Chereads / Break Package / Chapter 26 - Bab 26 : Senjata Jiwa

Chapter 26 - Bab 26 : Senjata Jiwa

Waktu berpindah di pagi hari yang sangat cerah dan juga tidak berawan, lalu ditambah dengan silauan sinar matahari dipukul 9 pagi.

Saat ini di sebuah desa yang terlihat sangat damai dan juga masih terlihat hijau karena banyak tanamam yang tumbuh subur.

Desa ini bernama Amberlant.

Desa ini masih menjadi bagian dari Kekaisaran Lumicia tetapi ditempat ini tidak pernah dijaga oleh satupun orang dari kepolisian dan juga pihak militer yang ada disana.

Karena itulah tempat ini menjadi tempat sarangnya para elemantist kriminal berkumpul dan mereka pun disana tanpa ragu memperlakukan hal-hal keji seperti.

Pembunuhan, Perampokan, Perbudakan, dan juga hal-hal keji lainnya kepada para manusia yang tinggal disana.

Tetapi hal-hal tersebut masih bisa diatasi oleh salah satu kelompok yang menjadi sangat terkenal ditempat itu.

Mereka adalah kelompok yang selalu ingin disebut sebagai ninja berpakaian serba hitam dan mereka adalah Black Rose.

Karena merekalah pedesaan ini menjadi tempat yang aman ditinggali bagi para manusia dan kelompok mereka pun disebut sebagai pahlawan kegelapan oleh para penduduk yang ada disana.

Tetapi hal itu berbeda dengan pihak yang berada di kekaisaran, kelompok Black Rose ditandai sebagai sekelompok kriminal atau terroris oleh para kepolisian ataupun pihak militer kekaisaran, karena kelompok mereka yang selalu terang-terangan melawan pemerintahan yang ada di kekaisaran dan juga mereka sering berbuat onar di ibukota.

Dan kali ini kita masih berpindah ke sudut pandang dari Doni Suvelius yang saat ini masih berbaring di tempat tidur dengan suara alarm yang terus berbunyi sangat keras disamping tempat tidurnya.

'krrrrrrrrrinnnngggg! ',(suara alarm yang sangat nyaring). 

"Hey Doni bangunlah!, sampai kapan kamu terus tertidur seperti ini!....kamu nanti bisa telat loh!...duh".

"Sepertinya aku tidak punya pilihan lain.... ",ucap Aria yang lalu pergi dari kamar Doni untuk mengambil sapu dan langsung memukul Doni yang masih tertidur.

'PAW...DUK...TUK',(suara hantaman keras yang mengenai Doni).

"Adududuh!!...kakak ada apa!?....eh?...",ucap Doni yang langsung terbangun dengan benjolan tumpuk tiga yang tumbuh dikepalanya.

"Doooooni!..... cepatlah bersiap-siap nanti kamu telat menuju ke sana!! ",ucap Aria yang berteriak kearahnya sambil terlihat marah dengan urat yang tumbuh di jidatnya.

"Ehhh!!... benar juga!!.... sekarang sudah jam berapa kak?! ",ucap Doni yang terlihat panik dan juga terus menoleh samping kanan dan kiri.

"Ini sudah jam sembilan tahu!!.... cepatlah sarapan dulu sebelum berangkat kesana!! ",ucap Aria yang terus berteriak kearah Doni sambil mengeluarkan aura merah membara yang menyeramkan.

Setelah itu Doni akhirnya bergegas bangun dari tempat tidurnya dan bersiap-siap untuk berangkat menuju ke kantor zender sender yang berada di cabang Lapice untuk menjalankan tes terakhir yang akan menentukan dirinya bisa diterima kerja ditempat itu.

Saat Doni masih berada di kantor cabang Norori, ia masih terkagum-kagum dengan melihat banyak robot-robot yang berjalan mengangkut sebuah paket disekitaran halaman.

"Cepat....Rapi....Ramah...dan Kuat itulah kami kurir zender sender! ",ucap dari robot-robot yang berada disana.

Doni yang saat ini terus berjalan kearah gedung sambil terus melirik kearah robot-robot tersebut, ia lalu berbicara dalam hati.

"Kalau aku nanti bisa diterima kerja ditempat ini apakah aku nanti bisa melihat-lihat robot yang lainnya ya?...tapi".

"Kalau tidak salah aku pernah berbicara dengan Lilia pada saat itu...dia pernah mengatakan kalau robot-robot itu hanya dibuat oleh Dokter Villein saja.....jadi apabila aku bisa lulus nanti".

