Saat Kotora sedang berlari menuju ke rute pelariannya, lalu tiba-tiba muncul lima orang komandan squad yang terbang dilangit mengendarai bantal berbentuk kucing yang melaju sangat cepat menuju ke arahnya sembari mereka menyerang Kotora dari atas.
'DOOR....DOOR....DOOOR',(suara tembakan pistol yang terus mengincar Kotora yang sedang berlari sangat cepat).
'SWOONG!....ZURRRR!.....ZURRR!',(suara gelombang tebasan yang juga ikut terus mengincarnya juga).
Lima orang komandan squad itu adalah Dominik Lupionez, Nosil Silvester, Amelia Koguri, Mareleo Hol Viandez, dan juga Ted Pondy.
*Ternyata saat Mareleo dan Ted mulai terbentur ke tembok besi, Senjata jiwa dari Ted secara otomatis bergerak menyelamatkan mereka berdua dari hantaman yang keras*.
"Jangan biarkan orang itu kabur dari tempat ini!!...semuanya!!.....misi kita sekarang harus mengambil kembali artefak itu!! ",ucap Mareleo yang berteriak kencang sembari terus menembak Kotora dari atas langit menggunakan dua pistol revolver ditangannya.
"Dimengerti!!....Kapten!! ",ucap Dominik yang akhirnya turun dari bantal tersebut dan meluncur menuju kearah Kotora yang terus berlari.
"Tentu saja!!...Kapten!!",ucap Amelia yang juga ikut turun kebawah bersama Dominik.
"Jadi dia kah orang terakhir yang masih tersisa.....sekarang permainan kejar-kejaran apa yang akan ku mainkan.....",ucap Nosil yang saat ini terus menyerang Kotora menggunakan serangan tebasan jarak jauh dari atas langit bersama Mareleo.
Disisi lain Kotora yang saat ini sedang berlari sangat cepat sambil menghindari semua serangan jarak jauh dari Mareleo dan juga Nosil lalu pada saat dia menghindar dengan menuju kearah kanan.
Setelah itu tiba-tiba muncul satu orang komandan squad lainnya yang langsung sudah berada tepat disebelah kanannya, dia merupakan Nelia Ludofrid, yang saat ini sudah menggenggam senjata jiwa miliknya dengan tatapan yang terlihat sangat marah dan juga serius.
"Jadi kau lah yang telah membunuh mereka semua!!...merpati merah!!! ",ucap Nelia yang berteriak dengan nada yang juga sangat marah kearah Kotora yang dimana saat ini Kotora juga sedang memerhatikan Nelia.
Nelia langsung menerjang serangan tebasan kearah Kotora yang dimana serangan tersebut sampai bisa membelah langit yang ada diatas.
*Serangan tebasan itu tidak memakai kemampuan dari katana iblisnya yang berarti itu adalah murni kekuatan fisik darinya*.
*Saat ini Nelia tidak bisa menggunakan semua kemampuan dari senjata jiwanya sementara waktu karena dia telah menggunakan union mode pada pertarungan sebelumnya*.
Tetapi serangan Nelia dengan mudahnya dihindari oleh Kotora yang refleks membalikan tubuhnya kearah kiri dengan cepat dan dia juga di saat yang bersamaan langsung menyerang Nelia dengan tumpulan ujung katana miliknya.
Serangan tersebut mengenai tubuh Nelia yang membuatnya langsung terpental cukup jauh hingga terseret kedalam tanah.
*Disini terungkap juga senjata yang dipakai oleh Kotora hanyalah senjata katana biasa karena dia tidak mempunyai senjata jiwa*.
Setelah itu lalu Dominik muncul secara tiba-tiba tepat dibelakang Kotora dan Dominik akan menyerangnya hanya dengan tangan kosong sambil melapisi tangannya dengan elemen angin miliknya.
*Bagi yang belum tahu Dominik merupakan seorang Elemantist sama seperti Shigeo*.
Dominik mulai mengayunkan tangan kanannya dengan sangat cepat menuju kearah leher dari Kotora, yang dimana serangan tersebut sangatlah kuat hingga membuat tebasan gelombang angin besar yang langsung menghancurkan semua yang berada dijaraknya, termasuk membelah awan yang ada diatas langit.
Tetapi Kotora menyadarinya sebelum Dominik mulai menyerangnya dan Kotora secara reflek langsung menggerakan semua tubuhnya ke belakang yang membuatnya bisa menghindari itu, tetapi disaat yang bersamaan Amelia mulai menyerang Kotora dengan menggunakan jurusnya yaitu.
"Soul mode pohon dunia elemen tahap kelima Pusaran kayu raksasa".
Yang dimana jurus serangan dari Amelia, membuat sebuah batang kayu yang sangat besar muncul dari bawah tanah dan langsung menuju kearah Kotora yang sudah berlari menjauh dan akhirnya kayu tersebut berhasil mengikat kedua kaki Kotora dengan sangat erat.
*Di saat Amelia menggunakan jurus tersebut Dominik secara refleks ikut mundur cukup jauh kearah kanan jadi jaraknya dengan Kotora jadi agak jauh*.
