Chereads / Magical Cowboy / Chapter 49 - Chapter 49 - Die in Hatred (49)

Chapter 49 - Chapter 49 - Die in Hatred (49)

Setelah lamanya bernegosiasi, kedua belah pihak tersebut saling menolak penawaran. Ketidak adilan salah satu pihak selalu adadi negosiasi tersebut, dikarenakan kedua belah pihak saling menolak, Gabriel langsung menghentikan negosiasinya.

"Cukup! Tidak ada negosiasi lagi! Keluarkan para tahanan atau boss kalian akan mati!" Gabriel menodongkan pedangnya ke kepala Thomas lebih dekat lagi.

Dikarenakan paksaan dari Gabriel, kedua penjaga tersebut pun tidak memiliki pilihan lain selain melepaskan semua tahanan di dalam tempat tersebut.

Kedua penjaga tersebut pun membuka pintu besar tersebut, memperlihatkan para tahanan-tahanan yang sedang bekerja bercocok tanam di bawah matahari yang sangat panas.

Kedua penjaga tersebut memberi sinyal gerakan untuk tidak menyerang, memberi semua tahanan kesempatan untuk kabur keluar dari tempat tersebut.

Gabriel dan lainnya masih berada di posisi yang sama memastikan kakeknya Hizo keluar dari tempat tersebut dahulu.

Setelah puluhan tahanan keluar, kakek dari Hizo pun keluar dari tempat tersebut bergerak sangat lambat. Terlihat wajahnya yang babak belur penuh luka, tidak hanya wajahnya, badan dari kakek pun ikut terluka banyak bekas luka senjata tajam.

Hizo dan Kaizoku secara tidak sengaja memanggil kakek tersebut secara bersamaan. "Loh!? Kakek!?"

Hal tersebut menjadi sangat awkward, dikarenakan kakek yang ditemui oleh Kaizoku adalah kakeknya Hizo yang sedang bekerja. Mereka berdua pun saling bertatapan kebingungan.

"Lah!? Kamu kenal kakek ku!?" ucap Hizo dengan wajah serius.

Kaizoku menjawab pertanyaan Hizo dengan wajah serius juga. "Huh... Jadi itu kakek mu, ya?"

"Oi, kalian akan bantu kakeknya Hizo atau terus-menerus saling bertatapan?" ucap Sylphy dengan wajah datar.

"Masalah kita belum selesai, Kai. Kamu belum menjawab pertanyaan ku..." Hizo berjalan mengarah ke kakeknya berniat untuk membantunya berjalan.

Kaizoku hanya bisa terdiam kesal. Walaupun dia kesal, Kaizoku masih merasakan lega dikarenakan kakek yang membantunya untuk kabur dari para The Bliss telah selamat dan bebas.

Setelah kakeknya Hizo sampai dengan selamat, melihat cucunya dan seorang anak yang ditolongnya sang kakek hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku Hizo dan Kaizoku.

"Sepertinya kalian sudah mengenal cucuku, ya? Kakek lega dan bersyukur jika Kaizoku dan Hizo selamat sehat sentosa... Kakek hanya bisa berterimakasih..." ucap kakeknya Hizo dengan nada sangat lemas.

Dengan wajah sedih, Kaizoku berusaha untuk meminta maaf dikarenakan meninggalkan sang kakek sendirian. "Ma-Maafkan aku kek... Maafkan aku sudah meninggalkan kakek sendirian jadinya... jadinya kakek ditangkap oleh mereka..."

Semua yang mendengar perkataan dari Kaizoku terkejut besar, khususnya Hizo yang mendengar perkataan tersebut.

Hizo menggenggam kedua tangannya dengan marahnya. "Jadi kamu ya... Kamu yang membuat kakek berada di tempat siksaan!?" ucap Hizo dengan marahnya.

Sebelum sesuatu terjadi lebih buruk, kakeknya Hizo menghentikan amarah Hizo dengan menarik tangan Hizo. "Sudah-sudah... Kakek di sini adalah pilihan kakek sendiri, kakek yang berniat untuk mengorbankan diri untuk Kaizoku." perkataan dari sang kakek membuat Gabriel lengah dikarenakan terus-menerus melihat ke belakang.

"Tapi kek... Nyawa kakek bisa saja teranc-" sebelum Hizo menyelesaikan perkataannya, Thomas yang sudah bebas dari tali tersebut dikarenakan pasukannya berhasil membawa Thomas secara diam-diam pun berbicara.

"Ugh! Akhirnya aku bebas! Terimakasih, ini pedang mu! Aku kembalikan!" Thomas melempar pedang Shubarashi-sa yang berfungsi untuk menetralkan dan menghisap kekuatan dari Thomas telah terlepas dari tubuhnya.

"Anyway, enjoy the Underworld! Die in Hatred!" Thomas mengucapkan mantra rahasia untuk memberi tahu Underworld untuk menghisap sekitarnya.

Dikarenakan lubang Underworld sangat lah dekat dengan tempat kerja paksa tersebut, lubang tersebut bereaksi dengan sangat cepat, angin yang kuat dan gravitasi yang seolah berganti membuat Kaizoku dan lainnya terseret ke lubang besar berwarna hijau kehitaman.

Dengan cepat Gabriel membuka ‹Wings of Veracity› untuk mengembalikan control badannya lagi dan menahan dari hisapan tersebut.

Gabriel berhasil memeluk kakeknya Hizo, dan Hizo berhasil memegang kaki dari Gabriel, membuat mereka berdua selamat dari lubang tersebut.

Namun tidak dengan Kaizoku dan Sylphy tidak berhasil selamat dari hisapan tersebut, membuat mereka memasuki Underworld yang sangat mengerikan...

Teriakan dari Kaizoku dan Sylphy adalah hal terakhir yang mereka dengar...