Ren diam terpaku karena kedatangan Nanami. Dia benar-benar tidak mengharapkan hal semacam ini terjadi.
"Ren-san, kenapa kamu ada disini?"
Nanase bertanya padanya sekali lagi. Dia sendiri penasaran kenapa Ren bisa ada dirumahnya.
"U-uh, yah aku ada beberapa urusan bisnis disini, haha"
Ren menjawab pertanyaan itu dengan kaku dan hendak melarikan diri dengan buru-buru berjalan pergi.
Akan tetapi, sebelum Ren bisa melakukan itu, Suzu berbicara.
"Hey bajingan, kenapa kamu bisa ada dirumah tunanganku tengah malam begini?"
Dia bertanya sambil terus mengepalkan tangannya erat-erat dan wajahnya benar-benar memerah penuh amarah.
"Sudah aku bilang kan? Aku ada urusan bisnis disini"
Ren berhenti tepat di depan Suzu karena upaya kaburnya gagal.
"Bisnis? Bisnis macam apa yang orang miskin sepertimu lakukan? Dasar orang kepulauan sialan"
Ren yang mendengar makian ini cukup terkejut, dia yakin bahwa Suzu telah menggali informasi terkait dirinya. Akan tetapi, sangat disayangkan karena informasi yang ada hanya sebatas informasi umum. Apapun yang berkaitan dengan keterlibatannya di militer ataupun dia dengan keluarga Gilbert tidak pernah dipublikasikan.
"Sepertinya kamu meremehkanku ya. Kamu pikir aku tidak bisa berbisnis hanya karena aku berasal dari negara yang baru selesai berperang?"
Ren menjawab untuk menghentikan kecurigaan Suzu, tapi-
"Hentikan omong kosongmu, bajingan!"
Suzu yang tidak bisa mengendalikan emosinya lagi langsung menghantam Ren dengan tangannya, tetapi Ren bisa menghindari itu dengan cepat dan segera memberi jarak.
"Dasar bajingan tidak sopan, apa orang tuamu tidak mengajarkanmu untuk tidak menghindari pukulan "mereka" yang berkuasa? Apa mereka itu hanyalah sampah rendahan?"
Suzu mengatakan itu dengan remeh untuk menghina Ren, tapi bagi Ren itu berbeda.
"Apa katamu tadi? Kamu baru saja menghina kedua orang tuaku kan!? Dasar lalat sialan!"
Ren yang marah karena kedua orang tuanya dihina langsung mengeluarkan niat membunuhnya. Dia menghilangkan batas antara dirinya sebagai Ren dan Alpha.
Sementara itu, niat membunuh yang menyebar ke seluruh wilayah rumah membuat banyak orang terkejut terutama Suzumi, Yuji, dan Nanami, mereka bertiga sebagai pelayan telah dilatih bukan hanya untuk melayani keluarga utama Hanamitsuji, tapi juga untuk melindunginya, dengan kata lain mereka adalah "battle maid/butler". Mereka dapat menangkap dengan jelas seberapa mengerikan niat membunuh yang Ren keluarkan.
"Ka-kakek, ini..!" ucap Nanami panik lalu dia segera melihat ke arah kakeknya. Betapa terkejutnya dia karena kakeknya gemetar hebat sambil mengucurkan banyak keringat.
"Ne-nenek!"
Nanami lalu beralih ke neneknya, tapi itu sama saja. Neneknya bahkan jauh lebih parah, dia hampir tidak bisa menahan niat membunuh sebesar itu.
"Si-sialan! Ren-sama, niat membunuh macam apa yang Anda keluarkan!?" ucapnya sambil menahan rasa sakit akibat memaksakan diri, dia tidak menyangka bahwa sepupu dari nona yang dia layani bisa memiliki niat membunuh segila ini.
Kembali ke pertarungan.
Ren yang marah semakin memperbesar niat membunuhnya yang pada akhirnya membuat semua orang jatuh berlutut, dimana salah satunya adalah Nanase.
"R-ren, tolong hentikan!" ucapnya sambil gemetar hebat, dia mempertahankan posisinya dengan berlutut tapi tetap saja itu menyesakkan. Dia mulai tidak kuat lagi menahan rasa sesak itu dan jatuh berbaring dan tidak bisa mengangkat tubuhnya.
Lalu, Ren pada akhirnya menyerang Suzu dengan cepat. Dia menghilang lalu muncul dibelakang Suzu dan menendang perutnya sehingga Suzu terlempar jauh lalu berguling-guling ditanah.
"Si-sialan, monster macam apa kau ini, brengsek!?" ucapnya sambil berusaha bangun susah payah bahkan hidungnya telah mengeluarkan darah akibat benturan.
"Apa itu penting? Kamu harus belajar sopan santun dulu, dasar lalat menjijikkan"
Ren menghilang sekali lagi dan muncul dibelakang Suzu lalu mencekiknya.
"Ayo katakan sekali lagi" ucap Ren dengan ekspresi dingin.
"B-brengsek! Lepaskan aku!" balas Suzu meronta-ronta kesakitan. Dia mencengkram tangan Ren yang mencekiknya dan mencakar-cakarnya agar dia dilepaskan.
"Kenapa? Kenapa kamu lemah sekali? Bukannya omonganmu tadi mengisyaratkan kamu kuat?" tanya Ren dengan jijik lalu dia membanting Suzu ke tanah.
Dia lalu berbalik dan berjalan ke arah pintu keluar sambil menghapus niat membunuhnya.
"Ingat ini baik-baik, ini terakhir kalinya kamu bisa seenak jidat semacam ini, lain kali kamu bertindak seperti ini maka aku pasti akan membunuhmu. Itupun, jika kamu masih bisa waras setelah "naga menjatuhkan dewa kematian"," ucapnya lalu dia benar-benar pergi.
Sementara itu, mereka yang ditinggalkan benar-benar terkejut saat mendengar ucapan Ren. Pengucapan naga dari orang Indonesia terutama bagi mereka yang mengetahui bahwa Ren berasal dari militer hanya ada satu hal.
Itu mengisyaratkan "Raja Naga" akan bergerak. Mimpi buruk umat manusia akan menginjakkan kakinya di Jepang dan menjatuhkan dewa seperti yang dia katakan. Hal ini pasti akan mengguncang keseluruhan rakyat Jepang nantinya serta menimbulkan krisis keamanan skala nasional. Tergantung bagaimana cara pemerintah Jepang menangani ini, mereka bisa saja dijatuhkan oleh rakyat yang ketakutan.