Berpindah ke sudut pandang dari Dominik dan juga Nelia yang saat ini sedang berdiri tegak menghadap sebuah meja besar yang berada di dalam ruang kerja boss.
Di depan meja tersebut terlihat ada seorang kakek yang sedang duduk dengan kursi sofa berwarna merah yang cukup besar.
Dia sedang memakai kacamata hitam sambil menghisap sebuah cerutu.
"Seperti apa penampilan dari orang tersebut?....bisa kau deskripsikan padaku....Dominik Lupionez ",ucap dari kakek itu sambil melihat kearah mereka berdua.
Dominik yang saat ini masih menghadap kearah kakek itu, dia lalu mulai menjelaskan penampilan dari orang yang tadi berhasil kabur dengan menggunakan bom asap itu.
"Baiklah...akan saya jelaskan...".
"Pertamanya dia masih memakai jas hitam yang tertutup seperti tiga orang lainnya yang menyusup kemari tapi pada saat pertarungan tadi".
"Kami semua akhirnya bisa melihat penampilannya dengan jelas....dia memakai baju berwarna hijau tua dan celana panjang berwarna abu-abu".
"Lalu untuk penampilan lainnya orang itu terlihat agak tua dengan warna rambut abu-abu dan warna kulit yang terang.....dan juga".
"Dari yang saya lihat dia memiliki beberapa anggota tubuh yang kurang lengkap seperti tangan dan juga bagian mata".
Ucap Dominik dengan nada yang terdengar sopan dan kali ini Dominik tidak melakukan pose apapun saat berbicara kepada kakek itu.
"Jadi begitu kah.... jadi tidak salah lagi orang yang kamu deskripsikan itu memanglah dia....",ucap Kakek tersebut sambil lanjut menghisap cerutu.
Dominik dan Nelia yang penasaran dengan orang tersebut lalu mereka bertanya kepada kakek itu dan setelah itu kakek itu pun mulai memberitahu nya.
"Salah satu orang yang tadi berhasil kabur dari sini dia merupakan pemimpin dari organisasi Merpati Merah....nama dari orang itu adalah Kotora Kurogami ",ucap Kakek tersebut dengan tatapan mata yang serius sambil lanjut menghisap cerutu.
Setelah itu Kakek tersebut berbicara dalam hati mengatakan,"Sepertinya laporan yang ditulis oleh jurnalis itu memanglah akurat....lain kali aku akan menghubunginya lagi".
Setelah Nelia mendengar nama dari orang itu, dia lalu menjadi terkejut tetapi sementara itu Dominik yang mendengar nama itu,dia terlihat biasa saja sambil berbicara dalam hati.
"Kotora Kurogami.....aku akan mengingat nama orang itu".
"Sebagai petarung kuakui dia itu cukup kuat dan aku bahkan tidak merasakan dia pernah menggunakan senjata jiwa sebelumnya",ucap Dominik dalam hati sambil menutup kedua matanya dan juga mengipas wajahnya dengan tangan kirinya.
Begitupun dengan Nelia yang tadi terkejut mendengar nama dari orang itu, dia lalu mulai berpikir dalam hati.
"Kotora Kurogami....aku hanya mengetahui beberapa informasi tentang orang itu tapi aku tidak pernah mendengar kalau dia merupakan pemimpin dari organisasi itu".
"Dari yang aku tahu dia dulunya merupakan salah satu dari pasukan Shinobi yang berhasil bertahan hidup dari peperangan tanah merah dan diberi gelar sebagai 24 pahlawan tanah merah".
"Tetapi pada saat sehari setelah itu dia dikabarkan menghilang dan dianggap telah mati oleh raja dari kerajaan Palamecia dan setelah itu, tidak ada kabar apapun darinya sampai saat ini".
Ucap Nelia yang berdiri terbengong sambil memegang dagu seperti sedang berpikir.
Setelah itu Kakek tersebut mulai memanggil Nelia untuk mendengar laporan darinya.
"Nelia Ludofrid....soal kedatangan mu kemari...apakah kau sudah menemukan salah satu tikus yang menyelinap kesini? ",ucap Kakek tersebut.
Setelah Nelia mendengar perkataan dari Kakek itu lalu dia mulai berdiri tegak sambil melirik kearah kakek itu dan berkata.
"Tentu....saya akan melaporkan tentang kasus ini kepada anda....".
"Pada saat itu saya dan komandan yang lainnya sedang menjalankan tes ketiga dengan enam peserta tes yang tersisa dan memonitor pergerakan dari mereka menggunakan kotak besi yang berisi pelacak".
