Doni yang saat ini dibawa lari oleh pria berbadan kekar tersebut, lalu pada akhirnya dia berhenti disebuah pintu ruangan yang terasa sangat panas dan juga sangat dingin disaat bersamaan.
Setelah berhenti ditempat itu dia langsung menghancurkan pintu besi yang ada dihadapannya dengan sangat mudah, karena dia hanya menendangnya saja dengan salah satu kakinya.
'TUUUUNGGG',(suara pintu yang terbentur oleh tendangan dari orang berbadan kekar).
'DURR...DURRR..... BRAAKK! ',(suara pintu yang terpental jauh di dalam ruangan tersebut).
Lalu orang berbadan kekar tersebut membawa Doni menuju kedalam ruangan tersebut yang terlihat sangat berbahaya.
Karena disana terdapat banyak sekali rintangan jebakan berduri dan juga terdapat hydraulic press raksasa bahkan juga mesin penggiling berjalan.
*Tempat tersebut masih berada dilantai minus 20 yang berada disebelah kanan dari ruang pelatihan sebelumnya*.
"Kita sudah sampai ditempat pelatihan kita berdua! ",ucap dari pria berbadan kekar yang saat ini telah menurunkan Doni kebawah.
"Tunggu tempat macam apa ini!!....udaranya terasa panas sekali! ",ucap Doni yang berdiri disamping pria kekar tersebut dengan nada yang ngegas.
Pria berbadan kekar tersebut lalu mulai berjalan kedepan dan setelah itu dia berbalik kearah Doni yang masih terdiam dan mulai menjelaskan sesuatu sambil memperkenalkan dirinya.
"Sekarang aku akan mengajarimu caranya untuk bisa menjadi kurir zender yang sebenarnya! ".
"Apa kamu pikir kita bisa dengan mudahnya mengantarkan paket sebagai kurir disini?! ".
"Tentu sajaaa!..... noooooo! ".
"Kita bahkan tidak akan tahu situasi berbahaya seperti apa yang akan terjadi pada saat mengantarkan paket kepada pelanggan kita nantinya.....jadi! ".
"Aku Dekira Silvester akan langsung mengajarimu caranya agar bisa menjadi laki-laki yang sesungguhnya saat mengantarkan paket mengerti?!! ".
Ucap dari pria bernama Dekira Silvester dengan nada yang sangat keras dan juga langsung membuka baju kemeja miliknya dan memperlihatkan otot-otot kekarnya kepada Doni.
*Orang berbadan kekar tersebut merupakan*.
*( Dekira Silvester [Ketua Squad Golden Deer Divisi 1] )*
"Me..mengerti! ",ucap Doni yang langsung memasang posisi tubuh tegak dengan keringat dingin.
"Tunggu sebentar apa hubungannya dengan menjadi laki-laki yang sesungguhnya dari pelatihan ini?....dari yang aku lihat tempat ini benar-benar seperti tempat penggilingan daging! ".
"Sekalinya aku terkena salah satu dari rintangan disana aku pastinya bisa mati!! ",ucap Doni dalam hati yang keringat dingin setelah melihat rintanga yang ada didepannya.
Lalu setelah mengatakan itu, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari dalam kepala Doni dengan suara yang sangat menggema.
"Muahahahah Bocah sialan makan tuh pelatihan!!....Muahahahahah!! ",ucap dari senjata jiwa yang terikat dengan Doni, dengan nada yang terdengar senang.
"Kau berisik sekali ya!!.....jiwa anjing terbang tukang makan!!....apanya yang lucu dari itu!! ",ucap Doni dalam hati setelah mendengar suara dari senjata jiwa miliknya dengan nada yang ngegas.
Setelah itu pria berbadan kekar bernama Dekira itu mulai mendorong badan Doni untuk maju kedepan rintangan mematikan tersebut sambil berteriak.
"Ayo cepatlah maju kedepan bocah kacamata sialan!.....kau bukanlah lakik kalau tidak pikir panjang langsung maju kedepan! ",ucap Dekira yang mendorong Doni.
Doni yang dari tadi terbengong karena berbicara dengan senjata jiwa miliknya lalu tanpa sadar dirinya telah didorong oleh Dekira cukup jauh.
Lalu setelah Doni yang akhirnya merasakan rasa panas dan dingin yang berubah-ubah, ia menjadi sadar kembali dan langsung menoleh kearah Dekira yang berada dibelakangnya.