"Aku jadi ingin masuk ke dalam squad nya dan saat itu juga aku ingin langsung melihat seperti apa caranya dia membuat robot-robot itu".

"Dan juga aku harus meminta tolong padanya nanti untuk membantuku memeriksa kondisi dari ayahku apabila dia bisa menyembuhkan penyakit dari ayahku aku harus membayarnya juga".

"Aku jadi deg-degkan aja kalau terus memikirkannya",ucap Doni dalam hati yang terlihat menjadi cemas sambil terus berjalan maju kedepan.

Doni yang saat ini masih berbicara dalam hati, ia jadi tidak sadar dengan apa yang ada di depannya dan langsung menabrak patung monumen yang ada dihadapannya.

'tung',(suara benturan).

"Aduh! ",ucap Doni yang kaget karena menabrak sebuah patung dan setelah ia menggosok dibagian rasa sakitnya.

Doni lalu menengok kearah patung monumen tersebut dan berbicara dalam hati.

"Apakah dia adalah pemilik dari tempat ini?... patungnya benar-benar terlihat dirawat dengan baik, aku bahkan tidak melihat ada sedikitpun lumut yang mengitarinya".

*Patung monumen tersebut sebenarnya merupakan salah satu pahlawan tanah merah yang dulunya pernah bekerja ditempat ini*.

Tetapi Doni yang tidak mengetahui seseorang yang ada di patung tersebut, lalu ia memutuskan untuk tetap berjalan kearah pintu masuk yang sudah berada didekatnya.

'Bing Bong',(suara pintu depan lobby).

Setelah masuk ke dalam sana, Doni disambut lagi oleh resepsionis yang sama pada saat ia pertama kali masuk ke dalam ruangan tersebut.

Dan kali ini resepsionis tersebut menyambutnya sambil mengatakan namanya, padahal Doni belum pernah memberitahu namanya kepada resepsionis tersebut.

Tetapi Doni tidak terlalu memikirkannya dan ia tetap memutuskan untuk terus berjalan menuju ke ruangan yang telah diberitahu oleh resepsionis tersebut.

Setelahnya Doni sampai di depan pintu mengerikan yang bertuliskan hell tersebut, ia langsung memencet bell dan langsung tersedot ke dalam portal.

Kali ini Doni merasa biasa-biasa saja pada saat masuk kedalam portal warp zone karena dia sudah melakukannya dua kali.

Setelah itu Doni akhirnya tiba di cabang Lapice dan ternyata di depannya sudah ada Shigeo yang telah menunggunya dari tadi.

"Yoo!...Doni!!...apa kamu sudah tidak sabar untuk menghadapi tes ketiga kali ini?! ",ucap Shigeo yang terlihat sangat bersemangat dengan kedua matanya yang berkilau sambil melakukan push up di dalam ruangan tersebut.

"Tentu saja....tapi kenapa kamu harus capek-capek menunggu ku disini?.... padahal kamu bisa saja langsung menuju keruangan tes",ucap Doni yang saat ini sedang berjalan bersama Shigeo disampingnya.

"Ehhhh?!.... emangnya tidak boleh?!.... padahal kamu adalah satu-satunya teman yang aku punya loh!!....aku jadinya selalu ingin bersama mu",ucap Shigeo yang menjadi terlihat suram.

"Se..sebenarnya tidak apa-apa kok!...dan juga....aku justru senang karena kamu mau melakukan hal ini pada ku....hehe!....terima kasih ya Shigeo! ",ucap Doni dengan nada yang senang sambil menghadap kearah Shigeo.

"Hehehe!....aku siap melakukan apapun itu untuk best friend pertama ku ini!....",ucap Shigeo yang langsung menunjukan jari jempol kearah Doni.

Setelahnya mereka sampai di dalam ruangan tes, di sana seluruh sisi dari ruangan tes berubah menjadi warna hitam pekat dan juga di dalam sana hanya terdapat dua buah meja yang terpasang sebuah alat aneh yang memancarkan sebuah aura berwarna biru.

*Alat tersebut berbentuk kotak kecil dan ada cahaya hologram yang mengitarinya di setiap sudut*.

Di dalam ruangan ini juga, sudah ada tiga peserta tes lainnya yaitu Frans Lumifred,Zados Elumode,dan Notia Hildebridge yang saat ini mereka sedang berdiri di dekat meja tersebut.

