Chereads / Break Package / Chapter 34 - Bab 32 : Duel Frans melawan Leila

Chapter 34 - Bab 32 : Duel Frans melawan Leila

Saat ini berpindah kesudut pandang dari Frans dan juga Leila yang dimana mereka berdua sedang menjalani pelatihan diruangan lain yang berada tidak cukup jauh dari tempat Doni berada.

Didalam ruangan tersebut terlihat cukup luas dan juga kosong yang dimana disetiap sisi dari ruangan tersebut keseluruhannya berwarna hitam pekat karena dilapisi oleh baja karbon dan disana Frans dan juga Leila sedang dilatih langsung oleh salah satu seniornya yang bernama.

*( Herman [ Anggota Squad Red Fox Divisi 1] )*.

Latihan yang dijalani mereka saat ini adalah sebuah pertarungan antar tim yang dimana mereka berdua harus merebut sebuah kotak kontainer yang digenggam oleh seniornya itu.

Dan didalam sana terdengar sebuah suara yang sangat nyaring.

'clank.....clank.... clank',(suara dari benturan pedang yang sangat cepat).

'badoooom! ',(suara hantaman senjata yang sangat keras).

Ternyata suara tersebut berasal dari Frans dan juga Leila yang sedang berselisih satu sama lain.

"PUTRI SIALAN!!.....APAKAH KAU SEGITU INGINNYA MEMBUNUHKU DISINI?!! ",ucap Frans yang terus menepis serangan beruntun dari Leila menggunakan tongkat bisbol dan juga katana ditangannya.

*Bagi yang lupa Frans menggendong sarung pedang Katana dibelakang punggungnya dan tongkat bisbol tersebut merupakan senjata jiwa miliknya*.

"Kaulah satu-satunya orang yang paling aku benci lebih dari orang berkacamata lainnya!!...enyahlah kau bajingan!!! ",ucap Leila yang terus menyerang Frans dengan senjata jiwa miliknya yang merupakan sebuah pedang panjang yang cukup lebar.

Meskipun mereka berdua saling beradu serangan satu sama lain, tetapi mereka berdua tetap mengejar Herman yang saat ini berada disamping kiri mereka dan mereka berdua juga secara bersamaan ikut menyerang kearahnya.

"Ayo...ayo...ayolah kalian berdua!....apa kalian tidak bisa akur saat bertarung dalam satu tim?! ",ucap Herman yang terus menghindari serangan beruntun dari mereka berdua.

"BERISIK WOEI!!.....JUSTRU AKU TIDAK BISA FOKUS MENYERANGMU KARENA PUTRI GORILLA SATU INI YANG TERUS MENERUS INGIN MENYERANGKU!! ",ucap Frans yang langsung melompat mundur untuk berhenti menyerang dan menunjuk katananya kearah Leila yang ada didepannya.

Setelah Frans mengatakan hal tersebut, Leila lalu berhenti menyerangnya dan juga ikut terdiam dengan pose tubuh yang agak murung sembari memancarkan aura yang mengerikan, dia lalu berteriak kearah Frans.

"Bisakah kau berhenti terus mengejeku kacamata hitam norak!!!...aku itu punya nama tahu!!! ",ucap Leila yang setelah itu langsung menyambar serangan kearahnya lagi sembari mengatakan sebuah jurus.

"Soul mode transformasi ketiga pedang suci astarte maximum output".

Setelah Leila mengatakan jurus tersebut, kekuatan fisiknya lalu menjadi meningkat drastis dan juga dipadukan dengan kecepatannya yang menjadi sangat luar biasa cepat.

'ZWOOOOOONG',(suara yang dipancarkan oleh pergerakannya yang menuju kearah Frans).

Frans yang dari tadi berdiri dari kejauhan lalu mulai berlari dengan sekuat tenaga untuk bisa menghindari serangan mematikan dari Leila yang terus menerus ingin menerjangnya menggunakan pedang panjang tersebut.

