Setelah Kaizoku berhasil membunuh rusa tersebut, Gabriel memotong dan mengambil kulit dari rusa tersebut.
Setelah kulitnya diambil, Gabriel menggotong rusa tersebut dan membuang organ-organ dalamnya. "Hmm, saat nya kita kembali ke tenda. Rusa ini lebih dari cukup untuk kita makan." ucap Gabriel yang sedang membawa rusa tersebut.
Kaizoku hanya bisa merasakan penasaran, dikarenakan seumur hidupnya tidak pernah merasakan daging rusa. "Aku penasaran apa rasanya daging rusa." ucap Kaizoku dengan penuh rasa penasaran.
Sambil berjalan, Gabriel membalasnya pertanyaan Kaizoku. "Yang benar? Kamu tidak pernah merasakan daging rusa?" ucap Gabriel dengan rasa penasaran tentang Kaizoku yang tidak pernah merasakan daging rusa.
Kaizoku hanya bisa menghela nafas. "Ya bagaimana lagi, di dunia ku daging rusa bukanlah daging yang umum untuk dimakan. Biasanya antara daging ayam, sapi, ataupun kambing."
"Hmm, daging ayam, sapi, dan kabing adalah hal yang umum di dunia mu? Di sini daging-daging tersebut hanya untuk orang-orang kaya yang memiliki cukup uang untuk membeli daging tersebut." jawab Gabriel dengan wajah terganggu betapa susahnya memakan daging-daging tersebut.
Kaizoku menyadari wajah Gabriel yang kesal, dia mencoba untuk memenangkan Gabriel. "Heh... Tenang saja, semuanya pasti ada jalannya. Tinggal menunggu waktu saja..." jawab Kaizoku dengan senyum percaya dirinya.
"Tentu saja... Jika kita memiliki cukup uang untuk membeli barang tersebut, pasti ada jalannya." ucap Gabriel dengan candaannya.
Setelah cukup lama berjalan, Gabriel dan Kaizoku berhasil sampai ke tenda kembali dengan selamat. "Makan malam telah tiba!" ucap Gabriel dengan sangat semangat.
Sylphy terbangun dari tidur istirahatnya. "Akhirnya, perutku sudah sangat lapar."
Hizo berdiri dari duduknya, dia membuat kursi kayu saat Kaizoku dan Gabriel pergi berburu. "Selamat datang kembali, Kai, Gabriel. Sepertinya kita akan melahap rusa tidak bersalah itu."
"Tentu saja, Hizo! Kita akan memakan daging sangat lezat ini!" Gabriel menaruh rusa tersebut dekat api unggun.
"Sylphy, tolong ambilkan wadah air yang tadi sore kita ambil." Sylphy menundukkan kepalanya lalu mengambil wadah air di belakang tenda, lalu memberinya ke Gabriel.
Gabriel menaruh daging rusa tersebut ke dalam wadah tersebut, membersihkan daging tersebut memastikan tidak ada kotoran yang belum dibersihkan.
Setelah dibersihkan, daging-daging tersebut di potong-potong menjadi beberapa bagian. Gabriel mengasah kayu yang lebih menjadi beberapa tusukan kayu kecil.
Menusukkan tusukan-tusukan tersebut ke dalam daging, lalu membakar daging tersebut di atas api unggun yang panas.
Kaizoku dan lainnya pun ikut menusukan kayu tersebut ke dalam daging tersebut dan memulai membakarnya. "Apakah tidak apa-apa kita tidak memakai bumbu?" ucap Kaizoku dengan polosnya.
Semuanya melirik ke Kaizoku. "Bumbu? Kita sedang berada di tengah-tengah lapangan luas! Kau kira kita bisa mendapatkan bumbu masakan dengan hanya menggunakan rumput?" ucap Sylphy dengan amarahnya kepada Kaizoku.
Kaizoku hanya bisa diam melanjutkan fokusnya memasak daging tersebut.
Setelah beberapa menit kemudian, dagingnya pun matang. Kaizoku melakukan gigitan pertamanya memakang daging rusa. "Eh, sangat keras dan hambar..." jawab Kaizoku sambil mengunyah daging.
"Berhenti mengeluh, Kai. Saat kita berada di desa lain, kamu boleh mengeluh lagi." jawab Sylphy yang sibuk memakan daging rusa dengan lahapnya.
Pada akhirnya semuanya dapat bermakan malam untuk bertahan untuk esok hari. Perjalanan masih jauh untuk Kaizoku dan teman-temannya, untuk itu Kaizoku dan teman-temannya harus tetap sehat dengan cara makan dan tidur yang terjaga.