Orang berbadan besar yang menggunakan jubah hitam itu akhirnya menghancurkan seluruh area halaman belakang gedung menggunakan serangan anginnya.
Asap disekitarnya menutupi area tersebut dan orang itu telah mengira sudah mengakhiri Frans dengan serangan itu tetapi secara tiba-tiba.
'Swooong',(suara pedang yang terbang).
Ada pedang katana berwarna merah terang yang terbang menuju kearah kepala orang besar itu.
Tetapi orang tersebut langsung menghindarinya dan mulai menyadari ada keberadaan seseorang yang ternyata tadi berlari kearahnya saat dia mengayunkan senjatanya kebawah dan menghancurkan tanah disekeliling.
Setelah asap disekitarnya sudah memudar lalu mulai terlihat jelas disana ada dua orang yang dimana satunya adalah seorang wanita dan juga laki-laki yang berbaring dibawah.
Ternyata wanita itu merupakan salah satu seorang trainer yang telah berada diluar, dia juga berhasil menyeret Frans keluar dari injakan orang itu saat senjata tersebut hampir mengenainya.
Lalu orang berbadan besar itu melirik kearah wanita itu yang ternyata merupakan Nelia Ludofrid yang saat ini langsung mulai menerjangnya dengan katana yang sudah ada ditangan kanannya.
Orang besar itu menghindari terjangan tersebut dan mulai melawan balik menggunkan senjata gada miliknya, dia mulai mengayunkan senjata tersebut kearah Nelia dengan sangat cepat dan mengatakan sebuah jurus.
"Soul mode elemen kedua sirkulasi udara kecil".
Serangan angin itu membentuk seperti jarum-jarum kecil yang mengarah ke arah Nelia.
Lalu Nelia langsung menghindarinya dengan berlari kearah kiri tetapi dia masih terkena beberapa dari serangan itu dan menggores tangan kanannya.
Dengan berlari cukup cepat Nelia mulai menyerangnya lagi dan kali ini Katana miliknya berubah menjadi warna biru terang dan juga muncul gumpalan api warna biru yang membentuk naga ular dari bilah pedang tersebut.
Nelia yang saat itu sedang berlari mulai mengatakan jurusnya sambil mengayunkan pedangnya keatas.
"Soul mode transformasi Astaroth mode".
"Soul mode elemen iblis pertama Dragon soul strike".
Serangan api naga itu mengarah ke orang besar itu dengan sangat cepat dan kali ini orang besar itu masih berdiri ditempat.
Lalu mulai menyerang api biru tersebut dengan gada miliknya dengan jurusnya.
"Soul mode elemen ketujuh Pusaran tornado raksasa tak terbatas".
Serangan darinya ternyata tidak bisa menghilangkan api biru tersebut dan lalu mengenainya secara langsung dan juga membakarnya ditempat.
Tetapi jurus dari orang besar itu masih aktif dan pusaran tornado itu mulai menghancurkan area disekelilingnya termasuk bagunan dari gedung zender sender.
Lalu Nelia yang melihat Frans yang masih berbaring dengan lemas ditanah, dia mulai berlari menuju kearahnya dan mulai menjauh dari jurus orang berbadan besar itu.
Kondisi Frans yang saat ini masih siuman dia lalu melirik kearah pedang milik Nelia dan berbicara dengan nada yang lemas.
"TUNGGU.... KATA...NA...YANG KAU....BAWA ITU...BU...KAN...KAH...ITU".
Nelia yang saat ini sedang berlari menuju arah kanan halaman sambil membawa Frans ditangan kirinya dia terlihat sangat serius dengan mata yang berwarna biru terang.
Dia lalu melirik kearah Frans yang ternyata masih siuman dan berkata.
"Nomor 24 kau sudah berjuang dengan keras untuk sampai ketahap ini jadi kau beristirahatlah dan biarkan aku yang mengurus para penyusup itu".
