Chereads / Break Package / Chapter 18 - Bab 18 : Kegelapan yang Berwarna Merah

Chapter 18 - Bab 18 : Kegelapan yang Berwarna Merah

Perlombaan antar para peserta tes untuk menaruh kotak besi yang memiliki berat 90 kg ke dalam tanda lingkaran yang berada di halaman luar masih berlanjut yang dimana waktu yang tersisa sekarang adalah 18 menit 30 detik.

Kini disisi Frans dan juga Walter yang sudah berada di halaman luar setelah tadi mereka berdua berlomba-lomba untuk mencapai jalan keluar yang dimana sekarang posisi mereka berdua sedang terdiam didalam pelacak.

"HAH... HAH.... HAH.... HAH....SIALAN....KAU BOLEH JUGA CEBOL!....STAMINA MU ITU BENAR-BENAR MEREPOTKAN".

Ucap Frans yang sedang duduk diatas kotak besi miliknya sambil melihat kearah Walter dengan nada yang kelelahan.

"Heh....heh.....heh.....setelah aku selesai mengisi staminaku disini...berandalan sialan! ".

"Aku akan langsung mencari tanda itu dan saat itu juga...kau harus menuruti semua perintahku! ",ucap Walter yang kini juga sedang kecapekan sambil terduduk diatas kotak besi miliknya yang berada tepat disamping Frans.

Setelah Frans mendengarnya, dia lalu menjadi jengkel dan langsung terbangun dari tempat duduknya.

Lalu dengan cepat Frans mengangkat kotak besi miliknya dan langsung berlari menjauhinya.

"KALAU GITU AKU JUGA SAMA!!...AKU AKAN KETEMPAT ITU LEBIH DULU DARIMU!!....BUEEK! ",ucap Frans sambil menjulurkan lidahnya kebawah untuk mengejek walter yang sudah berada dibelakangnya.

"Tunggu sialan!...cih!...kau tidak akan ku biarkan menemukan tanda itu terlebih dulu! ",ucap Walter yang juga langsung terbangun dari tempat duduknya dan setelah itu mengangkat kota besi miliknya sembari berlari menuju kearah Frans.

Sementara itu berpindah kesudut pandang dari beberapa trainer yang saat ini sedang berjalan dilorong untuk mengecek para peserta tes.

Disana terdapat dua orang trainer yaitu Nelia Ludofrid dan juga Nosil Silvester yang berjalan didalam lorong.

Disana mereka juga sedang memegang ponsel mereka masing-masing yang dimana ponsel tersebut bisa melacak keberadaan kotak besi para perserta tes.

Lalu saat ini Nosil yang sedang berjalan sembari melirik-lirik kearah para karyawan yang berada diujung dinding dengan tatapan yang menyeramkan, dia lalu mulai berbicara kepada Nelia.

"Tes perekrutan tahun ini cukup berbeda dari tahun lainnya....biasanya mereka akan di ijinkan untuk mengikat kontrak pada saat tes ketiga tetapi kenapa mereka justru melakukan hal yang bodoh seperti itu?! ".

"Mengangkat kotak besi yang berat sampai halaman luar?! "

"Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh para tim eksekutif itu...",ucap Nosil.

Lalu Nelia yang saat ini sedang melihat kearah ponsel miliknya sembari terus berjalan bersama Nosil, dia langsung menjawabnya.

"Dari yang aku tahu.....tes ketiga ini jalankan bukan hanya untuk mengetes kemampuan fisik dari mereka saja....tetapi juga untuk mengetes apakah mereka merupakan bagian dari kelompok terroris itu",ucap Nelia dengan tatapan yang serius sambil terus melihat ponselnya.

"Jadi apa hubungannya dengan kelompok terroris itu? ",ucap Nosil yang menjadi kebingungan setelah mendengar itu sambil menaruh ponselnya dikantong celana.