Di saat yang bersamaan Nosil yang saat ini masih berada di udara, dia lalu mulai meluncur kebawah sambil memegang senjata jiwa ditangan kanannya yaitu pedang claymore berwarna merah.
Setelah meluncur kebawah Nosil mulai mengayunkan serangan terkuat miliknya yang langsung menuju kearah Kotora yang saat ini masih berada tepat dibawahnya yang dimana Kotora masih tersangkut oleh jurus Amelia.
Serangan dari Nosil mulai mengeluarkan sebuah gelombang tebasaran yang sangat besar dan nama dari jurus yang Nosil katakan adalah.
"Soul mode elemen terakhir tebasan tak terbatas".
'SRHUUUUUUB',(suara potongan dari jurus tersebut yang memotong area disekitarnya).
'GRUUUUUU',(suara tanah yang hancur hingga membuat lubang).
Terjangan dari serangan Nosil membuat banyak asap yang menutupi seluruh area halaman belakang, hingga membuat sebuah lubang raksasa yang sangat dalam diarea serangannya tersebut.
"Ya ampun aku tidak sengaja memakai jurus itu lagi.....".
"Apa kali ini aku terlalu berlebihan juga? ",ucap Nosil sambil mendaratkan kakinya kebawah yang berada dekat dari lubang besar disana.
Lalu setelah Nosil sudah menginjakan tanah dia tidak menyadari kalau keberadaan dari Kotora saat ini sudah berada tepat dibelakangnya.
Yang dimana Kotora saat ini sedang memasang ekspresi wajah tersenyum yang sangat menyeramkan dengan satu matanya yang bersinar merah terang.
Kotora yang berada dibelakang Nosil, dia langsung menebas tangan kiri dari Nosil menggunakan katana miliknya dan berhasil mengenainya hingga terpotong.
"EHH?....sejak kapan dia sudah berada dibelakangku dan memotongnya? ",ucap Nosil dalam hati sambil merasakan rasa sakit di tangan kirinya dan dia langsung menengok kearah tangan kirinya tersebut dengan ekspresi wajah yang terkejut.
Setelah Nosil menyadari keberadaan Kotora yang saat ini berada tepat dibelakangnya, dia langsung bergerak maju dan memutar badannya kearah Kotora dengan darah yang terus mengalir ditangan kirinya yang telah hilang.
"CIH!!.....kau itu adalah orang yang paling merepotkan yang pernah aku lawan selama ini!! ".
"Aku sekarang jadinya tidak bisa cebokan gara-garamu!!.....jubah hitam sialan!! ".
Ucap Nosil yang berteriak sambil menunjuk kearah Kotora dengan nada yang sedang menahan rasa sakit dan juga setelah itu Nosil langsung menjauh dari Kotora yang saat ini masih berada disana.
Setelah itu tepat di atas Kotora muncul mahluk bola besar yang berbentuk jaguar mulai menyambar cakaran raksasa kearahnya.
Kotora langsung refleks menghindari serangan tersebut tetapi dia masih terkena serangan dari cakar tersebut dan langsung merobek kulit dibagian ujung bahu kiri hingga paha kanan Kotora dan juga jas hitam yang dari tadi masih dia pakai akhirnya terlepas.
Penampilan dari Kotora akhirnya terlihat jelas saat ini, dia sedang memakai baju kaos polos berwarna hijau tua dan celana panjang kain tipis berwarna abu-abu dan tentu saja sepatu ninja berwarna hitam.
Dan juga penampilan lainnya yaitu rambut berwarna abu-abu gelap yang agak menutup kedua matanya dan satu matanya yang berwarna hitam.
*Ekspresi wajah dari Kotora masih terlihat senyum bahagia dicampur dengan tatapan mata yang serius, serasa dia hanya ingin bersenang-senang dengan semua komandan squad yang serius ingin bertarung dengannya*.
Setelah Kotora terus menghindar dari rentetan serangan cakar raksasa tersebut, Kotora lalu mencoba kabur dari kejaran boneka jaguar tersebut dan Kotora saat ini mencoba kabur menuju kearah pohon raksasa yang sudah berada cukup dekat dari sana.
Tetapi setelah Kotora sudah berada dekat sana, dia langsung dihampiri oleh semua komandan squad yaitu Nelia Ludofrid, Amelia Koguri, Nosil Silvester, Dominik Lupionez, Ted Pondy dan juga Mareleo Hol Viandez langsung telah berada di depan hadapannya.
*Mereka semua sebenarnya dibawa oleh elemen angin dari Dominik untuk langsung menuju kearahnya secara instan*.
"Kau akan membayarnya dengan tangan mu satunya sialan!!!....kali ini aku akan benar-benar mencincang habis dirimu!! ",ucap Nosil yang berlari kearah Kotora dengan tatapan yang serius sembari tanpa henti menyambar serangan tebasan kearah Kotora.
*Luka dari Nosil telah ditutup menggunakan elemen kayu dari senjata jiwa Amelia*.
"Berengsek.....kau berani-beraninya telah mengganggu jam tidurku....kau tidak akan ku maafkan!! ",ucap Ted yang terlihat sangat marah dengan tatapan terbuka lebar dari matanya yang berwarna merah terang sembari berdiri diatas senjata jiwa miliknya yang berbentuk jaguar.
