"Tunggu sebentar bukankah kalian!.....hmm aku lupa nama kalian....",ucap Doni yang terpatung memerhatikan kedua gadis tersebut sambil memerengkan kepalanya.
Setelah Doni mengatakan itu, lalu Shigeo yang berada disampingnya mulai menghampiri kedua gadis tersebut.
"Bukankah kalian berdua tidak lulus pada saat tes kedua sebelumnya?!.....kenapa kalian bisa berada disini?! ",ucap Shigeo yang saat ini memerhatikan salah satu gadis tersebut dari dekat.
*Shigeo saat ini mendekati Leila karena langsungĀ Reina bersembunyi dibelakang Leila setelah Shigeo mendekatinya*.
"Emangnya kenapa kamu harus tau hal itu!, ayo Reina kita menuju keruang pelatihan sekarang juga!.....akan lebih baik lagi kalau kita bisa langsung pergi secepatnya dari tempat ini",ucap Leila yang berjalan pergi dari ruangan lobby sambil memegang salah satu tangan Reina.
"Heh?!...mereka berdua itu bikin aku jadi tambah pensaran aja.....",ucap Shigeo yang masih berdiri ditempat itu.
Doni yang mendengar perkataan dari Leila, ia jadi bertanya-tanya kepada Shigeo.
"Shigeo....bukankah nanti kita juga akan menuju kesana?...jadi apakah itu artinya mereka akan melakukan pelatihan bersama kita nanti? ",ucap Doni yang mulai mendekati Shigeo.
"Doni kamu benar juga....tapi.....aku masih bingung, bukankah mereka itu sudah kamu kalahkan sebelumnya jadi seharusnya mereka tidak bisa mengikuti tahap selanjutnya",ucap Shigeo sambil terus memikirkannya.
"Akan lebih baik kita langsung menuju kesana sekarang juga.....ayo Shigeo!.... Notia?...huh...eeeh!",ucap Doni yang terkejut setelah melirik kearah Notia yang saat ini terkubur dibawah tas besar miliknya.
Ternyata Notia tertabrak oleh Frans dari belakang pada waktu dia masih memerhatikan Doni dan Shigeo sedang berbicara kepada kedua gadis tersebut.
Saat ini terlihat mereka berdua sedang terkapar dibawah yang dimana Notia tertimpa oleh tas besar miliknya hingga lantai-lantai dibawahnya menjadi retak dan Frans tertempel diatas tas besar tersebut.
"Notiaaaaa! ",ucap Doni yang berteriak kearahnya sambil berlari kearahnya.
Setelah itu Doni dan Shigeo langsung membantu mereka berdua bangun dari sana.
Pertama-tama Shigeo mengangkat tas besar tersebut untuk Doni bisa menarik tubuh Notia yang terkubur dibawah dan membawanya.
Setelah itu Notia mulai membuka matanya dan melihat wajah Doni yang berada tepat dihadapannya.
"Notia kamu tidak apa-apa?! ",ucap Doni sambil menaplak pipinya secara pelan-pelan.
"Do..Doni?!!....hah!.....ak..aku baik-baik saja!! ",ucap Notia yang langsung terbangun setelah mendengar suara dari Doni.
"Syukurlah kamu baik-baik saja, aku kira tadi kamu sudah kegeprek karena tertimpa tas besar mu itu",ucap Doni kepada Notia yang saat ini wajahnya terlihat memerah.
*Tadi ada cairan warna merah yang mengalir dibawah tas tersebut yang Doni kira itu merupakan darahnya Notia*.
*Cairan merah itu merupakan saos tomat yang dia simpan dibagian belakang tas dan saos tersebut bocor setelah tertimpa kebawah hingga jadi seperti itu*.
"ADUDUDUDUH SIALLLL.....GORRILA BESAR ITU BENAR-BENAR GILA BANGET KUATNYA! ",ucap Frans yang juga mulai terbangun dari sana sambil menggosok-gosok kepala atasnya.
"Hei apa kamu baik-baik saja kan? ",ucap Shigeo yang berdiri disamping Frans.
"AH?....TENTU SAJA AKU BAIK-BAIK SAJA!!....AKU SANG FRANS LUMIFRED INI TIDAK AKAN KALAH SEMUDAH ITU! ",ucap Frans sambil tertawa lepas setelah mengatakan itu.
Setelah itu Dominik dan Nosil yang saat ini berjalan bersama-sama mulai menghampiri mereka berempat disana.
*Zados sudah tidak ada diruang lobby karena dia sudah duluan berjalan menuju kelantai bawah bersama Leila dan Reina*.