*Saat ini belum ada satupun trainer yang berada di dalam ruangan tes karena mereka masih melakukan persiapan lain*.

Doni dan Shigeo akhirnya berjalan kearah mereka bertiga yang saat ini dimana Frans dan Zados terlihat seperti bunga layu yang memancarkan aura yang sangat suram dan juga kulit mereka yang keriputan.

Sementara itu Notia yang berada disana terlihat kegirangan dengan memancarkan aura positif yang sangat kuat.

"....lagi...lagi.....kenapa.....aku.....kemariii?....".

"...hei...apakah... gorrila....besar...itu.....sudah... pergi?.....".

"....si...a...lan.... kau..... kacamata....hitam....kau akan...mem..ba...yar....nya...nanti...".

Ucap dari Frans dan juga Zados yang terdengar sedang bergumam dengan nada yang sangat lemas.

"Hey kalian berdua akhirnya tiba juga kesini!.....tunggu sebentar....apakah kalian pernah melihat orang kecil yang satunya?...dari kemarin aku tidak pernah melihatnya sama sekali",ucap Notia yang bertanya kepada Doni dan juga Shigeo yang baru tiba di dalam ruang tes.

"Orang kecil yang satunya?... hmmmm.....sejujurnya aku dari kemarin malam terus berada di ruangan portal untuk menunggu best friend ku.....maaf aku tidak tahu",ucap Shigeo yang melakukan pose seperti sedang berpikir.

Lalu di saat yang bersamaan, Doni yang mendengar perkataan dari Shigeo, ia menjadi sangat terkejut dan berteriak dalam hati dengan nada yang keras.

"EHHHH!!....JADI ORANG ITU TERNYATA SUDAH MENUNGGU KU DARI KEMARIN!!!.....SHIGEO KAMU TERLALU BERLEBIHAN!! ",ucap Doni dalam hati dengan mata yang melotot dan mulut yang terbuka lebar sambil menengok kearahnya.

Setelah itu Doni juga ikut menjawab pertanyaan dari Notia sambil menengok kearahnya.

"Ehem!.....maksudmu orang pendek yang saat itu berlari bersama orang berkacamata hitam itu bukan? ",ucap Doni sambil menunjuk kearah Frans yang saat ini sedang berbaring di lantai.

"Oh ya benar juga!.....pada saat tes ketiga itu.....jadi... jangan-jangan dia....telah...",ucap Notia yang menjadi terlihat murung dengan nada yang agak sedih.

"Lebih baik kita harapkan dia baik-baik saja saat ini....lagipula para trainer lainnya belum memberi kabar apapun tentangnya",ucap Doni yang berpikiran positif.

Setelah mereka berbicara cukup lama diruangan itu, lalu pada akhirnya para trainer mulai memasuki ruangan sambil membawa sebuah alat seperti sebuah portal kecil di bagian tengahnya.

Para trainer atau komandan squad yang kali ini hadir untuk menjadi pengawas tes adalah Amelia Koguri, Dominik Lupionez, Nelia Ludofrid, dan Ted Pondy saja.

*Mareleo Hol Viandez tidak bisa hadir karena sedang menyelidiki sesuatu dan sementara itu Nosil Silvester tidak bisa hadir karena dia saat ini sedang melakukan operasi untuk pemulihan tangan kirinya*.

Setelah mereka melakukan persiapan dengan mengganti tema ruangan tes menjadi sebuah arena pertandingan yang dimana salah satu trainer disana menaruh sebuah alat yang memiliki portal di bagian tengahnya.

Lalu Dominik mulai menjelaskan tes ketiga kepada semua peserta tes yang saat ini berdiri di hadapannya.

"Yoshh!...yosh!....hadirin kalian semua para peserta tes!...di dalam tes ketiga kali ini akan menjadi sangat berbeda dengan tes ketiga yang kalian sebelumnya lalui".

"Karenaaaaa!!....di tes kali ini kalian akan melakukan ikatan kontrak dengan sebuah roh dari senjata yang akan memilih kalian!!... tetapiiiii!!!...".

"Tentu saja!!.....ini tidaklah mudah karena pertama-tama kalian harus berhadapan dengan jiwa yang telah memilih kalian yang berarti dengan kata lainnnnn!! ".

"Kalian harus melakukan pertarungan dengan mereka untuk benar-benar terpilih menjadi tuannya dan apabila kalian kalah dengan jiwa itu atau tidak ada satupun jiwa yang mau memilih kalian!! ".

