Setelah jam istirahat telah selesai saat ini semua para peserta yang lulus di tes kedua sudah berada didalam ruangan tes.
Dalam ruangan tersebut kini berubah menjadi seperti semula yang sebelumnya menjadi arena pertandingan dan sekarang hanya menjadi ruangan besi yang berisikan panggung dan juga matras tipis yang menutupi sebagian lantai.
Lalu untuk enam orang peserta tes yang sudah lulus saat ini, disini adalah nomor urut dan juga nama mereka masing-masing.
[ Pemenang pertandingan pertama yaitu ].
*Peserta tes [No 2] "Shigeo Sirogane" *.
*Peserta tes [No 6] "Zados Elumode" *.
[ Pemenang pertandingan kedua yaitu ].
*Peserta tes [No 24] "Frans Lumifred" *.
*Peserta tes [No 25] "Doni Suvelius" *.
[ Dan yang terakhir pemenang pertandingan ketiga yaitu ].
*Peserta tes [No 15] "Notia Hildebridge" *.
*Peserta tes [No 23] "Walter Litch" *.
Mereka semua saat ini sedang berdiri menghadap kedepan panggung dan disana juga sudah terdapat semua trainer yang juga sedang berdiri sambil menghadap kearah para peserta tes.
Lalu setelah menunggu cukup lama, Mareleo akhirnya berjalan maju untuk menjelaskan tentang tes selanjutnya kepada para peserta tes dengan mengatakan.
"Untuk kalian semua para peserta tes aku ucapkan selamat karena telah lulus tes kedua, yang bahkan tes tersebut bisa membahayakan nyawa kalian pada saat pertarungan itu terjadi,tetapi aku senang melihat kalian semua telah pulih dari luka-luka pertarungan tadi".
"Jadi baiklah....sekarang aku akan menjelaskan tes selanjutnya kepada kalian semua yaitu, kalian akan berlomba-lomba untuk mengantarkan sebuah kotak besi yang telah diberi pemberat menuju ke lokasi acak yang sudah ditandai, yang berada diluar halaman gedung ini dan meletakan kotak tersebut kedalam sebuah tanda yang sudah dilingkari di sekitar halaman".
"Diluar sana hanya terdapat 6 tanda lingkaran saja yang berada cukup jauh dengan tanda-tanda lainnya dan kalian hanya diperbolehkan menaruh satu kotak di dalam satu tanda lingkaran tersebut dan lulus dari tes terakhir".
"Yang artinya salah satu dari kalian yang cukup terlambat yaitu tidak menemukan satupun tanda kosong yang tersisa hingga dalam waktu 25 menit maka kalian tidak akan lulus".
Sambil mendengarkan penjelasan dari Mareleo, lalu berpindah kesisi Doni yang saat ini terlihat serius karena ia sedang berpikir.
"Sepertinya tes ketiga kali ini memang cukup berbeda dengan tes ketiga yang diberitahu oleh ayahku....tetapi aku sudah mulai memikirkan seperti apa tes kali ini",ucap Doni dalam hati dengan nada yang agak kawathir.
Setelah itu berlanjut lagi ke sudut pandang Mareleo yang masih menjelaskan sesuatu tentang tes ketiga ini.
"Peraturan di tes kali ini cukuplah mudah...kalian diperbolehkan bekerja sama dengan para peserta tes lainnya untuk bisa berjalan menuju tempat keluar dari gedung ini dan juga apabila kotak besi yang kalian taruh sudah menjadi ringan atau ada yang sengaja menyakiti para pekerja lain ataupun merusak properti kantor, pada saat itu juga maka kalian akan di disqualifikasi".
"Di saat kalian akan memulai tes ini kalian semua akan bersiap-siap digaris start masing-masing yang sudah ada disamping kanan kalian, jadi saat aku sudah beri aba-aba untuk mulai kalian bisa langsung mulai mencarinya".
"Kami para trainer akan mengawasi kalian lewat pelacak yang sudah ditaruh di dalam kotak besi kalian masing-masing jadi sekian".
Setelah Mareleo selesai menjelaskannya lalu semua peserta tes diberikan satu kotak besi yang dimana berat dari satu kotak tersebut memiliki beban 90 kg.
Disini terlihatĀ para peserta tes cukup kesulitan mengangkat kotak besi tersebut tetapi tidak dengan Shigeo yang langsung bisa mengangkatnya dengan sangat mudah, hanya dengan satu tangan kirinya saja.
Sedangkan disisi Doni yang saat ini juga merasa cukup kesulitan mengangkatnya tetapi pada akhirnya Doni bisa mengangkatnya menggunakan kedua tangannya.
