Saat ini Doni sudah pingsan selama tiga jam dan ia masih berbaring ditempat tidur yang berada diruang medis.
Badannya saat ini dipenuhi oleh balutan perban dan juga di bagian kaki kanannya saat ini dinaikan sedikit keatas dengan sebuah tali perban.
*Ngomong-ngomong Doni kali ini tidak menerima obat pil Crysterline karena obat pil tersebut hanya dimiliki oleh Dokter Villein dan juga kali ini ia dirawat oleh perawat lain karena pertukaran shift Lilia sudah berakhir dari kemarin, jadi Lilia saat ini sudah tidak akan ada diruang medis cabang pusat lagi*.
*Bagi yang lupa efek dari obat pil Crysterline, pil ini akan menyembuhkan luka-luka dengan sangat cepat tetapi mereka masih bisa merasakan rasa sakitnya sementara waktu*.
Di dalam ruang medis juga ada Shigeo dan Notia yang menunggunya untuk segera siuman.
"Doni terlihat imut juga saat dia tertidur, aku jadi ingin memeluknya saja....eh...uhum...maksudku....aku hanya kawathir dengan keadaanya...saja! ",ucap Notia dalam hati yang saat ini dia berdiri disamping Shigeo sambil menatapi wajah Doni dengan ekspresi wajah yang terlihat malu-malu.
"Aku jadi sangat penasaran dengan senjata jiwa yang dimiliki oleh sahabatku yang hebat ini".
"Bagaimana dengan mu Notia?...apakah kamu juga ikut penasaran?! ",ucap Shigeo yang terdengar sangat bersemangat sambil melirik kearah Notia dengan tatapan yang berkilau-kilau.
*Shigeo sudah memperkenalkan dirinya kepada Notia pada saat mereka bersama-sama berjalan menuju ruang medis*.
"Ehhh?.....uhh....tapi tadi saat aku menontonnya bertarung dengan monster aneh sebesar itu".
"Aku jadi tidak ingin melihat senjata jiwa yang dia miliki...jangan-jangan senjata itu ingin memakanku utuh-utuh?....itu sangat menakutkan...ihhh! ",ucap Notia yang terlihat pucat dan gemetaran karena memikirkannya sambil memegang masing-masing pipinya dengan tangannya.
"Bukankah itu jadi terlihat keren?!....jiwa yang memilihku saja tidak terlihat sebesar itu loh!...",ucap Shigeo yang masih terlihat bersemangat sambil mengepalkan kedua tangannya dan menaikannya sampai keatas dada dengan kedua mata yang terlihat terbakar api semangat.
"Haaah?...Ke...ke...keren?....itu sangat menakutkan tahu! ",ucap Notia dengan nada yang terdengar gugup.
Lalu setelah mereka menunggu cukup lama, Doni akhirnya mulai tersadar dari pingsannya.
Pandangan Doni yang saat ini masih terlihat kabur dan perlahan-lahan mulai terlihat agak jelas.
*Saat ini Doni tidak memakai kacamatanya dan kacamata miliknya saat ini masih ditaruh dimeja samping tempat tidurnya*.
"Ahh!...Doni akhirnya kamu sudah bangun! ",ucap Shigeo yang saat ini tepat berada di depan muka Doni sambil menatapinya dengan ekspresi wajah yang sangat senang.
"Wuaaaahhh!! ",ucap Doni yang berteriak karena kaget melihat seseorang sedang memerhatikannya terlalu dekat, lalu dengan sontak ia langsung terbangun dari tempat tidur.
'Tang',(suara benturan kepala).
"Adududuh!.....Shigeo!...kamu ngagetin aku aja!...jangan tiba-tiba melihatku seperti itu!! ",ucap Doni yang terdengar jengkel dengan benjolan besar di kepalanya.
*Meskipun pandangan Doni terlihat buram tetapi Doni mengetahui orang tersebut adalah Shigeo karena ia mengenali suaranya*.
*Dan juga saat ini Doni ngerasa dejavu dengan momen tersebut*.