"Tu..tunggu sebentar aku bahkan belum mengerti sama sekali dengan peraturannya!....se..setidaknya!!....bisakah kamu jelasin dulu!! ",ucap Doni yang sekuat tenaga untuk melawan tenaga dari Dekira yang terus mencoba mendorongnya.
Setelah mendengar perkataan dari Doni lalu Dekira berhenti mendorongnya dan mulai terlihat tersenyum sambil mengatakan.
"Oh jadi kamu orang yang selalu memikirkan soal peraturan ya?!!..... heh kamu itu membosankan sekali ya?.....".
"Tapi baiklah akan kuberitahu!.....tentu saja kamu harus selesaikan semua tahap rintangan yang ada di depanmu itu!! ".
"Tahap pertama adalah rintangan ini dan setelah menyelesaikannya kamu akan menuju tahap kedua yang berada dipintu depan sana",ucap Dekira yang menunjuk kearah pintu besar yang berada jauh didepan arena rintangan.
Setelah itu Dekira mulai berteriak kearah Doni.
"Kalau sudah mengerti sekarang kamu harus jadi lakik dan maju sanaaaaaaa!!! ",ucap Dekira yang langsung mendorong Doni dengan sekuat tenaga yang membuatnya langsung terjatuh kedalam area papan tebal yang berbahaya.
Karena disana terdapat banyak sekali rintangan seperti jebakan berduri, gergaji putar, haudralic press raksasa dan juga cairan asam yang berisikan tulang mengambang.
Pada akhirnya Doni langsung berlari kedepan tanpa pikir panjang dan cukup mengejutkannya ia berhasil menghindari semua rintangan yang ada di depannya sembari berteriak.
"Uwaaaah!!!....heeeeeeh!!!... aaaahhh!! ",ucap Doni yang berteriak sembari menghindari semua rintangan yang ada didepannya tanpa terluka sedikitpun.
Dekira yang melihatnya dari kejauhan menjadi terkesan dengan pergerakan Doni yang cukup bagus.
"Bocah kacamata!!...pergerakanmu kamu cukup bagus juga ya!!....teruslah pertahankan kelakian dirimu!!....karena nantinya kamu akan menghadapi rintangan yang paling lakik diujung sana!! ",ucap Dekira yang berteriak kearah Doni.
Doni yang mendengarnya sembari terus menghindari semua rintangan didepannya lalu ia mulai bergumam dengan wajah yang agak ketakutan.
"Heh apa maksudnya tadi?!... jangan-jangan?!.....achh! ",ucap Doni yang sudah hampir berada digaris akhir rintangan dengan wajah terkejut setelah melirik kedepan.
Karena Doni hampir saja jatuh kebawah lautan cairan asam yang berada didepannya dan setelah itu Doni langsung berjalan mundur agar tidak terjatuh dari sana.
Ternyata Doni Saat ini telah memasuki rintangan tahap akhir yaitu arena pertarungan yang berbentuk lingkaran yang dimana semua area disekelilingnya sekarang telah berisi oleh cairan asam yang bisa langsung melelehkan kulit pada saat bersentuhan langsung.
Setelah Doni terus berdiam cukup lama disana, lalu terdengar sebuah suara yang sangat keras dari dalam lautan cairan asam dibawahnya.
'BRRRRRSSSSS..... KRRRT',(suara tersebut merupakan robot gurita raksasa yang muncul dihadapan Doni).
Secara tiba-tiba muncul sebuah robot gurita raksasa dari dalam cairan asam yang berada dibawah papan rintangan tempat Doni berdiri.
Robot gurita raksasa tersebut kemungkinan sebesar 20 meter dengan delapan kaki tentakel raksasanya yang juga ikut meluncur keatas.
"Ro...robot?!.....apa aku harus menghancurkan robot ini?!.....padahal robotnya terlihat keren banget",ucap Doni dalam hati sambil terus melihat robot gurita raksasa tersebut.
Disana terlihat kalau robot gurita tersebut sebenarnya muncul secara tiba-tiba setelah mendeteksi sebuah kehadiran seseorang yang memasuki area radarnya.
Dan robot gurita tersebut lalu akan mulai menyerang Doni dengan bersiap-siap meluncurkan selongsong peluru meriam yang muncul dari kaki-kaki tentakelnya dan juga mulai ingin menembakan laser dari matanya.
