Salah satu peserta tes yang juga berada di ruang medis itu, setelah mendengar keributan dari Doni dan juga Shigeo yang sedang berbincang.
Dia mulai berteriak dengan keras mengatakan.
"Kalian berisik sekali woi!....".
"Apa kalian berdua tidak tahu malu!".
"Disini ada orang lain yang ingin tertidur dengan tenang dan kalian mengganggu mereka dan juga diriku! ".
"Ya ampun kenapa aku tidak pernah mendapatkan ketenangan dari tadi! ".
Ucap dari orang tersebut dengan nada yang kesal, lalu orang tersebut terdengar seperti sedang mencoba memperbaiki posisi tidurnya.
Setelah Doni dan Shigeo yang mendengarnya, mereka berdua lalu berteriak.
"Maaf! ".
Setelah itu Shigeo langsung menutup gorden yang berada disampingnya dan mereka berdua lalu terdiam dan melanjutkan istirahat mereka dengan berbaring di tempat tidur.
*Ngomong-ngomong Lilia yang saat ini masih berada di ruangan itu,dia saat ini sedang duduk dikursi untuk melanjutkan membaca buku dan tidak merasa terganggu dengan keributan dari mereka berdua karena Lilia sedang mendengarkan musik menggunakan earphone ditelinganya*.
Lalu berpindah kesudut pandang dari Frans yang saat ini sedang berdiam di ujung tembok besi yang berada di dalam sebuah ruangan yang berisi banyak kotak kontainer.
Frans yang ternyata mencoba bersembunyi dengan wajah yang terlihat ketakutan dan mata yang melotot dengan keringat dingin.
Di dekat sana terdengar suara dari Leila yang sedang berjalan dengan pelan sambil mencoba membuka dan menghancurkan pintu-pintu lainnya yang berada di dekatnya dan berteriak.
"Kamu dimana!...kacamata hitam norak!...aku akan mencari mu meskipun itu sampai ujung dari planet ini",ucap Leila dengan nada yang sangat marah.
"GORILLA ITU BENAR-BENAR GILA!....AKU HAMPIR SAJA LOG OUT DARI DUNIA INI KALAU SAJA AKU TADI TELAT BEBERAPA DETIK MUNGKIN AKU SUDAH DICINCANG OLEHNYA",ucap Frans dalam hati dengan tubuh yang gemetaran setelah mendengar suara teriakan dari Leila.
Lalu setelah Frans menunggu cukup lama bersembunyi di dalam ruangan, akhirnya suara langkah kaki dari Leila sudah tidak kedengaran lagi.
Setelah itu Frans lalu mencoba membuka pintu ruangannya dan menengok kesamping pintu untuk mengecek kalau putri pisikopat itu sudah pergi.
Setelah Frans berpikir bahwa tempat tersebut sudah aman, dia lalu keluar dari ruangan tempat dia bersembunyi dan melangkah dengan pelan-pelan.
Sembari menoleh kesegala arah, sampai akhirnya dia berpikir sudah benar-benar aman dari kejaran putri pisikopat itu dan setelahnya dia mulai berjalan seperti biasa menuju kedepan lorong.
"AKU BERADA DIMANA SEKARANG INI?.....AKU BELUM PERNAH MELIHAT TEMPAT INI SEBELUMNYA",ucap Frans dengan ekspresi wajah yang kebingungan sambil menggaruk-garukan kepalanya.
Saat ini Frans berada disebuah lorong besi hitam yang begitu gelap yang dimana hanya ada beberapa lampu yang terang dan juga beberapa lampu itu berkedip.
"GELAP BANGET.....APA AKU MASIH BENAR-BENAR BERADA DI DALAM GEDUNG ZENDER? ",ucap Frans yang terus berjalan lurus dilorong tersebut.
Setelah Frans berjalan cukup jauh kedalam lorong gelap dan sepi tersebut,lalu terdengar suara seperti kaca pecah.
'priang!'.
Frans yang mendengarnya lalu berlari menuju kearah suara tersebut dan melihat seseorang di dalam ruangan gelap yang begitu banyak kaca pecah dan juga barang-barang yang berantakan.
Orang tersebut merupakan laki-laki paruh baya yang memakai pakaian seragam warna biru dengan topi warna biru diatasnya dan hanya memiliki satu mata karena sebelah kirinya ditutup oleh penutup mata.
"EH?...APA YANG TERJADI DISINI? "ucap Frans yang melihat kearah orang tersebut.
Lalu orang tersebut melirik kearah Frans dengan tatapan yang mengancam dan mulai berbicara.
"...Aku tidak tahu",ucap orang tersebut dengan nada yang pelan.
Frans yang masuk ke dalam ruangan tersebut,lalu melihat sekeliling ruangan yang terlihat berantakan di sana banyak kertas-kertas dan juga beling kaca yang berantakan dibawah lantai.