"Saat itu saya berjalan keluar menuju halaman belakang untuk melacak pergerakan dari dua peserta tes yang berada disana dan saat saya berjalan menuju kearah peserta tes Nomor 23....saya hanya menemukan kotak besi miliknya yang dia tinggal di dalam rerumputan tinggi".
"Lalu setelah menelusuri lebih jauh kearah kiri.....disana saya akhirnya menemukan tubuh dari Nomor 23 dengan kondisi yang sangat mengenaskan".
"Setelah itu saya menyelidikinya dan menemukan ini didalam pakaian orang itu.....",ucap Nelia yang memegang sebuah 'ID CARD' (kartu identitas),ditangan kanannya.
Lalu Nelia mulai berjalan kearah Kakek itu dan menaruh benda tersebut di depan meja kerja Kakek itu.
Setelah itu Kakek tersebut mulai mengambil kartu identitas itu dan memeriksanya.
"Jadi begitu....orang ini sudah jelas merupakan salah satu dari agen khusus cyrotech... hmmmm".
"Kerja bagus Nelia Ludofrid dan juga Dominik Lupionez....sekarang aku perintahkan kalian berdua untuk melanjutkan tes perekrutannya besok karena saat ini aku punya tugas yang sangat spesial buat kalian para komandan squad yang sudah hampir membuatku kena serangan jantung tadi.....".
"Jadi kalian semua harus bertanggung jawab untuk memperbaiki semua kerusakan yang ada diseluruh area kantor ini mengerti? ".
"Kalau tidak....".
Ucap Kakek tersebut dengan wajah yang terlihat agak jengkel sambil memutar-mutar pistol ditangannya dan juga tetap menghisap cerutu.
"Me..mengerti..",ucap Nelia yang langsung berdiri dengan tegak sambil melirik kearah Dominik.
"Mengerti tuan boss!....hehehe",ucap Dominik dengan santainya sambil tersenyum bahagia.
Lalu setelah itu mereka berdua akhirnya berjalan keluar dari ruangan tersebut dan setelahnya mereka berjalan cukup lama dilorong besi yang masih berada dilantai 50.
Nelia mulai menyikut kearah Dominik lalu dia berbisik kearahnya mengatakan.
"Dominik sialan!...karena kamu tadi tanpa ragu menghancurkan gedung belakang, kita semua jadi dimarahi olehnya!! ",ucap Nelia dengan wajah yang jengkel dan ada keriputan warna merah dijidatnya.
"Ya mau bagaimana lagi Nelia, aku sangat menikmati pertarungan tadi dan juga kalau aku tidak melakukan itu".
"Artefaknya tidak akan berhasil aku selamatkan loh",ucap Dominik sambil berjalan bersama Nelia disampingnya.
"Dominik pokoknya kamu harus membayarku dengan semua poin-poin mu karena telah membuatku melakukan hal merepotkan seperti ini",ucap Nelia yang langsung memegang ponselnya.
"Eh!?... tapi semua poinku sudah habis karena kedua muridku telah membeli semua makanan yang ada dikantin loh",ucap Dominik yang berjalan dengan pose santai sambil bersiul setelah mengatakan itu.
" POKOKNYA!!, KAMU HARUS MEMBAYARKU DOMINIK!!, WAKTU PEKERJAAN KU YANG LAIN JADI IKUT TERKORBAN KAN KARENA DIRIMU!! ",ucap Nelia dengan nada yang sangat marah sambil meninju kepala Dominik dengan sangat keras berkali-kali.
"Adududuh... kamu ini kasar seperti biasanya ya Nelia.... bagaimana kalau nanti ada burung yang berputar-putar dikepalaku kalau kamu memukulnya terlalu keras",ucap Dominik sambil mengusap-usap kepalanya yang telah benjol tumpuk tiga.
"AKU TIDAK PEDULI!! ",ucap Nelia yang jadi tambah agresif memukul Dominik.
'TUNNG',(suara hantaman yang sangat dahsyat dari Nelia).
"Aduhhhh!!...",ucap Dominik yang teriak kesakitan.
Lalu waktu pun berpindah pada saat semua peserta tes sudah berada di dalam ruang medis dan juga beberapa komandan squad lain yang masih berada disana.
*Disana sudah tidak ada Lilia dan juga Dokter Villein karena mereka sudah pergi ke cabang Norori untuk membuat laporan tentang insiden yang terjadi di cabang Lapice*.
Disana Shigeo akhirnya sudah siuman dan juga kondisinya sudah sangat bugar, dia saat ini sedang berdiri disamping Doni dan juga Notia.