Lalu disisi Herman yang dari tadi melihatnya, dia jadi langsung mengejar mereka berdua untuk menghentikan perselisihan tersebut.

"Hei kalian berdua hentikan!.....ughhh-",ucap Herman yang setelah itu dia langsung terkena serangan dari Leila yang membuatnya terpental jauh hingga menabrak dinding.

'durrrrrrrrrrrrrr',(suara dari hantaman Herman yang terpental jauh hingga menabrak dinding sampai jebol). 

Pada akhirnya Leila secara tidak sengaja mengalahkan seniornya, tetapi karena Leila yang masih tersulut api amarah, dia jadi tidak menyadarinya dan masih terus mengincar Frans yang terus-terusan berlari menjauh.

"Ayolah hadapi aku langsung disini kacamata hitam noraaaaak!! ",ucap Leila yang terus menyambarnya dengan serangan tusukan yang dimana disetiap serangannya membuat gelombang angin yang sangat kuat.

"AKU TIDAK MUNGKIN BISA MENANG ADU MEKANIK DENGAN GORILLA ITU SECARA LANGSUNG.....SEPERTINYA AKU TIDAK PUNYA PILIHAN LAIN",ucap Frans yang terus berlari untuk menghindari serangan Leila sembari memegang kedua senjata ditangannya.

Setelah itu Frans mulai menaruh pedang katana miliknya kedalam sarung pedang dan mulai menggenggam tongkat bisbol miliknya menggunakan kedua tangan sembari mengatakan sebuah jurus.

"Soul mode elemen kedua pusaran api raksasa".

Jurus tersebut merupakan pusaran tornado api yang keluar dari tongkat bisbolnya dan setelah itu serangannya mulai mengarah menuju Leila yang berada dibelakangnya.

'ZROOOOM',(suara dari jurus pusaran api milik Frans).

Sayangnya serangan darinya dengan mudah dibelokan oleh Leila dengan cara mengayunkan pedang miliknya kesegala arah sehingga akhirnya api tersebut menyebar kearah lain.

"DIA ITU BENAR-BENAR KERAS KEPALA BANGET!!! ",ucap Frans dalam hati sembari terus berlari mengitari ruangan dan juga terus menerus menyerangnya dengan jurus elemennya tersebut.

Hingga pada akhirnya dia berhasil membuat seluruh tempat pelatihan tersebut menjadi kebakaran.

Yang dimana seluruh ruangan tersebut jadi dipenuhi oleh asap tebal berwarna hitam yang membuat Leila menjadi berhenti mengejarnya.

"Uhuk....uhuk....uhuk....ihhh....uhuk...uhuk",ucap Leila yang terbatuk-batuk sembari menutup hidungnya menggunakan tangan kirinya.

Saat ini Leila tidak bisa kemana-mana karena dia tidak bisa menahan kumpulan asap tebal yang menutupinya hingga membuatnya menjadi sesak napas dan juga tidak bisa melihat apapun.

"INILAH KESEMPATANKU UNTUK MENYERANGNYA!! ",ucap Frans dalam hati yang setelah itu mulai menyerang Leila dari belakang secara diam-diam didalam asap hitam yang pekat.

'TANG! ',(suara benturan yang sangat keras).

Serangan tersebut berhasil mengenai kepala belakang Leila yang membuatnya langsung pingsan ditempat.

'dubrak! ',(suara dari tubuh Leila yang langsung berbaring kebawah).

'trang...tang...tang',(suara yang diikuti dengan senjata jiwa miliknya yang terjatuh).

Setelah Frans berhasil mengalahkan Leila, dia langsung menggendongnya untuk segera membawanya keluar dari ruangan tersebut.

Lalu saat ini disisi Herman yang masih tertempel didinding, dia setelah itu mulai terbangun dari pingsannya dan dengan sigap langsung keluar dari ruangan tersebut dengan cara menghancurkan dinding jebol yang berada dibekalangnya.