Disana Frans lalu menengok kearah orang tersebut dan bertanya.
"PAMAN APA KAMU TAHU RUANGAN TEMPAT TES BERADA?".
Orang tersebut tetap menatap Frans dengan wajah yang menyeramkan lalu melirik beberapa luka yang ada ditubuhnya.
Dengan tatapan nya yang dingin orang tersebut mulai berbicara.
"Bocah daripada kau mencari ruangan tes yang kau bilang itu".
"Lebih baik kau mencari ruangan yang bisa mengobati luka-luka mu dulu".
"Aku melihat dirimu dengan kondisi mengenaskan seperti itu akan lebih kau menuju kesana".
Orang tersebut seperti ingin mengulur waktu dengan mengatakan sesuatu yang lain dan Frans yang semakin kebingungan dia mulai berteriak.
"TAPI AKU SAAT INI SEDANG TERSESAT !!!,BAGAIMANA CARANYA AKU TAHU RUANGAN ITU!?".
"Tidak tahu... umm kamu tanya saja kepada orang lainnya",ucap orang tersebut yang seperti kebingungan untuk berkata apa tapi masih dengan tatapan yang dingin.
Frans yang kesal dengan orang itu lalu berkata,"TAPI AKU TIDAK MELIHAT SATUPUN ORANG LAIN YANG BERJALAN DI LORONG INI,DAN JUGA RUANGAN LAINNYA SELAIN PAMAN YANG BERADA DIRUANGAN INI".
Setelah itu orang tersebut mulai menunjuk tangan kiri nya,kearah belakang Frans dengan tatapan yang terlihat konyol dan mengatakan.
"Ummm....bocah bagaimana kalau kau bertanya dengan gadis imut yang berada dibelakang mu itu".
Frans yang mendengarnya lalu mulai melirik kebelakang dengan pelan-pelan dengan mulut terbuka lebar.
"EH IMUT?,DIBELAKANG KU!?,JANGAN-JANGAN!",ucap Frans dalam hati dengan cemas.
Akhirnya Frans yang sudah menengok kebelakang dan melihat sesosok gadis berambut putih dengan mata merah menyala yang sedang memancarkan aura hitam yang luar biasa.
Gadis tersebut merupakan Leila yang masih memegang senjata rapier miliknya.
"Ke...te...mu!",ucap Leila yang menaplak pedang ditangan nya seperti sedang menaplak sebuah penggaris.
"KYAAAAAAA!, KAU MENGEJUTKAN KU!!!",ucap Frans dengan sangat terkejut sampai kakinya tidak bisa digerakan.
Frans yang sedang panik lalu melirik kebelakang untuk meminta tolong kepada orang yang memakai seragam biru tersebut,tetapi orang itu sudah menghilang bagaikan hantu.
Leila lalu berjalan perlahan-lahan menuju kearah Frans dan mendekatinya saat dia mulai ingin menerjang serangan kerah kepala Frans yang telah menjadi patung.
Lalu terdengar suara teriakan.
"Leila hentikan serangan mu sekarang juga!".
Suara tersebut lalu terdengar dari belakang Leila yang ternyata orang itu merupakan Mareleo yang dari tadi risih dengan tingkahnya.
Leila yang mendengarnya lalu berhenti disaat pedang rapiernya hampir menyentuh kepala Frans.
Lalu Leila berbalik melihat kearah kakaknya sambil menurunkan senjatanya kebawah dan berkata.
"Aku minta maaf kakak tapi orang itu sudah benar-benar membuatku marah aku jadi tidak bisa menahan emosiku".
Mareleo jadi terlihat menyeramkan setelah mendengar perkataannya lalu mulai mengatakan.
"Leila apa kamu kira itu adalah sifat yang cocok untuk menjadi seorang kesatria?".
"Lihatlah adikmu dia bahkan rela membantu peserta tes yang sedang terluka karena serangan darimu,sedangkan dirimu saat ini hanya mengacaukan pertandingan dan juga tanpa ragu ingin membunuh lawan mu".
"Kali ini aku akan memberi tahu ayahanda kalau sifat liar mu itu sangat meresahkan,kemarilah! ".
Mareleo yang terlihat membara karena marah,lalu berjalan kearah Leila yang sedang terlihat sedih dan menarik kerah baju belakang adiknya untuk menyeretnya keluar dari ruangan yang berantakan tersebut.
Frans yang melihat mereka keluar,lalu berjalan mengikuti mereka berdua,disana dengan lega Frans berkata dalam hati.
"SEPERTINYA AKU DI SELAMATKAN OLEHNYA,YA AMPUN TADI ITU HAMPIR SAJA!".