"Artinya kalian telah gagal melakukan ikatan kontrak dan juga kalian tidak akan lulus di dalam tes ketiga iniiiii!!!!...oh iya dan jugaaaa!".

"Disini kalian di perbolehkan menggunakan senjata tipe apapun untuk bisa mengalahkan jiwa yang nanti akan memilih kalian jadi baiklah sekian dari kuuuuu!!! ",ucap Dominik yang berteriak sangat keras sambil terus-terusan melakukan pose aneh setiap kali menjelaskan tes tersebut.

Saat tadi Doni mendengar penjelasan dari Dominik, ia mulai berpikir dalam hati dengan nada yang cemas.

"Sepertinya ini lah tes ketiga yang sesungguhnya...ayah doakan aku agar bisa melakukan ini dengan lancar...dan juga kali ini apakah ada jiwa yang mau memilihku? ",ucap Doni dalam hati dengan keringat dingin karena ia sedang merasa tegang.

Shigeo yang dari tadi memerhatikan tubuh Doni yang gemetaran, dia lalu mulai berbisik kearahnya.

"Doni....Doni.....apabila kamu sendirian tidak bisa mengalahkan jiwa yang memilihmu....aku akan ikut membantu mu jadi tenangkanlah dirimu",ucap Shigeo.

"Shigeo..... tapi apa itu diperbolehkan? ",ucap Doni yang juga ikut berbisik kearah Shigeo.

Lalu pada saat Dominik selesai menjelaskan hal itu, Notia mulai mengangkat tangan kanannya untuk bertanya kepada Dominik tentang peserta tes lainnya yang saat ini belum hadir.

"Anuu!...tuan trainer!....aku ingin bertanya tentang satu hal yang dari tadi menggangguku! ",ucap Notia yang berteriak kearah Dominik.

"Ehh!?, ada apa nak!?.....apa kamu masih belum paham dengan penjelasanku tadi? ",ucap Dominik yang langsung menjawabnya sambil memiringkan badannya.

"Sebenarnya apakah anda melupakan satu peserta tes lainnya yang saat ini belum hadir disini? ",ucap Notia yang melirik kearah Dominik dan setelah dia mengatakan hal itu para peserta tes lainnya juga ikut melirik kearah Dominik.

"Hmmmmm.... oh iya maaf...maaf aku tadi lupa memberitahu kalian!!...soal itu".

"Dia ditemukan sudah mati saat melaksanakan tes ketiga sebelumnya dan aku sebagai trainer merasa terpukul karena tidak bisa melindunginya waktu itu.....huhuhuh",ucap Dominik dengan santainya dan juga sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

" EHHH!!....DIA SUDAH MATI!!....TIDAK MUNGKIN....UGHHH...CEBOL",ucap Frans yang tiba-tiba berteriak setelah mendengar itu dengan nada yang awalnya terdengar kaget lalu berubah menjadi sedih.

Sementara itu para peserta tes lain juga ikut terkejut setelah mendengar berita tersebut.

Tetapi setelah itu salah satu trainer yang saat ini sudah mempersiapkan alat pengikat jiwa di atas arena pertandingan, lalu dia mulai memanggil salah satu nama dari para peserta tes.

"Doni Suvelius!!.... silahkan maju kedepan arena sekarang juga!! ",ucap Nelia yang berteriak di atas arena pertandingan.

*Sebenarnya alasan kenapa para trainer saat ini bisa tahu semua nama dari para peserta tes, karena amplop coklat yang waktu itu tertumpuk di rungan tes telah langsung di proses oleh salah satu orang dari tim eksekutif untuk di masukan ke dalam database server dan setelah itu nama-nama dari mereka muncul di dalam ponsel para trainer*.

"Baik!!...saya akan kesana!! ",ucap Doni yang dengan sigap langsung berdiri sambil berteriak kearah trainer tersebut.

"Sialan kenapa aku yang duluan terpilih!! ",ucap Doni dalam hati dengan nada yang cemas.

Setelah Doni berada di atas arena, Nelia lalu menyuruhnya untuk memilih salah satu jenis senjata agar ia nanti bisa bertarung dengan senjata jiwa yang akan memilihnya.

Doni lalu memilih senjata pedang cambuk yang sama untuk bertarung dengan senjata jiwa yang akan memilihnya.

Setelah Doni selesai melakukan semua persiapan penuh, Nelia lalu mulai mengaktifkan alat tersebut dan setelah itu muncul sebuah portal raksasa berwarna biru tua yang berada tepat di hadapan Doni.