"Apa kotak besi ini benar-benar seberat ini...ughhhhhhhh! ",ucap Doni yang terus menahan bebannya dengan berusaha sekuat tenaga.
Sementara itu di sisi Frans yang telah mengangkat beban dari kotak besi itu dengan mudah menggunakan kedua tangannya sambil berteriak.
"APA CUMA SEGINI SAJA BERAT DARI KOTAK BESI INI?!!....AKU SANG FRANS LUMIFRED YANG HEBAT INI TIDAK MERASA KEBERATAN APABILA BEBANNYA DITAMBAH LAGI LOH!! ",ucap Frans dengan wajah yang seperti nahan diare.
Lalu salah satu peserta tes berbadan kecil yang juga sudah mengangkat kotak besi miliknya menggunakan kedua tangan.
Setelah mendengar perkataan dari Frans, dia lalu melirik kearahnya dengan ekspresi wajah yang tersenyum bahagia sambil mengatakan.
"Hei tuan trainer!....apa anda bisa menambahkan berat dari kotak orang berandalan sok kuat itu?! ".
Frans yang mendengarnya lalu ikut melirik kearah orang berbadan pendek tersebut.
"HEH SIAPA KAU CEBOL?!...TAPI PERKATAAN MU ITU BOLEH JUGA!! ".
"WOI TUAN TRAINER APA AKU BOLEH MENAMBAH BEBAN NYA LEBIH BERAT LAGI?! ",ucap Frans dengan nada yang ngegas.
Setelah Mareleo mendengar teriakan dari Frans, dia lalu mulai menjawabnya.
"Aku tidak bisa mengijinkan hal tersebut karena di dalam peraturan ini para peserta tes masing-masing hanya di perbolehkan mengangkat beban seberat 90 kilogram saja",ucap Mareleo yang melirik kearah Frans.
Setelah Frans mendengarnya dia menjadi cukup kecewa dan juga setelah itu orang yang tadi dibilang cebol oleh Frans yang merupakan peserta tes yang bernama Walter Litch.
Dia terlihat memasang wajah yang sangat marah setelah mendengar kata cebol darinya tadi.
"Hei orang berandalan sok kuat!!....berani-beraninya kau mengatakan aku cebol dengan santainya!! ".
"Baiklah sudah kuputuskan kau dan aku akan berlomba disini sekarang juga dan siapapun yang paling cepat menaruh kotak kedalam tanda boleh mengabulkan keinginan apapun yang dia mau!! ",ucap Walter yang memancarkan aura ungu yang mengerikan dengan nada yang ngegas.
"OKE AKU TERIMA!!!....SIAPA YANG TAKUT DENGAN TANTANGAN DARIMU CEBOL!!!....AKU AKAN BERLARI JAUH LEBIH CEPAT DARIMU!!! ",ucap Frans dengan wajahnya yang terlihat bersemangat karena mendengar tantangan darinya.
Lalu setelah semua para peserta tes lainnya sudah siap menahan beban berat dari kotak tersebut, pada akhirnya mereka semua menuju kearah start mereka masing-masing untuk bersiap-siap maju.
Mareleo yang melihat para peserta tes sudah siap ditempat mereka masing-masing, lalu dia melakukan aba-aba dengan mengangkat pistol keatas menggunakan tangan kanannya sembari berteriak.
"Bersiaplah kalian semua!.....3....2....1....Mulai! ".
'duuuuurrrrr',(suara pistol terdengar).
Akhirnya tes ketiga pun dimulai yang dimana semua perserta tes langsung berjalan menuju kepintu keluar ruangan tes dengan pelan tetapi berbeda dengan Frans dan juga Walter yang dimana mereka berdua langsung berlomba-lomba berlari dengan sangat cepat sembari langsung menerobos pintu keluar ruangan tes.
Pada akhirnya merekalah yang saat ini memimpin posisi pertama berlari ke dalam lorong yang penuh dengan rintangan yang berupa pot kaca dan juga para karyawan yang sengaja berdiri di ujung lorong.
Lalu disisi Shigeo yang saat ini dia sedang mencoba menyamai kecepatan dari Doni yang sedang berusaha berjalan sekuat tenaga menuju pintu keluar ruangan tes.
Lalu dia mendekat kearah Doni sembari berbisik kepadanya.
"Doni ayo kita berjalan menuju jalan rahasia yang telah diberi tahu oleh guru tadi pada saat jam istirahat",ucap Shigeo sambil mengangkat kotak besi dengan satu tangannya..
