Chereads / Master of LYNK / Chapter 17 - Bab 2, Chapter 17: Latihan Pertama

Chapter 17 - Bab 2, Chapter 17: Latihan Pertama

Sembari melompat-lompat, Kuroto membawa Aruta ke bagian belakang mansion itu. Di sana, Aruta pun melihat sebuah lapangan yang cukup luas.

"Wow lapangannya luas juga!" ujar Aruta.

"Ini lapangan kita. Kalau mau main atau berolah raga, kita bisa memakai lapangan ini," ujar Kuroto. "Oke, berhubung kita sudah ada di lapangan, aku ingin mengajarimu beberapa hal terlebih dahulu."

"Baiklah!" ujar Aruta dengan sangat antusias.

"Karena kau baru terjun ke dunia ini, aku akan mengajarimu hal-hal dasar terlebih dahulu. Pertama aku akan mengajarimu tentang sihir LYN," ujar Kuroto sembari memasuki lapangan bersama Aruta.

"Sihir LYNK?" tanya Aruta.

"Pengendali api, air, tanah... tunggu kok jadi kayak film? Ah tapi yasudahlah. Pokoknya setiap hal aneh yang kau lihat seperti sihir-sihir di film, itu adalah sihir LYNK. Dan untuk menggunakan sihir LYNK, energi LYNK-mu harus stabil terlebih dahulu," ujar Kuroto.

"Energi... LYNK?" Aruta masih bingung.

"Apa kau ingat aura aneh bewarna merah yang kemarin menyelimuti tanganmu kemarin malam?" tanya Kuroto.

"Ah iya aku ingat," jawab Aruta.

"Itu adalah energi LYNK. Dan ciri-ciri orang yang memiliki energi LYNK yang stabil adalah mereka mampu melihat makhluk-makhluk aneh yang pernah kau temui. Dan makhluk-makhluk itu bernama junoi."

"Hmm begitu ya. Lalu bagaimana energi LYNK bisa stabil?" tanya Aruta.

"Hmm ada tiga faktor. Yang pertama energi LYNK akan stabil dengan sendirinya. Bisa dibilang sudah takdir orang itu kalau energi LYNK nya stabil. Untuk faktor yang pertama ini, efek kestabilan energi LYNK pada orang yang bersangkutan dipastikan permanen. Tapi kita tak bisa mengendalikan kapan energi LYNK itu akan stabil. Bisa saja saat dia baru saja lahir sudah stabil, atau bahkan saat dia sudah tua bangka baru stabil," jelas Kuroto.

"Hmm begitu ya," ujar Aruta mengangguk-anggukkan kepalanyaa.

"Faktor kedua adalah ketika dia terancam oleh hal-hal yang bersangkutan dengan sihir LYNK. Aku ingat Mono sempat mengabariku bahwa kedua temanmu sempat mampu melihat para junoi yang mengejar mereka. Mereka bisa melihat junoi-junoi itu karena faktor kedua ini. Tapi untuk faktor yang ini hanya bersifat sesaat," jelas Kuroto.

"Hmm kalau faktor yang ketiga?" tanya Aruta.

"Memunculkannya sendiri. Untuk faktor yang ini sangat jarang sekali terjadi. Tapi bukan berarti tak pernah ada loh ya. Kami masih belum tahu apakah energi LYNK dari faktor ini akan stabil permanen atau terbatas. Tapi walau terbatas sekalipun seharusnya jauh lebih lama dari kestabilan energi LYNK pada faktor kedua," jelas Kuroto.

"Ya walaupun adanya ketiga faktor tadi, orang yang memiliki energi LYNK yang stabil saja sudah sangat sedikit. Perlu diingat, memiliki energi LYNK yang stabil. Bukan orang yang mampu memakai sihir LYNK," lanjut Kuroto.

"Begitu ya. Kalau begitu para penyihir di sini termasuk orang langka dong," ujar Aruta.