"Ahh...uhh...maaf-maaf heheheh...aku dari tadi terlalu memerhatikanmu sampai-sampai tidak sadar sudah sedekat itu",ucap Shigeo yang terlihat malu sambil melakukan gestur menggosok-gosok kepalanya.
Sementara itu kepala Shigeo tidak kenapa-napa dan juga tidak merasakan sakit sedikitpun, berbeda dengan Doni yang merasakan benturan tersebut rasanya seperti terkena tabrakan bongkahan batu raksasa.
"Doni syukurlah kamu baik-baik saja sekarang....aku jadi se..se..tidak bukan apa-apa! ",ucap Notia dengan nada yang masih terdengar gugup sambil berdiri disamping Doni.
"Eh?.....uhh....ngomong-ngomong kamu siapa ya?.....tapi suara mu rasanya tidak terdengar asing bagiku...",ucap Doni yang saat ini belum memakai kacamatanya sambil terlihat kebingungan dengan memerengkan kepalanya kearah Notia.
"AHHH!!.....CELAKA!!!....DIA TIDAK MENGENALIKU!!!...APA AKU TERLALU BERLEBIHAN!!!.....AHHHHH!!....TENANGKAN DIRIMU NOTIA!!...TAPI KENAPA AKU RASANYA SANGAT KECEWA!!! ",ucap Notia dalam hati dengan nada yang terdengar cemas dan juga terlihat sangat kaget.
"Doni bagaimana kalau kamu memakai ini dulu....mungkin kamu akan langsung mengenalinya",ucap Shigeo yang langsung memberikan Doni kacamata miliknya.
"Ah....terima kasih Shigeo",ucap Doni yang mengambil kacamatanya dari tangan Shigeo.
Setelah itu Doni langsung mengenakan kacamata miliknya dan ia akhirnya mulai melihat dengan jelas saat ini.
Wajah dari Notia terlihat sangat suram dengan aura gelap yang mengitari sekelilingnya dan juga arwahnya yang keluar dari dalam mulutnya yang terbuka lebar.
*Penampilan sebenarnya dari Notia Hildebridge saat ini warna kulitnya berwarna putih cerah dengan rambut warna hijau muda yang diikat rapi dan matanya berwarna biru cerah, lalu untuk pakaiannya saat ini dia mengenakan jubah warna putih tebal yang menutupi setengah bagian badannya dan di dalamnya dia memakai baju kemeja warna hitam polos dengan dasi berwarna merah dan dia mengenakan rok pendek berwarna hitam dengan kaos kaki legging yang berwarna putih dengan sepatu high heels berwarna putih*.
"Ah!....jadi itu kamu ya!.....ngomong-ngomong aku belum pernah memperkenalan diriku dengan benar kepadamu".
"Namaku adalah Doni Suvelius kamu bisa memanggilku Doni...aku merasa senang kamu juga ikut mengunjungiku kesini",ucap Doni yang terlihat tersenyum kearah Notia yang saat ini memerhatikannya.
"Aku cuma kebetulan saja kesini untuk mengobati luka-lukaku ya!...jadi jangan berharap aku kesini cuma untuk mengunjungimu saja!...huuh! ",ucap Notia dengan nada yang agak tinggi sambil memalingkan wajahnya kesamping dengan kedua mata tertutup dan juga memegang kedua tangan dipinggangnya.
Setelah itu Notia memperbaiki gestur tubuhnya dan mulai menghadap kearah Doni yang masih berbaring ditempat tidur yang dimana wajah dari Notia langsung terlihat memerah.
Lalu Notia akhirnya mulai memperkenalkan dirinya kepada Doni.
"Do...Doni...kan?...se-senang ber...bertemu...de..de....denganmu...na..na..namaku...adalah....No..No..Notia Hildebridge".
"Pa..pa..panggil saja aku No..Notia!....",ucap Notia yang menjadi sangat gugup saat dia mulai memperkenalkan dirinya kepada Doni.