"Tapi Shigeo tempat itu cukup beresiko bagaimana kalau kita tidak sengaja menghancurkan properti yang ada di dalam, nanti kita bisa di diskualifikasi loh! ",ucap Doni yang juga ikut berbisik kearahnya.
Setelah itu Shigeo kembali berbisik kepadanya dengan posisi kepala yang mereng sambil melirik-lirik kearah belakang untuk melihat Dominik yang masih berdiri dipanggung.
"Shhhhh!....tapi Doni!....kalau tidak ada yang tau bukannya itu menjadi kesempatan kita?! ",ucap Shigeo yang terus ingin mengajaknya menuju jalan pintas.
"Woi shigeo turunkan nadamu!....apa kamu itu dongo?!....tadi trainer itu mengatakan kalau kotak besi kita telah dipasang pelacak.....jadinya kita tidak bisa melakukan itu secara diam-diam".
"Akan lebih baik kita akan berjalan kearah jalan keluar yang normal saja",ucap Doni yang berbisik kearah Shigeo dengan ekspresi wajahnya yang terlihat panik.
Setelahnya itu Shigeo pada akhirnya menyetujuinya dan mulai berjalan menjauhinya.
"Baiklah kalau gitu Doni....ayo kita bergegas menuju jalan keluar yang normal saja....kebetulan aku masih mengingatnya jadi ikuti aku",ucap Shigeo.
Lalu berpindah ke sudut pandang dari Frans dan juga Walter yang saat ini masih berlari di lorong panjang dengan sangat cepat sembari menghindari semua rintangan yang ada dihadapan mereka.
"CEBOL KAU BOLEH JUGA!!.....TAPI AKU MASIH BISA LEBIH CEPAT DARI MU LIHATLAH!! ".
"ORAAAAAAAHHH!!! ",ucap Frans yang berteriak kencang kearah Walter.
"Heh!....apa kau pikir itu sudah cepat hah?!".
" Yeahhhhhhhhh! ",ucap Walter yang juga ikut berteriak kearahnya.
Akhirnya merekapun menambah kecepatan berlari mereka masing-masing sambil menahan beban kotak besi dikedua tangan mereka.
Setelah mereka berlari sangat cepat dilorong tersebut, pada akhirnya mereka berdua mencapai area tangga turun yang menuju lantai bawah.
Saat sampai disana mereka berdua langsung berhenti berlari dan terdiam sambil menengok kebawah tangga.
"Berandalan sialan!....lihatlah aku akan menuruni tangga ini lebih cepat dari mu! ",ucap Walter yang setelah itu menuruni tangga dengan cepat.
"APA KATAMU CEBOL?!!...AKU YANG HEBAT INI BISA MENURUNINYA LEBIH CEPAT DARI KAKI KECIL MU ITU!!!! ",ucap Frans yang juga mengikutinya turun kebawah sambil berteriak dengan keras.
Sementara itu dari sudut pandang peserta tes lainnya yaitu Zados Elumode dan juga Notia Hildebridge yang saat ini mereka berjalan bersama didalam lorong yang berada dilantai empat.
*Ngomong-ngomong ruangan tes mereka tadi juga masih berada dilantai empat*.
Disana terlihat Zados dan juga Notia yang masih berjalan cukup pelan sambil mengangkat kotak besi mereka masing-masing.
Lalu disana Zados mulai berbicara dengan dirinya sendiri.
"Suara keributan dari si berandalan dan juga si cebol itu akhirnya sudah tidak terdengar lagi.....ya ampun....sampai kapan aku terus berjalan dengan gadis aneh berambut hijau itu dan juga.....",ucap Zados yang melirik kearah Notia dan setelah itu dia melirik area sekitarnya dan mulai melanjutkan perkataannya lagi.
"Kenapa orang-orang aneh itu menempel di dinding dan juga terus melirikku seperti itu?....rasanya mereka seperti melihat hantu saja.....ughh".
"Ini sangat mengganggu pemandangan saja meskipun mereka tidak mengatakan apapun tapi ini benar-benar membuatku merinding",ucap Zados dengan wajah yang terlihat tidak begitu bersemangat dan juga lesu.
Sementara itu Notia yang berada disebelah kanannya, saat ini dia mengangkat kotak besi di kedua tangannya dengan santai seperti tidak merasa kesusahan sama sekali.
Notia yang saat ini juga sedang melirik kekanan dan kiri, wajahnya terlihat malu dengan pipinya yang memerah sambil berpikir dalam hati.
"Apa para laki-laki yang menempel ini ingin berteman denganku?!.....tetapi tatapan mereka itu menyeramkan sekali.....atau jangan-jangan beginilah cara mereka menyampaikannya kepadaku?! ",ucap Notia dalam hati.