Lalu disisi lain Frans dan Zados terlihat terkapar dilantai dengan beberapa benjolan dan juga luka goresan disekitaran tubuh mereka.
"Kalian berdua payah sekali....bahkan kalian tidak layak dijadikan dummy oleh pedang ku..... nanti kalian berdua harus latihan di tempat ini dan lakukan push up 1000 kali, pull up 2000 kali, dan juga lari memutari seluruh halaman ini sekitar 30 kali...kalau tidak kalian akan kubunuh!! ",ucap Nosil yang masih terlihat jengkel sambil menginjak punggung Frans dan Zados yang terkapar dibawah.
" Aku jadi kasihan melihat mereka berdua.... ",ucap Doni dengan tatapan yang datar sambil melihat kearah mereka berdua.
Setelah itu Dominik dan Nelia mulai memasuki ruang medis untuk memberi tahu para peserta tes yang sudah berada disana untuk melanjutkan tes ketiga dikeesokan harinya dan tesnya akan dilaksanakan dijam yang sama di ruangan tes yang sama.
Dan juga setelah itu Dominik mulai memberi tahu para komandan squad yang berada disana untuk ikut membantunya melakukan pekerjaan yang disuruh oleh Kakek tersebut.
Nosil yang mendengar perkataan dari Dominik lalu wajahnya menjadi terlihat suram dengan mata berwarna hitam dan mulutnya sedikit terbuka.
"Apa katamu!!, Dominik sialan!...bukankah yang melakukan pekerjaan itu adalah para anggota squad kita!!, emangnya siapa yang menyuruh kita untuk melakukan semua itu!! ",ucap Nosil dengan nada yang marah.
Lalu disaat yang bersamaan Amelia yang mendengarnya terlihat sedih sambil mengatakan.
"Heeh... padahal hari ini aku punya jadwal untuk menyiram tanaman ku agar tidak layu dan juga agar tidak dimakan oleh hama.... huuuu Dominik kenapa?!",ucap Amelia yang saat ini duduk dikursi kayu dengan nada yang sedih.
"Mau bagaimana lagi...ini adalah perintah langsung dari boss kita... lebih baik kita melakukannya sekarang juga agar lebih cepat selesai",ucap Dominik yang masih terlihat benjol dan kali ini ada tambahan benjol dikepalanya.
"Dominik!!, pokoknya nanti kamu harus mentraktir kami semua membeli minuman setelah pekerjaan ini selesai!! ",ucap Nosil yang kali ini sudah berada dihadapan Dominik dan menatapnya dengan wajah yang menyeramkan.
"Eehhh....sekarang kamu juga!? ",ucap Dominik yang terlihat panik dengan keringat dingin.
Lalu kali ini berpindah ke sudut pandang dari Doni yang saat ini telah pergi dan berjalan menuju kearah ruangan warp zone untuk kembali ke cabang Norori.
"Sepertinya tes ketiga akan di undur besok....aku harap aku bisa lulus".
"Sekarang aku jadi deg deg kan saat memikirkannya",ucap Doni dalam hati dengan ekspresi wajah yang terlihat agak tegang.
Setelahnya ia terus berjalan menuju ruangan warp zone lalu Doni hampiri oleh Shigeo dari belakang.
"Yoo Doni!, apa kamu sudah ingin pulang? ",ucap Shigeo sambil memegang pundak dibelakang Doni.
"Shigeo?... tentu saja karena aku sudah tidak sabar ingin mencoba makanan dari Kakak ku".
"Apa kamu mau ikut bersama ku? ",ucap Doni yang menengok kebelakang dengan ekspresi wajah yang tersenyum.
"Tentu saja Doni!....ngomong-ngomong aku baru tahu kamu mempunyai seorang kakak.....apa dia laki-laki atau perempuan? ",ucap Shigeo yang penasaran sambil berjalan mengikuti Doni.
"Aku punya satu kakak perempuan.....dia itu dari dulu selalu membuatkan ku makanan yang sangat enak dan sekarang dia memberitahu ku lewat sms untuk segera pulang karena dia membuatkan ku steak porsi besar",ucap Doni dengan mulutnya yang keluar iler.
"Steak porsi besar!?.... wah aku jadi tidak sabar..... Doni!... nanti perkenalkan aku dengannya juga ya! ",ucap Shigeo dengan mata yang bersinar-sinar.
Setelah itu mereka berdua akhirnya sampai di depan sebuah rumah kecil yang berada disebuah pedesaan yang bernama Amberlant.
*Rumah tersebut merupakan tempat tinggal dari Doni dan juga Kakaknya saat ini*.