"Jadi pertama-tama apakah kamu salah satu kelompok organisasi manusia yang saat ini sedang berafiliasi dengan pasukan armada cyrotech? ",ucap Nelia yang juga ikut menaruh ponsel miliknya sambil melirik kearah depan dengan tatapan yang serius.

Nosil yang mendengarnya lalu ikut melirik kearah depan dan mulai menjawab pertanyaan dari Nelia.

"Hmmm...seingatku Merpati Merah?...bukan-bukan...hmmm....mungkin saja Merpati Biru? ",ucap Nosil yang menebak-nebak pertanyaan dari Nelia.

"Mereka itu adalah Merpati Merah tahu!...makanya kalau ada panggilan pertemuan kamu harus segera hadir tepat waktu! ",ucap Nelia yang menjadi ngegas sambil memencet jidat dari Nosil.

"Tapi aku selalu mendapat panggilan alam....jadinya aku tidak punya pilihan lain selain menuju ketoilet",ucap Nosil dengan keringat dingin.

Lalu setelah itu Nelia mulai mencoba untuk bersabar dengan menghela nafasnya dan dia mulai menjelaskan sesuatu kepadanya sambil lanjut berjalan kedepan.

"Dari yang aku ketahui organisasi Merpati Merah itu merupakan sekelompok terroris yang cukup terkenal dinegara tetangga kita karena sering melibatkan kasus pembunuhan hingga kantor cabang kita yang berada disana ikut memburu mereka semua".

"Dan sekarang salah satu tim eksekutif kita yang berada disana mulai memberikan sebuah kabar bahwa kelompok terroris itu akan menuju kemari untuk mencuri sebuah benda artifak kosmik yang tersimpan didalam ruangan kantor ini".

"Setelah kabar itu didengar oleh para tim eksekutif yang ada disini...mereka lalu mulai menyuruh kita semua untuk tetap berwaspada".

"Dan mereka juga menyuruh kita para komandan squad untuk terus mengawasi pergerakan dari para peserta tes disini karena mereka bisa saja merupakan salah satu dari kelompok terroris itu",ucap Nelia dengan tatapan yang serius.

Setelah mendengar penjelasan dari Nelia yang cukup panjang, lalu Nosil mulai berkata dalam hatinya sambil menunjukan wajah yang senang.

"Sepertinya ini akan menjadi cukup menarik!.....apabila aku menemukan salah satu anggota tersebut aku akan buat dia jadi bubur! ",ucap Nosil sembari mengepalkan kedua tangannya lalu salah satu tangannya membentur tangan lainnya yang mengepal.

Lalu kembali lagi kesudut pandang dari Doni dan juga Shigeo yang pada waktu itu masih berada dilorong lantai empat.

Shigeo yang saat ini menggendong Doni sambil memegang dua kotak besi dengan kedua tangannya yang dimana kotak tersebut menutupi pandangannya.

Meskipun begitu Shigeo tanpa ragu langsung berlari kedepan dengan kecepatan yang luar biasa sembari menghindari banyak rintangan seperti guci keramik dan juga pot kaca besar yang ada dihadapannya.

"Hyaaaaaaahh!!...lihatlah Doni bulldozer pertemanan kita cukup erat hingga bisa melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin seperti ini",ucap Shigeo yang berteriak dengan semangat.

Lalu disisi Doni yang memegang erat Shigeo dari belakang dengan ekspresi wajah yang panik ia juga ikut berteriak.

"Huuwaaaaaaaaa!....Shigeo tolong pelankan larimu!!!".

"Kepalaku terasa seperti berputar-putar!!! ",ucap Doni yang terlihat cemas.

Tetapi Shigeo tidak mendengar lerkataan Doni dan dia tetap berlari dilorong tersebut sampai akhirnya menuju ketangga bawah.

Setelah itu dia tanpa ragu langsung melompat cukup tinggi menuju kelantai paling bawah, yang membuat Doni menjadi pusing dan juga mual.

'whooooosh',(suara angin dari lompatan shigeo).