Lalu Frans yang kepikiran dengan pria tadi yang dia temui di ruang berantakan itu secara tiba-tiba menghilang,dengan nada yang cemas Frans berpikir dalam hati.
"OH YA TADI SIAPA PAMAN YANG BERPAKAIAN SERBA BIRU ITU?,AKU BAHKAN TIDAK PERNAH MELIHAT SATUPUN PEKERJA YANG BERADA DISINI MEMAKAI SERAGAM BERWARNA BIRU".
Setelah itu sudut pandang berganti kepada orang yang tadi memakai seragam biru tersebut yang saat ini.
Dia sedang menuruni gedung dari luar dengan hanya menggunakan tali panjang yang tadi dia ikat saat masih berada di dalam gedung yang berada dilantai 38.
Dengan wajah yang terlihat bahagia orang itu mulai menuruni gedung dengan tali yang telah dia gantung dari atas.
Setelah orang itu sudah turun dari gedung tinggi itu,lalu dia mulai membuka semua pakaiannya yang ternyata dia sedang menyamar.
Penampilan dari orang paruh baya tersebut dia memakai pakaian ninja berwarna hitam dengan ikat kepala warna hitam yang berada di atas kepalanya dan juga ada dua sarung pedang katana yang terikat dibelakang punggungnya.
Diikuti dengan warna rambut dan matanya yang juga berwarna hitam.
Orang itu lalu dengan nada yang bahagia mulai berteriak mengatakan.
"Akhirnyaaaa!!.....aku mendapatkannya!!....lihatlah kalian semua! ",ucap orang tersebut sambil membawa selembar foto yang ada ditangan kanan nya.
Ternyata disana sudah ada anak buahnya yang juga memakai pakaian ninja yang sama dengan orang itu sedang menunggunya dari balik bayangan lalu memberinya selamat.
Mereka juga berteriak mengatakan.
"Bos apa kamu sudah menemukannya?!".
"Hebat sekali Bos coba perlihatkan!".
"Ternyata perkataan dari orang berjubah hitam itu benar adanya!! ".
Setelah itu orang tersebut langsung memperlihatkan foto tersebut kearah anak buahnya dengan hidung yang mimisan dia mengatakan.
"Lihatlah masterpiece (mahakarya) ini!...setiap lekukannya setiap kemulusan nya ini benar-benar foto idol imut yang sudah aku cari-cari dari dulu!".
Ternyata foto yang sedang diperlihatkan oleh orang tersebut adalah foto seorang gadis idol yang menari di dalam panggung sambil memberikan pose tangan membentuk v, kearah foto tersebut.
Anak buah yang melihat foto tersebut lalu mimisan dan mulai bertepuk tangan sambil mengatakan.
"Woaahh!,benar-benar masterpiece!".
"Koleksi kita kali ini akan lengkap bos!".
"Hebat!!,bos ayo kita cari foto lainnya lagi".
Setelah itu pemimpin mereka mulai berteriak sambil menunjuk jari kirinya kearah pepohonan besar yang berada di belakangnya dan mengatakan.
"Baiklah kalian semua ayo kita kabur dari sini sebelum para penjaga menyadari keberadaan kita!!".
"Mission girly pop X telah selesai".
"Sekarang kita akan menuju markas rahasia kita yang berada di dalam selokan!".
*(Pemimpin dari Black Rose Raiden Notsuki ) *.
" YEAHHHHHH! ",terdengar teriakan dari para anak buah tersebut.
Lalu para ninja tersebut berteriak sambil berlari menuju ke dalam sebuah pepohonan yang ada dihalaman belakang dari kantor zender sender dan mereka semua tiba-tiba menghilang.
Lalu kembali lagi kesudut pandang dari Doni yang saat ini,ia sudah pulih dari rasa sakitnya dan sekarang ia bersama Shigeo berjalan menuju ruang kantin untuk makan siang.
*Waktu istirahat hanya tersisa 12 menit*.
Doni yang saat ini menuju ke ruangan kantin bersama Shigeo lalu bertemu oleh Dominik ditengah jalan dan menyapa mereka berdua.
"Yooo! Shigeo, Doni",ucap Dominik yang melambaikan tangan nya kearah mereka berdua.
"Yooo guru",ucap Shigeo yang juga ikut melambaikan tangannya di ikuti oleh Doni yang ikut menyapanya.
"Hay!....Dominik".
Pada akhirnya mereka bertiga saat ini berjalan menuju ruangan kantin yang dimana,pada saat sampai disana terdapat banyak orang-orang lain dari squad lainnya berkumpul sambil makan siang bersama.
Disana Doni dan Shigeo pertama kalinya melihat ruangan kantin tersebut sambil melirik-lirik kearah kanan dan kiri.