'duuuurrrr',(suara dari hantaman Herman yang langsung melubangi dinding menjadi cukup besar untuknya bisa kabur).

"Sialan!!....aku tidak tahu kalau juniorku bisa menjadi semengerikan itu...tapi aku harap mereka berdua baik-baik saja disana",ucap Herman yang saat ini telah masuk kedalam ruangan pelatihan dari Doni.

Setelah itu berpindah kesisi lain yang dimana Doni, Zeke dan juga Dekira yang telah menuju keruang pelatihan lain yang dimana tempat ini benar-benar berada tepat disamping ruang pelatihan dari Frans dan juga Leila.

Disana mereka bertiga masih berdiri diatas papan arena yang berbentuk lingkaran yang saat ini sedang menuju keruangan selanjutnya.

"Jadi kali ini pelatihan seperti apa yang akan aku dapatkan? ",ucap Doni yang masih memegang senjata jiwa miliknya ditangan kanan sambil melirik kearah Dekira.

"Tentu saja sebuah tantangan untuk kita para lakik!...bocah kacamata!!....hei Zeke apa kamu mau satu tim bersamanya?! ",ucap Dekira yang terus berdiri tegak dengan nada yang bersemangat dan juga saat ini dia tidak memakai baju.

"Bersama juniorku?....tentu saja...mau bagaimanapun juga aku harus menjadi lebih kuat lagi".

"Agar bisa mengalahkan orang itu suatu hari nanti",ucap Zeke yang terlihat serius sembari mengepalkan kedua tangannya lalu salah satu tangannya membentur tangan lainnya yang mengepal.

"Hei tunggu sebentar!....aku masih belum mengerti dengan maksud perkataanmu itu! ",ucap Doni sambil menunjuk kearah Dekira dengan pedangnya.

"Nanti kamu lihat saja sendiri.....bukankah sesuatu yang misteri itu merupakan sebuah tantangan juga?! ",ucap Dekira sembil tersenyum.

Lalu setelahnya mereka bertiga telah memasuki ruangan selanjutnya, didalam sana terlihat sangat luas dan juga cukup terang dengan seluruh dindingnya yang berwarna putih dan ada tambahan garis berwarna kuning ditengah-tengahnya.

Didalam ruangan tersebut terlihat seperti sebuah labolatorium kosong yang penuh dengan robot-robot berbentuk manusia yang berwarna putih yang memegang sebuah kotak kontainer dikedua tangannya.

Setelah itu papan arena berbentuk lingkaran yang dipijak oleh mereka bertiga lalu mulai berhenti dititik pemberhentian yang ada disana.

"Woahhh hebat!.....ini pertama kalinya aku melihat robot-robot sebanyak ini! ",ucap Doni yang menjadi sangat senang setelah melihat banyaknya robot-robot yang berkeliaran didepannya.

"Baiklah kalian berdua!...sekarang tujuan kalian adalah melindungi robot kurir yang berwarna putih itu untuk bisa menuju kedalam lubang yang ada disana",ucap Dekira yang menunjuk sebuah lubang kecil yang berada jauh diujung ruangan tersebut.~

~==========================~

[(Petit Package Time) Ponk Sensei dimana teman-teman Doni yang lainnya yang juga ikut pelatihan?, "Baiklah Ponk Sensei disini akan menjelaskannya kepada kalian semua, Jadi pertama-tama aku akan memperlihatkan tim dari mereka semua seperti ini".

[Senior 1 : Notia = Zados ].

[Senior 2 : Leila = Frans ].

[Senior 3 : Shigeo = Reina ].

[Senior 4 : Doni = n/a ].

"Jadi seperti inilah tim yang saat ini didapat oleh mereka semua dan mereka semua mendapatkan pelatihan mereka masing-masing tergantung dari senior mereka yang mau melatih mereka dengan cara mereka masing-masing.....jadi begitulah sekian". ].

[Bab 32 : Duel Frans melawan Leila Selesai]

Total Revisi : 2 Kali