Tiba-tiba Thomas terbangun dari kekalahannya, tanpa Kaizoku sadari Thomas berniat untuk menusuk pedang kecil ke leher Kaizoku. Hizo dan Sylphy berusaha untuk memberitahu Kaizoku. "Kaaaiiii!!!"
Namun dengan cepat Gabriel dari kejauhan melempar pedang Masayoshi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Pedang tersebut berhasil mengenai dahi dari Thomas, melempar Thomas jauh dari Kaizoku.
Tercengang melihat pedang milik Gabriel melintas ke samping kepala Kaizoku, dia langsung berbalik badan melihat Thomas yang sudah sehat kembali tanpa adanya luka tembakan. "Haaaaahhh!!!!?? Sangat tidak realistik!"
Thomas yang terjatuh lagi mencabut pedang milik Gabriel dari dahinya dengan sangat mudah. "Sangat merepotkan, kalian sangat merepotkan... Baiklah, jika kalian ingin tetap bermain... Aku akan serius kali ini..." Thomas berdiri dari tidurnya.
Melempar pedangnya kembali ke Gabriel yang masih jauh dari mereka semua. Luka tusuk di dahi Thomas tiba-tiba sembuh seperti tusukan itu tidak pernah terjadi.
"Ok, kita ngga bisa menang." Ucap Kaizoku yang sudah malas dan kecewa karena tidak jadi menang.
Dengan sangat cepat, Thomas bergerak ke depan Kaizoku melontarkan tendangan lutut mengarah ke perut Kaizoku dengan sangat keras. Tidak bisa bereaksi, Kaizoku terkena serangan tersebut mementalkan dia jauh dari Sylphy dan Hizo.
Sylphy dan Hizo hanya bisa tercengang melihat Kaizoku terpental jauh oleh Thomas.
Selanjutnya, Thomas berniat untuk menyerang Sylphy yang masih lengah. Dengan cepat dia bergerak mendekat ke Sylphy, sesuai perkiraan Thomas, dia berhasil menghindar serangan reflek dari Sylphy. Thomas menundukkan kepalanya, menghindari tendangan samping dari Sylphy.
Membalas serangan tersebut, Thomas menendang dagu Sylphy dengan sengat keras. Melempar Sylphy jauh ke langit.
Menyisakan Hizo yang masih berdiri dengan penuh keraguan, melihat orang sekitarnya jauh dari dia. Thomas melirik Hizo dengan penuh amarah. "Oh... Sepertinya sisa satu. Hizoshi bukan? Anak dari pekerja blacksmith dan cucu dari pekerja rel kereta. Ya, aku mengenal mu, aku mengenal hampir semuanya yang ada di desa ini. Kamu tidak bersyukur, aku akan kasih kamu satu penawaran... Yaitu, bantu kami menangkap hero tersebut dan aku akan berjanji untuk melepaskan kakek mu, bagaimana?"
Hizo hanya bisa terdiam mendengarkan penawaran tersebut, wajah penuh keringat dan hati penuh kebingungan. Namun setelah beberapa detik berpikir, dia memiliki ide.
Hizo berpura-pura percaya diri, dengan lancangnya Hizo menjawab. "Baiklah, aku menerima penawaran mu."
Thomas hanya bisa tersenyum kecil, tanpa merasakan curiga dia melanjutkan serangannya. Bergerak mengejar Sylphy dan Kaizoku yang terpental jauh, meninggalkan Hizo sendirian.
Saat Thomas hampir mendapatkan Kaizoku, Gabriel tiba-tiba muncul di depan Thomas dan langsung memukul wajah dari Thomas membantingnya ke tanah dengan sangat keras menghancurkan tanah tersebut.
Dilanjutkan menusukan pedang Shubarashi-sa ke dada Thomas. "Kejahatan akan di netralkan!" Ucap Gabriel dengan penuh amarah.
"GGRRAAAHHH!" Kekuatan regenerasi dan kecepatan milik Thomas secara lambat di isap oleh pedang Shubarashi-sa.
"Kejahatan harus dihentikan, kejahatan harus dimatikan!" Ucap Gabriel sambil menusukan pedangt lebih dalam lagi.
Di sisi lain, Sylphy berhasil mendapatkan kontrol badannya kembali. Mendarat dengan selamat, Sylphy langsung bergerak kembali untuk menyelamatkan Kaizoku yang masih berguling-guling di tanah.
Memeluk Kaizoku untuk menghentikan Kaizoku yang sedang berguling. Sylphy melihat mata Kaizoku yang tertutup. "Kai! Kai! Berengsek, dia membuat Kai pingsan..."
Luka dahi dan dagu Sylphy bercucuran ke arah lengan, tangan dan ke kuku-kuku Sylphy.