Pada saat ini langit sudah mulai terlihat gelap karena sudah mencapai pukul 6 sore.
Doni dan Shigeo yang sudah berada didepan pintu, lalu Shigeo mulai mengetuk pintu tersebut dan setelah itu kakaknya Doni yaitu Aria Suvelius mulai menyambut mereka.
"Selamat datang Doni...uhh?, Doni apa kamu juga sedang mengajak teman baru mu kemari? ",ucap Aria yang saat ini berada didepan pintu dengan ekspresi wajah yang tersenyum sambil melirik kearah Shigeo.
Setelah itu Shigeo mulai memperkenalkan dirinya kepada Aria sambil melakukan gestur badan yang sopan.
"Perkenalkan namaku adalah Shigeo Sirogane aku adalah sahabat dekat dari Doni! ".
Doni yang mendengarnya dia mulai berkata dalam hati dengan wajah yang terlihat agak malu.
"Sejak kapan aku sudah menjadi sahabat dengannya... ",ucap Doni sambil berdiri menghadap kearah kakaknya.
"Hehehehe....kamu itu lucu banget ya!, aku senang kamu memiliki seorang sahabat dekat Doni....".
"Silahkan masuk kedalam nanti kalian bisa masuk angin kalau terus berdiri diluar",ucap Aria yang lalu mengajak mereka masuk kedalam rumah.
Shigeo yang baru masuk ke dalam lalu mulai melihat-melihat ruangan yang ada disekitar sana dengan wajah yang berseri-seri dan bercahaya dimatanya.
"Uwahh!!, Doni rumahmu terlihat keren!!, tunggu benda apa ini? ",ucap Shigeo sambil melihat kearah benda tabung yang memiliki banyak lubang di atasnya.
Doni yang dari tadi melihat Shigeo berlari kesana kemari lalu mulai menjawab pertanyaannya.
"Itu adalah air purifier.....apa kamu tidak pernah memiliki benda itu dirumah mu atau semacamnya",ucap Doni.
*Air purifier adalah alat pembersih udara portabel untuk membantu mengurangi atau meningkatkan kelembapan, alat ini juga dapat membatasi polusi udara, sehingga udara rumah tetap bersih*.
"Air purifier?....aku tidak pernah mendengar nama alat itu sebelumnya.... tapi sudahlah...Hei..hei..Doni!".
"Apa aku boleh melihat-lihat kamarmu?! ",ucap Shigeo yang terdengar antusias.
"Boleh saja kok tapi ingat, kamu tidak boleh menyentuh apapun yang ada didalam...",ucap Doni sambil berjalan mengikuti Shigeo yang mondar mandir.
Setelah itu Doni mulai menunjukan ruangan kamarnya yang berada dilantai 2, disana terlihat sangat bersih dan rapi dengan dinding berwarna putih polos yang berisikan poster gambar robot dan lantai tegel berwarna hitam polos.
Di dalam sana juga terdapat banyak sekali mainan figur robot yang diletakan diatas meja dan juga diatas lemari.
Lalu disana juga terdapat komputer yang masih terhubung dengan konsol game station (plesetan dari ps) dan tempat tidur yang tidak terlalu besar.
Shigeo yang melihatnya jadi terlihat terpukau dengan kamar Doni yang sangat bagus dia lalu berkata.
"Doni aku tidak menduganya kamu mengoleksi banyak sekali mainan robot seperti ini...dan juga kamar mu terlihat keren sekali meskipun disini tidak ada alat latihan sama sekali tapi aku masih tetap menyukainya".
"Lain kali aku juga akan mengajak mu berkunjung kerumah ku untuk melihat-lihat dalam kamarku",ucap Shigeo sambil melihat-lihat mainan figur robot Doni dan mulai mengambil salah satunya.
"Aku senang mendengar kamu menyukai kamarku dan juga hei!...sudah ku bilang jangan menyentuh mainan figurku!",ucap Doni yang melihat Shigeo menyentuh mainan figur miliknya.
Lalu setelah itu Doni mulai berbicara dalam hati dengan nada yang senang.
"Ini pertama kalinya aku punya seorang teman yang mau mengunjungi rumahku dan juga mau melihat dalam kamarku",ucap Doni dalam hati sambil terlihat memerah diwajahnya.
"Hey Doni apa aku boleh memainkan game yang ada dikomputer mu ini? ",ucap Shigeo yang saat ini sedang duduk dikursi yang berada di depan komputer Doni.
"Tentu saja!...tapi akan lebih baik kalau kita berdua memainkan game multiplayer ini...soul fighters champ two",ucap Doni yang berdiri disamping Shigeo sambil menggerakan mouse yang ada di samping keyboard.