"Ahaha kau bisa menyebutnya begitu. Oh dan satu lagi. Sebenarnya semua orang di dunia ini memiliki energi LYNK. Yang menjadi pembeda hanyalah energi mereka stabil atau tidak," jelas Kuroto.

"Tunggu, semua orang punya energi LYNK?" tanya Aruta mengangkat alisnya.

"Yup. Bagi mereka yang energi LYNK nya tak stabil, energi itu akan bocor keluar. Dan jika energi yang bocor itu berkumpul menjadi satu dan sudah cukup banyak, maka junoi pun terlahir," ujar Kuroto

"Begitu ya," ujar Aruta kembali menganggukkan kepalanya.

"Baiklah sekarang aku akan menjelaskanmu tentang sihir LYNK. Sihir LYNK terbagi menjadi dua. Pertama adalah teknik dasar dan kedua adalah teknik LYNK," ujar Kuroto mulai berjalan ke arah sebuah batu yang besarnya dua kali lebih besar dari Kuroto. Aruta pun mengikutinya.

"Energi LYNK bisa untuk memperkuat kekuatan fisik, menambah efek serangan, dan lain-lain. Kau bisa membuat pukulan biasamu terasa seperti tertimpa gajah yang jatuh dari langit jika kau mampu."

Kuroto berhenti di depan batu itu dan mengarahkan jentikannya. Jari tengahnya mulai mengeluarkan energi LYNK kecil di ujung jarinya. Dan saat Kuroto menjentikkan jarinya ke batu itu, batu itu langsung hancur berkeping-keping

"Keren!!" ujar Aruta dengan mata berbinar-binar. "Omong-omong, bapak tadi mengatakan teknik LYNK kan? Memangnya teknik LYNK itu apa?" tanya Aruta.

"Teknik LYNK adalah teknik yang berasal dari pengguna. Teknik LYNK adalah energi LYNK yang sudah menjadi wujud sihir LYNK dari penggunanya entah itu mengendalikan api, air atau yang lain. Biasanya setiap orang hanya memiliki satu teknik LYNK namun jika orang itu mampu, dia bisa memiliki lebih dari satu teknik LYNK. Tapi bisa juga karena teknik turun temurun dari keluarganya. Jadi satu adalah teknik LYNK yang dia miliki, dan satu lagi teknik LYNK turunan dari keluarganya," jelas Kuroto.

"Keren!! apa bapak punya?" tanya Aruta.

"Tentu saja. Mau lihat teknik LYNK ku?" tanya Kuroto.

"Ya! Ya! Aku mau! Aku mau!" ujar Aruta sembari melompat-lompat

"Kalau begitu coba pukul aku sekuat-kuatnya," ujar Kuroto.

Aruta terkejut dan berkata, "Huh?! Memukulmu?"

"Tenang saja, aku gak bakal kenapa-napa kok," ujar Kuroto dengan santai sembari memasukkan tangannya ke saku mantelnya. Kuroto juga tak terlihat bersiap sedikitpun.

"Eh?! maaf ya kalau sakit." Aruta langsung melesat dan memukul wajah Kuroto dengan sangat keras. "Hah?! M-maaf, apa kau terluka?" tanya Aruta. Namun ketika Aruta mengedipkan matanya, Aruta melihat dirinya berada di posisi sebelum dia melesat ke arah Kuroto sedangkan Kuroto sendiri masih berdiri santai di depannya. "Loh? Apa yang terjadi??" ujar Aruta kebingungan.

"Ahaha ayo pukul aku lagi," ejek Kuroto.

Aruta kembali melesat ke arah Kuroto dan hal yang sama terjadi lagi. Dia kembali ke posisi sebelum dia melesat. Aruta mengulangnya beberapa kali namun hasilnya selalu sama.