"Hei kalian para pecundang sialan!....cepatlah bergegas menuju ke ruang pelatihan sekarang juga atau tidak.....",ucap Nosil sambil memegang senjata jiwa miliknya mengarah kepada mereka berempat.
" Baik! ",ucap mereka berempat setelah mendengar omongan kematian dari Nosil.
Pada akhirnya mereka semua mulai berjalan bersama-sama menuju keruang pelatihan yang berada dilantai bawah dari gedung tersebut.
*Lantai bawah tersebut merupakan lantai minus 20 yang merupakan lantai terbawah dari gedung kantor tersebut*.
Pertama-tama mereka akan menaiki sebuah elevator yang cukup besar yang bahkan elevator tersebut bisa muat lebih dari seratus orang sekaligus.
Setelah mereka semua menaiki elevator besar tersebut Doni lalu berbicara dalam hati dengan tatapan yang tegang.
"Menuju kelantai bawah tanah ya.....aku jadi penasaran seperti apa keliatannya tempat itu karena dari tadi aku cuma melihat besi hitam yang menutupi semua ruangan",ucap Doni dalam hati sambil berdiri bersama yang lainnya di dalam elevator besar.
'gruuuuuuuuuuu',(suara dari elevator besar yang turun kebawah).
"Disini tidak ada musik sama sekali.....membosankan banget!.....hey guru apa guru bisa menghidupkan musik disini? ",ucap Shigeo yang mengharapkan ada musik didalam elevator besar tersebut.
Setelah mendengar itu Dominik lalu mulai memutar musik menggunakan ponsel miliknya yang sudah retak dengan suara yang keras.
[Fyi musik yang diputar Dominik adalah | Musik = Freddy Fazbear's Pizzeria Simulator OST Extended : Thank Your For Your Patience].
"Itu musik yang bagus guru! ",ucap Shigeo yang berdiri disamping Dominik.
"Dominik selera musikmu bagus juga!...apa kamu pernah mendengar lagu jazz sebelumnya? ",ucap Nosil yang basa-basi kepadanya.
"Tentu saja....apalagi saat aku sedang bosan didalam ruangan kantorku, aku biasanya memutar musik lainnya",ucap Dominik sambil melakukan pose aneh.
"Oh ya ngomong-ngomong dimana teman kita yang satunya ya?.....apa tadi kalian melihatnya? ",ucap Notia yang memikirkan Zados sambil melirik-lirik kearah mereka semua.
"Orang yang tadi suka memainkan yoyo itu kan?.....hmmmm....aku tidak melihatnya sama sekali",ucap Doni yang menjawabnya.
"HEH BUKANKAH ITU BAGUS!....SI PENDIAM SIALAN ITU AKHIRNYA SUDAH MENGHILANG",ucap Frans yang tersenyum sambil memegang tas pengangkutnya.
Lalu setelah menunggu selama 5 menit lamanya, pada akhirnya mereka telah sampai ke lantai minus 20.
'dung! ',(suara dari elevator yang mulai membuka kedua pintu).
"Baiklah kita telah sampai",ucap Nosil dengan pose santainya.
Setelah kedua pintu elevator terbuka, disana mulai terlihat kalau dalam ruangan lantai minus 20.
Terlihat seperti sebuah bunker pertahan karena setiap sudut dilapisi oleh besi tebal berwarna putih yang dilapisi oleh garis-garis warna oren dan juga warna hitam disetiap ujungnya.
Lalu untuk desain interiornya terlihat sangat mematikan karena banyak duri-duri tajam dan jebakan mematikan lainnya yang terpasang disetiap sisi.
"Apaan ini!!!.....apa ini ruang penyiksaan atau semacamnya!! ",ucap Doni yang terkejut setelah melihat ruangan tersebut.
"Disinikah lantai terbawah dari kantor ini?...wah hebat disini banyak sekali rintangannya!! ",ucap Shigeo yang menjadi bersemangat sambil terus berjalan kedepan dan melihat-lihat setiap sudut ruangan.
"WUEH!!...HEBAT RUANGAN INI SANGAT MEMATIKAN!!.....AHHHH!!! ",ucap Frans yang berlarian kedepan dan terkena jebakan batman.
*Frans saat ini kedua kakinya terikat diatas tali dengan posisi badan yang terbalik kebawah*.
"Kacamata hitam!!.....aku akan menyelamatkan mu! ",ucap Notia yang lalu melompat kearahnya dan menyelamatkan kacamata hitam milik Frans.
"Baik...baik...hush...hush...aku sudah menyelamatkan mu",ucap Notia yang mengelus kacamata milik Frans.