Lalu pada akhirnya mereka berdua bermain game bersama.
Setelah mereka berdua bersenang-senang di dalam kamar cukup lama, lalu Aria mulai memanggil mereka berdua untuk makan malam bersama.
Setelah sampai diruang makan yang terletak dilantai 1, akhirnya mereka berdua pun duduk bersama di meja makan yang cukup panjang.
Disana Aria mulai membawakan mereka makanan yang cukup banyak dan menaruhnya ke meja makan sambil berbicara.
"Doni karena kamu mengajak temanmu kesini, aku jadinya membuatkan makanan yang lebih banyak, jadi silahkan kalian berdua",ucap Aria yang setelah itu ikut duduk bersama mereka berdua sambil menyantap makanan yang ada dimeja.
Lalu setelah Shigeo cukup lama berada dirumah Doni, dia akhirnya memutuskan untuk pulang sendirian menuju ke kantor zender sender yang berada di cabang Norori.
*Rumah Shigeo berada di ibu kota Lapice, jadinya dia menuju kearah portal warp zone sebelumnya untuk balik kesana dengan cepat*.
Saat ini langit sudah benar-benar gelap karena sudah mencapai pukul 10 malam, Doni yang saat ini berbaring ditempat tidurnya.
Ia terlihat kawathir sambil menghadap kearah langit-langit.
Saat ini Doni masih memikirkan apa yang terjadi sebelumnya pada saat melakukan tes ketiga.
"Sebenarnya siapa orang berjubah hitam tadi yang telah melakukan hal keji seperti itu....apakah dia adalah orang yang telah membuat ayahku seperti itu? ".
"Tunggu dulu....arrhh.... benar juga!".
"Kenapa tadi aku lupa memberi tahu Dokter itu kalau aku butuh pertolongannya!, Kalau begini aku harus benar-benar bisa lolos dites terakhir agar bisa bertemu dengan nya nanti".
Ucap Doni yang menjadi tidak bisa tidur karena terus memikirkan hal itu.
*Di sini Doni dan kawan-kawan akan benar-benar menghadapi tes ketiga yang sesungguhnya apakah nanti Doni bisa melakukannya? *.~
~==========================~
[(Petit Package Time) Saat ini di malam hari yang sudah begitu gelap, para komandan squad masih sedang melakukan kerja lembur bagai kuda di halaman luar kantor.
'TAK.. TAK... TAK... ZUUUUUU',(suara ketukan palu dan juga ada suara drill didekat sana).
Lalu sementara itu di lokasi yang sama, saat ini berada di halaman depan kantor.
'SKUPP... SKUPP... SKUPP',(suara seseorang yang sedang menyekop tanah).
Di sana terdengar suara dari Nosil yang saat ini sedang menutupi lubang-lubang dari halaman yang hancur karena serangannya tadi, dia dengan cepat mengubur tanah-tanah yang berlubang tersebut dengan sekop ditangan kanannya.
"Heh ini bukan apa-apa!!.... orahhhhh!!!..olahraga-olahraga!!..... woi kalian berdua cepat kesini dan bawakan aku lebih banyak lagi tanah cepatlah!! ",ucap Nosil yang melirik kearah Frans dan Zados yang ternyata ikut bersamanya.
" SIAP!! ",ucap mereka berdua yang saat ini sedang memakai pakaian proyek.
"Sialan... kenapa aku juga harus ikut membereskan semua kekacauan ini bersama si berandalan ini... seharusnya sekarang aku sudah bersantai di dalam kamarku...",ucap Zados dalam hati sambil berlari membawakan karung yang berisi tanah menuju ke tempat Nosil.
"Cepatlah kalian berdua!!, kalau kalian tetap selambat itu aku akan membunuh kalian!! ",ucap Nosil yang berteriak kepada mereka berdua dengan aura yang berwarna merah disekujur badannya.
"SIAP BOS!.....AKU SANG FRANS YANG HEBAT INI AKAN MEMBAWAKAN MU PULUHAN KARUNG TANAH YANG LEBIH BANYAK LAGI!! ",ucap Frans yang masih terlihat bersemangat sambil membuka karung-karung tanah tersebut.
" Sialan... sialan.... sialan!! ",ucap Zados yang berteriak kearah atas dengan frustasi sambil memegang tumpukan karung tanah.
~(Petit Package Time End....)~ ].
[Bab 25 : Permulaan dari Tes Terakhir yang Sesungguhnya Selesai]
Total Revisi : 0 Kali