Suara dari lompatan Shigeo terdengar sangat keras ikuti oleh teriakan semangat dari Shigeo dan juga teriakan kengerian dari Doni.

"WOOOHOOOO! ",ucap Shigeo yang berteriak cukup keras.

"Aku bakal mati!....ahhhhhhhhhhh!....urp".

"bwuuuek...",ucap Doni yang langsung ingin mengeluarkannya.

'DUUUM',(suara dari hantaman kaki Shigeo yang sudah mendarat kebawah).

Setelah Shigeo mendarat kelantai paling bawah yaitu dari lantai empat sampai ke lantai satu, secara mengejutkannya Shigeo tidak merasakan rasa sakit sedikitpun setelah mendarat.

Tetapi berbanding terbalik dengan Doni yang merasa semakin mual karena guncangannya mendarat kebawah.

Setelah itu Shiego lalu mulai melanjutkan untuk berlari kedepan sembari memasang ancang-ancang.

"Baiklah Doni persiapkan dirimu!.....aku akan mulai menerjang menuju halaman luar! ",ucap dari Shigeo yang saat ini pandangannya masih tertutup oleh kotak besi.

'crack',(suara hentakan kaki dari shigeo).

'ZWOOOOONG!',(suara dari Shigeo yang berlari sangat cepat).

Setelah Shigeo berlari kedepan mereka berdua lalu mulai berpapasan dengan Zados dan juga Notia yang saat ini mereka juga sedang berlari menuju kedepan.

Setelah merasakan hembusan angin dari kecepatan berlari Shigeo, lalu mereka berdua langsung berhenti ditempat sembari terkejut setelah merasakan hembusan tersebut.

"Uwaaaa!!....apaan barusan itu?! ",ucap Notia yang menjadi kaget setelah Shigeo melewatinya.

"Entahlah.....tapi yang jelas aku seperti melihat dua orang mesum yang berteriak sangat keras ",ucap Zados yang juga ikut terdiam disamping Notia.

"eh..... mesum? ",ucap Notia yang memasang wajah yang terlihat konyol.

*Mereka berdua tadi hanya melihatnya sekilas saja, jadinya mereka tidak tahu kalau tadi itu merupakan Shigeo dan juga Doni yang melaju kedepan sangat cepat *.

Lalu berpindah lagi kesudut pandang dari Frans dan juga Walter yang saat ini mereka berdua sedang mencari tanda lingkaran yang berada dihalaman belakang sembari memasuki semak-semak belukar.

'Sreeeek'(suara dari Frans yang memasuki dedaunan lebat).

'Srrrk'.

Disana Frans masih memegang kotak besi miliknya dengan kedua tangan sambil terlihat gemetaran dan juga dia saat ini sedang melirik kearah kanan dan kiri.

"DI SINI TIDAK ADA SATUPUN TANDA LINGKARAN DAN JUGA DIMANA SI CEBOL ITU?!....PADAHAL DARI TADI DIA MASIH BERADA DIBELAKANGKU",ucap Frans yang saat ini sedang terlihat fokus mencari-cari tanda lingkaran.

Lalu sementara itu disisi Walter yang saat ini dia sudah berjalan cukup jauh dari tempat Frans berada, yang dimana Walter terus berjalan menuju kearah pojok kiri dan disana dia mulai menjatuhkan kotak besi miliknya dan meninggalkannya ditempat.

Setelah itu dia terus berjalan menuju kekiri yang dimana terdapat sebuah taman kecil yang berada didekat pohon besar.

Ternyata disana terdapat empat orang berjubah hitam yang sangat tertutup sedang duduk dikursi taman yang berada dipinggir tiang lampu.

Lalu Walter yang sebenarnya dari tadi merasakan hawa keberadaan mereka berempat lalu dia mulai menghampiri mereka.

"Wah...wah...wah...aku tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan kalian para manusia merpati merah".

