Sudut pandang beralih ke Sylphy sudah menyerah mencari Kaizoku ataupun Gabriel pun kembali ke bar dan memilih untuk bersantai-santai berharap mereka kembali. "Huaaammm!! Daripada panas-panasan di luar mending berminum-minum disini. Bartender! Beer satu!"
Sang bartender pun membuatkan satu gelas besar beer dan memberikannya ke Sylphy. "Cheerss!" Sylphy dengan cepat meminumnya. "Caahh!! Sangat kuat!"
Salah satu party yang berada di meja belakang, sedang membicarakan orang-orang yang sedang di cari-cari. Salah satu dari mereka berbicara secara bisik-bisik. "Weh, weh, kalian sadar ngga? Wanita wolfgirl yang sedang duduk di depan adalah wanted person (orang yang diinginkan), jika kita bisa menangkap dia kita bisa mendapatkan hadiah dari tuan Thomas."
Dikarenakan pendengaran dari Sylphy sangatlah kuat, Sylphy langsung menyadari jika dia termasuk buronan yang sedang di cari-cari oleh demon lord Ishayaki. "Berengsek, aku tidak bisa bersantai lagi, aku lupa jika Taki adalah bawahan dari demon lord."
Setelah membayar sang bartender dengan koin, Sylphy mencoba untuk keluar dari bar diam-diam. Namun digagalkan oleh grup party yang tadi sedang berbicara tentang Sylphy. "Oi! Mau kemana kamu." Mendengar omongan tersebut, dengan cepat Sylphy berhenti berjalan.
Empat orang tersebut pun langsung melingkari Sylphy, memaksa Sylphy untuk tidak bisa kabur. "Hai, cantik... Mau kemana?" Sylphy menjawabnya dengan serius. "Haruskah aku menjawab pertanyaan itu? Seharusnya tidak."
Salah satu laki-laki dari party tersebut mencoba untuk memegang rambut Sylphy, namun langsung di tebas oleh Sylphy dengan keras. "Jangan coba-coba untuk menuentuh ku."
"Wow, okeh, kamu ingin bermain kasar huh!?" Laki-laki yang tadi ingin menyentuh rambut Sylphy pun mencoba untuk mengunci kedua tangan Sylphy. "Hei! Jangan sentuh aku!" Sylphy membalasnya dengan menendang biji selangkangan laki-laki di depannya. "Owww!" Laki-laki tersebut langsung terjatuh kesakitan.
Tiga orang laki-laki lainnya pun langsung tercengang melihat apa yang Sylphy lakukan. Saat ketiga orang tersebut lengah, Sylphy langsung melepaskan diri dan berlari keluar dari bar. Mengambil fokusnya kembali, ketiga laki-laki tersebut pun langsung mencoba mengejar Sylphy. "Hey! Kejar dia sekarang!"
Melihat ke belakang, Sylphy mengejek mereka karena terlalu lambat. "Hah! Dasar siput! Sekarang coba kejar ini! Void Walk!" Sylphy menggunakan Void Walk untuk meningkatkan kecepatannya 100x lebih cepat, seketika menghilangkan Sylphy dari pandangan mereka. "Huff, huff, dia menghilang! Berpencar sekarang!"
Merasa sudah aman, Sylphy berhenti di gang sempit entah di mana. "Huff, akhirnya bisa kabur walaupun itu sangat mudah. Bwahahaha!" Sylphy tertawa-tawa.
Tawaan tersebut tidak bertahan lama, Kaizoku yang masih berlari-lari ke arah gang yang sama tidak melihat Sylphy yang berdiri di depannya karena Kaizoku sibuk melihat ke belakang memastikan dia tidak di ikuti.
Mereka pun saling bertabrakan. "Ouch! Buka matamu lah!" Secara tidak sadar Sylphy memukul wajah Kaizoku yang berada tepat di atas wajahnya.
Dikarenakan Kaizoku yang memiliki baju yang berbeda, Sylphy tidak menyadarinya dengan cepat. "Aah! Kenapa kamu selalu memukul ku..." Kaizoku terbangun dari jatuhnya. "Kita sedang diburu! Sylphy!"
"Huh? Apakah itu kamu Kai? Kenapa baju mu berbeda?" Sambil melihat-lihat sekitarnya, Kaizoku menjawab dengan wajah sangat serius. "Panjang ceritanya, intinya kita harus pergi dari desa ini! Kita sedang di buru!"
Melihat wajah serius Kaizoku, Sylphy langsung membalasnya dengan wajah serius juga. "Benar, tapi kita tidak bisa kabur begitu saja, kita harus mencari Gabriel untuk membantu kita, kita tidak bisa kabur tanpa dia. Tanpa Gabriel kita hanya bisa tersesat tidak tau kemana, karena Gabriel adalah senior yang mengetahui hampir seluruh desa, ada kemungkinan desa yang aman untuk kita tinggali."