Setelahnya selesai menjauh dari area belakang, Nelia mulai menaruh Frans ditempat yang sekiranya aman yaitu disekitar halaman luar kantor ujung kanan.
Lalu setelah itu Nelia mulai kembali berjalan menuju kearah orang berbadan besar dan berkata dalam hati.
"Jadi orang itu merupakan salah satu anggota dari merpati merah yang menyusup kesini...".
"Aku tidak tahu bagaimana cara mereka bisa kesini padahal disekeliling tembok halaman sudah berisi pendeteksi dan juga penjagaan yang ketat".
"Nosil.... Dominik....aku serahkan sisanya pada kalian untuk menjaga para peserta tes yang lain".
Lalu kembali lagi pada sudut pandang dari Doni dan Shigeo yang saat ini sudah berada di halaman luar kantor bagian depan.
Shigeo yang sedang menggendong Doni dan juga membawa dua kotak besi, terus berlari menuju kedepan yaitu ke tempat pancuran air besar yang ada di depan halaman luar.
Setelahnya sampai lalu Shigeo tiba-tiba berhenti saat mendengar suara ledakan dari belakang gedung yang terdengar sangat keras.
Sambil mencoba menghadap kebelakang dan melihat kearah gedung Shigeo lalu bertanya kepada Doni.
"Hey Doni apa kamu mendengar itu? ".
Doni yang juga saat ini melirik kearah gedung lalu menjawabnya.
"Iya....aku mendengarnya... tapi suara apaan barusan itu? ".
Shigeo yang penasaran lalu mulai berjalan menuju kearah suara itu dan menaruh kedua kotak besi berat itu disekitaran sana.
Meskipun kotak besi tersebut telah ditaruh, Doni masih tetap diam di atas punggung Shigeo dengan keadaan yang masih pusing.
Sebenarnya Doni tidak mau ketempat itu karena mungkin sangat berbahaya tetapi Shigeo tetap ingin mengajak Doni untuk mencari tahu dan berjanji untuk melindunginya.
Disana mereka mulai berbincang tentang hal tersebut dan yang pertama berbicara adalah Shigeo dengan wajah yang terlihat senang.
"Doni ayo kita cari tahu...meskipun sekarang ini masih ada tes yang akan kita selesaikan bersama".
Doni yang saat ini tidak bisa mencoba turun karena larinya Shigeo sangat cepat, dengan pasrah dan juga ingin muntah dia berkata.
"Buuewwk..... Swiigheeo..... kweenappa!!!! ".
*Ngomong-ngomong dia mengeluarkannya pada saat itu juga, tetapi untungnya Doni menghadap kearah belakang*.
Saat mereka mencapai luar area depan gedung pintu masuk yang sudah hancur, di dalam sana terlihat ada satu orang yang memakai jubah hitam tertutup yang sedang membantai para penjaga gerbang dan juga para karyawan lainnya.
Shigeo dan Doni yang menyaksikan hal mengerikan itu mereka menjadi sangat terkejut (terutama Doni).
Lalu wajah Shigeo menjadi sangat marah dia mulai berhenti berlari saat sudah mencapai dalam area pintu masuk dan dia juga segera menurunkan Doni kebawah.
Setelah itu Shigeo berteriak kearah orang berjubah hitam itu.
"Beraninya dia mengotori kantor kebanggaan milik guruku....orang itu akan membayarnya!!".
"Doni lebih baik kamu tetap berada dibelakang ku, aku akan melawan orang itu dan tidak akan kubiarkan dia kabur".
Ucap Shigeo yang langsung mengeluarkan pusaran angin disekitarannya yang membuat benda-benda ringan di sekitaran tempat itu menjadi terbang berputar searah dengan angin miliknya.
Doni yang berada di belakang Shigeo mulai berteriak kepadanya.
"Shigeo cobalah untuk tidak mengenai orang-orang lainnya yang berada disekitaran pusaran anginmu!!".
