Chereads / Master of LYNK / Chapter 13 - Bab 2, Chapter 13: Malam Itu

Chapter 13 - Bab 2, Chapter 13: Malam Itu

"Kau ingin menanyakan apa?" tanya Aruta.

"Apa kau sempat menemukan sebuah batu aneh berbentuk kubus dan memiliki corak-corak aneh?" tanya Mono dengan suara serius.

"Iya. Aku tadi nemu batu itu di semak-semak sekolahm," jawab Aruta sembari menggaruk-garuk kepalanya. "Memangnya kenapa?" tanya balik Aruta.

"Fiuh syukurlah. Aku akan mengambil batu itu. Cepat serahkan batu itu kepadaku," ujar Mono mengulurkan tangannya.

"Uh... batu itu sudah tidak ada di aku lagi," ujar Aruta.

"Apa maksudmu?" tanya Mono terkejut.

"Ya batu itu sudah tidak aku pegang," ujar Aruta menarik keluar saku celananya.

"Huh?! dimana batu itu sekarang?" tanya Mono mulai panik.

"Uh batu itu dipinjam temanku sekarang. Mereka sedang jurit malam di sekolah," jawab Aruta santai. "Apa itu buruk?" tanya Aruta dengan wajahnya yang begitu polos.

"Itu tolol! Siapa temanmu?" tanya Mono yang semakin panik.

"Vins dan Uika," jawab Aruta.

Seketika Mono langsung berlari meninggalkan Aruta dan melaju ke sekolah. Aruta melihat Mono yang begitu panik mulai sadar ada sesuatu yang tak beres. Aruta pun langsung mengejar Mono.

"Hey ada apa?" tanya Aruta yang ikut berlari mengejar Mono.

Tiba-tiba Mono berhenti dan mendorong Aruta hingga terjatuh. Aruta berusaha untuk duduk sembari berkata, "Hei kenapa kau mendorongku?"

"Jangan ikuti aku! Kau akan mati jika mengikutiku!" Bentak Mono. "Teman temanmu sedang dalam bahaya sekarang. Aku yang akan menolong mereka," ujar Mono kali ini dengan nada lebih rendah. "Kau cepat pulang saja sana!" Mono berbalik dan lanjut berlari menuju sekolah meninggalkanku yang terduduk di sana.

Aku hanya bisa duduk terdiam. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa karena makhluk makhluk tadi? Aku langsung merasa bersalah karena memberikan batu tadi kepada Vins. Apa aku baru saja membunuh temanku sendiri? Namun di saat yang sama aku juga takut untuk pergi ke sekolah.

"Tunggu dulu, aku dulu kan pernah ngelawan makhluk begituan," gumamku. 

Aruta pun ingat perkataannya, "Mungkin ada maksud di balik kemampuan kita ini."

"Iya juga ya. Sudah dianugerahkan kemampuan ini sayang banget kalau disia-sia kan," gumam Aruta mulai berdiri. "Aku harus membantunya." Aruta langsung bergegas menuju sekolah.

***

Di sekolah, Vins dan Uika sedang berjalan di koridor sekolah. Beberapa lampu sudah dimatikan membuat Vins dan Uika harus menggunakan senter ponsel mereka.

"Semoga kita bisa ketemu hantu. Kalo kita bisa dapet fotonya habis itu dimasukin medsos, bisa viral ini," ujar Uika sembari memainkan ponselnya.

"Hmm... aku merasa tidak enak," ujar Vins sembari melihat batu yang diberi Aruta tadi.

"Huh? apa kau takut~?" tanya Uika dengan nada menggoda.

"Tentu saja tidak!" jawab Vins.

Mereka meneruskan berjalan dengan santai seperti tak sadar ada makhluk aneh yang membuntuti mereka.

"A~yo... pakai... aku."

Vins dan Uika lanjut berjalan di lorong itu. Namun beberapa saat kemudian, mereka terhenti ketika melihat seorang gadis dari kejauhan. Gadis itu membelakangi mereka dan menggunakan gaun bewarna putih bersih.

"Hey siapa di sana?" saut Vins namun gadis itu tidak menjawab dan hanya diam berdiri di sana.

Mereka berdua penasaran dan berjalan ke arah gadis itu. Setelah cukup dekat, mereka berdua pun berhenti berjalan.

"Hey Uika, apa kau pernah melihat gadis itu?" bisik Vins ke Uika.

"Belum," jawab Uika.

Vins mendekati perempuan itu secara perlahan dan bertanya, "permisi, kamu kok sendirian di sini?"

Lagi-lagi perempuan itu tidak menjawab sepatah kata apapun. Vins pun kebingungan apa yang sebenarnya terjadi kepada gadis ini. Tiba-tiba, Vins tidak sengaja menjatuhkan ponselnya. Saat Vins mengambil kembali ponselnya, mata Vins langsung terbelalak setelah melihat kaki gadis itu menghadap ke arahnya.

Vins perlahan-lahan kembali melihat ke atas dan tiba tiba perempuan itu menggerakkan lehernya dengan sangat cepat seperti mematahkan lehernya sendiri. Gerakan itu membuat rambut perempuan itu terbuka dan terlihat wajahnya yang sudah hancur penuh dengan darah. Mata kanannya menghilang dan bola mata dari mata kirinya keluar hampir terputus.

"A~ku... ingin... pulang," ujar "gadis" itu.

Vins dan Uika ketakutan dan terjatuh ke belakang. Vins dan Uika mencoba berbalik dan berlari. Ketika mereka berbalik, betapa syoknya mereka melihat banyaknya makhluk-makhluk mengerikan yang sudah mengepung mereka.

"AAAAAHHHHH!!!" suara teriakan mereka menggema di sunyinya malam.

***

Di sisi lain, Mono sampai di sekolah, Melompat pagar yang terkunci dan berlari di area sekolah.

"Uika! Vins! dimana kalian?" seru Mono.

Mono terus berlari mencari mereka berdua namun tak lama kemudian, Mono mendengar suara teriakan yang begitu keras.

"Huh?! apa itu mereka?" Mono langsung berlari ke arah teriakan itu. "Sial, apa mereka sudah dikejar oleh junoi-junoi itu? Aku harus cepat!"