"Aku ingin tahu sebenarnya darimana kalian bisa mengetahui keberadaan dari artefak itu? ",ucap Walter dengan ekspresi wajah yang suram sembari mulai mengeluarkan sebuah jarum suntik yang berada disamping kantong bajunya.

Setelah Walter mengatakan hal itu, lalu mereka berempat mulai berbicara kepadanya.

"Agen Litch kah?...aku merasa terhormat bisa bertemu denganmu disini tapi sayang sekali ini akan menjadi sebuah perpisahan bagi kita juga",ucap dari orang berjubah hitam yang memegang dua belati ditangannya.

"Hal itu rahasia.....lagi pula kami telah capek-capek datang kenegara ini demi mendapatkan artefak itu demi dirinya dan juga diriku",ucap dari orang besar berjubah hitam yang memegang gada besar berwarna hitam.

"Wuah....wuah....wuah.....apabila kami memberitahumu apa kamu bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini? ",ucap dari orang besar berjubah hitam lainnya yang memegang pedang lebar yang sebesar tubuhnya.

Setelah itu Walter lalu mulai menembakan empat jarum suntik kearah mereka berempat tetapi mereka langsung menghindarinya dan mereka berempat secara tiba-tiba sudah berada dibelakangnya.

"Terkutuk kalian para merpati merah!!....apa kalian tidak takut dengan hukuman langit dari yang mulia?! ",ucap Walter yang masih terdiam ditempat.

Setelah Walter mengatakan hal tersebut, dia lalu mulai mengeluarkan pedang lightsaber dari kantong celananya dan mengayunkannya kearah belakang.

Tetapi sayangnya serangan dari Walter langsung dihindari oleh mereka berempat dan disaat yang bersamaan secara tiba-tiba.

Salah satu orang berjubah hitam lainnya sudah berada dibelakangnya dan siap-siap untuk mengarahkan pedang katana miliknya kearah depan lehernya sembari mengatakan.

"Meskipun kau merupakan salah satu pasukan khusus tersebut....aku tidak keberatan langsung membunuhmu disini loh".

"Lagi pula kau hanyalah seorang pion baginya dan juga membunuhmu di sini tidak akan ada artinya bagi orang itu",ucap dari orang berjubah hitam tersebut yang saat ini memegang katana ditangan kirinya.

Setelah itu Walter menjadi merinding dan juga tubuhnya terpatung pada saat orang tersebut berbicara kepadanya.

"Jadi itu kau ya...hantu dari tanah mera-",ucap Walter yang mencoba memberanikan diri untuk berbicara tetapi.

Setelahnya mengatakan itu lalu orang berjubah hitam tersebut langsung mengakhirinya dengan tebasaran yang memisahkan kepalanya.

'swuuung'.

'SPLAT'.

Setelah itu tubuhnya langsung terjatuh kebawah dengan banyak darah yang mengalir ditubuhnya yang ikut mewarnai rerumputan disekitarnya.

"Selamat tinggal...Agen Litch",ucap dari orang berjubah hitam tersebut sembari mengayunkan katana miliknya kesamping untuk membersihkan noda darah yang ada disenjatanya.

Lalu sudut pandang berpindah lagi kesisi Frans yang saat ini terus-menerus mencari tanda lingkaran di sekitaran halaman tetapi sayangnya tidak ketemu.

"AKU TIDAK MENEMUKAN TANDA APAPUN DISINI.....HEI CEBOL!!....APA KAU MASIH ADA DISINI?! ",ucap Frans sembari mengangkat kotak besinya keatas.

Frans yang akhirnya sudah tidak tahan mengangkat kotak besinya lalu mulai menaruhnya kebawah dan duduk diatasmya.

"SAYUMI....SETELAH AKU BERHASIL LULUS DARI TES INI AKU AKAN MEMBERIKAN MU HADIAH SEPERTI YANG KAMU JANJIKAN".

"JADI MESKIPUN TIDAK MENEMUKAN SATUPUN TANDA ITU DISINI.....AKU TIDAK AKAN MENYERAH UNTUK MENCARINYA DI TEMPAT LAIN",ucap Frans sambil menatap kearah langit dengan wajah yang dipenuhi oleh keringat.