Setelah mendengar perkataan dari Doni lalu Shigeo mulai menghilangkan elemen anginnya tetapi orang berjubah hitam itu langsung berlari menuju arah Shigeo sambil memegang dua senjata belati ditangannya.
'tap... tap... tap..tap..tap',(suara langkah kaki dari orang itu).
Saat orang itu sudah mencapai cukup dekat kearahnya lalu Shigeo juga ikut mendekat kearahnya dan mulai menyerangnya dengan menendang tangan kanan dari orang tersebut.
'WHOOONG',(suara dari tendangan shigeo yang sangat cepat).
'DURRRK',(suara hantaman).
Tetapi serangannya berhasil ditahan oleh orang itu dengan tangan kanannya yang sangat keras dan setelah itu tangan kirinya yang memegang belati mulai mengarah menuju kepala dari Shigeo.
Shigeo lalu menghindarinya dengan cepat tetapi serangan itu malah tiba-tiba mengarah kebawah dan langsung menusuk perutnya hingga tertembus.
'shrrrukk',(suara tusukan dari belati).
'splat'.
"urrgggh..... aahhhh",ucap Shigeo yang kesakitan.
"SHIGEOOOO!!! ",ucap Doni yang berteriak kearahnya dan segera berlari menuju tempat mereka bertarung.
Setelah Shigeo yang menjadi lengah karena terkena tusukan diperutnya yang di ikuti dengan kakinya yang tadi sedang menahan tangan kanan dari orang itu sekarang menjadi turun kebawah.
Setelah itu orang tersebut mulai mengarahkan belati lainnya yang berada ditangan kanannya menuju kepala Shigeo.
"Matilah kau elemantist sialan!!!",ucap dari orang tersebut dengan nada yang terdengar sangat marah.
'swing....whowho...whuuung',(suara belati yang dia putar menjadi menghadap kedepan).
'tap',(suara senjata yang sudah dia genggam).
'WUUUUUU',(suara terjangan dari belati).
Doni yang saat ini sudah berada di belakang Shigeo lalu mencoba menolongnya dengan menarik pakaian belakang Shigeo dengan sekuat tanaga dan akhirnya serangan tersebut meleset dan hanya menggores sedikit di bagian pelipisnya.
Setelah serangannya meleset lalu orang tersebut langsung melompat cukup tinggi untuk menusuknya dari atas.
Tetapi saat orang itu berada di udara dia langsung terpental cukup jauh kearah samping kiri hingga menabrak dinding hingga jebol dan keluar menuju halaman luar.
Doni dan Shigeo yang saat itu melihat keatas lalu pandangan mereka tertuju kearah kanan dan ternyata disana ada salah satu trainer yang memakai senjata pedang claymore ditangan kirinya.
Dia adalah Nosil Silvester yang terlihat sedang terluka dibagian dada dan kakinya.
*Lukanya adalah luka goresan yang merobek kulitnya tetapi tidak cukup dalam*.
Dengan tatapan yang dingin yang menghadap kedepan dan juga tersenyum lebar Nosil berkata.
"Sepertinya aku mendapatkan mangsa yang lebih bagus daripada orang besar yang memakai pedang lebar itu".
Setelah itu Nosil mulai berjalan menuju arah orang berjubah tersebut sambil mengayunkan senjatanya kesamping kiri.
Saat sudah sampai di dekat area orang tersebut yang tadi terpental cukup jauh.
Disana terlihat orang tersebut sudah bangun dari jatuhnya sambil memegang satu belati ditangan kanannya.
*Satu senjatanya masih menancap diperut Shigeo*.
Kondisi dari orang tersebut terlihat baik-baik saja dan juga tidak ada luka sedikitpun darinya meskipun sudah terkena serangan dari Nosil yang bahkan bisa memotong benda yang ada disekitarnya.
Orang itu lalu mulai menyerang Nosil dengan terjangan yang mengarah ke dadanya yang terluka.
