legiun loyalis, telah lama tenggelam dalam kekacauan dan kekejaman tanpa batas. Xerathim mengenal Kheledon dari pertempuran terdahulu, di mana Iron Warriors tidak peduli dengan kehidupan atau kematian, hanya kemenangan melalui kehancuran total.
"Sudah lama tidak bertemu dengamu Xerathim, jadi bagaimana Lord Magnus?" tanya Warsmith Kheledon, "Kita dalam masalah, Lord Guilliman dan satu squad dari Custodes memimpin serangan untuk merebut kembali Adamnadula Sector." kata Xerathim, "Iron Warrior sudah mendapatkan apa yang kita perlukan, aku mau berterima kasih padamu dan mencoba kembali membuat Daemonculaba" kata Warsmith Kheledon, "Kalau mau mencoba kau bisa ke Bation I, Sorcerer disana sepertinya akan butuh bantuan sepenuhnya sekaligus menyiapkan apapun yang kau butuhkan untuk membuat Daemonculaba." kata Xerathim, "kalau begitu hati-hati.... mereka sudah tiba...." kata Warmsmith Kheledon sambil menunjuk Drop Pod yang mulai tiba masuk ke atmosfir dari Tarakan X.