Tidak lama kemudian, Mono datang ke lapangan itu dan melihat Aruta yang sedang berusaha memukul Kuroto. "Hadeh bapak-bapak itu. Kayaknya dia gak cocok jadi tua deh," gumam Mono sembari berjalan menghampiri Kuroto.'

"Selamat sore, Pak. Kenapa saya dipanggil?" tanya Mono dan Aruta pun berhenti berusaha memukul Kuroto.

"Eh... Kakakmu mana?" tanya Kuroto.

"Sedang dihukum di sekolah. Dia tadi memecahkan kaca ketika bermain baseball," jawab Mono.

"Loh bukannya kakakmu tadi membantu para guru?" tanya Aruta.

"Ya... dia kabur untuk bermain. Hukumannya jadi double akhirnya," jawab Mono.

"Kalau gitu kau saja cukup sudah," ujar Kuroto.

"Apa ada misi?" tanya Mono.

"Hey apa kau sudah lupa?" tanya Kuroto menyenggol bahu Mono.

"Oh, soal duel itu ya," ujar Mono.

"Duel?" tanya Aruta.

"Sebuah pelajaran lebih efektif kalau dipraktekkan langsung bukan. Pergilah ke tengah lapangan dan berduel lah dengan Mono," ujar Kuroto berjalan menjauh dari Aruta dan Mono. "Itu akan menentukan apakah kau layak masuk ke Penyihir Juntoshi," ujar Kuroto dengan suara tenang namun tajam sembari membelakangi Aruta.

"Ayo, Aruta," ujar Mono.

"Baik." Aruta dan Mono pun pergi ke tengah lapangan dan berhadap-hadapan satu sama lain.

Aruta melihat ke pinggir lapangan dan melihat Kuroto yang tak berhenti dan terus berjalan keluar dari area lapangan itu. "Loh Pak Kuroto mau kemana?" seru Aruta.

"Aku belum makan siang, aku ingin mencari makanan dulu. Tunggu dulu ini jam berapa... Kuroto melihat jam di ponselnya waduh sudah jam empat!! Aku pergi dulu. Latihan saja bersama Mono dulu," ujar Kuroto kepada Aruta dan langsung berlari keluar.

"Huh dasar orang itu," gumam Mono. "Kau siap? aku tidak akan menahan diri," ujar Mono kepada Aruta sembari memasang kuda-kuda.

"Ya, aku siap!" jawab Aruta.

"Majulah," ujar Mono dengan mantap.

Aruta langsung menerjang Mono. Aruta meluncur melewati samping Mono dan menuju kebelakangnya. Aruta melompat dan mendaratkan pukulan dengan tangan kanannya. Mono dengan cepat berbalik dan menangkap tangan Aruta dengan tangan kirinya. Tangan kanan Mono seketika diselimuti energi LYNK dan meninju perut Aruta dengan sangat keras. Aruta langsung terbatuk saat terkena pukulan itu.

"Akh, rasanya seperti dipukul gorila," gumam Aruta sembar menahan sakit.

Aruta masih kesakitan memegangi perutnya setelah terkena tinjuan dari Mono. Tanpa menunggu Aruta, Mono langsung memukul Aruta bertubi-tubi. Aruta hanya bisa menerima semua pukulan yang didaratkan Mono kepada dirinya. Dan terakhir, Kaki kanan Mono diselimuti oleh energi LYNK. Mono melompat dan mendaratkan tendangan keras ke kepala Aruta. Aruta langsung terpental cukup jauh karena tendangan itu.

Aruta jatuh tengkurap di tanah dengan penuh luka. Keningnya tergores mengeluarkan darah dan hidung Aruta juga mengeluarkan darah.

"Kau... tidak bisa... bersabar?" ujar Aruta yang kesakitan.

"Musuh-musuhmu tak mungkin memberimu belas kasih. Ingat itu!" ujar Mono mendekati Aruta. Mono berdiri di depan Aruta dan berkata dengan tegas, "Cepatlah berdiri dan lawan aku sekarang."