Nosil yang sudah siap langsung mulai ikut menyerangnya dan mengatakan sebuah jurus yang cukup kuat yaitu.
"Soul mode elemen terakhir tebasan tak terbatas".
Serangan tebasan dari Nosil lalu mengenai seluruh area depan halaman termasuk orang tersebut yang langsung terpotong tak bersisa hingga senjatanya juga ikut terpotong tak bersisa.
Dan juga serangan tersebut sangatlah luas dan juga sangat kuat hingga mengenai area gerbang masuk depan yang dimana jaraknya 3.2km dari tempat Nosil berada.
Lalu Nosil yang terbengong melihat serangan darinya yang menghancurkan semua properti kantor menjadi tanah lalu dengan ekspresi wajah yang konyol dan mulutnya sedikit terbuka dia berkata dalam hati.
"Si..sialan...sepertinya aku terlalu berlebihan ".
"Aku tidak mau bayar ganti rugi loh... semua uang ku sudah habis saat taruhan dikasino.. ".
Setelah itu Nosil lalu berjalan kembali kedalam area depan gedung untuk menghampiri Doni dan Shigeo yang masih berada disana.
Saat mendekati mereka dengan tatapan mata yang cemas dan juga wajah yang mengerikan lalu Nosil berkata.
" Hei bocah kacamata.... kau tadi melihatnya kan!!.... ".
Ucap Nosil sambil mengarahkan pedangnya kearah Doni.
Doni yang dari tadi melihatnya bertarung ikut terkejut dengan mata yang melotot dan mulut terbuka lebar saat melihat jurus dari Nosil lalu menjawabnya.
"Eh..hehehe..uh... ti.. ti.. tidak aku tidak melihatnya kok... he..hehe".
Ucap Doni yang tidak melihat kearah Nosil dengan nada yang juga cemas.
"Kalau kau memberi tahu yang lainnya kau akan kubunuh bocah!!",ucap Nosil yang terlihat menyeramkan sambil menatap Doni.
Setelah itu Nosil menancapkan pedangnya kebawah lantai dan senjata jiwa miliknya menghilang.
Lalu Nosil bertanya kepada Shigeo yang saat ini masih berbaring dibawah dengan belati yang juga masih menancap diperutnya.
"Hei bocah karate apa kau masih hidup kan? ".
Shigeo yang saat ini mukanya sudah pucat lalu menjawabnya dengan nada yang kesakitan.
"Ten.. tu..saja....kare... na... aku... seorang.. ele.. mantist.. ini.. bukan.. apa.. apa".
Nosil yang mendengarnya lalu memberi tahu Doni untuk segera membawanya menuju ke ruang medis untuk mendapatkan perawatan disana.
Tapi Doni yang saat ini merasa sedikit cemas lalu bertanya kepada Nosil.
"Anu.. umm... apa para peserta tes lainnya baik-baik saja tuan? ".
Nosil lalu memberi tahunya bahwa tadi dia berpapasan dengan peserta tes lainnya yaitu Notia dan juga Zados yang sekarang mereka sedang baik-baik saja karena Dominik sudah menjaga mereka.
Setelah Doni mendengarnya ia merasa sedikit lega, lalu Doni membawa Shigeo menuju ke ruang medis.
Sementara itu Nosil yang masih berada disana dia segera memeriksa area sekitar ruangan untuk mengecek para korban yang terluka parah atau korban yang mungkin masih hidup.
Lalu kembali lagi pada saat ini yang dimana Nelia yang sedang bertarung dengan orang berbadan besar diarea belakang halaman kantor.
'clank....clank'.
'TONG!',(suara benturan dari kedua senjata).
Saat ini Nelia sedang menahan senjata gada yang dipegang oleh orang besar itu dengan katana miliknya yang masih berwarna biru terang.
Orang itu lalu berbicara kepada Nelia sambil terus menahan senjatanya.
"Sepertinya kaulah satu-satunya orang yang bisa membuat pertarunganku menjadi seru seperti ini".