Lalu setelahnya berpikir cukup lama, Notia tidak menyadari bahwa dia telah berjalan mendekat kearah salah satu orang yang berada didinding.
Pada saat Notia sudah mendekati orang tersebut, dia mulai tersadar dan pada akhirnya mereka saling bertatap muka satu sama lain dari dekat lalu orang tersebut mengatakan.
"Hai nona yang cantik siapa namamu? ".
Setelah mendengarnya Notia lalu menjadi merinding dan berteriak dengan kencang karena kaget.
"Kyaaaaaaaaaa!!!....menjauhlah dariku hantu darattttt!!!!! ",ucap Notia yang setelah itu berlari dengan kencang menuju kearah Zados sambil terlihat ketakutan.
Sementara itu Zados yang dari tadi sudah menjauh dari sana, lalu setelah mendengar suara teriakan dari Notia.
"Sialan!....Kenapa aku terus-terusan berjalan bersama gadis hijau aneh itu!.....ya ampun!....akan lebih baik kalau aku harus segera menjauh darinya agar bisa mendapatkan ketenangan",ucap Zados dalam hati dengan nada yang terdengar risih.
Setelah itu Zados lalu ikut berlari dengan sekuat tenaga untuk menjauh dari Notia tetapi pada saat sampai diujung tangga dia pada akhirnya berhenti dan menengok kebawah.
Lalu disusul oleh Notia yang juga sudah berada disampingnya dan dia juga ikut berhenti sambil menengok kebawah tangga.
Sementara itu berpindah lagi kesudut pandang dari Doni dan juga Shigeo yang saat ini masih berada diposisi paling belakang.
Disana Shigeo yang terus berjalan didepan Doni sambil mencoba menyemangatinya dengan berteriak.
"Go!!..go!!..go!!...Doni!!....yoooo!!....go!!..go!!...go!!...Doni!! ",ucap Shigeo yang terus berteriak untuk menyemangatinya.
"Go go Doni pantatmu!!.....hentikan itu woiii!....itu memalukan!!...apalagi kita saat ini dilihat oleh orang-orang yang menempel di dinding ini jadi membuatku jadi tambah merinding aja!! ",ucap Doni yang berteriak dengan muka yang terlihat jengkel.
Setelah itu Shigeo akhirnya berhenti menyorakinya dan tetap berjalan bersamanya hingga pada akhirnya terpintas sebuah ide didalam pikiran Shigeo.
"Doni aku punya ide!!....bagaimana kalau kita mengkombinasikan beban yang kita angkat menjadi satu dan membentuk sebuah tank yang tak terbendungkan",ucap Shigeo dengan nada yang sangat bersemangat.
Setelah Shigeo mengatakan itu lalu dia memperagakannya dengan mencoba menggendong Doni dipunggungnya dan membawa dua tumpukan kotak besi dengan kedua tangannya.
"Tataraaa!....tank yang tak terbendungkan kombinasi antar pertemanan yang tak pernah terpisahkan aku menyebutnya!....huhuhu!.....bulldozer Doni dan Shigeo! ",ucap Shigeo sambil mencoba memperagakan sebuah pose power rangers.
"Penamaan dari idemu buruk sekali ya....",ucap Doni yang memeluk punggung Shigeo dengan wajahnya yang terlihat datar dan juga suram.
Di sini mereka berdua masih berada di posisi yang paling terakhir yaitu di lantai 4 sementara itu Frans dan juga Walter yang saat ini sudah mencapai area halaman luar dan juga Zados bersama Notia yang sudah mencapai area tangga bawah yang ke menuju ke lantai 2.
*Apakah kali ini Doni dan Shigeo akan mencapai area keluar lebih cepat dari mereka? *.
*Kini waktu yang tersisa adalah 18 menit 30 detik*.~
~==========================~
[(Petit Package Time) Ponk Sensei kenapa para karyawan lainnya menempel di pojokan dinding dan menonton para peserta tes? "Baiklah disini Ponk Sensei dan aku akan menjelaskannya, jadi mereka sebenarnya telah diberi perintah oleh para trainer untuk melakukan tugas itu agar bisa memonitor para peserta tes yang berjalan disana dan juga aku lupa memberi tahu kalau setiap ruangan sengaja dibuat banyak berisi benda-benda yang mudah pecah seperti guci ataupun pot kaca di samping ataupun di tengah lorong untuk mengetes para peserta jadi segitu saja sekian",.....tunggu Ponk Sensei aku masih ingin bertanya la- "Sudah sekian" ].
[Bab 17 : Tes Terakhir yang Sangat Berat Selesai]
Total Revisi : 2 Kali