"Oh....be..begitukah?....Notia senang bisa bertemu dengan mu",ucap Doni yang saat ini sedang berbaring lagi dari tempat tidurnya sambil melirik kearah Notia.
Setelah mereka berdua memperkenalkan diri, Shigeo lalu mulai merasa sangat antusias untuk berbicara kepada Doni sambil melompat-lompat kegirangan dia mengatakan.
"Doni hey!...hey!....apa aku boleh meminta satu hal kepadamu? ",ucap Shigeo dengan tatapan yang sangat bersemangat.
"Ada apa Shigeo?.....aku dari tadi selalu melihatmu bersemangat begitu....",ucap Doni.
"Apakah aku boleh melihat senjata jiwa punya mu?!.....aku dari tadi ingin sekali melihatnya begitupun juga denganmu bukan?!.....bukan?! ",ucap Shigeo dengan nada yang bersemangat sambil melirik-lirik kearah Notia yang berdiri disampingnya.
Setelah mendengar perkataan dari Shigeo, Doni jadi teringat kembali pada saat sebelum ia pingsan di arena pertarungan.
Doni merasakan sesuatu yang aneh sedang memasuki tubuhnya dan setelah terus memikirkan hal itu, ia lalu mulai mendengar sebuah bisikan yang sangat bergema dikepalanya.
'swuuuush',(suara angin yang terdengar dari kepala Doni).
"Bocah sialan!...aku telah menyatu denganmu saat ini!....kau harus membayarnya dengan memakan banyak porsi makanan mengerti?!! ",ucap dari bisikan yang terdengar di dalam kepala Doni.
Setelah mendengar suara bisikan tersebut, Doni jadi kaget dan ia lalu terbengong disaat Shigeo terus-terusan mengatakan sesuatu kepadanya.
Tetapi Doni tidak bisa mendengar apapun yang dikatakan oleh Shigeo dan tetap fokus untuk berbicara kepada bisikan tersebut.
*Suara bisikan tersebut ternyata merupakan senjata jiwa yang telah menyatu dengan jiwa Doni*.
"Siapa sebenarnya dirimu! ",ucap Doni dalam hati dengan cemas.
"Untuk apa kau harus mengetahui siapa diriku sebenarnya bocah!!...aku sendiri bahkan tidak mau terus bersama mu!!...aku merasa sangat senang kalau dirimu langsung mati saja!! ",ucap dari bisikan tersebut.
"Perkataanmu itu pedas juga ya!, tapi mau bagaimana lagi....aku juga tidak punya pilihan lain untuk melakukan ritual pengikatan bersamamu! ".
"Dari awal kamulah yang tiba-tiba muncul dari portal itu dan langsung ingin menyerangku! ",ucap Doni dalam hati dengan nada yang tinggi.
"Muahahahah!!...terserah apa katamu bocah!!...tetapi aku merasa sangat lapar setelah menyatu denganmu!!....jadi cepatlah bawakan aku makanan yang banyak sekarang juga!! ",ucap dari bisikan tersebut dengan suara yang sangat bergema.
Setelah itu perut Doni lalu berbunyi sangat kencang.
'grooooouuuwl'.
"Ekhh!...entah kenapa aku rasanya jadi sangat lapar.....",ucap Doni secara tiba-tiba sambil memegang perutnya yang keroncongan.
"Lapar?!.....apakah kamu ingin makan bersamaku dikantin?! ",ucap Shigeo setelah mendengar perkataan dari Doni.
"Bentar dulu Shigeo bukankah kita tidak punya poin untuk membeli makanan yang ada disana? ",ucap Doni yang melirik kearah Shigeo dan Notia di dekatnya.
"Huhu.....apa kamu tahu Doni!...saat ini kami semua termasuk para trainer lainnya juga sedang melakukan pesta dikantin untuk merayakan kelulusan tes ketiga! ",ucap Shigeo yang menjadi tersenyum.
"Tunggu dulu apa semuanya lulus di tes ketiga ini? ",ucap Doni yang pensaran.