"Tapi tunggu dulu!!.....apa aku bisa melawan robot keren sebesar itu?! ",ucap Doni dalam hati dengan mulut yang terbuka lebar dan juga mata yang melotot karena merasa setengah kagum dan juga ngeri.
Dekira yang melihatnya lalu berteriak kencang kepada Doni dari kejauhan.
"Bocah Kacamataaa!...kamu bisa memakai senjata jiwamu bukan?!!!.....kalau kau seorang lakik sekarang gunakan seluruh kemampuan mu untuk menghancurkannya!!! ",ucap Dekira yang berteriak sangat kencang.
Setelah mendengar teriakan darinya lalu Doni mulai berbicara dalam hati untuk berbicara dengan senjata jiwa miliknya.
"Hei senjata jiwa....apa aku boleh meminjam kekuatan mu sekarang juga? ",ucap Doni yang ingin berbicara dengan senjata jiwa miliknya.
"Tidak boleh!!....aku merasa lebih baik kamu mati saja disini ",ucap senjata jiwa yang bergema dikepala Doni.
"Apa kamu segitu inginnya aku terbunuh!!.....aku padahal sudah memberimu banyak makanan yang sudah kamu minta loh!! ",ucap Doni dengan nada yang kesal.
"Cihh!!.....lebih baik kamu diam dan perhatikanlah saja baik-baik bocah!! ",ucap senjata jiwa yang menggema dikepala Doni.
"Apanya yang perhatiin?!....jangan bilang kamu ingin aku pasrah dan terbunuh disini?!!.....hah?!! ",ucap Doni dalam hati dengan nada yang ngegas.
Setelah mereka asik berbincang lalu robot gurita raksasa itu langsung menembakan banyak sekali peluri meriam kearah Doni.
'DUR....DUR....DUR....DUR....DUR',(suara peluru meriam yang melaju sangat cepat kearah Doni).
Doni yang menyadarinya lalu dengan cepat mencoba menghindarinya sembari mengatakan.
"Sepertinya aku akan pakai transformasi senjata biasanya saja dah....ya ampun...kenapa aku harus minta ijin dengannya untuk bisa mengeluarkan kekuatan dari senjataku",ucap Doni yang akan bersiap-siap untuk mengeluarkan senjata jiwa miliknya sambil melakukan posisi ingin berlari.
*Waktu kemarin pada saat Doni masih melakukan pesta kelulusan dikantin, sebenarnya Doni telah menunjukan senjata jiwa miliknya kepada teman-temannya, tetapi Doni tidak bisa mengeluarkan kekuatan dari senjatanya karena masih ada sebuah urusan yang belum selesai dengan jiwa yang terikat dengannya*.
Jadi karena itulah Doni hanya bisa mengeluarkan transformasi senjatanya saja dan tidak bisa mengeluarkan kekuatan apapun dari senjata jiwanya meskipun senjata jiwa milik Doni merupakan tipe spesial.
Saat ini Doni mulai mengatakan sebuah jurus.
"Soul mode transformasi pertama pedang tak berwarna".
Setelah itu sebuah portal kecil muncul dari atas tangannya dan Doni mulai mengambilnya dengan cara menariknya kebawah menggunakan tangan kanannya.
Senjata yang Doni keluarkan adalah sebuah pedang claymore kecil yang keseluruhan pedangnya berwarna abu-abu pekat.
"Aku akan mencoba untuk mengalahkannya meskipun hanya dengan senjata biasa saja! ",ucap Doni yang terus berlari kedepan sembari menghindari rentetan serangan meriam dan juga serangan laser dari robot gurita raksasa tersebut.
Setelah Doni sudah berada cukup dekat dengan robot tersebut, ia langsung menyerangnya dengan cara mengayunkan pedangnya keatas untuk melakukan serangan tebasan dari dekat.
"Terima ini hyaaaaah!! ",ucap Doni yang berteriak kearah robot gurita raksasa tersebut.
'Tang! ',(suara hantaman dari pedang Doni yang mengenai salah satu tentakel besi robot tersebut).
Setelah Doni mengenai salah satu tentakel robot yang bersender diujung papan rintangan, lalu robot gurita itu mulai mengayunkan salah satu tentakel miliknya kearah Doni yang berada dibawahnya.
'KRRRRUUUUUUUUGGG',(suara dari kaki tentakel yang robot itu ayunkan kearah Doni dengan lambat).
