Saat Kaizoku berhasil memasang peluru ke dalam silinder, dan berniat menodongkan Destion ke Thomas. Thomas yang masih terjatuh tidur dengan cepat berhasil menendang Destion dari tangan Kaizoku.
Kaizoku melihat Destion terpental cukup jauh dari tangan Kaizoku. Kaizoku yang mengalihkan pandangannya tidak cukup cepat bereaksi saat Thomas meluncurkan serangan tendangan samping mengarah kedua kakinya.
Terjatuh, dengan cepat Kaizoku berguling mendekat Thomas yang masih tertidur di tanah. Mereka berdua saling beradu pukulan satu sama lain.
Hizo melihat Destion yang terjatuh di depannya. "Huh!? Revolver milik Kaizoku. Aku harus mengembalikannya." Hizo mengambil Destion dari tanah.
Tiba-tiba Sylphy menyentuh lengan Hizo. Dengan nada kesal, Sylphy memberikan saran. "Hizo... Pegang tangan ku."
Hizo melirik ke Sylphy, melihat darah mengalir dari jidat kanan Sylphy. "Sylphy!? Kamu tidak apa-apa?"
"Jangan hiraukan aku, pegang tangan ku cepat!" Mendengar Sylphy membentak Hizo, Hizo langsung nurut dan memegang tangan Sylphy yang masih berada di atas lengan Hizo.
"Void Walk..."
Sylphy berlari sangat cepat sampai-sampai hanya terlihat efek black hole lalu mereka menghilang begitu saja. Dengan cepat mereka berdua sampai di dekat Kaizoku dan Thomas yang masih berguling-guling saling bertukar pukulan.
Dari kecepatan itu, Hizo langsung merasakan pusing. "Uuhhh... Fokus, Hizo, FOKUS!"
Hizo melempar Destion tepat pada belakang kepala Thomas yang sedang berada di atas Kaizoku.
Dari perbuatan tersebut, Hizo berhasil melepaskan Thomas dari atas Kaizoku. Dengan cepat Kaizoku mendorong Thomas jauh, dan mengambil Destion dari tanah. "Terimakasih Hizo!" Kaizoku pun berdiri dari tidurnya.
Walaupun Thomas masih berguling-guling, Kaizoku langsung menarik tuas trigger. Menembakan peluru mengarah ke badan Thomas yang masih berguling-guling.
Berhasil mengenai dada kanan dari Thomas, menciptakan lobang kecil tembus ke belakang.
Serangan tembakan tersebut, berhasil menghentikan Thomas dari berguling. Thomas berdiri dari tidurnya dengan dada kanan yang berlobang kecil. "Revolver tersebut cukup kuat... Aku pikir yang kamu punya hanya sebagai mainan, tapi sekarang aku tahu jika aku salah."
"Oi kumis lancip, apakah kamu siap untuk hadiah dari ku?" Kaizoku tersenyum licik.
"Tidak, aku tidak siap..." Jawab Thomas berdiri lemas.
Kaizoku bersiap dengan gerakannya. "Huff... Kai akan memperlihatkan bagaimana caranya untuk quick draw..." Kaizoku mengaturkan pernafasannya untuk lebih tenang dan fokus.
Penglihatan Kaizoku lebih terang, pikiran yang jernih, dan tangan yang siap untuk melakukan quick draw. "Aku akan buktikan jika aku bisa melakukan quick draw."
Thomas tertawa kecil mendengar Kaizoku ingin melakukan quick draw kepadanya. "Bwahahaha! Quick draw membutuhkan banyak latihan! Anak seperti mu tidak akan bisa melakukan itu! Kamu hanyalah anak yang terlalu terobsesi tentang wild west! Kamu tidak nyata!"
Kaizoku menghiraukan perkataan dari Thomas. Setelah Kaizoku berhasil mengfokuskan penglihatan, pikiran, dan hatinya ia langsung menodongkan Destion ke dada Thomas melakukan quick draw, menembakkan 5 peluru dengan waktu yang sangat cepat, terhitung hanya membutuhkan dua detik untuk menghabiskan sisa peluru.
Serangan tersebut dengan instan menjatuhkan Thomas dengan enam lobang kecil berserakan di dadanya menembus sampai belakang badan.
"Tch! Aku sangat lambat, dua detik!? Aku harus latihan lebih lanjut." Walaupun Kaizoku berhasil melakukan quick draw, dia tidak puas dengan hasilnya.
Kaizoku berbalik badan, melihat Sylphy dan Hizo yang lega melihat Thomas terkalahkan. "Seharusnya dia tidak mati, aku harap." Kaizoku tersenyum kecil.