Kaizoku dan Sylphy yang masih tidur saling berpelukan, akhirnya di bangun kan oleh Gabriel yang berhasil keluar dari dunia milik Taki dengan sehat selamat. Sambil mendorong-dorong Kaizoku dan Sylphy, Gabriel berbicara dengan nada panik. "Sylphy, Sylphy! Kaizoku, kalian bangun!"
Sylphy lah yang terbangun terlebih dahulu, membuka matanya lalu menatap Gabriel. Dengan nada lemas Sylphy mengucapkan. "Gabriel? Apakah itu kamu?"
Sylphy berusaha untuk terbangun, namun gagal akibat cape dan rasa sakit yang menimpa Sylphy. Akhirnya Gabriel membantu Sylphy untuk terbangun dari duduknya. Gabriel berusaha untuk berkata jujur, dengan nada tidak yakin Gabriel berkata. "Sylphy... Eve... Aku tidak melihat Eve, aku melihat mereka membawa Eve pergi. Yang di lawan Eve adalah Taki yang asli, Eve kalah di dalam pertarung dunia milik Taki."
Mendengar perkataan Gabriel, Sylphy tidak percaya atas apa yang dia dengar. "Tidak... Tidak! Ini adalah kebohongan, kamu berbohong!" Sylphy melepas tangan Gabriel dari badannya, berniat untuk berjalan. Namun itu semua hanyalah kegagalan, Sylphy masih lemas dan sakit.
Sylphy terjatuh dan menangis. "Tidak... Jangan Eve... Eve terlalu polos untuk ini..." Saat air mata dari Sylphy terjatuh di atas salju, Kaizoku terbangun dari pingsannya. "Agh... Kepala ku..." Kaizoku mengelus-elus kepalanya yang masih kesakitan.
Gabriel menyadari Kaizoku yang sudah sadar. Gabriel pun membantu Kaizoku untuk berdiri dari duduknya. "Kai-san... Apakah anda baik-baik saja?" Ucap Gabriel dengan nada khawatir. Dan di jawab oleh Kaizoku yang masih mengelus-elus kepalanya. "Ya... Aku baik-baik saja, apa yang sedang terjadi?"
Sylphy dan Gabriel menatap ke wajah Kaizoku dengan wajah sedih. Akhirnya Gabriel pun mengucapkan apa yang sedang terjadi, dengan nada sedih. "Kai-san... Eve, Eve gagal melawan Taki. Dia dibawa oleh Taki dan Katana aneh itu pergi dari sini." Dengan wajah terkejut, Kaizoku langsung mengingat lencana yang dia kasih saat mereka berada di kabin. "Tidak... Tidak! Aku harus menyelamatkan Eve, aku harus mendapatkan lencana minta maaf ku untuk Eve."
Lagi-lagi Gabriel menahan Kaizoku untuk berlari sendiri. "Tunggu dulu, Kai-san... Kita tidak bisa menyelamatkan Eve saat kita masih berada di situasi ini. Kita harus mencari tempat istirahat dahulu sebelum menyerang balik." Setelah mendengar perkataan dari Gabriel, Kaizoku pun menyerah dan menerima fakta jika Kaizoku masih berada di situasi yang lemah.
"Benar... Tunggu disana Eve... Aku berjanji untuk menyelamatkan mu."
Kaizoku, Sylphy, dan Gabriel pun berjalan menurun dari gunung bersalju yang sangat dingin. Menuju ke desa-desa yang ramai.
Warga-warga asli melihat Kaizoku, Sylphy, dan Gabriel dengan penuh khawatir. Karena mereka mendengar rumor-rumor mereka bertiga telah bertemu dengan Taki yang asli dari tempat Ebonlight.
Singkat cerita mereka sampai di desa Aetherforge, tempat dimana warga-warga berkerja untuk membuat mesin-mesin untuk kebutuhan hidup maupun dijual ke desa yang lain.
Mereka bertiga pun memasuki tavern (bar) yang biasa menyediakan minuman beralkohol, makanan, tempat untuk tidur, dan misi untuk para penjelajah (adventure).
Gabriel mendekat ke bartender. "Kamar satu, dengan tiga kasur." Gabriel menaruh beberapa koin di atas meja bartender. "Baiklah, satu kamar dan tiga kasur berada di ruang nomer 154 di lantai dua." Sang bartender pun melempar kunci kamar, dan di tangkap oleh Gabriel.
Mereka bertiga pun berjalan menuju lantai dua dan memasuki ruang nomer 154, setelah sampai mereka langsung tertidur di kasur masing-masing.