Doni dengan cepat langsung mundur cukup jauh dari robot tersebut, tetapi ia sadar kalau papan arenanya tidak cukup besar untuk bisa menghindar dari serangan tersebut.
Doni lalu mencoba memikirkan cara agar bisa menghindari serangan mematikan itu.
Tetapi secara tiba-tiba terdengar sebuah suara semprotan air dari tempat Dekira berada dan setelah itu muncul seseorang yang berteriak sambil meluncur sangat cepat kearah Doni berada.
"Hexa gear!... mode medium!....terima ini jet kick!!!! ",ucap dari orang yang meluncur dari atas sembari mengeluarkan semprotan air dari tangannya yang mengenai tentakel robot yang tadi akan menyerang Doni.
Setelah itu dia langsung menendang kepala dari robot gurita raksasa tersebut hingga terpental kepinggir tembok besi tebal yang berada dibelakangnya.
'DURRRRRRRRRRRRR! ',(suara dari hantaman keras yang membuat robot gurita raksas tersebut langsung masuk kedalam cairan asam).
Doni lalu menengok kearah orang tersebut yang saat ini berada tepat diatasnya.
"Siapa laki-laki berambut biru itu?....dia kuat banget",ucap Doni dalam hati dengan tatapan yang terkejut.
Setelah robot gurita tersebut telah dikalahkan oleh orang berambut biru tadi, lalu ditempat arena Doni berdiri saat ini, mulai bergerak maju dan membuka salah satu pintu yang berada didalam sana.
Lalu setelah itu orang berambut biru tersebut mendarat kearah Doni dan mulai melirik kearahnya dengan tatapan yang bahagia.
"Hey apakah kamu orang berkacamata yang dikatakan oleh Lilia kemarin itu? ",ucap dari orang berambut biru tersebut.
Doni yang mendengarnya jadi terheran lalu bertanya kepadanya.
"Eh?...kamu mengenali Lilia? ",ucap Doni yang menghadap kearahnya.
"Huhu...tentu saja karena dia adalah rekan squadku! ",ucap orang berambut biru tersebut.
Nama dari orang berambut biru tersebut adalah.
*( Zeke Satelight [Anggota Squad Red Fox Divisi 2] )*.
Setelah mereka berbincang cukup lama dipapan arena tersebut, lalu Dekira tiba-tiba muncul dari belakang Zeke dan langsung meremas kepalanya sambil berteriak.
"Zeke sialan!!.....berani-beraninya kau mengambil panggung dari junior lakik punyaku!!....emangnya kau punya masalah hidup apa sampai datang kesini huh?!! ",ucap Dekira yang memancarkan aura menyeramkan.
"Heheheh....tadi aku sedang iseng untuk melihat-lihat jadinya setelah aku merasakan kehadiran robot aku jadi ingin langsung mengha-".
" Argghhhhhhhh! ",ucap Zeke yang dimana perkataannya terpotong karena kepalanya diremas sangat keras oleh Dekira.
"Haaah?!!!....apa kau mau kubunuh saja sekarang disini haahh!! ",ucap Dekira yang menjadi kesal.
Doni yang mendengarnya jadi keringat dingin karena teringat oleh seseorang yang juga terasa cukup sama.
"Entah kenapa aku jadi agak merinding melihat ini ",ucap Doni dalam hati.
"Hei bajingan!...apa kau tadi telah mengikuti Herman secara diam-diam kemari huh?!! ",ucap Dekira yang masih meremas kepala Zeke.
"Hehehehe....sebenarnya akulah yang mengantar dia menuju kemari untuk melakukan ini...jadi aku setelah itu ikut masuk kesini untuk melihat-lihat",ucap Zeke yang setelah itu pegangannya dilepas oleh Dekira.
"Sudahlah kalau begitu sialan!...Zeke kali ini kamu juga harus mengajari junior mu cara menjadi kurir yang sebenarnya!!, secara lakik!! ",ucap Dekira yang menunjuk jarinya kearah Zeke dengan wajah yang terlihat konyol.
"A..a..aku mengerti.....",ucap Zeke yang terdengar ogah sambil melakukan pose tangan yang santai.
Disini Doni pada akhirnya tidak sengaja telah menyelesaikan tahap rintangan mematikan yang pertama dan apakah Doni bisa melakukan tahap rintangan yang selanjutnya.~
~==========================~
[Bab 31 : Tantangan yang Mematikan Selesai]
Total Revisi : 0 Kali