"WOI WANITA HIJAU SIALAN!!!...EMANGNYA YANG MANA KAMU MAU SELAMATIN!!! ",ucap Frans yang berteriak kearah Notia dengan posisi tergantung kebawah.
*Pada akhirnya Frans ditolong oleh Dominik dengan elemen anginnya dan Frans terjatuh kebawah dengan posisi kepala yang mendarat terlebih dulu*.
Setelah itu Nosil lalu mulai berjalan kedepan dan menegok kearah mereka berempat lalu mengatakan.
"Selamat datang diruang pelatihan squadku!!....apa kalian para pecundang sudah siap dengan semua yang ada disini!!? ",ucap Nosil dengan nada yang tegas dan wajah yang menyeramkan.
" Baik! ",ucap mereka berempat setelah mendengar perkataan Nosil.
"Jadi ikutilah aku sekarang juga!!...kalau ada orang bodoh yang tidak mau mengikutiku sekarang juga maka akan kubunuh!! ",ucap Nosil yang lalu mulai berjalan lurus.
Lalu setelah itu empat orang lainnya yaitu Doni,Frans,Notia dan juga Shigeo mulai berjalan mengikutinya.
Sementara itu Dominik yang dari tadi masih berdiri didepan pintu elevator, dia mulai melambaikan tanganya kearah Shigeo sambil berteriak.
"Dadah Shigeo!!....aku akan menunggumu di lantai atas!! ",ucap Dominik.
Setelah mendengar itu Shigeo lalu melirik kearah Dominik dan juga ikut melambaikan tangannya.
"Sampai jumpa guru!!!...aku pasti akan menjadi lebih kuat lagi!! ",ucap Shigeo.
Lalu setelah mereka semua berjalan cukup lama kedepan lorong, secara tiba-tiba ada suara hantaman yang cukup keras terdengar.
'DUUUUUUNG! ',(suara hantaman yang seperti besi yang menjadi penyok).
'TAAAAAANG! '.
"Ahh!....Suara apa itu tadi? ",ucap Doni yang kaget setelah mendengarnya sambil terus berjalan bersama yang lainnya.
"Barusan itu suaranya seperti benturan yang sangat keras....",ucap Notia yang berjalan disamping Doni sambil menggendong tas besar miliknya.
"Woaahh!!....jangan-jangan itukah latihan yang akan kita jalanin?!! ",ucap Shigeo yang menjadi kegirangan karena dia mengira pelatihan ini akan menjadi sebuah pertarungan.
"HAH KALAU NANTI LATIHANNYA ADU JOTOS AKULAH JAGONYA!! ",ucap Frans yang berjalan sambil menaikan kedua tangannya dan juga tersenyum dengan kacamata hitamnya.
Setelah mendengar perkataan dari mereka berempat Nosil lalu berhenti berjalan sambil berbicara.
"Nanti aku akan kuberitahu seperti apa latihan yang akan kalian jalankan jadi tetaplah ikuti aku sampai sana",ucap Nosil sambil menengok kebelakang, lalu akhirnya dia lanjut berjalan lagi.
Lalu setelah berjalan cukup lama dilorong besar tersebut, pada akhirnya Nosil berhenti disebuah pintu kayu besar yang dimana didalam sana sudah terdengar suara keributan.
Suara keributan tersebut terdengar seperti sebuah pertarungan yang dimana terdengar juga suara seorang wanita yang berteriak.
Nosil yang saat ini telah berdiri didepan pintu kayu besar tersebut, lalu dia langsung memukulnya hingga jebol.
'DURRRRRRRRRRRRRRRRR! ',(suara dari kedua pintu kayu besar yang terpental cukup jauh kedalam ruangan).
'DUM....DUM.....DUM....DAMMM! '.
"Ini orang bar-bar banget! ",ucap Doni dalam hati dengan nada yang cemas.
Ruangan tersebut terlihat sangat berantakan yang dimana terlihat dindingnya terbuat dari besi tebal yang sudah penyok-penyok dibeberapa titik dan untuk lantainya juga terbuat dari besi dan juga disana terdapat sebuah matras yang cukup tebal yang menutupi sebagian lantai.
Di dalam ruangan tersebut terdapat 7 orang yang sedang membuat kerusuhan yang dimana ada 1 orang berbadan kekar yang sedang bertarung dengan 3 orang yang ternyata mereka merupakan Zados, Leila dan Reina.
Sementara 3 orang lainnya terlihat sedang meninju potongan tembok besi tebal yang berada diujung kiri ruangan hingga jebol.
"Woi kalian para pecundang berengsek!!.....apa yang kalian lakukan saat aku tidak berada disini!! ",ucap Nosil yang menjadi marah setelah melihat kerusuhan yang terjadi sambil terus berjalan maju.
