Chereads / Star Chronicles of Origin / Chapter 32 - Siapa dia sebenarnya..?

Chapter 32 - Siapa dia sebenarnya..?

[Nanase Side]

Tepat setelah aku berpisah dengan kakekku dan berjalan bersama Su-kun menuju mobilnya, aku sempat melirik sebentar ke belakang.

Dan di sana dia berada.

Ren Kaito, siswa baru itu yang aku anggap sebagai teman baruku setelah sekian lama sedang mengobrol dengan kakekku.

Kakekku bukan tipe orang yang penasaran dengan orang lain, jika itu bukan hal yang penting, dia tidak akan memulai pembicaraan dengan orang yang tak dia kenal.

Jadi, kenapa..?

"Kenapa kakek terlihat terbiasa berbicara dengan Ren-san..?"

Aku hendak berbalik menuju kakek, tapi sayangnya Su-kun menghentikanku.

"Ada apa, Na-chan?" tanyanya sambil terus menarik tanganku yang ingin kembali.

Aku tidak punya pilihan lain. Jika aku kembali sekarang dia pasti akan curiga. Dan jika dia tahu kakek mengobrol begitu dekat dengan Ren-san, anak itu akan berada dalam bahaya. Aku harus mencegahnya.

Dengan tekad seperti itu, aku hanya menggelengkan kepala dan kembali berjalan bersama Su-kun.

Tapi, tetap saja aku punya firasat buruk.

Setelah meninggalkan sekolah, aku dan Su-kun menuju ke sebuah tempat karaoke.

Di sana kami memghabiskan waktu berdua, walaupun aku benar-benar tak nyaman dengan situasi ini, tapi mau bagaimana lagi. Aku yang ditinggalkan dunia begini hanya bisa pasrah.

Setelah puas di karaoke, Su-kun membawaku berkeliling sampai malam. Dia tampak antusias, tapi sayangnya aku tidak. Energi sosialku sudah habis sejak lama.

Kami akhirnya pulang tepat tengah malam, tepatnya Su-kun mengantarku ke rumah. Yah, aku lelah jadi aku ingin langsung tidur.

Itulah niatku awalnya tapi—

Dia lagi-lagi ada disana.

Jika di sekolah aku bisa membiarkannya, tapi kenapa dia ada dirumahku!?

"...Ren-san, kenapa kamu ada di rumahku...?"

Aku yakin ekspresi yang aku pasang ini adalah ekspresi terkejut, dan begitu aku melirik ke samping. Tubuhku menggigil.

Su-kun mengepal tangannya dengan keras. Urat di kepalanya begitu menonjol dan wajahnya memerah. Dia sangat marah. Dia bahkan memancarkan niat membunuh yang jelas.

Aku kehabisan kata-kata, Ren-san benar-benar dalam bahaya!

Saat aku melirik ke arahnya, ekspresinya sama denganku atau lebih tepatnya, dia seperti tidak pernah mengharapkan hal seperti ini terjadi.

"Oh Tuhan, tolong selamatkan Ren-san!"

Batinku benar-benar memohon, setidaknya aku mohon jangan renggut teman yang baru saja aku peroleh lagi.

Tapi di satu sisi aku merasa aneh. Mengapa dia ada disini? Dari sekian banyak tempat, mengapa dia ada di rumah seorang gadis yang baru saja dia kenal dan terlebih lagi itu tengah malam?

"Ren Kaito, siapa kamu sebenarnya?"