Dan bantalan jaguar itupun mulai menyerang kearah Kotora menggunakan raungan gelombang suara yang sangat besar.
"Aku akan langsung mengakhiri mu disini!! ",ucap Nelia yang langsung menerjang serangan kearah Kotora tetapi serangan darinya tetap berhasil dihindari.
"Dari tadi serangan ku selalu saja dihancurkan olehnya.....iihhh bikin kesel saja!.....kali ini aku akan benar-benar membungkus seluruh tubuhmu!! ",ucap Amelia yang saat ini masih diam berdiri sambil melihat Kotora yang sudah melompatinya dari atas.
Saat ini Amelia sedang memegang senjata jiwa miliknya yang sudah memasuki bawah tanah untuk memberikan serangan kejutan kepada Kotora dari bawah tanah.
"Kali ini tembakan ku akan benar-benar mengenai mu merpati merah!! ",ucap Mareleo yang sudah turun kebawah dan berteriak kearah Kotora, Mereleo kali ini menggunakan jurus transformasi lain dari senjata jiwanya yaitu.
"Soul Mode transformasi mesin wujud terakhir Pistol Shower Gattling Gun".
Mareleo mulai berlari mengejar Kotora sembari menembak kearahnya yang berada dihadapannya dengan serangan rentetan peluru besar tersebut.
Mareleo berhasil mengenai Kotora dengan menggores bagian paha kanan dan juga bagian tangan kirinya.
Lalu di sisi Kotora yang saat ini dia terus berlari sambil menghindari semua serangan dari para komandan squad yang terus menerus menerjang kearahnya.
Kotora akhirnya sudah hampir mendekati akar pohon besar, tetapi secara tiba-tiba muncul sebuah pusaran gravitasi yang menarik seluruh tubuhnya.
Ternyata itu merupakan jurus dari senjata jiwa milik Dominik yang saat ini dia memakai jurus.
"Soul mode elemen kelima Dark Gravity Sphere",(bola gravitasi kegelapan).
"Apakah kau orang yang tadi yang telah melukai Shigeo ku dengan belati itu? ",ucap Dominik yang saat ini melompat kearah Kotora sambil memutar-mutar senjata jiwa miliknya (nunchaku).
*Senjata jiwa yang dipakai oleh Dominik adalah nunchaku berwarna hitam*.
Kotora yang saat ini sudah tidak bisa bergerak karena tarikan kuat dari pusaran gravitasi tersebut, dia lalu mulai menaruh katana nya ke dalam sarung pedang.
Tetapi disaat yang bersamaan Dominik langsung menyerangnya dengan kedua kakinya yang sudah meluncur kearah wajah dari Kotora dan langsung mengenainya hingga membuat kepalanya mundur kebelakang.
Lalu setelah itu Dominik bergerak sangat cepat dengan memutar seluruh tubuhnya dan langsung menerjang serangan bertubi-tubi kearah kotora yang sudah terpental dengan senjata nunchaku miliknya dan mengenai area dada dan perut dari Kotora.
Kotora pun menjadi terpental sangat jauh hingga cukup jauh dari pohon besar tersebut dan dia juga saat ini masih terus terseret meskipun sudah mengenai tanah.
*Kotora terus terseret karena ada gelombang elemen angin besar yang menempel perutnya*.
Setelah Kotora terus terseret dengan sangat cepat, dia akhirnya menabrak tembok besi yang sangat tebal dan itu sebenarnya merupakan bagian belakang dari gedung kantor zender sender.
'ZZZRRUUUUU',(suara dari tanah yang ada disekitar Kotora).
'TRUUUUUUNG!",(suara benturan yang sangat keras dari tembok besi yang sangat tebal).
Setelah menabrak dinding tersebut, akhirnya Kotora berhenti terseret dengan posisi badannya yang saat ini menempel di tembok besi dan kepalanya menunduk kebawah.
Ternyata elemen angin yang tadi berada diperutnya telah berhasil melukai bagian tulang rusuk miliknya hingga patah dan juga mengenai bagian organ dalam miliknya.
Dengan kondisi yang terluka cukup parah Kotora terlihat seperti sudah pingsan ditempat.
*Apakah kali ini para Komandan Squad berhasil mengalahkannya? *.~
~==========================~
[(Petit Package Time) Ponk Sensei saat para komandan squad menyerang Kotora di halaman belakang tadi bukankah salah satu serangan dari mereka bisa saja mengenai orang lain yang ada disana?,"Baiklah Ponk Sensei disini akan menjelaskan kepada kalian, Jadi pada saat itu apakah kalian tahu kenapa saat itu Mareleo,Nelia dan juga Dominik tidak begitu sering menyerang Kotora?, Itu karena mereka di saat yang bersamaan sedang mengevakuasi para korban yang masih berada disana, jadi sekian", terima kasih Ponk Sensei!].
[Bab 22 : Enam Komandan Squad vs Satu Pemimpin Merpati Merah Selesai]
Total Revisi : 0 Kali