"Semua orang yang telah aku habisi pada saat peperangan...semuanya sangatlah membosankan sampai-sampai aku tidak mau menggunakan serangan terkuatku".
"Tetapi kaulah yang ingin membuatku mengeluarkan semuanya".
Setelah orang itu mengatakan hal itu lalu dia langsung bergerak mundur dan membuka jubah hitamnya.
Disana akhirnya terlihat penampilan dari orang besar itu dia merupakan seorang pria paruh baya yang terlihat botak dengan jenggot warna hijau yang cukup panjang dan memakai zirah berwarna hitam pekat yang menutupi seluruh badannya.
Dengan ekspresi wajah yang tersenyum lebar dan wajahnya yang terlihat banyak memiliki bekas luka.
Lalu orang tersebut mulai memperkenalkan dirinya mengatakan.
"Namaku adalah Zodris Lekoperon dan siapa namamu wanita berpedang".
"Aku ingin mengingat namamu setelah aku mengakhiri mu dengan jurus ini".
Setelah mengatakan itu Nelia yang saat ini berdiri dihadapannya sambil memegang katana dengan dua tangannya mulai memberitahunya.
"Nelia Ludofrid.... sebenarnya aku yang ingin mengatakan itu kepada mu".
"Selama ini aku tidak pernah menemukan lawan yang cukup kuat setelah aku dipilih oleh senjata ini".
" Jadi karena dirimu juga bisa menghiburku jadi aku juga akan menggunakan jurus terkuat ku".
Ucap Nelia dengan wajah yang terlihat senang.
Setelah itu mereka berdua memancarkan aura yang mengerikan sambil berteriak mereka mengatakan jurus terkuat mereka masing-masing.
" Soul Union mode Berkah Dari Roh Angin Endless Wind Gale ".
" Soul Union mode Demon King Astaroth Endless Madness ".
Setelah mereka mengatakan jurus terkuat mereka masing-masing semua area yang ada disekitarnya menjadi hancur berantakan.
Disisi Zodris dia mulai memancarkan elemen angin yang sangat kencang dari senjatanya dan angin tersebut menyelimuti tubuhnya dan berbentuk menjadi zirah angin.
Dan juga senjata miliknya mulai berubah menjadi pusaran angin yang membentuk tombak dengan pusaran angin di sekitarannya.
Lalu dari sisi Nelia, senjata miliknya memancarkan aura hitam yang menyelimuti tubuhnya dan mulai membentuk zirah kesatria hitam dengan mahkota diatas kepalanya dan juga dipunggungnya muncul api hitam yang berbentuk sayap.
Lalu senjatanya juga berubah yang awalnya pedang katana sekarang menjadi pedang panjang dan lebar yang juga berwarna hitam pekat.
Disini akhirnya mereka berdua menunjukan jurus terkuat mereka dengan wujud asli senjata jiwa mereka masing-masing.
*Apakah nantinya pertarungan mereka berakhir dengan singkat atau masih berlanjut cukup panjang? *.~
~==========================~
[(Petit Package Time) Ponk Sensei sebenarnya kenapa setiap kali karakter lainnya menyerang mereka pasti selalu menuju kearah kepala? "Oke baiklah Ponk sensei disini aku akan mulai menjelaskannya, jadi mereka mungkin tidak tahu kalau lawan yang mereka hadapi adalah seorang manusia atau elemantist mereka akan tetap mencari kepala karena serangan itu bisa langsung mengakiri lawannya secara langsung terutama pada elemantist yang bisa meregenerasi tubuhnya dengan cepat dan menyembuhkan semua lukanya tetapi kelemahan mereka hanya terdapat dikepalanya jadi kalau serangan itu langsung mengarah kesana bisa dibilang lawannya langsung matot jadi begitulah sekian", panjang sekali.... sensei.... ].
[Bab 19 : Dua Serangan yang Terkuat Selesai]
Total Revisi : 0 Kali