Diruangan kantin yang luas tersebut terdapat banyak meja kayu yang lebar dan panjang dan juga kursi kayu yang memanjang mengikuti meja tersebut.
Lalu di sisi lain tempat ini terlihat berbeda dari ruangan lainnya,semua dindingnya dilapisi oleh keramik begitupun juga dengan lantainya.
Setelahnya mereka berjalan menuju arah salah satu pedagang kantin yang berada disana,Doni dan Shigeo mulai memesan makanan dan minuman yang ada disana tetapi Dominik menghentikan mereka berdua.
Lalu Dominik mulai menjelaskan sesuatu kepada mereka berdua.
"Tunggu dulu kalian berdua,apa kalian pikir tempat ini menyediakan makanan secara gratis untuk kalian?, tentu saja no..no..no!",ucap Dominik sambil memperagakan pose aneh.
Lalu Doni dan Shigeo yang mendengarnya dengan bingung menanyakan maksud dari Dominik tersebut.
"Tunggu jadi tempat ini tidak menyediakan makanan secara gratis? ",ucap Doni lalu di ikuti oleh Shigeo yang bertanya.
"Jadi guru kenapa tidak memberitahunya dari tadi,lalu untuk apa kami kemari ",ucap Shigeo yang menunjukan ekspresi wajah dongo miliknya.
"Cik..cik..cik....Jangan kawathir kalian berdua karena aku adalah trainer dari kalian, jadi untuk kali ini aku akan mentraktir kalian makan siang".
"Tidak apa silahkan pesan saja makanan yang kalian suka",ucap Dominik dengan posenya yang mengangkat kaki dan juga kedua tangannya lalu berputar-putar.
Setelah itu Doni dan Shigeo dengan mata yang bersinar mengatakan terima kasih kepada Dominik dan mulai memesan banyak makanan dan minuman yang mereka inginkan.
Lalu mereka mulai duduk dikursi kayu yang terlihat kosong dan setelah itu dengan makanan dan minuman yang akhirnya berada dimeja mereka.
Mereka berdua langsung menyantapnya dengan lahap sampai habis hingga banyak piring yang tertumpuk,tetapi sementara itu di sisi Dominik yang saat ini masih berada di depan meja pedagang kantin.
Dengan muka suramnya sambil melihat ponsel miliknya dia bergumam.
"Semua poin ku langsung habis.....haha..ha..ha.",ucap Dominik dengan nada yang sedih dan juga pose tubuh seperti tanaman layu.
*Di semua cabang tempat kerja zender sender memiliki sebuah kantin yang memiliki metode pembayaran menggunakan poin tetapi setiap kantin tersebut,memiliki harganya masing-masing dan tempat mereka makan saat ini berada di kantor pusat yang artinya setiap harga makanannya cukup mahal*.
*Sementara itu di dunia ini sebenarnya masih memakai mata uang koin yaitu perunggu, perak, dan juga yang tertinggi yaitu emas, tetapi berbeda dengan pekerja di zender sender, setiap individu akan dibayar menggunakan poin yang berada diponsel mereka,yang dimana ponsel tersebut telah diberikan oleh perusahaan untuk mendata para pekerjanya*.
*Jadi disini setiap kali mereka menyelesaikan sebuah misi seperti mengirim barang ataupun ekspedisi dan juga menjadi tentara bayaran mereka akan dibayar menggunakan poin tergantung dari kesulitan yang mereka hadapi nilai bertambahnya juga akan tergantung *.
Kita balik lagi pada saat ini Dominik yang akhirnya tidak mendapatkan makanan lalu berjalan menuju ke arah Doni dan Shigeo yang sedang makan.
"Hwaaa...murid-murid imutku, kumohon apa aku boleh memintanya juga",ucap Dominik yang melirik kearah meraka berdua sambil memasang muka yang memelas.
'gruuuuwwmm',(suara perut Dominik yang kelaparan).
*Dominik memohon untuk meminta makanan yang telah dia traktir kepada mereka berdua*.
Doni dan Shigeo langsung memberikannya banyak makanan dan juga minuman yang masih tersisa dimeja.
Shigeo yang sambil mengunyah makanan lalu berkata,"Silahkan diambil guru....,guru tidak perlu memasang.....wajah bodoh...seperti itu karena guru layak mendapatkannya...juga".
Dominik yang duduk disamping mereka akhirnya bisa makan bersama mereka berdua menikmati enaknya makanan mewah yang disediakan disana.
*Umm yah meskipun kini Poin miliknya sudah kosong*.~
~==========================~
[Bab 16 : Dari sisi Kegelapan Lainnya Selesai]
Total Revisi : 1 Kali
FAQ : Q = Apa ceritanya akan berjalan cepat? | A = Tidak begitu cepat karena ini cerita yang cukup panjang.