Setelah itu secara tiba-tiba terdengar sebuah suara dari tempat dia duduk disana.

'shrruuuuuuk',(suara tubuh yang bergelinding kearahnya).

Setelah itu Frans merasakan ada sesuatu yang menabrak kotak besinya dan dia langsung bangun dari sana untuk mengeceknya.

Setelah Frans mengeceknya ternyata itu merupakan tubuh dari salah satu penjaga gerbang yang bertugas area tempat tersebut.

"EH?...DARAH?! ".

"TUNGGU SEBENTAR....APA ORANG INI BENAR-BENAR SUDAH MATI!!?.... ",ucap Frans yang terus memerhatikannya.

Setelah itu Frans mulai berlari menjauh dari sana sembari mengambil kotak besi miliknya.

"AKU TIDAK TAHU APAKAH ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI TES ATAU BUKAN TAPI AKU AKAN MENCARI TUAN TRAINER UNTUK MEMASTIKANNYA",ucap Frans yang terus berlari kearah kiri.

Setelahnya berlari cukup lama kearah tersebut, lalu dia kejutkan dengan tiba-tibanya kehadiran sosok berjubah hitam berbadan besar yang sedang memegang senjata gada berwarna hitam ditangan kanannya.

"WUEHH!...BIKIN KAGET SAJA!.....TUNGGU SIAPA KAU?!! ",ucap Frans yang setelah itu mencoba berjalan mundur secara perlahan-lahan tetapi.

Orang berjubah hitam tersebut langsung menyerang Frans dengan cara mengayunkan senjatanya dengan sangat cepat kearah kepala Frans.

Untungnya Frans cukup refleks langsung menghindarinya dengan cara menekuk tubuhnya kebelakang.

Tetapi karena serangan dari orang itu sangat cepat jadinya serangan tersebut masih bisa menggores bagian pipinya dan juga menghancurkan kotak besi yang masih dia pegang hingga terpental cukup jauh.

Setelah itu Frans langsung menggulingkan tubuhnya kearah kanan untuk berlari menjauh dari orang berjubah hitam tersebut.

"SIALAN SEBENARNYA SIAPA ORANG BESAR ITU?.....KOTAK BESIKU JADI RUSAK UGHH....SIAL..SIAL..SIAL",ucap Frans sembari menengok kearah orang tersebut yang saat ini ikut mengejarnya dari belakang.

Disaat Frans terlalu fokus untuk berlari dia lalu secara tidak sengaja tersandung dengan tubuh karyawan yang tergeletak didekat sana hingga akhirnya dia terjatuh kebawah.

Setelah itu Frans mencoba untuk bangun dari sana tetapi orang berjubah hitam itu lalu menahan tubuhnya dengan cara menginjak punggungnya dari atas.

"UGHHHHH!!...SIALAN".

"APAKAH ORANG INI JUGA MERUPAKAN BAGIAN DARI TES KETIGA INI!?".

*Frans mengira orang berjubah hitam itu adalah orang yang ditugaskan untuk menghalangi para peserta tes agar tidak mencapai tanda lingkaran*.

"BAGAIMANAPUN AKU HARUS LULUS DARI TES INI DAN BISA MEMBUAT SAYUMI BAHAGIA!! ",ucap Frans dalam hatinya sembari mencoba untuk bangun dengan menahan kedua tangannya ditanah.

Setelah itu orang berjubah hitam tersebut mulai mengayunkan senjatanya kebawah dan juga mengatakan sebuah jurus.

"Soul mode elemen ke empat hembusan angin badai".

'DUURRRRRRR',(suara hantaman dari senjata tersebut). 

'WHOOOOOOOOOOW'(digabung dengan hembusan suara angin).~

~========================~

[Bab 18 : Kegelapan yang Berwarna Merah Selesai]

Total Revisi : 3 Kali