Setelah Nosil mengatakan itu lalu 4 orang yang berwajah sangar disana mulai berlari kearahnya sambil berteriak.
"Boss selamat datang!! ",ucap mereka berempat yang berlari kearahnya.
Nosil lalu berhenti berjalan saat sudah berada ditengah ruangan sambil menatap kearah mereka berempat dengan tatapan yang mengerikan lalu dia mengatakan.
"Kalian berempat!!.....aku serahkan pelatihan anak baru kepada kalian semua dan ingatlah ajarkan mereka arti menjadi kurir yang sebenarnya!!.....mengerti?!!",ucap Nosil yang membentak mereka berempat sambil menunjuk kearah Doni dan kawan-kawan.
" DIMENGERTI BOSS!! ",ucap mereka berempat sambil memberinya salam hormat.
"Baiklah kalau begitu aku akan pergi dulu ",ucap Nosil yang setelah itu berjalan keluar dan meninggalkan mereka semua diruang pelatihan.
Setelah itu mereka berempat mulai menuju kearah Doni dan kawan-kawan dengan tatapan senyum yang menyeramkan sambil mengatakan.
"Sepertinya kita punya mainan baru lagi! ",ucap salah satu pria berwajah sangar.
"Ayo kita lakukan hompimpa untuk menentukannya! ",ucap dari salah satu pria badan kekar.
Mereka pun memutuskan untuk melakukan hompimpa dengan membalikan tangan mereka satu per satu.
Lalu sementara itu Zados, Leila dan Reina yang berada disebelah kanan ruangan, mereka akhirnya berjalan menuju kearah Doni dan kawan-kawan.
Frans yang melihatnya lalu berteriak kearah mereka bertiga.
"HEEH!!....TUNGGU SEBENTAR!!....KENAPA KALIAN PARA PUTRI KEMATIAN BISA BERADA DISINI!!! ",ucap Frans yang terkejut setelah melihat kearah Leila dan Reina.
"Perkataanmu itu selalu saja ingin membuatkuĀ mau mencincang habis dirimu lagi ya kacamata hitam norak! ",ucap Leila yang berjalan kearah Frans sambil memegang sebuah pedang besar yang mengarah kepala Frans.
"Kakak sudah cukup!....bagaimana kalau nanti kakak tidak sengaja membunuhnya lagi?! ",ucap Reina yang menarik badan Leila kebelakang.
"WOIII!!....SEJAK KAPAN AKU SUDAH DIBUNUH OLEHNYA!!! ",ucap Frans yang berteriak kearah Reina sambil menunjuk kearahnya.
Lalu disisi lain Doni dan Shigeo yang saat ini melihat-lihat sekitaran ruangan karena para seniornya masih melakukan hompimpa.
"Sebenarnya kita melakukan pelatihan seperti apa disini? ",ucap Doni sambil melirik kanan kiri.
"Entah?...mungkin mereka berempat akan memberitahunya nanti",ucap Shigeo yang melirik kearah seniornya yang sudah selesai melakukan hompimpa.
Lalu berpindah ke empat orang senior disana yang sedang berbicara sesuatu.
"Baiklah sudah diputuskan!....Herman kau akan bertarung dengan dua anak baru disebelah situ! ",ucap dari pria badan kekar tersebut sambil menunjuk kearah Frans dan juga Leila.
"Baiklah waktunya aku bermain dengan mereka!!....oraaaah!! ",ucap dari pria bernama Herman yang langsung berlari menuju kearah mereka berdua.
Setelah mereka berempat telah memutuskan untuk melatih setiap dua orang baru disana.
Lalu tersisa satu orang baru lainnya yang belum terpilih untuk dilatih dan orang tersebut merupakan Doni.
Tetapi setelah itu Doni yang dari tadi berdiri kebingungan karena teman-temannya telah dibawa pergi oleh mereka bertiga, lalu muncul satu orang senior yang berdiri dihadapannya.
Dia merupakan pria berbadan kekar yang lalu tanpa pikir panjang langsung membawa Doni keluar dari ruangan tersebut.
"Tunggu kita akan kemana?! ",ucap Doni yang kebingungan karena dibawa lari olehnya dengan cara dipegang seperti barang bawaan.
"Tenanglah bocah kacamata aku akan melatihmu secara khusus jadi diamlah atau kau akan ku bungkam! ",ucap dari pria berbadan kekar tersebut sambil berlari sangat cepat membawa Doni.
~==========================~
[Bab 30 : Pelatihan Neraka akan Dimulai Selesai]
Total Revisi : 1 Kali