"Tentu saja!.....sebenarnya tujuan kami berdua kemari untuk mengajakmu ke tempat itu dan juga.....uh..hum!....Notia! ",ucap Shigeo sambil melirik kearah Notia dan menyikutnya, kerena Notia sedang terbengong melihat langit-langit dengan wajahnya yang memerah.
"Kyaaah!!...eh!?....ada apa? ",ucap Notia yang terkejut dan langsung melirik kearah Shigeo.
"Cepatlah berikan obat pil terang itu kepada Doni sekarang juga!.....karena kita akan langsung berangkat kesana! ",ucap Shigeo dengan nada yang masih bersemangat.
Setelah itu Notia mulai memberikan obat pil Crysterline kepada Doni, lalu Doni tanpa pikir panjang langsung menelannya dan ia langsung merasa baikan.
*Obat Crysterline itu sebenarnya telah diberikan oleh Nelia Ludofrid kepada mereka berdua karena mereka ditugaskan untuk langsung memberikannya kepada Doni setelah ia siuman*.
Lalu setelah itu juga, Doni langsung dibawa pergi oleh Shigeo dengan menggendongnya dari belakang dan mereka bertiga akhirnya bergegas menuju ruang kantin yang berada dilantai 5.
Setelahnya mereka bertiga sampai sana, di dalam ruangan tersebut terlihat sepi karena hanya terdapat dua perserta tes lainnya dan juga lima komandan squad yang saat ini mereka berlima sedang minum-minum.
*Para penjaga kantin masih berada disana kecuali para karyawan squad yang ternyata mereka di usir oleh Nosil Silvester pada saat mereka semua masuk kedalam kantin*.
Ruangan kantin kini terlihat sangat berantakan dan juga sangat ribut dengan kerusuhan yang dibuat oleh mereka semua.
Lalu disana terdengar suara kerusuhan dari Frans dan juga Zados yang saat ini mereka sedang bertengkar.
'Swuuung! '.
'DUAR! '.
'WUU...WUU....WUU....TING! '.
"Tunggu kau!!....makan ini yoyo putar kau berandalan bajingan!! ",ucap Zados yang sedang mengejar Frans sembari menyerangnya dengan senjata jiwa miliknya.
*Senjata jiwa dari Zados Elumode merupakan Kusarigama yaitu senjata sabit yang di ikatkan dengan rantai di bagian ujungnya*.
"MUAHAHAHAHAHAH!!...KAMU ITU BENAR-BENAR CUPU BANGET YA!!...SERANGANMU DARI TADI ENGGAK KENA LOH! ",ucap Frans yang saat ini juga sedang memegang senjata jiwa miliknya sambil terus berlari menghindari serangan maut dari Zados dan ikut menyerangnya balik dengan elemen api yang muncul dari senjatanya.
*Senjata jiwa dari Frans Lumifred merupakan Tongkat bisbol besi yang berisi bercak-bercak kemerahan di beberapa titiknya*.
'WUU...WUU....WUU....TING! '.
'Dubrak! ',(suara meja-meja yang terjatuh karena terkena serangan dari Zados).
"Kau tidak akan ku maafkan sialan!! ",ucap Zados yang terlihat sangat marah sambil terus mengejarnya.
Lalu di sisi Doni, Shigeo dan juga Notia yang saat ini baru masuk kedalam ruangan, mereka menjadi terheran-heran dengan semua kekacauan yang terjadi.
Terutama melihat para komandan squad yang sudah terkapar dimeja tempat duduk yang berada dipojok kanan.
"Tunggu!....sebenarnya apa yang sedang terjadi disini! ",ucap Doni yang saat ini masih digendong oleh Shigeo.
"Ya begitulah....pastinya ini bakalan terjadi lagi kalau kami meninggalkan mereka berdua disini.....".
"Lalalalalala...Soul!....uwahh!! ",ucap Notia sembari berjalan menuju kearah Frans dan juga Zados, dia langsung menghajar mereka berdua habis-habisan menggunakan senjata jiwa miliknya.
