Chereads / Magical Cowboy / Chapter 16 - Chapter 16 - Otot Tanpa Otak? Aku Mempunyai Otot Dan Otak

Chapter 16 - Chapter 16 - Otot Tanpa Otak? Aku Mempunyai Otot Dan Otak

Kaizoku yang masih kewalahan menahan kepalanya untuk tetap berada di atas memikirkan ide untuk tetap bisa bertahan hidup. "...Huh!? Yeah... Itu dia..."

Dengan sekuat tenaga Kaizoku mengangkat kepala dan dadanya ke atas, memaksa Taki berhenti menginjak kepala belakang Kaizoku.

Saat Taki lengah Kaizoku mengambil Destion dari saku revolver nya dan menaruhnya berada tepat di depan wajahnya. Sesuai dugaan Taki berhasil menginjak kepala Kaizoku lagi, namun bedanya sekarang Kaizoku tidak perlu menahan lagi, adanya Destion di wajahnya menjadikan bantal untuk melindungi wajah Kaizoku dari gergaji yang bergerak cepat.

Percikan-percikan api pun keluar dikarenakan gesekan dari gergaji dan revolver milik Kaizoku. Taki menyadarinya saat percikan api menyala. "Huh!?"

Namun sudah terlambat, Kaizoku berhasil menyentuh pelatuk dari Destion menembakan peluru teleport mengarah ke samping, menuju ke pohon yang sangat besar dan sangat jauh.

Akibat Kaizoku yang berteleport kaki dari Taki pun terkena gergajinya sendiri. "Grrr..."

Saat berhasil berteleport jauh dari Taki, Kaizoku membuka silinder Destion dan mengisi peluru teleport terakhir nya. "Heh... Space Skip!"

Kaizoku mengeker Destion mengarah ke arah Taki dan menembakkan peluru teleportnya lagi. Setelah berhasil berteleport muncul di depan Taki, Kaizoku langsung melontarkan pukulan yang sangat kuat tepat pada wajah milik Taki.

Terhempas telempar jauh akibat pukulan dari Kaizoku yang sangat keras, Kaizoku mengambil kesempatan ini untuk mengfokuskan diri untuk menciptakan satu peluru terakhir untuk Destion sebelum Taki terbangun dan menyerang balik.

Walaupun Kaizoku mendapatkan rasa sakit seperti jiwanya ditarik, namun Kaizoku berhasil menciptakan satu peluru terakhir dan memasukkan nya ke dalam silinder revolvernya.

Setelah Kaizoku berhasil memasuki pelurunya, Taki terbangun dari jatuhnya, berbicara dengan wajah datar penuh amarah di dalam dirinya. "Tidak ku sangka, ternyata kamu mempunyai otak... Tidak seperti apa yang aku pikirkan."

Kaizoku membalasnya dengan nada lemas dan cape atas apa yang mereka lakukan. "Maksud mu otot tanpa otak? Heh, aku mempunyai otot dan otak, cukup untuk membunuh mu..."

Rambut bagian kanan depan dari Kaizoku berubah menjadi berwarna putih.

Taki menyadari rambut dari Kaizoku berubah menjadi putih. "Ah... Sepertinya kamu tidak immune terhadap kutukan..."

Taki berlari kedepan menuju ke Kaizoku dengan sangat cepat, melontarkan pukulan dengan tangan kanannya menuju ke perut Kaizoku. Serangan tersebut gagal dihindari oleh Kaizoku, membuatnya mengeluarkan ludah perutnya.

Dilanjutkan dengan tendangan ke dagu Kaizoku melempar Kaizoku ke atas.

Kaizoku yang berterbangan diikuti oleh Taki yang melompat tinggi ke atas memegang kepala Kaizoku dan membantingnya ke tanah dengan sangat keras.

Taki melihat Kaizoku yang sudah tidak bergerak lagi, dia tertawa gila. "Oh, nak... Kamu akan mati saat pingsan..."

Taki berjalan kearah gergajinya yang masih menusuk di tanah. Namun tidak di sangka-sangka, Kaizoku berada di belakang Taki menodongkan Destion ke kepala Taki.

Dengan nada datar dan wajah penuh luka, Kaizoku berbicara. "Kesalahan yang besar, tidak membunuh ku langsung." Kaizoku pun menarik pelatuk revolvernya, menciptakan tembakan yang tepat di belakang kepala Taki yang sedang memegang gergajinya.

Menciptakan lobang yang menembus ke depan kepala Taki.

Pertarungan selesai dimenangkan oleh Kaizoku yang berhasil membunuh Taki, menembakkan peluru ke belakang kepala Taki.

Kaizoku mendengar lonceng yang sangat keras lagi, dia pun menutup kedua matanya. Dan saat suaranya menghilang, Kaizoku membuka matanya lagi melihat dia kembali ke gunung bersalju sendirian.

Dengan nada lemas dan rasa sakit yang mendalam, Kaizoku berusaha untuk mencari seseorang. "Sylphy? Eve? Gabriel? Dimana kalian..."

Walaupun Kaizoku sudah mencoba sekuat tenaga, dia memutuskan untuk beristirahat duduk di depan pohon menunggu bantuan atau menemukan teman-temannya.