'CREEEK SKREEEK',(suara dari portal tersebut).

'DRUUUULLLKKK',(suara dari portal yang ada di dalam sana lalu dengan perlahan-lahan muncul sesosok mahluk yang berukuran besar). 

"Jadi inikah jiwa yang telah memilihku.... ",ucap Doni yang terus berdiri disana sambil memegang pedang cambuk ditangan kanannya.

"Hoo...Hoo...Hoo.....sudah lama sekali aku tidak merasakan ini..... grrrrrr! ",ucap dari sosok misterius yang ada di portal dengan nada yang bergema.

Setelah itu sosok tersebut keluar sepenuhnya dari portal dan mulai terlihat jelas wujud asli dari jiwa yang telah memilih Doni merupakan binatang berbentuk serigala raksasa berkepala tiga dan memiliki sayap berwarna hitam besar di atas punggungnya.

"Bocah manusia.....jadi kau lah yang telah memanggilku ketempat ini sebagai hadiahnya aku akan membuatmu menjadi santapan ku selanjutnyaaaaaa!! ",ucap dari jiwa tersebut yang terlihat sangat marah dan suaranya sangat keras hingga membuat seluruh arena pertandingan berkuncang.

" Ughhhhhh!!!..... yang benar saja apa aku harus bertarung dengan mahluk sebesar ini?! ",ucap Doni dalam hati dengan nada yang cemas sambil mencoba untuk mempertahankan posisi tegaknya agar tidak terhempas oleh pusaran angin yang terus keluar dari dalam tubuh mahluk tersebut.

Sementara itu di sisi para trainer dan juga para peserta tes lainnya yang sedang menonton dari kejauhan, mereka juga ikut terkena hempasan angin kencang dari jiwa yang telah memilih Doni.

"Doni!!.....uggghhhhh....gawat!!.....aku akan membantu mu untuk mengalahkannya sekarang juga ",ucap Shigeo yang mencoba berjalan kearah Doni.

Tetapi Shigeo yang terus mencoba mendekati Doni lalu dihentikan oleh Dominik yang tiba-tiba berada di depannya sambil mengatakan.

"Hentikan Shigeo..... kamu tidak boleh ikut campur dengan pertarungannya karena kalau kamu ikut kesana nanti itu bisa membatalkan ritual pengikatan kontrak miliknya.....jadi lebih baik kamu tetap diam dan menonton nya saja",ucap Dominik dengan nada yang tenang sambil menutupi Shigeo dengan tangannya.

*Di sini Doni pada akhirnya akan memulai pertarungannya dengan jiwa yang telah memilihnya apa nanti Doni bisa menaklukan nya? *.~

~==========================~

[(Petit Package Time) Pengingat untuk kalian semua para pembaca, sebenarnya itu sistem senjata jiwa yang ada dinovel ini?.

Aku akan menjelaskannya kepada kalian jadi baiklah kita mulai dulu dari sebenarnya apa senjata jiwa ini, Jadi senjata ini adalah jiwa yang memiliki wujud entitas seperti mahluk binatang atau hanyalah entitas senjata saja dan itu tergantung dari seseorang yang sudah terpilih pada saat melakukan ritual pengontrakan.

Mereka hanya berbicara kepada tuan yang telah mereka pilih jadi setelah senjata tersebut telah dikalahkan oleh orang yang telah dipilihnya, jiwa tersebut akan bergabung menjadi satu dengan jiwa seseorang yang telah terpilih tersebut dan ketika orang tersebut sudah tiada maka senjata jiwa tersebut akan berpindah untuk mencari tuan barunya lagi.

Dan untuk yang lainnya senjata jiwa mempunyai kemampuan uniknya masing-masing seperti. Elemen - Perubahan Transformasi - Perubahan Wujud dan yang lainnya. 

Setiap senjata memiliki tipenya masing-masing seperti contohnya mereka bisa saja mengeluarkan semua jenis mode seperti mode elemen dan mode transformasi sekaligus dan itu disebut tipe spesial yang merupakan tipe langka.

Dan ada juga yang hanya bisa mengeluarkan salah satunya saja dan itu adalah senjata jiwa yang umum dimiliki oleh orang yang sudah mengikat kontrak dengan senjata jiwa mereka masing-masing ].

[Bab 26 : Senjata Jiwa Selesai]

Total Revisi : 1 Kali