'KABOOOOM!....KABOOOM! ',(suara serangan dari Notia yang membuat mereka berdua langsung terkapar kebawah dan juga muncul burung-burung yang memutari kepala mereka).
*Senjata jiwa dari Notia Hildebridge merupakan Palu raksasa yang memiliki tanduk disamping atas palunya*.
Setelah itu Doni dan Shigeo lalu mulai menuju salah satu pedagang kantin untuk memesan makanan yang sangat banyak dan mereka lalu bergegas menuju salah satu meja yang masih terlihat bagus untuk menunggu makanannya tiba.
"Ngomong-ngomong sebenarnya siapa yang mengadakan pesta ini Shigeo? ",ucap Doni yang bertanya kepada Shigeo yang duduk disampingnya.
"Tentu saja guruku!!.....katanya dia yang akan membayar semuanya!!.....jadi tenang saja Doni kamu boleh mengambil semua yang kamu mau",ucap Shigeo yang masih semangat dan pedenya mengatakan itu.
Lalu berpindah ke tempat para komandan squad atau para trainer yang saat ini mereka masih minum-minum.
Disana terlihat wajah Nosil yang sudah terlihat mabuk dan dia mulai berbicara dengan Dominik yang juga sudah sangat mabuk.
"Domineek.....hey....apa kamu tahu!....aaaakuu!....itu masih ingin sekali mencincang orang itu sampai tak bersisa! ",ucap Nosil yang duduk bersama Dominik dengan keadaan mabuk sambil menunjuk kearah Ted.
"Weeheehee....sialannn kenapa poinku ada lingkarannya?.....woi Noseel apa kamu sudah bisa menggerakan tangan kirimu itu? ",ucap Dominik yang saat ini memegang ponselnya yang sudah retak dengan keadaan mabuk.
"Mereka semua lemah banget!...woi kau disana!...cepatlah bawakan aku lagi satu tangki penuh minuman beer ayo hush-hush! ",ucap Nelia yang juga terlihat mabuk sambil menunjuk salah satu pedagang kantin untuk membawakannya minuman lagi.
Lalu disana juga terlihat kedua komandan squad lainnya yaitu Amelia dan Ted yang sudah terkapar dimeja karena mabuk berat.
Pada saat ini semua peserta tes telah dinyatakan lulus dan setelah pesta tersebut berakhir, lalu para peserta tes disuruh untuk besok hadir diruang pelatihan yang berada dikantor cabang Loneri untuk mendapatkan pelatihan menjadi kurir.
*Bagi yang belum tahu cabang Loneri merupakan markas dari Squad Golden Deer milik Nosil Silvester yang berada dekat dari ibukota*.
Lalu berpindah kesudut pandang lain yang berada di sebuah tempat luas yang sangat gelap dan cukup tertutup.
Disana terdapat sebuah kursi tahta kosong yang terbuat dari besi tebal yang memiliki lampu cahaya warna ungu yang mengalir disetiap ujungnya.
Di tempat itu terdengar sebuah percakapan dengan dua orang tinggi yang mungkin sekitar 180 cm.
"Para kelompok manusia itu tidak ada gunanya bagi kita, tetapi saya masih bingung, kenapa anda masih tetap menjalin kontrak perjanjian dengan mereka? ".
"Bukankah armada kita bisa melakukannya lebih baik daripada mereka semua",ucap dari seseorang yang memakai sebuah mahkota diatas kepalanya.
"Kelompok itu nantinya akan menjadi bagian kecil dari rencanaku...karena dari dulu aku sangat suka membuat peperangan yang nantinya bisa menghancurkan diri mereka sendiri.....mau bagaimanapun.....semua artefak kosmik pasti akan berada ditempat ku",ucap dari pria berambut panjang yang berwarna hijau pudar.
"Jadi kali ini apa yang akan anda rencanakan tuan? ",ucap orang yang memakai mahkota tersebut dengan nada yang terdengar agak cemas.
"Entahlah....lagipula kamu tidak perlu mengetahui hal itu....jadi....tetaplah bersiaga ditempat ini",ucap dari pria berambut panjang tersebut sambil menghadap kearah orang bermahkota dengan tatapan yang tidak punya ekspresi.
Lalu orang berambut panjang itu mulai berbalik dan berjalan keluar ruangan sambil mengatakan.
"Sekarang aku jadi bosan sekali.....rasanya aku ingin melakukan hobiku lagi dan kali ini planet apa yang ingin ku mainkan?.....".
"Hmmmm.....kalau ku lihat-lihat lagi salah satu benih lurbos yang kutanam pada seorang manusia yang kutemukan pada waktu itu.....akan segera mencapai klimaksnya".
"Aku jadi tidak sabar untuk melihatnya",ucap dari pria berambut panjang tersebut sambil terlihat tersenyum bahagia.
"Jangan-jangan anda ingin membuat wabah mengerikan itu terjadi lagi tuan?!...tuan? ",ucap orang yang memakai mahkota tersebut dan kali ini dia menjadi ngeri sambil terus menatapi pria berambut panjang tersebut.
Setelah mendengarkan perkataan dari orang bermahkota itu, dia lalu terdiam sambil menengok sedikit kearahnya.
Lalu pria berambut panjang tersebut terlihat sangat menakutkan dan setelah itu dia mulai berjalan keluar dari ruangan gelap tersebut.
"Apa yang orang itu pikirkan!!.....kali ini aku akan menghubungi seluruh armada untuk tetap siaga mengawasinya",ucap dari orang bermahkota tersebut dalam hati dengan nada yang panik.
Setelah itu orang bermahkota tersebut berjalan menuju sebuah alat komunikasi yang berbentuk seperti radio dan dia tiba-tiba mendapatkan sebuah panggilan sebelum dia akan memanggil seseorang.
"Lapor dari ¶*@¥*....kode....Litch....sudah ditemukan mati.....dan juga informasi tentang keberadaan Frost Amulet telah bocor ganti",ucap dari suara alat tersebut dengan nada khas radio.
"Apakah kau tahu siapa yang telah membocorkan informasi itu?.....ganti",ucap dari orang bermahkota tersebut sambil memegang alat komunikasi dikedua tangannya.
"Lapor.....kode V telah menjualnya kepada para merpati merah....ganti",ucap dari suara alat tersebut dengan nada khas radio.
Setelah mendengar suara dari alat komunikasi tersebut, orang bermahkota menjadi terlihat sangat geram dan berkata dalam hati.
"Dasar penghianat sialan!.....Agen V.....aku tidak akan membiarkanmu, bisa keluar hidup-hidup dari planet itu!.....dan juga".
"Inilah yang akan terjadi kalau kelompok manusia itu terus dibiarkan!...sebenarnya apa yang dipikirkan olehnya sialan!! ",ucap dari orang bermahkota dalam hati dengan nada yang sangat marah dan juga memancarkan api hitam disekujur tubuhnya.
Lalu orang bermahkota tersebut mulai berbicara kepada alat komunikasi tersebut.
"Segera kirimkan para pembunuh bayaran untuk mengakhiri kode V secepatnya diplanet itu dan juga tetap awasi pergerakan dari para merpati merah...ganti",ucap dari orang bermahkota.
Nama dari pria yang mengenakan mahkota tersebut adalah.
[ Orang yang terpilih menjadi pemegang salah satu Katana Iblis tipe spesial : Demon King Beelzebub ].
*( KAISAR DARI KEKAISARAN BESAR CYROTECH "Rhondon Chanostasia VI" )*.
"Dimengerti....tuan Rhondon....ganti",ucap dari suara alat tersebut dengan nada khas radio.
[ Arc Tes Perekrutan Selesai ].~
~==========================~
[Bab 28 : Pesta Kelulusan Selesai]
Total Revisi : 1 Kali